Anda di halaman 1dari 5

Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik

1. Factor –faktor yang berasal dari dalam diri individu


a) Bakat atau pembawaan
Setiap individu memiliki bermacaam-macam bakat sebagai pembawaanya, seperti
bakat music, seni, akal yang tajam dan sebagainya.
b) Sifat-sifat keturunan
Sifat-sifat keturunan yang individu dipusakai oleh orang tua atau nenek moyang
dapat berupa fisik dan mental. Mengenai fisik misalnya bentuk muka (hidung),
bentuk badan, suatu penyakit. Sedangkan mengenai mental misalnya sifat pemalas,
sifat pemarah, pendiam, dan sebagainya.
c) Dorongan dan instink
Tiap anak dilahirkan dengan dorongan-instink yang dikandung didalam jiwanya.
Ada dorongan yang selama perkembangan berlangsung atau selama hidup manusia
aktif terus mempengaaruhi hidup kejiwaan, seperti dorongan mempertahankan diri,
dorongan seksual, dan dorongan social.
2. Factor yang berasal dari luar diri individu
a) makanan
Apabila di tinjau dari perspektif agama (islam), makanan yang mengandung gizi saja
belum cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, melainkan harus
disempurnakan dengan tingkat kehalalan dan kebersihan dari makanan itu sendiri,
sebagaimana firman Allah: “dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang
telah direzekikan kepadamu..(QS. Al-Maidah: 88).”
b) Ekonomi
Orang tua yang ekonominya lemah, yang tidak sanggup memenuhi kebutuhan pokok
anak-anaknya dengan baik, sering kurang memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan anak-anaknya.
c) Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga
Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga juga mempengaruhi perkembangannya.
Bila anak itu merpakan anak tunggal, biasanya perhatian orang tua tercurah kepadanya,
sehingga ia cenderung memiliki sifat-sifat seperti: manja, kurang bisa bergaul dengan
teman-teman sebayanya, menarik perhaatian dengan cara kekanak-kanakan, dan
sebagainya.
3. Factor-faktor umum
a) Intelegensi
Tingkat intelegensi yang tinggi erat kaitannya dengan kecepatan perkembangan.
Sedangkan tingkat intelegensi yang rendah erat kaitannya dengan kelembanan
perkembangan.
b) Kesehatan
Mereka yang kesehatan mental dan fisiknya baik dan sempurna akan mengalami
perkembangan dan pertumbuhan yang memadai. Sebaliknya mereka yang mengalami
gangguan kesehatan, baik secara mental maupun fisik, perkembangan dan
pertumbuhannya juga akan mengalami hambatan
c) Ras
Misalnya anak-anak dari ras mediterranean (sekitar laut tengah) mengalami
perkembangan fisik lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak dari bangsa-bangsa
eropa utara.

