Sikap dan perilaku seseorang terhadap sesuatu sangat ditentukan oleh bagaimana pandangan
seseorang terhadap sesuatu itu. Manusia memilki pandangan tertentu terhadap alam, dimana
pandangan itu telah menjadi landasan bagi tindakan dan perilaku manusia terhadap alam.
Pandangan tersebut dibagi dalam tiga teori utama, yang dikenal sebagai Shallow Environmental
Ethics, Intermediate Environmental Ethics, and Deep Environmental Ethics. Ketiga teori ini Dikenal
juga sebagai Antroposentrisme, Biosentrisme, dan Ekosentrisme.
• Antroposentrisme
• Biosentrisme
suatu pandangan yang menempatkan alam sebagai yang mempunyai nilai dalam dirinya sendiri,
lepas dari kepentingan manusia.
• Ekosentrisme
Pandangan ini didasarkan pada pemahaman bahwa secara ekologis, baik makhluk hidup maupun
benda-benda abiotik saling terkait satu sama lain.
Dengan ini bisa dikemukakan bahwa krisis lingkungan global yang kita alami saat ini sebenarnya
bersumber pada kesalahan pemahaman atau cara pandang manusia mengenai dirinya, alam, dan
tempat manusia dalam keseluruhan ekosistem. Manusia keliru memandang dan keliru
menempatkan diri dalam konteks alam semesta seluruhnya. Dan inilah awal dari semua bencana
lingkungan hidup yang kita alami sekarang. Oleh karena itu, pembenahan harus pula menyangkut
pembenahan cara pandang dan perilaku manusia dalam berinteraksi baik dengan alam maupun
dengan manusia lain dalam keseluruhan ekosistem.
Oleh karena itu, dapat disampaikan beberapa prinsip yang relevan untuk lingkungan hidup. Prinsip-
prinsip ini yang dilatar belakangi oleh krisis ekologi yang bersumber pada cara pandang dan perilaku
manusia.
• Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulain terhadap Alam ( Caring for Nature)
Permukiman mengandung pengertian sebagai bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung,
baik berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian dan kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Berdasarkan strukturnya, kampung merupakan salah satu elemen pembentuk kota. Secara fisik,
kondisi kampung dikota-kota besar saat ini pada umumnya sangat buruk. Hal ini terutama dipicu
karena masalah kepadatan. Tingginya angka kepadatan penduduk dikampung-kampung diperkotaan
membawa berbagai dampak negatif bagi kondisi kampung tersebut .
Pada program ini, dilakukan pengaturan kembali struktur kota yang tidak
sesuai.
Program ini merupakan solusi terbaik untuk mengatasi masalah hunian pada suatu wilayah
perkotaan yang tingkat kepadatannya sudah sangat tinggi serta sulit untuk mendapatkan lahan yang
kosong karena terbatasnya wilayah perkotaan tersebut. Rumah sewa disini, dapat berupa
apartemen, ruman susun, maupun kontrakan.
Program ini merupakan Program Perbaikan Lingkungan Desa Terpadu (P2LDT). Tujuan P2LDT adalah
menciptakan kondisi masyarakat desa yang memiliki kesadaran, kemampuan, dan keterampilan
untuk memperbaiki rumah dan lingkungan desanya.
Adapun sasaran program pengembangan pusat pertumbuhan kecil ini adalah sebagai berikut:
a. Memberikan infrastruktur desa dengan cara yang paling efisien untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi desa
c. Mempergunakan sumber daya manusia dan alan yang tersedia didaerah secara maksimal
d. Memberikan kualitas pelayanan ekonomi dan sosial yang tinggi untuk masyarakat desa
Pembangunan Berwawasan Lingkungan Dalam Pengembangan Permukiman
Di Indonesia.
Kesimpulan
Dalam kehidupan ini manusia sepatutnya menjaga lingkungan agar tetap lestari guna tetap
memilki kehidupan dan lingkungan dalam suasana yang baik dan menyenangkan. Oleh karena
itu dibuat prinsip etika-etika yang harus diperbuat manusia dalam memperlakukan makhluk
hidup. Prinsip-prinsip itu antara lain : bersikap hormat terhadap alam, prinsip tanggung jawab,
prinsip solidaritas, prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam, prinsip no harm, serta
prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam.
Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan dalam permukiman. Dalam proses pengembangan
permukiman tersebut dibutuhkan adanya pembangunan yang berwawasan lingkungan
disamping menjadikan prinsip-prinsip dalam etika lingkungan hidup sebagai pedoman.