Anda di halaman 1dari 18

Lampiran 1

JADWAL KEGIATAN KTI

Tanggal Kegiatan
21 Januari – 5 Maret 2019 Penyusunan Proposal Penelitian
Pengumpulan judul Proposal KTI ke
4 Februari 2019 – 8 Februari 2019
BAAK
6 Maret 2019 – 22 Maret 2019 Ujian Proposal Penelitian
Pengumpulan Berkas Proposal
29 Maret 2018
Penelitian revisi (setelah ujian)
1 April 2019 – 13 April 2019 Pengambilan Kasus KTI
14 April 2019 – 25 Mei 2019 Penyusunan KTI
26 April 2019 – 10 Mei 2019 Ujian KTI
20 Mei 2019 Pemberkasan KTI (revisi)
22 Mei 2019 Yudisium KTI
23 Mei 2019 Yudisium Semester VI
Lampiran 2

PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN

(PSP)

1. Kami adalah Peneliti berasal dari institusi/jurusan/program studi DIII

Keperawatan Akademi Keperawatan Kesdam IV/ Diponegoro

Semarang/Program Studi dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi

dengan sukarela dalam penelitian yang berjudul “Penerapan Terapi

Aktivitas Kelompok : Stimulasi Persepsi Sesi 1-2 Terhadap Kemampuan

Mengontrol Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Skizofrenia Di RSJD Dr.

Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah”.

2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah mengetahui efektifitas

pemberian terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi sesi 1-2 terhadap

kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia.

3. Prosedur pengambilan bahan data dengan lembar identitas diri dan lembar

observasi mengontrol halusinasi pendengaran yang akan berlangsung lebih

kurang 15-20 menit. Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan

tetapi anda tidak perlu khawatir karena penelitian ini untuk kepentingan

pengembangan asuhan/ pelayanan keperawatan.

4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian

ini adalah anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan/

tindakan yang diberikan.


5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang anda sampaikan

akan tetap dirahasiakan.

6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini

silakan menghubungi peneliti pada nomor Hp. 089666767686.

Peneliti

Arini Dwi Putri


NIM 20101440116011
Lampiran 3

INFORMED CONCENT

(Persetujuan menjadi Partisipan)

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah


mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan dilakukan oleh Arini Dwi Putri dengan judul “Penerapan Terapi Aktivitas
Kelompok : Stimulasi Persepsi Sesi 1-2 Terhadap Kemampuan Mengontrol
Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Skizofrenia Di RSJD Dr. Amino
Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah”

Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini


secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan
mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi
apapun.

Semarang, April 2019

Saksi Yang memberikan persetujuan

Semarang, April 2019

Peneliti

Arini Dwi Putri


NIM 20101440116011
Lampiran 4

IDENTITAS RESPONDEN (DATA DEMOGRAFI)


KODE :

PETUNJUK PENGISIAN :
1. Isi dengan lengkap
2. Untuk data yang harus dipilih, beri tanda (V) pada kotak yang tersedia dan
atau isi sesuai dengan jawaban
Tanggal dirawat : Tanggal Pre-test :
Tanggal pengkajian : Tanggal Post-test

A. IDENTITAS KLIEN
1. Inisial Klien :
2. Jenis Kelamin :
3. Usia :
4. Pendidikan Terakhir (klien)
a. Tidak Sekolah :
b. SD :
c. SMP :
d. SMA :
e. Perguruan Tinggi :
5. Pekerjaan Terakhir
a. Pelajar/ Mahasiswa : d. Wiraswasta :
b. Pegawai Negeri : e. Tidak Bekerja :
c. TNI/ Polisi : f. Lain-lain sebutkan :
6. Status Perkawinan
a. Kawin
b. Cerai
c. Tidak kawin
7. Frekuensi di Rawat
...........kali dirawat
8. Riwayat Gangguan Jiwa : 1. Ada : 2. Tidak Ada :
9. Obat yang digunakan :
Lampiran 5

LEMBAR OBSERVASI

Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pendengaran

KODE : Tanggal Observasi :

NO.CM : Observer :

Ruangan :

(Diisi oleh peneliti)

Petunjuk pengisian

1. Isilah pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda (V) pada pilihan

jawaban sesuai dengan kemampuan yang telah dimiliki oleh klien : (V) ya,

jika klien tidak mampu menjawab dengan benar : (V) tidak.

