DISUSUN OLEH :
HARDINA ARYANI
NIM : 1551500331
PEMBIMBING MATERI :
Ir.KARYA SUBAGYA, M.T.,IAI
PEMBIMBING TEKNIS :
SRI KURNIASIH,ST.,M.Ars
Aliran Kali Gedong yang melintas di permukiman warga tak mengalir sama
sekali. Justru di beberapa lokasi aliran Kali ini tak terlihat lantaran tertutupi
bangunan semi permanen warga. Ditambah limbah industri rumah tangga yang
mengendap di aliran sungai.Aliran sungai yang mengendap dan kotor beralih fungsi.
Justru menjadi lahan bermain. Sejumlah anak tampak asyik menghabiskan waktu
siang mereka di atas aliran sungai yang kotor dengan menggunakan jeriken apung.
Dari tata letak bangunan, nyaris tak ditemukan rumah warga yang memiliki halaman
rumah. Bahkan untuk parkir kendaraan roda dua saja memakan badan jalan yang
sempit. Bangunan semi permanen berlantai dua saling berhimpitan menghalangi
cahaya matahari masuk ke pemukiman warga. Instalasi kabel listrik bergelantungan
tak beraturan. Ancaman bencana kebakaran selalu ada. Data BPS DKI mencatat
dari 22 RT, 18 di antaranya wilayah rawan kebakaran.
Wilayah sepadat ini pun rawan tindakan kriminalitas dan gesekan masyarakat.
Lahan pemukiman yang semakin menyempit membuat warga leluasa memarkirkan
kendaraan roda duanya di depan rumah.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera membangun uji coba pertama
pembangunan rumah susun (rusun) hybrid. Rusun hybrid akan dibangun di
kawasan Penjaringan, Jakarta Utara bagi masyarakat yang selama ini tinggal di
kawasan kumuh. (Wartakota, 2018)
Nantinya rusun itu memiliki lima sampai enam lantai yang bertujuan untuk
menggantikan rumah-rumah yang kumuh miskin (Kumis) dan kumuh Padat (Kupat)
di kawasan itu. Rusun hibrid ini dibangun di lokasi yang tidak jauh dari tempat tinggal
warga semula. Sehingga penataan kampung kumpuh di kawasan Penjaringan tidak
menindahkan secara terstruktur terhadap masyarakat, melainkan dibangun Rusun
di kawasan itu. (Okezone,2018)
Adapun tujuan dan sasaran dari pembangunan kawasan pemukiman ini adalah
sebagai berikut :
1.2.1.Tujuan
1.2.2. Sasaran
Jenis Data
1. Data Primer : Data yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan pada
lokasi perencanaan rumah susun di Kabupaten Sleman yang telah meliputi
data tapak dan data keadaan fisik baik berupa gambar maupun data tertulis.
2. Data Sekunder : Data yang diperoleh dari studi pustaka dan dan data yang
relevan tentang rumah susun, serta data dokumen yang pernah dibuat orang
lain.
1.5.2 Metode Pengumpulan Data
2. Analisis
3. Sintesa
JUDUL PROYEK
PENERAPAN ARSITEKTUR HYBRID PADA PERANCANGAN RUSUN DI PLUIT, JAKARTA
LATAR BELAKANG
TEMA
Peningkatan kebutuhan hunian di Jakarta
Tema : Arsitektur Hybrid
sementara jumlah lahan tetep serta dalam
penyediaan rumah lapis dengan konsep Hybrid.
Menyediakan hunian (Rumah Susun) yang nyaman, aman, sehat, dan dapat mewadahi aktifitas
penghuninya dengan menerapkan Arsitektur Hybrid untuk waraga RW.17 Penjaringan Jakarta Utara dan
untuk masyarakat dengan golongan menengah kebawah.
Permasalahan Arsitektur
Bagaimana merencanakan dan merancang tampilan bangunan Rusun dengan konsep Hybrid
F
Analisa
E
E
Aspek Manusia
Aspek Lingkungan
Aspek Bangunan D
Analisa pelaku kegiatan Fisik dan bangunan
Penentuan Lokasi
Aktifitas dan sirkulasi Struktur bangunan
Sudut pandang B
Kebutuhan Ruang Pencahayaan dan
Orientasi tapak A
Tata ruang dan pola penghawaan
Potensi lingungan C
ruang Material Bangunan
K
KONSEP
DESAIN
1.7. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I. PENDAHULUAN
Pada Bab ini membahas mengenai Latar Belakang Permasalahan, Maksud dan
Tujuan Arsitektural yang ingin dicapai, Perumusan persoalan arsitektural yang
hendak diatasi sesuai dengan tema yang diambil (ditinjau dari aspek
manusia/pemakai, bangunan/fisik dan tapak/lingkungan) dan Sistematika
pembahasan laporan.