terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di
bawah permukaan sebagai batuan intrusif(plutonik) maupun di atas permukaan sebagai
batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang
sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu
dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi.
Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah
permukaan kerak bumi.
1. Basalt
2. Granit
3. Andesit
4. Diorit
5. Obsidian
http://paskalgeografi.blogspot.com/
batuan.pdf
Klasifikasi batuan beku dilihat dari perbandingan antara total alkali dan silica (SiO2)
BABIKLASIFIKASIBATUAN
Batuan beku terbentuk dari satu atau lebih mineral silikat yang urutan kristalisasinya sesuai
kaidah Reaksi Bowen, yaitu ada mineral yang mengkristal pada temperatur tinggi dan mineral
yang mengkristal pada temperatur rendah
Klasifikasi batuan beku berdasarkan komposisi utama mineral silikat dibedakan atas:
Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebih dari 66%. Contohnya adalah riolit.
Batuan beku intermediate, apabila kandungan SiO2 antara 52% - 66%. Contohnya adalah dasit.
Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 antara 45% - 52%. Contohnya adalah andesit.
Batuan beku ultra basa, apabila kandungan SiO2 kurang dari 45%. Contohnya adalah basalt.
Klasifikasi berdasarkan indeks warna
Menurut ( S.J. Shand, 1943), yaitu:
Holofelsik, untuk batuan beku dengan indeks warna kurang dari 10%.
Felsik, untuk batuan beku dengan indeks warna 10% sampai 40%.
Mafelsik, untuk batuan beku dengan indeks warna 40% sampai 70%.
Mafik, untuk batuan beku dengan indeks warna lebih dari 70%.
Penamaan batuan berdasarkan kandungan mineral mafik pada tabel di bawah:
Nama Batuan Kandungan Silika
Leucocratic 0 – 33 %
Mesocratic 34 – 66 %
Melanocratic 67 – 100 %
Klasifikasi batuan beku yang dibuat oleh Russel B. Travis, tekstur batuan beku
yang didasarkan pada ukuran butir mineralnya dapat dibagi menjadi :
a. Batuan Dalam
Batuan Dalam bertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral yang
menyusun batuan tersebut dapat dilihat tanpa bantuan alat pembesar.
b. Batuan Gang
Batuan Gang bertekstur porfiritik dengan massa dasar faneritik.
c. Batuan Gang
Batuan Gang bertekstur porfiritik dengan massa dasar afanitik.
d. Batuan Lelehan
Batuan Lelehan bertekstur afanitik, dimana individu mineralnya tidak dapat
di bedakan atau tidak dapat dilihat dengan mata biasa.
1. Inequigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya tidak sama ,yang termasuk dalam
Inequigranular :
a. Porfiritik: Fenokris dalan massa ddsar/matrik kristal-kristal kecil (faneroporfiritik)
b. Vitroferik (Vitrophyric): Fenokris (mineral sulung) dalam massa dasar/matrik gelas
c. Poilikitik: Fenokris diinklusi oleh mineral lain yang lebih kecil.
d. Glomeroporphyritic: Fenokris mengumpul.
d. Seri Reaksi Bowen adalah mineral-mineral yang menyusun batuan beku menurut Bowen
yang tersusun dalam urutan kristalisasi (Gambar 3).
Gambar 3.Seri Reaksi Bowen
Anonim,2014.