Anda di halaman 1dari 8

Hardina Aryani (151551500331)

Andre Y.Adriaansz (1532501697)


Ravi Pancara (1611502673)
Jamalludin Eka Prasetyo (1611501881)

PEMBUKA

Pengertian Wawasan Nusantara

Adalah pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk
geoggrafisnya menurut pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945ndalam
mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai
tujuan nasional.
Wawasan Nusantara dapat disimpulkan csebagai cara pandang suatu
bangsa tersebut mengenai negara dan tanah airnya dari segala aspek atau
keragaman budaya, agama, suku serta ras yang dimilikinya. Diambil contoh adalah
Bangsa Indonesia, maka wawasan nasional Bangsa Indonesia berarti cara pandang
Bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam pelaksanaan
penyelenggaraan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
menggapai tujuan nasional.

Pengertian wawasan nusantara secara Etimologis


Secara etimologis, pengertian wawasan nusantara adalah cara pandang
terhadap terhadap kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua yaitu Asia
dan Australia dan dua samudra yaitu hindia dan pasifik. Isilah wawasan nusantara
berasal dari kata-kata wawas (bahasa jawa) yang artinya ” pandangan,tinjauan stsu
penglihatan indrawi”. Dan kemudian di tambahkan akhiran sehingga arti wawasan.
wawasan adalah cara pandang, cara tinjau, cara melihat. Sedangkan
kata Nusantara terdiri dari dua kata yaitu nusa yang berarti "pulau atau kesatuan
kepulauan" dan antara yang berarti "letak antara dua unsur yaitu dua benua dan
dua samudra". Sehingga arti dari kata Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang
terletak dari dua benua yaitu asia dan australia dan dua samudra yaitu samudra
hindia dan pasifik.

Pengertian wawasan nusantara menurut para ahli


Setelah arti umum dan etimologis wawasan nusantara, jika ditinjau dari
pengertian wawasan nusantara menurut para ahli antara lain sebagai berikut.
 Prof. Dr. Wan Usman, Pengertian wawasan nusantara menurut definisi
prof. Dr. Wan Usman adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam.
 Kel. Kerja LEMHANAS, Pengertian wawasan nusantara menurut definisi
Kel. Kerja LEMHANAS (Lembaga Pertahanan Nasional) 1999 adalah cara pandang
dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungan yang beragam dan bernilai
startegis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuan
wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
 Tap MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN, Pengertian wawasan
nusantara menurut definisi Tap MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN adalah
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungan dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.
 Menurut Samsul Wahidin wawasan nusantara adalah cara pandang,
cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, bertindak, berpikir dan bertingkah
laku bagi Bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses-proses psikologis,
sosiokultural dalam arti yang luas dengan aspek-aspek asta grata.
 Munadjat Danusaputro mengemukakan pengertian wawasan
nusantara sebagai cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya
dalam eksistensi yang serba terhubung serta pemekarannya di tengah-tengah
lingkungan tersebut berdasarkan asas nusantara. Asas nusantara merupakan suatu
ketentuan dasar yang harus ditaati, dipatuhi dan dipelihara agar kepentingan
nasional bisa terwujud. Kepentingan tersebut tentunya agar tujuan dari perjuangan
Bangsa Indonesia atau tujuan nasional bisa tercapai.
 M. Panggabean mengemukakan definsi wawasan nusantara adalah
doktrin politik bangsa Indonesia untuk mempertahankan kelangsungan hidup
Negara Republik Indonesia, yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 dengan
memperhitungkan pengaruh geografi, ekonomi, demografi, teknologi dan
kemungkinan strategik yang tersedia.
2. Latar Belakang Filosofis dari Wawasan Nusantara

1. Falsafah Pancasila
Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nusantara. Nilai-nilai
tersebut adalah:
 Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing.
 Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.
 Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Aspek Kewilayahan Nusantara
Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena
Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.
3. Aspek Sosial Budaya
Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat
istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga tata
kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan
mengandung potensi konflik yang besar.mengenai berbagai macam ragam budaya
4. Aspek Sejarah
Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya
perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini
dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil
dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri.
Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga
wilayah kesatuan Indonesia.

3. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional

1. Kehidupan Politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan
nusantara, yaitu:
 Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti
UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan
undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan
bangsa.Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala
daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak
menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
 Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus
sesuai dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus
mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian.
Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan
oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak
bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
 Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
 Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan untuk meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan.
 Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan
memperkuat korps diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama
pulau-pulau terluar dan pulau kosong.
2. Kehidupan Ekonomi
 Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti
posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang
dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh
karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor
pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
 Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan
antar daerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan
upaya dalam keadilan ekonomi.
 Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
3. Kehidupan Sosial
Tari pendet dari Bali merupakan budaya Indonesia yang harus dilestarikan
sebagai implementasi dalam kehidupan sosial.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :
 Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan
pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus
diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
 Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia,
serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan
nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya,
pengembangan museum, dan cagar budaya.
4. Kehidupan Pertahanan dan Keamanan
Membagun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan
keamanan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan,
yaitu :
 Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan
kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan
tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan
tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang
mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
 Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau
juga menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan
membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda
daerah dengan kekuatan keamanan.
 Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana
yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan
wilayah terluar Indonesia.

4. Landasan Wawasan Nusantara


Landasan Wawasan Nusantara Bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
Landasan Idiil Pancasila sebagai faslafah ideologi bangsa dan dasar negara.
Berkedudukan sebagai landasan idiil darpada wawasan nusantara. Karena pada
hakikatnya wawasan nusantara merupakan perwujudan dari pancasila. Pancasila
merupakan kesatuan yang bulat dan utuh serta mengandung paham keseimbangan,
keselarasan, dan keseimbangan. Maka wawasan nusantara mengarah kepada
terwujudnya kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang politik, ekonomi, sosial
budaya dan pertahanan keamanan.

Landasan Konstitusional UUD 1945 yang merupakan landasan konstitusi


dasar negara, yang menjadi pedoman pokok dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik (Pasal 1 UUD
1945) yang kekuasaan tertingginya ada pada rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh
MPR.

Landasan Visional Landasan visional atau tujuan nasional wawasan nusantara


sebagai wawasan nasional bangsa indonesia merupakan ajaran yang diyakini
kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesalan dan
penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan cita-cita dan dan tujuan
nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu :
– Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
– Memajukan kesejahteraan umum
– Mencerdaskan kehidupan bangsa
– Ikut melaksanakan ketertiban dunia

Landasan Konsepsional Ketahanan nasional, yaitu merupakan kondisi dinamis


yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kemampuan sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai
landasan konsepsional. Dalam upaya mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya,
bangsa Indonesia mengahadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan (HTAG). Agar dapat mengatasinya, bangsa indonesia harus memiliki
kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.

Landasan Operasional GBHN adalah sebagi landasan wawasan operasional


dalam wawasan nusantara, yang dikukuhkan MPR dalam ketetapan Nomor :
IV/MPR/1973 pada tanggal 22 Maret 1973.

5. Unsur-Unsur Wawasan Nusantara

1. Wadah Wujud WilayahBatas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh


lautan yang di dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan
oleh perairan. Oleh karena itu Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta
dihubungkan oleh perairan didalamnya.
Setelah bernegara dalam negara kesatuan Republik Indonesia, bangsa indonesia
memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagi kegiatn kenegaraan
dalam wujud suprastruktur politik. Sementara itu, wadah dalam kehidupan
bermasyarakat adalah lembaga dalam wujud infrastruktur politik.
Letak geografis negara berada di posisi dunia antara dua samudra, yaitu Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua benua, yaitu banua Asia dan benua
Australia. Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu dalam kesatuan poliyik,
ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.

2. Tata Inti Organisasi Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada
UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan
pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah
negara kesatuan yang berbentuk republik. Kedaulatan di tangan rakyat yang
dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sistem pemerintahan, menganut sistem presidensial. Presiden memegang
kekuasaan bersadarkan UUD 1945. Indonesia adalah Negara hukum ( Rechtsstaat )
bukan Negara kekuasaan ( Machtsstaat ).
3. Tata Kelengkapan Organisasi Wujud tata kelengkapan organisasi adalah
kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat
yang mencakup partai politik, golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers
seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan demokrasi yang secara
konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar filsafat
pancasila.
4. Isi Wawasan Nusantara Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di
masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat pada pembukaan UUD
1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita
dan tujuan nasional seperti tersebut di atas, bangsa Indonesia harus mampu
menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional.
Isi menyangkut dua hal yang essensial, yaitu:
1) Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita
dan tujuan nasional.
2) Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek
kehidupan nasional.
Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia
meliputi :
3) Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang
menyebutkan :
 Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
 Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
 Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
6. Azas dan Arah Pandang Wawasan Nusantara
Azas Wawasan Nusantara
Azas Wawasan Nusantara terdiri dari :
1) Kepentingan yang sama
2) Keadilan yang berarti kesesuaian pembagian hasil dengan adil.
3) Kejujuran yang berarti keberanian berfikir, berkata, dan bertindak sesuai dengan
relita serta ketentuan yang benar biarpun realita atau kebenaran itu pahit.
4) Solidaritas yang berarti rasa setia kawan, mau memberi dan berkorban demi
orang lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
5) Kerja sama yaitu adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas
kesetaraan demi terciptanya sinergi yang lebih baik.
6) Kesetiaan terhadap ikrar atau kesepakatan bersama demi terpeliharanya
persatuann dan kesatuandalam bhinekaan.

Arah Pandang Nusantara

Arah Pandang Nusantara dibagi menjadi 2 bagian, seperti:


Arah Pandang Ke Dalam
Arah pandang ke dalam bertujuan menjamin perwujudan persatuan kesatuan
segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun sosial. Arah
pandang ke dalam mengandung arti bahwa bangasa indonesia harus peka dan
berusaha untuk mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab
timbulnya disintegrasi bangsa dan harus mengupayakan tetap terbina dan
terpeliharanya persatua dan kesatuan dalam kebhinekaan.

7. Fungsi Wawasan Nusantara

Terdapat berbagai fungsi wawasan nusantara yang baik secara umum,


menurut pendapat para ahli dan pembagiannya antara lain sebagai berikut.
a. Fungsi Wawasan Nusantara Secara umum - Wawasan nusantara
berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam
menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi
penyelenggaraan Negara di pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.

b. Fungsi Wawasan Nusantara Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H., MH DKK


- yang mengutarakan pendapatnya dalam bukunya pendidikan kewarganegaraan di
perguruan tinggi antara lain sebagai berikut.

Membentuk dan membina persatuan dan kesatuan bangsa dan negara


Indonesia.
Merupakan ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakan dan strategi
pembagunan nasional.
1. Fungsi Wawasan Nusantara dibedakan dalam beberapa pandangan antara lain
sebagai berikut.
Fungsi wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional adalah sebagai
konsep dalam pembangunan, pertahanan keamanan dan kewilayahan
Fungsi wawasan nusantara sebagai pembangunan nasional adalah mencakup
kesatuan politik, sosial dan ekonomi, sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan
dan keamanan.
Fungsi wawasan nusantara sebagai pertahanan dan keamanan adalah
pandangan geopolitik Indonesia sebagai satu kesatuan pada seluruh wilayah dan
segenap kekuatan negara.
Fungsi wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan adalah pembatasan
negara untuk menghindari adanya sengketa antar negara tetangga.

8. Tujuan Wawasan Nusantara


Tujuan wawasan nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi
dari segala aspek kehidupan rakyat indonesia yang mengutamakan kepentingan
nasional dari pada kepentingan perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa atau
daerah. Kepentingan tersebut tetap dihargai agar tidak bertentangan dari k
ISI

B. CONTOH KASUS

Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia di sektor energi dan
sumber daya mineral (ESDM) dilakukan dengan mengusung tema energi
berkeadilan. Salah satu langkah aksinya yaitu menciptakan 'BBM Satu Harga' di
seluruh pelosok tanah air. Program yang dicanangkan akhir tahun 2016 oleh
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini semakin membuahkan hasil.

