LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nomor RM : 087103
Nama : Tn. H
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 41 tahun
Alamat : Asrama Hidayat
Pekerjaan : TNI AD
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 27 Oktober 2015
Anamnesa dan pemeriksaan fisik dilaksanakan tanggal 27 Oktober 2015 Pukul
06.30 WIB
B. Anamnesis
Keluhan Utama:
Penglihatan kabur pada mata sebelah kanan
14
Riwayat memakai kacamata disangkal
Riwayat hipertensi tidak terkontrol.
Riwayat diabetes mellitus disangkal
Riwayat menggunakan obat-obatan dalam jangka waktu lama disangkal
C. Pemeriksaan Fisik
Kondisi Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis, GCS = E4V5M6
Tanda-tanda Vital:
A. Tekanan darah : 130/80 mmHg
B. Nadi : 82 x/menit
C. Frek. Napas : 20 x/menit
D. Suhu : 36,8˚ C
Status Oftalmolgi
a. Visus:
OD : Tidak dilakukan pemeriksaan
OS : Tidak dilakukan pemeriksaan
15
b. Pemeriksaan Luar
OD OS
OD OS
16
c. Pergerakan Bola Mata
E. Diagnosis
Diagnosis kerja : OD Laserasi Kornea et kausa trauma mata
Diagnosis banding : OD keratitis, OD Uveitis, OD Ulkus kornea
17
F. Rencana dan Saran Pemeriksaan Lanjutan:
a. Tonometri
b. USG mata
G. Tatalaksana
Penatalaksanaan awal pada mata, dilakukan irigasi untuk menghilangkan
kemungkinan adanya benda asing yang terdapat pada mata. Kemudian untuk terapi
medikamentosa diberikan tetagam, cefotaxim, metilprednisolon dan ranitidin.
Kemudian juga diberikan obat topikal yaitu, Floxa, rephitel, tobroson, timol dan
lyteers.
H. Prognosis
a. Quo Ad vitam : Bonam
b. Quo Ad functionam : Dubia et malam
c. Quo Ad sanactionam : Malam
18
BAB IV
PEMBAHASAN
Pasien adalah seorang laki-laki 41 tahun dengan keluhan mata kanan kabur
setelah terkena benda asing (kemungkinan paku) yang memantul ke mata saat
mencari barang dirumahnya.
Pada pemeriksaan luar didapatkan adanya infiltrasi di kornea mata kanan
orang tersebut. Hal ini bisa terjadi karena trauma tajam yang mengenai lapisan
kornea tersebut. Infiltrasi yang terjadi dapat mengganggu tajam penglihatan pasien,
karena berada di media refraksi.
Penatalaksanaan awal, pada pasien adalah dengan cara diirigasi mata yang
sakit hingga bersih dari benda asing yang mungkin masih tertinggal dalam mata
pasien. Setelah itu diberikatan terapi berupa antibiotik, antiinflamasi, profilaksis
tetatus dan beberapa obat topikal mata.
Salah satu penyakit karena trauma mata ini adalah keratitis dan pada
perjalanannya bisa saja terjadi ulkus kornea.
Mengingat regenerasi kornea yang tidak bagus, maka kemungkinan untuk
kembali normal akan sulit.
19
BAB V
KESIMPULAN
Pasien adalah laki-laki 41 tahun mengalami laserasi kornea pada mata kanan yang
disebabkan oleh trauma tajam pada mata yang sulit untuk regenerasi seperti semula.
20
DAFTAR PUSTAKA
Asbury, Taylor. Trauma Mata. Dalam: Vaughan. Oftalmologi Umum Edisi XVII.
Biswell, R., 2010. Kornea. In: Vaughan, Asbury. Oftalmologi Umum Edisi 17.
Jakarta: EGC.
http://bestpractice.bmj.com/bestpractice/monograph/561/basics/epidemio
http://130.88.242.202/medicine/Aspergillus/Dropbox/Aspergillus_Websit
2015].
Hartanto, H., et al, 2002. Kamus Kedokteran Dorland Ed. 29. Jakarta: EGC.
Ilyas, S., 2004. Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Ilyas, S., 2009. Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
Riordan-Eva, P., 2010. Anatomi & Embriologi Mata. In: Vaughan, Asbury.
21