2. Amatilah dengan teliti dan seksama.

Pretest Postest
SESI Kemampuan Pasien Mampu Mampu
Ya Tidak Ya Tidak
1 Kemampuan mengenal halusinasi
 Menyebutkan isi halusinasi
 Menyebutkan waktu terjadinya
halusinasi
 Menyebutkan situasi terjadinya
halusinasi
 Menyebutkan perasaan saat
halusinasi muncul
2 Kemampuan menghardik halusinasi
 Menyebutkan cara yang digunakan
mengatasi halusinasi
 Menyebutkan efektivitas cara
mengontrol halusinasi
 Menyebutkan cara menghardik untuk
mengontrol halusinasi
 Memperagakan cara menghardik
halusinasi
Lampiran 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TAK STIMULASI PERSEPSI SESI 1 MENGENAL HALUSINASI
Pengertian TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus pada
pasien halusinasi sehingga pasien bisa mengenal
halusinasinya

Tujuan 1. Klien dapat mengenal isi halusinasi


2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
4. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
Setting 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Tempat tenang dan nyaman
Persiapan Alat 1. Spidol
2. Papan tulis/ whiteboard/flipchart
Metode 1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/ simulasi
Langkah 1. Persiapan
Kegiatan a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien
mengalami perubahan sensori persepsi : halusinasi.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Catatan : sebaiknya klien sudah mengenali
halusinasinya. TAK membuat klien merasakan bahwa
ada klien lain yang mengalami hal yang sama dengan
dirinya sehingga klien tidak merasa sendiri.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai
papan nama)
 Menanyakan nama dan panggilan semua klien
(beri papan nama)
b. Evaluasi/ validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan
dilaksanakan, yaitu mengenal suara-suara/
bayangan yag didengar/ dilihat. Jika klien sudah
terbiasa menggunakan istilah halusinasi, gunakan
kata “halusinasi”
 Terapis menjelaskan aturan main berikut .
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan,
yaitu mengenal suara-suara yang didengar atau
bayangan yang dilihat (halusinasi) tentang isinya,
waktu terjadinya, situsai terjadinya, dan perasaan
klien pada saat terjadi halusinasi.
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi,
kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dari
klien yang ada disebelah kanan terapis secara
berurutan berlawanan jarum jam sampai semua klien
mendapat giliran. Hasilnya ditulis di whiteboard.
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan
perasaan klien dari suara yang biasa didengar.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu,
situasi, dan perasaannya jika terjadi halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara
mengontrol halusinasi.
2) Menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi dan Evaluasi
Dokumentasi Evaluasi yang dilakukan saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
Stimulasi Persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang
diharapkan adalah mengenal isi halusinasi, waktu terjadinya
halusinasi, situasi terjadinya halusinasi, dan perasaan saat
terjadi halusinasi.
Lampiran 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TAK STIMULASI PERSEPSI SESI 2 MENGONTROL HALUSINASI
DENGAN MENGHARDIK

Pengertian TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus pada


pasien halusinasi sehingga pasien bisa mengontrol halusinasi
dengan menghardik.

Tujuan 1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan


untuk mengatasi halusinasi
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

Setting 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran


2. Tempat tenang dan nyaman
Persiapan Alat 1. Spidol dan papan tulis/ whiteboard/ flipchart
2. Jadwal kegiatan klien
Metode 1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/ simulasi
Langkah 1. Persiapan
Kegiatan a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah
mengikuti sesi 1
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi
 Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
 Terpais menanyakan pengalaman halusinasi yang
terjadi : isi, waktu, situasi dan perasaan.
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu latihan
satu cara mengontrol halusinasi : mengahardik.
 Terapis menjelaskan aturan main berikut .
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis meminta klien menceritakan apa yang
dilakukan pada saat mengalami halusinasi, dan
bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua klien
mendapat giliran.
b. Beri pujian setiap klien selesai bercerita.
c. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik halusinasi dimulai dari klien di sebelah
kanan terapis berurutan berlawanan arah jarum jam
sampai semua peserta mendapatkan giliran.
d. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien
bertepuk tangan saat setiap klien selesai memperagakan
menghardik halusinasi.
Cara menghardik halusinasi:
Untuk halusinasi pendengaran : tutup telinga sambil
mengatakan: “kamu suara palsu, aku tidak mau dengar.”
Lakukan berulang-ulang sampai suara tak terdengar lagi.

