PENDAHULUAN
1
kondisi yang ada saat ini. Model yang paling populer saat ini adalah analisis
SWOT.
Obyek organisasi penelitian yang dipilih oleh pemakalah dalam kajian
makalah ini adalah SMA Plus Nurul Falah Sruweng Sruweng. Model analisis
SWOT di atas digunakan untuk menganalisis kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), Opportunity (Kesempatan), dan Threats (ancaman) dari Sekolah
tersebut. Sebagai bahan pertimbangan pemilihan sekolah ini adalah melihat sejauh
mana nilai “PLUS” yang terdapat di sekolah tersebut dan bagaimana kondisi dan
situasi dari sekolah tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut :
Apakah definisi analisis SWOT ?
Bagaimana Profil Sekolah SMA Plus Nurul Falah Sruweng ?
Bagaimana penerapan analisis SWOT di SMA Plus Nurul Falah Sruweng?
1.3 Tujuan
Mengetahui definisi analisis SWOT
Mengetahui profil sekolah di SMA Plus Nurul Falah Sruweng
Mengetahui bagaimana penerapan analisis SWOT di SMA Plus Nurul Falah
Sruweng
1.4 Manfaat
· Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang analisis SWOT, cara
penerapan dan perhitungan analisis SWOT di organisasi sekolah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap
fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap
fungsi, baik faktor internal maupun eksternal.
4
10. Data Guru
Debit air :-
Kebumen, 20 Oktober2018
Kepala Sekolah
Nahdiyah Hidayah, SE
5
NIP : -
Analisis SWOT adalah bagian dari tahap tahap perencanaan strategis suatu
organisasi yang terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap
analisis, dan tahap pengambilan keputusan.
2.3.1 Tahap pengumpulan data
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data,
tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis data. Pada
tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal.
Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar sekolah seperti:
Peran masyarakat
Donatur
Pemerintah
Data internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:
Laporan keuangan sekolah
Administrasi sekolah
Kegiatan Belajar mengajar
Keadaan guru dan siswa
Fasilitas dan prasarana sekolah
Administrasi guru dan lain lain
Pada tahap ini digunakan 2 model matriks pengumpulan data yaitu:
matriks faktor strategi eksternal dan matriks faktor strategi internal.
Langkah – Langkah Menyusun Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS)
1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman serta
Kekuatan dan Kelemahan)
2. Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting).
3. Hitung rating (di dalam kolom 3) untuk masing masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) berdasarkan pengaruh faktor tersebut
terhadap kondisi sekolah yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor
6
peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4 tetapi jika
peluangnya kecil diberi rating +1), sedangkan pemberian rating untuk ancaman
adalah kebalikan dari pemberian rating peluang.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3 untuk memperoleh faktor
pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing
masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outsatnding) sampai 1,0
(poor).
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor –
faktor tersebut dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh skor
pembobotan bagi sekolah yang bersangkutan. Nilai total ini akan menunjukkan
bagaimana sekolah dalam hal ini SMA Plus Nurul Falah Sruweng
Sruwengbereaksi terhadap faktor – faktor strategis eksternalnya.
Tabel 1. Perhitungan EFAS SMA Plus Nurul Falah Sruweng
Faktor – Faktor Bob Rati Bobot Komentar
strategi Eksternal ot ng X
Ratin
g
PELUANG (O)
1.Dukungan 0,10 3 0,30 Sekolah dapat mengajukan
pemerintah daerah prososal ke Pemerintah Daerah
dalam melengkapi Tingkat I dan Tingkat II perlu
sarana dan prasarana dilakukan untuk melengkapi
sarana dan prasarana sekolah
2.Kesesuaian sarana 0,15 4 0,60 Karena sarana dan prasarana
dan prasarana sekolah merupakan kekuatan artinya
dengan tuntutan kerjasama pengadaan sarana dan
potensi daerah dan prasarana dan pemanfaatan yang
per-kembangan ada harus di kembangkan terus.
IPTEK serta IMTAK
7
3.Tuntutan 0,15 3 0,45 Masyarakat mengharapkan
masyarakat terhadap setelah selasai dari SMA ini
lulusan yang diharapkan dapat melanjutkan
berkualitas kejenjang yang lebih tinggi dan
berkualitas
4.Sponsor/perusahaan 0,10 3 0,30 Bantuan sponsor guna
/yayasan pengembangan sekolah tidak
ada.
5.Dukungan orang tua 0,10 3 0,30 Terbukti dengan orang tua
tinggi yang mendaftarkananaknya test
masuk SMA Plus Nurul Falah
Sruweng Sruwengsangat banyak
8
Swasta
5.Kemajuan 0,05 3 0,15 Belum terlalu maksimal
Teknologi Komputer karena belum ada guru
dan Informatika Khusus mengajar TIK di
sekolah ini jadi kemapuan
dalam bersaing dengan
SMA lainnya akan sulit.
