PT Natarang Mining Indonesia – Perusahaan penambangan emas di wilayah Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung Tujuan dibangunnya dam tailing adalah sebagai bentuk kontribusi bagi pertanian sekitar dan untuk meminimalisir dampak lingkungan akibat limbah pengolahan emas Fungsi dam tailing adalah untuk mengendapkan dan menahan tailing masuk ke dalam tanah selama proses penambangan emas dan mencemari lingkungan Tailing adalah limbah yang dihasilkan dari proses penggerusan (penghancuran) batu yang mengandung bijih mineral (emas, perak dan tembaga) untuk diambil bijih mineralnya (1 gram emas – 1 ton limbah batuan Komposisi tailing sekitar 50% lumpur batuan dan 50% air Salah satu factor control pembangunan dam tailing adalah monitoring dan evaluasi terhadap kemungkinan rembesan yang terjadi di tubuh dam Evaluasi dan control yang dilakukan dalam penelitian ini berupa permodelan berbasis metode elemen hingga (finite element method ) dengan model plane strain. Metode evaluasi dan kontrol dilakukan dengan membentuk beberapa model kondisi dam tailing berdasar data yang ada di lapangan. Model berbasis finite element ini kemudian di analisis sehingga diketahui kemungkinan yang terjadi pada saat dam tailing beroperasi dan besaran deformasi serta settlement yang terjadi akibat rembesan dikarenakan proses yang tidak sesuai Hasil permodelan dalam penelitian menunjukan bahwa rembesan pada dam tailing dapat diminimalkan dengan melakukan pemasangan geotekstile dan agregat pada tubuh bendung. Kegagalan fungsi geotekstile sangat mempengaruhi konstruksi dam dan dapat berakibat kegagalan secara keseluruhan. Rapid draw down yang terjadi di bagian hulu jika dibandingkan dengan kegagalan fungsi geotekstile tidak memberikan pengaruh yang cukup besar. Bahaya yang sangat besar terjadi justru lebih dikarenakan kegagalan fungsi geotekstile dalam mengarahkan rembesan. Kontrol yang didapat dari pemodelan ini kemudian diterapkan dilapangan, dimana proses pemadatan tubuh dam menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga kualitasnya. Selain itu kesalahan prosedur pemasangan geotekstile di tengah tubuh dam juga merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Aliran Air Tanah Salah satu penyebab terjadinya kegagalan suatu dam dikarenakan rembesan pada bagian bawah dam yang terjadi karena perbedaan tinggi muka air di bagian hulu dan hilir Rembesan pada tubuh dam tidak dapat dihindari begitu saja tetapi perlu dilakukan control terhadap rembesan yang terjadi Rembesan yang tidak terkontrol akan mengakibatkan erosi dan berujung pada gagalnya konstruksi suatu dam Dalam melakukan perancangan suatu bendung, analisis rembesan menjadi sangat penting karena mampu memperkirakan distribusi tekanan air pori dan menentukan pola kegagalan tahanan geser (dilihat dari pola gradien hidraulik pada tubuh dam) Menggunakan persamaan Laplace sebagai dasar untuk permodelan aliran rembesan