4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok.
b. Tindak lanjut
 Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara
yang telah dipelajari jika halusinasi muncul.
 Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal
kegiatan harian klien.
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk
TAK yang berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol
halusinasi dengan melakukan kegiatan
 Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat
TAK berikutnya.
Evaluasi dan Evaluasi
Dokumentasi Evaluasi yang dilakukan saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
Stimulasi Persepsi halusinasi sesi 2, kemampuan yang
diharapkan adalah mengatasi halusinasi dengan menghardik.
Lampiran 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TAK STIMULASI PERSEPSI SESI 3 MENGONTROL HALUSINASI
DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN

Pengertian TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus pada


pasien halusinasi sehingga pasien bisa mengontrol halusinasi
dengan melakukan kegiatan.

Tujuan 1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan


untuk mencegah munculnya halusinasi.
2. Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah
terjadinya halusinasi.
Setting 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
Persiapan Alat 1. Formulir jadwal kegiatan harian
2. Pulpen.
3. Spidol dan papan tulis/ whiteboard/ flipchart.
Metode 1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/ simulasi
Langkah 1. Persiapan
Kegiatan a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah
mengikuti sesi 2
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi
 Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
 Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi
yang sudah dipelajari.
 Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan
cara menghardik halusinasi.
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu
mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan
kegiatan.
 Terapis menjelaskan aturan main berikut .
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan cara kedua mengontrol halusinasi
yaitu melakukan kegiatan sehari-hari secara terjadwal.
Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang
teratur akan mencegah munculnya halusinasi.
b. Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan
yang biasa dilakukan sehari-hari, dan tulis di
whiteboard.
c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian.
Terapis menulis formulir yang sama di whiteboard.
Aktivitas yang teratur dan terjadwal yang dilakukan
klien membuat waktu luan minimal. Klien akan
terfokus kepada aktivitas yang harus dilakukan dari
waktu ke waktu. Dengan waktu luang yang minimal
menghindarkan klien terfokus pada stimulus internal
yang menimbulkan halusinasi
d. Terapis membimbing satu persatu klien untuk membuat
jadwal kegiatan harian, dari bangun tidur pagi sampai
tidur malam. Klien menggunakan formulir, terapis
menggunakan whiteboard.
e. Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang
telah disusun.
f. Terapis meminta masing-masing klien mebacakan
jadwal yang telah disusun. Berikan pujian dengan tepuk
tangan bersama untuk klien yang sudah selesai
membuat jadwal dan membacakan jadwal yang telah
dibuat.
g. Terapis meminta komitmen masing-masing klien untuk
melaksanakan jadwal kegiatan yang telah disusun dan
memberi tanda M kalau dilaksanakan tanpa disuruh, B
kalau dilaksanakan, tetapidiingatkan terlebih dahulu
pleh perawat, dan T kalau tidak dilaksanakan.
Bimbing klien agar dapat menyusun jadwal kegiatan
sehari penuh. Sesuaikan jadwal klien dengan jadwal
kegiatan rutin di ruangan rawat inap. Masukan kegiatan
latian yang terkait dengan mengatasi masalah yang
sebelumnya sudah dilatih kepada klien. Contoh latihan
napas dalam, latihan berinteraksi, latihan keterampilan
hidup (living skill), dan sebagainya.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai
menyusun jadwal kegiatan dan membacakannya.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok.
b. Tindak lanjut
 Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara
mengontrol halusinasi, yaitu menghardik dan
melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal.
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk
TAK yang berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol
halusinasi dengan cara minum obat yang benar.
 Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat
TAK berikutnya.
Evaluasi dan Evaluasi
Dokumentasi Evaluasi yang dilakukan saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
Stimulasi Persepsi halusinasi sesi 3, kemampuan yang
diharapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk
mencegah timbulnya halusinasi.
Lampiran 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TAK STIMULASI PERSEPSI SESI 4 MENGONTROL HALUSINASI
DENGAN CARA MINUM OBAT YANG BENAR

Pengertian TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus pada


pasien halusinasi sehingga pasien bisa mengontrol halusinasi
dengan cara minum obat yang benar.

Tujuan 1. Klien dapat mengetahui jenis-jenis obat yang diminum


2. Klien mengetahui perlunya minum obat yang teratur.
3. Klien mengetahui 5 benar dalam minum obat.
4. Klien mengetahui efek terapi dan efek samping obat.
5. Klien mengetahui akibat bila putus obat.

Setting 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.