JUMLAH 1,00 3,15
TOTAL O + T
Kesimpulan:
Dapat dilihat dari butir peluang sarana dan prasarana adalah peluang yang
paling besar yang dimiliki oleh SMA Plus Nurul Falah Sruweng walaupun ini
peluang, ini masih jauh dari sekala tertinggi. tetapi haruslah dimanfaatkan secara
maksimal dengan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan pihak diluar
sekolah, dimana peluang ini akan memperkecil ancaman pada butir lima yaitu
persaingan dalam bidang TIK yang belum begitu baik. Ancaman ini dapat
diminimalisir dengan peluang tersebut dengan cara tidak hanya infrastruktur saja
yang di pehatikan tapi tenaga pengajar yang mumpuni juga harus di penuhi.
Tabel 2. Perhitungan IFAS SMP Negeri 2 Sidamulih
Faktor – Faktor Bobot Rating Bobot X Komentar
strategi Internal Rating
KEKUATAN (S)
1. Motivasi guru dan 0,15 3 0,45 Motivasinya tinggi dengan
siswa mampu mengembangkan
metode pembelajaran dan
siswanya cukup antusias
dalam pembelajaran dan
ekstrakurikuler.
2. Mata Pelajaran 0,15 3 0,45 Selain mata pelajaran
yang beragam formal,di SMA Plus Nurul
Falah Sruweng juga
terdapat berbagai mapel
9
tambahan seperti Ilmu
Fiqih, B.Arab, Kajian
Kitab,Dll
KELEMAHAN (W)
1. Rekrutmen guru dan 0,15 3 0,45 Rekrutmen guru dan staf
staff yang terkadang tidak sesuai
dengan kebutuhan dan sarat
dengan unsur kekeluargaan
2. Keadaan guru 0,10 3 0,30 Sebagian besar tenaga
guru masih berstatus
Honorer dan mengajar
ditempat lain
3. Penerimaan siswa Peneriman siswa dengan
Baru/pindahan 0,10 3 0,30 test, transparan tetapi masih
adanya titipan dari berbagai
pihak.
10
4. Jamsostek Tidak adanya jamsostek
0,10 3 0,30 bagi guru – guru terutama
Guru Honorer.
5. Gedung sekolah 0,10 3 0,30 Sudah banyak
membutuhkan perbaikan –
perbaikan.
JUMLAH S + W 1,00 3,45
Kesimpulan :
Dilihat dari bobot masing – masing butir Kekuatan dan kelemahan yang
ada pada matrik diatas dapat disimpulkan bahwa antara kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki SMA Plus Nurul Falah Sruweng ini seimbang baik dari skor dan
rating. Hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk pihak sekolah bahwa kekuatan yang
ada kurang begitu dimaksimalkan untuk meminimalisir kelemahan yang ada.
Diharapkan dengan analisis ini sekolah akan terus berusaha dan meningkatkan
kekuatan sekolah dengan seoptimal mungkin agar kelemahan yang ada dapat
teratasi.
2.3.2 Tahap Analisis Data SWOT
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap
kelangsungan sekolah, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi
tersebut dalam model – model kuantitatif perumusan strategi. Ada beebrapa
Model yang dapat digunakan dalam menyusun analisis SWOT antara lain:
1. Matriks TOWS atau Matrik SWOT
2. Matriks BCG (Boston Consultinfg Group) atau dikenal dengan Growth/Share
Matriks
3. Matriks Internal Eksternal
4. Matriks SPACE
5. Matriks Grand Strategy
Dalam makalah ini penulis akan menggunakan Matriks TOWS atau
SWOT, karena matrik ini akan menggambarkan secara jelas bagaimana peluang,
ancaman eksternal yang dihadapi sekolah dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya.
11
Diagram 1 Matrik SWOT
STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
IFAS · Motivasi guru dan · Rekrutmen guru
siswa dan staff
· Mata Pelajaran yang · Keadaan Guru
beragam
12
masyarakat terhadap lulusan pendekatan dan dijadikan donatur
yang berkualitas metode mengajar dalam hal perbaikan
· Sponsor/perusahaan/yayasan yang bervariasi dan perbaikan gedung
· Dukungan orang tua tinggi berinovasi dalam sekolah
mengajar agar terus
akan menghasilkan
lulusan yang
berkualitas.
13
BAB III
PENUTUP
2.4 Kesimpulan
Dari pembahasan dan perhitungan analisis SWOT di SMA Plus Nurul Falah
Sruweng diatas dapat disimpulkan:
1. Analisis SWOT adalah didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strength), dan Peluang (opportunities), namun secaran bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weaknessess) dan ancaman (threats). Proses
pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan visi,
misi, tujuan, dan kebijakan program – program sebuah organisasi.
2. Analisis SWOT di SMA Plus Nurul Falah Sruweng Sruweng dilakukan dengan
teknik EFAS dan IFAS yaitu analisis faktor eksternal dan Faktor Internal sekolah.
2.5 Saran
Diharapkan kepada pihak sekolah SMA Plus Nurul Falah Sruweng
Sruweng untuk selalu bekerja keras dalam meningkatkan kekuatan sekolahnya
dengan memanfaatkan peluang peluang yang ada. terus berinovasi, membangun,
memperbaiki diri dan administrasi agar dapat meningkatkan kualitas sekolah ini
lebih baik lagi
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=contoh+analisis+swot+skornya&ie=utf
-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-
diakses 3 Oktober 2013
http://www.slideshare.net/Eriston/analisis-swot-10628596 diakses 19
Oktober 2018.
15