"Tugas Kementerian adalah selalu mensejahterahkan rakyat. Kita selalu mendorong


semua sumber daya alam yang (pengelolaannya) diamanahkan kepada Kementerian
ini diusahakan untuk pemerataan dan pelayanan masyarakat yang lebih
berkeadilan," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam keterangan tertulis, Senin
(5/6/2017).

Pemerintah melaksanakan Program BBM Satu Harga dengan membangun lembaga


penyalur BBM di kabupaten yang harga BBM-nya masih mahal. Realisasi program
per tanggal 1 Juni 2017, yaitu 12 lembaga penyalur BBM telah beroperasi.

"Status saat ini rencana program BBM satu harga, akan dibangun lembaga
penyalur BBM di 150 titik pada 148 kabupaten. 54 titik pada tahun 2017, 50 titik
tahun 2018, dan 46 titik di tahun 2019. Untuk tahun 2017, dari rencana sebanyak
54 titik, per tanggal 1 Juni 2017 telah beroperasi sebanyak 12 titik di 12 kabupaten.
Bahkan pertengahan atau akhir Juni bisa bertambah lagi. BBM satu harga berjalan
efektif dan terus mengalami kemajuan," ujar Kepala Biro Komunikasi Kementerian
ESDM, Sujatmiko.
Sujatmiko melanjutkan bahwa sebelumnya harga BBM di 12 kabupaten tersebut ada
yang mencapai hingga Rp 60.000 per liter. Sekarang harganya sesuai ketetapan
pemerintah sebagaimana yang dijual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU)
Pertamina.

"Masyarakat di 12 kabupaten tersebut sebelumnya membeli BBM dengan harga


hingga puluhan ribu per liter, tapi sekarang bisa beli dengan harga seperti di SPBU
Pertamina yaitu Rp 6.450 per liter untuk Premium, dan Rp 5.150 per liter untuk
Solar,"kata Sujatmiko.

Adapun 12 lokasi BBM satu harga yang telah beroperasi, status per 1 Juni 2017,
yaitu:

 Kecamatan Pulau-pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara


 Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat
 Kecamatan Karimun Jawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah
 Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur
 Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, NTB
 Kecamatan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT
 Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Hulu, Kalimatan Timur
 Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara
 Kecamatan Moswaren, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat
 Kecamatan Morotai Utara, Kabupaten Morotai, Maluku Utara
 Kecamatan Distrik Paniai Barat, Kabupaten Paniai, Papua
 Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat

Penutup
Pemerintah berusaha mewujudkan sila ketiga didalam Pancasila yaitu keadilan bagi
seluruh rakyat Indonesia salah satunya dengan 1 harga BBM yang ditetapkan
Pemerintah. Sarannya harus mulai dikembangkan produksi bahan bakar alternatif
atau membangun fasilitas, misalnya kilang mini.Pemanfaatan bahan bakar nabati,
biomasa dan sumber-sumber energi terbarukan diwilayah setempat. Mengingat
biaya transportasi yang membuat mahal harga BBM di sana. Pemerintah juga harus
mengawasi agar harga di APMS (Agen Penyalur Minyak dan Solar) juga sama ketika
sampai di masyarakat. Jangan sampai nanti dibeli segelintir orang untuk dijual lagi
dengan harga yang berbeda.

Daftar Pustaka

Zubaedi, Achmat dan .2010.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta:Paradigma.

Sinamo,Nomensen.2010.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta:PT.Bumi Intitama

Sejahtera.

Budimansyah,Dashim.2012.Pendidikan Kewarganegaraan Pada Perguruan Tinggi.

Bandung:Randu Alas.

Santoso, Budi.dkk.2005.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Cristin,dkk.2002.Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.Jakrta:

PT.Perandnya Pramita.

Anda mungkin juga menyukai