2. Ruangan nyaman dan tenang.
Persiapan Alat 1. Contoh obat
2. Spidol
3. Papan tulis/ whiteboard/ flipchart.
Metode 1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/ simulasi
Langkah 1. Persiapan
Kegiatan a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah
mengikuti sesi 3
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi
 Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
 Terpais menanyakan cara mengontrol halusinasi
yang sudah dipelajari.
 Terapis menanyakan apakah klien sudah menerapkan
jadwal kegiatan sehari-hari yang telah dibuat.
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu
mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan
kegiatan.
 Terapis menjelaskan aturan main berikut .
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan cara ketiga mengontrol halusinasi
yaitu cara minum obat yang benar
b. Terapis memberi contoh obat sesuai dengan obat yang
diberikan pada klien.
c. Terapis menjelaskan pentingnya minum obat secara
teratur sesuai dengan anjuran.
d. Terapis meminta tiap klien menjelaskan ulang
pentingnya minum obat, secara bergantian, searah
jarum jam, dimulai dari sebelah kiri terapis sampai
semuanya mendapat giliran.
e. Terapis menjelaskan akibat jika tidak minum obat
secara teratur.
f. Terapis menjelaskan 5 benar ketika menggunakan obat :
benar obat, benar pasien, benar waktu, benar cara, benar
dosis.
g. Terapis menjelaskan efek terapi dan efek samping obat
sesuai dengan contoh yang ada pada pasien.
h. Terapis meminta klien menyebutkan jenis obat, dosis
masing-masing obat, cara menggunakan, waktu
menggunakann dan efek obat sesuai contoh obat yang
ada ditangan klien secara bergantian, searah jarum jam,
dimulai dari sebelah kiri terapis sampai semua
mendapatkan giliran.
i. Terapis memberikan pujiam setiap kali klien
menyebutkan dengan benar.
5. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai
mengikuti TAK.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok.
b. Tindak lanjut
 Terapis menganjurkan klien melaksanakan tiga cara
mengontrol halusinasi, yaitu menghardik, melakukan
kegiatan sesuai dengan jadwal dan cara minum obat
yang benar.
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk
TAK yang berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-cakap.
 Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat
TAK berikutnya.
Evaluasi dan Evaluasi
Dokumentasi Evaluasi yang dilakukan saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
Stimulasi Persepsi halusinasi sesi 4, kemampuan yang
diharapkan adalah klien melakukan cara minum obat yang
benar untuk mencegah timbulnya halusinasi.
Lampiran 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TAK STIMULASI PERSEPSI SESI 5 MENGONTROL HALUSINASI
DENGAN BERCAKAP-CAKAP

Pengertian TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus pada


pasien halusinasi sehingga pasien bisa mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap.

Tujuan 1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang


lain.
2. Klien menerapkan cara menghubungi orang lain ketika
memulai mengalami halusinasi
Setting 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
Persiapan Alat 1. Spidol
2. Papan tulis/ whiteboard/ flipchart.
Metode 3. Diskusi dan tanya jawab
4. Bermain peran/ simulasi
Langkah 1. Persiapan
Kegiatan c. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah
mengikuti sesi 4
d. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis pakai papan nama
d. Evaluasi/ validasi
 Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
 Terpais menanyakan pengalaman klien mengontrol
halusinasi setelah menerapkan 3 cara lain
 dibuat.
e. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu
mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan
kegiatan.
 Terapis menjelaskan aturan main berikut .
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
2. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya berbincang-bincang
dengan orang lain untuk mengatasi halusinasi.
b. Terapis meminta kepada klien bercerita situasi yang
sering dialami sehingga mengalami halusinasi. Klien
secara bergantian bercerita, searah jarum jam, dimulai
dari sebelah kiri terapis sampai semuanya mendapat
giliran.
c. Terapis memperagakan bercakap-cakap dengan orang
lain jika ada tanda-tanda halusinasi muncul.
d. Terapis meminta klien memperagakan bercakap-cakap
hal yang sama secara bergantian, searah jarum jam,
dimulai dari sebelah kiri terapis sampai semua
mendapatkan giliran.
e. Terapis memberikan pujiam setiap kali klien
menyebutkan dengan benar.
3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai
mengikuti TAK.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok.
b. Tindak lanjut
 Terapis menganjurkan klien melaksanakan empat
cara mengontrol halusinasi, yaitu menghardik,
melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal, cara
minum obat yang benar dan bercakap-cakap.
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk
TAK yang berikutnya.
 Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat
TAK berikutnya.
Evaluasi dan Evaluasi
Dokumentasi Evaluasi yang dilakukan saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
Stimulasi Persepsi halusinasi sesi 5, kemampuan yang
diharapkan adalah klien melakukan bercakap-cakap untuk
mencegah timbulnya halusinasi.

Anda mungkin juga menyukai