Karakteristik umum perkembangan peserta didik


1. Karakteristik anak usia sekolah dasar (SD)
Anak-anak usia sekolah ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak
yang usianya lebih muda. Ia senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam
kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Oleh sebab itu,
guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan,
mengusahakan siswa perpindah atau bergerak, bekerja atau belajar dalam kelompok, serta
memberikan kesempatan untu terlibat langsung dalam pembelajaran.
Menurut Havighurst, tugas perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi:
1) Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik
2) Membina hidup sehat
3) Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok
4) Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin
5) Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam
masyarakat
6) Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif
7) Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai
8) Mencapai kemandirian pribadi
Dalam upaya mencapai setiap tugas perkembangan tersebut, guru dituntut untuk
memberikan bantuan berupa:
1) Menciptakan lingkungan teman sebaya yang mengajarkan keterampilan fisik
2) Melaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belajar bergaul dan bekerja dengan teman sebaya, sehingga kepribadian sosialnya
berkembangan
3) Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman yang
kongkrit atau langsung dalam membangun konsep
4) Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai-nilai, sehingga
siswa mampu menentukan pilihan yang stabil dan menjadi pegangan bagi dirinya
2. Karakteristik anak usia sekolah menengah (SMP)
Terdapat sejumlah karakteristik yang menonjol pada anak usia SMP ini, yaitu:
1) Terjadinya ketidak seimbangan proporsi tinggi dan berat badan
2) Mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder.
3) Kecenderungan ambivalensi, antara keinginan menyendiri dengan keinginan
bergaul, serta keinginan untuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan
dan bantuan dari orang tua.
4) Senang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika atau norma dengan
kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa
5) Mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi dan sifat kemurahan
atau keadilan tuhan
6) Reaksi dan ekspresi emosi masih stabil
7) Mulai mengembangkan standard dan harapan terhadap perilaku diri sendiri yang
sesuai dengan dunia sosial
8) Kecenderungan minat dan pilihan karir relative sudah lebih jelas.
Adanya karakteristik anak usia sekolah menengah yang demikian, maka guru
diharapkan untuk:
1) Menerapkan model pembelajaran yang memisahkan siswa pria dan wanita ketika
membahas topik-topik yang berkenaan dengan anatomi dan fisiologi
2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan hobi dan minatnya
melalui kegiatan-kegiatan yang positif
3) Menerapkan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual
atau kelompok kecil
4) Meningkatkan kerja sama dengan orang tua dan masyarakat untuk
mengembangkan potensi siwa.
5) Tampil menjadi teladan yang baik bagi siswa.
6) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bertanggung jawab.
3. Karakteristik anak usia remaja
Masa remaja sering dikenal dengan masa pencarian jati diri (ego identity). Masa
remaja ditandai dengan sejumlah karakteristik penting, yaitu:
1) Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya
2) Dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang
dijunjung tinggi oleh masyarakat
3) Menerima keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara efektif.
4) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
5) Memilih dan mempersiapkan karir dimasa depan sesuai dengan minat dan
kemampuannya
6) Mengembangkan sikaf positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga, dan
memiliki anak.
7) Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan
sebagai warga negara
8) Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
9) Memperoleh seperangkat nilai dan system etika sebagai pedoman dalam
bertingkah laku
10) Mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas
Berbagai karakteristik perkembangan masa remaja tersebut, menuntut adanya
pelayanan pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat dilakukan
guru, di antaranya:
1) Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi, bahaya
penyimpangan seksual dan penyalah gunaan narkoba
2) Membantu siswa mengembangkan sikap apresiatif terhadap postur tubuh atau
kondisi dirinya
3) Menyediakan fasilitas yang memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan
yang sesuai dengan minat dan bakatnya, seperti sarana olah raga, kesenian, dan
sebagainya
4) Memberikan pelatihaan untuk mengembangkan keterampilan memecahkan
masalah dan mengambil keputusan
5) Melatih siswa mengembangkan resiliensi, kemampuan bertahan dalam kondisi sulit
dan penuh godaan
6) Menerapkan model pembelajaran yang memunginkan siswa untuk berpikir kritis,
reflektif, dan positif
7) Membantu siswa mengembangkan etos kerja yang tinggi dan sikap wiraswasta
8) Memupuk semangat keberagaman siswa melalui pembelajaran agama terbuka dan
lebih toleran
9) Menjalin hubungan yang harmonis dengan siswa, dan bersedia mendengarkan
segala keluhan dan problem yang dihadapinya.

Perbedaan individual peserta didik


Setiap anak adalah unik. Ketika kita memperhaitikan anak-anak di dalam ruang kelas, kita
akan melihat perbedaaan individual yang sangat banyak. Bahkan anak-anak dengan latar belakang
usia hampir sama, akan memperlihatkan penampilan, kemampuan, temperamen, minat dan sikap
yang sangat beragam
Ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik individual ini dapat berupa karakteristik bawaan sejak
lahir dan dapat pula berupa karakteristik yang diperoleh dari hasil pengaruh lingkungan. Seorang
bayi yang baru lahir misalnya, merupakan hasil perpaduan dari dua garis keturunan , keturunan
ayah dan keturunan ibu. Sejak masa konsepsi awal didalam kandungan ibu, secara
berkesinambungan ia dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor lingkungan yang merangsang.
Masing-masing perangsang tersebut, baik secara terpisah ataupun secara bersama-sama dengan
perangsang lain, mempengaruhi perkembangan potensi-potensi biologis, yang pada gilirannya
menjelma menjadi suatu pola tingkah laku yang dapat mewujudkan seseorang menjadi individu
yang berkarakteristik berbeda dengan individu-individu lain.
Secara umum, perbedaan individual dibedakan atas dua, yaitu perbedaaan secara vertikal
dan perbedaan secara horizontal. Perbedaaan vertikal adalah perbedaan individu dalam aspek
jasmaniah, seperti bentuk, tinggi, besar, kekuatan, dan sebagainya. Sedangkan perbedaan
horizontal adalah perbedaan individu dalam aspek mental, seperti tingkat kecerdasan, bakat, minat,
ingatan, emosi, temperamen, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai