Anda di halaman 1dari 10

Permasalahan

Dalam Proyek

SPALLING
(PENGELUPAS
AN) Oleh:
RR Leidy Arumintia
PPG 3A / 4.11.12.0.21
KERUSAKAN PADA BETON
Kerusakan yang terjadi pada beton umumnya
dikelompokkan dalam 3 kategori:
1. Cracks (Retak)
2. Voids (Lubang yang
relatif dalam dan
lebar pada beton)
3. Scalling / Spalling /
Erosion
(Pengelupasan
dangkal pada
SPALLING
Pengelupasan (spalling) pada struktur yaitu
Terkelupasnya selimut beton besar atau kecil
sehingga tulangan pada beton tersebut
terlihat, hal ini apabila dibiarkan dengan
bertambahnya waktu, tulangan akan berkarat
/ korosi akhirnya patah.
Volume tulangan yang terkorosi
membesar menimbulkan tegangan
dalam tarik pada beton sekeliling
tulangan, jika tegangan ini melampaui
kekuatan beton yg mengelilinginya,
terjadilah spalling.
PENYEBAB SPALLING
Berbagai macam penyebab terjadinya spalling, antara lain:
1. Selimut beton tipis
2. Beton keropos dan kualitas beton buruk
3. Tulangan kurang
4. Suhu tinggi akibat kebakaran
5. Pengaruh dari proses kimiawi, seperti konsentrasi klorida dan
sulfat
Dalam banyak kasus, penyebab terjadinya spalling adalah korosi
tulanganyang disebebkan proses kimiawi akibat sifat alkali yang
dimiliki beton telah berubah, dapat terjadi dalam 2 kondisi:
1. Berkurangnya nilai pH disebabkan reaksi CO2 (karbonat)
2. Penetrasi ion klorida (CL¯) sehingga menembus cover beton
dan merusak lapisan tipis yang berfungsi sebagai proteksi
tulangan dari lingkungan luar. Pada saat konsentrasi
kandungan ion klorida cukup tinggi, ion ini dapat merusak
kestabilan lapisan tipis tersebut. Kasus ini dijumpai pada
METODA PERBAIKAN SPALLING
Metoda GROUTING
1. Lakukan chipping/kupas
untuk melepaskan beton
Metoda GROUTING yang rusak dengan
1. Lakukan menggunakan demolition
chipping/kupas untuk
melepaskan beton drill. Chipping dilakukan
yang rusak dengan sampai menemukan
menggunakan
demolition drill. beton yang masih baik
Chipping dilakukan (masih keras). Saat
sampai menemukan melakukan chipping
beton yang masih baik
(masih keras). Saat jangan sampai merusak
melakukan chipping tulangan.
jangan sampai
merusak tulangan. 2. Ratakan bidang
pinggir/tepi lokasi
chipping dengan alat
pemotong/gerindra, kira-
METODA PERBAIKAN SPALLING
Metoda GROUTING
3. Bersihkan material lepas,
seperti karat, serpihan
beton dan kotoran lainnya
dengan menyemprotkan
air menggunakan water jet
yang bertekanan 100-200
bar. Pembersiham ini juga
bertujuan untuk
menjenuhkan beton
eksisting sebelum
pengaplikasian material
METODA PERBAIKAN SPALLING
Metoda GROUTING
4. Jika ada tulangan yang
rusak sehingga luas
berkurang ± 15% akibat
korosi, lakukan
penggantian tulangan dan
panjang penyaluran tetap
diperhitungkan
METODA PERBAIKAN SPALLING
Metoda GROUTING
5. Jika diinginkan lakukan
pelapisan zat anti karat
untuk pencegahan
terhadap resiko korosi
pada tulangan
METODA PERBAIKAN SPALLING
Metoda GROUTING
6. Install cetakan/bekisting
yang mampu menahan
tekanan dari material yang
akan diinjeksi. Lalu pasang
pipa inlet dan pipa lubang
kontrol outlet pada
bekisting. Seluruh celah-
celah yang ada pada
bagian-bagian
sambungan/pertemuan
bekisting, seal untuk
mencegah bocoran
material grouting. Urutan
METODA PERBAIKAN SPALLING
Metoda GROUTING
7. Setelah cetakan beton
dibuka yaitu 24 jam seusai
pekerjaan pouring (injeksi
material repair ke dalam
cetakan), maka seluruh
lapisan permukaan beton
diberi lapisan pelindung
yang berfungsi sebagai
lapisan perawatan beton,
untuk mengurangi
penguapan air yang
berlebihan atau terlalu
cepat dari beton segar
agar tidak terjadi
keretakan. Pemberian

Anda mungkin juga menyukai