Anda di halaman 1dari 7

DOKTER MUDA THT-KL PERIODE NOVEMBER-DESEMBER 2018 1

Clinical Science Session

Parotitis

Oleh:

Restu Evanila putri 1840312250

Preseptor :
dr. Novialdi, Sp. THT-KL (K), FICS

BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG


TENGGOROK BEDAH KEPADA DAN LEHER (THT-KL)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP DR M DJAMIL PADANG
2018

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


DOKTER MUDA THT-KL PERIODE NOVEMBER-DESEMBER 2018 2

Clinical Science Session Jika dibandingkan dengan campak atau


cacar air, gondongan tidak terlalu menular. Penyakit
gondongan tersebar di seluruh dunia dan dapat
Parotitis timbul secara endemik atau epidemik. Parotitis
Epidemika merupakan penyakit infeksi pada anak
Restu evanila putri yang mana pada kasusnya terjadi sekitar 30 – 40%
yang kasusnya merupakan penyakit asimptomatik.
Epidemi terjadi pada semua musim tetapi sedikit
Affiliasi penulis : 1. Profesi Dokter FK UNAND (Fakultas lebih sering pada musim dingin akhir dan musim
Kedokteran Universitas Andalas); 2. Bagian Ilmu semi. Sumber infeksi mungkin sukar dilacak karena
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala 30-40% infeksi adalah subklinis. Kebanyakan
Leher (THT-KL) RSUP Dr. M. Djamil Padang; penyakit ini menyerang anak- anak yang berumur 2–
15 tahun, namun pada orang dewasa justru lebih
1.1 Definisi berat. Jarang ditemukan pada anak yang berumur
5
Mumps (Parotitis Epidemika) adalah kurang dari 2 tahun.
penyakit infeksi akut dan menular yang disebabkan
virus (Paramyxovirus). Virus ini menyerang kelenjar Jika seseorang pernah menderita
air liur di mulut, terutama kelenjar parotis yang gondongan, maka dia akan memiliki kekebalan
terletak pada tiap-tiap sisi muka tepat di bawah dan seumur hidupnya. Yang terkena biasanya adalah
di depan telinga sehingga menyebabkan kelenjar parotis, yaitu kelenjar ludah yang terletak
pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi diantara telinga dan rahang. Pada orang dewasa,
2 infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar), sistem
bagian bawah. saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ
Mumps atau parotitis epidemika lainnya. Adapun mereka yang beresiko besar untuk
merupakan self limiting disease yang disebabkan menderita atau tertular penyakit ini adalah mereka
oleh infeksi virus yang paling sering terjadi di yang menggunakan atau mengkonsumsi obat-
sekolah-usia anak dan remaja. Gambaran klasik obatan tertentu untuk menekan hormon kelenjar
mumps adalah pembengkakan nonsuppuratif dan tiroid dan mereka yang kekurangan zat Iodium
rasa nyeri kelenjar ludah. Infeksi ini biasanya bersifat 5
3 dalam tubuh.
jinak, dan banyak kasus yang subklinis.
Pada orang dewasa, infeksi ini bisa 1.3 Etiologi
menyerang testis (buah zakar), sistem saraf pusat, Agen penyebab parotitis epidemika adalah
pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya. anggota dari kelompok paramyxovirus, yang juga
Adapun mereka yang beresiko besar untuk termasuk didalamnya virus parainfluenza, measles,
menderita atau tertular penyakit ini adalah mereka dan virus newcastle disease. Ukuran dari partikel
yang menggunakan atau mengkonsumsi obat- paramyxovirus sebesar 90 – 300 mµ. Virus telah
obatan tertentu untuk menekan hormon kelenjar diisolasi dari ludah, cairan serebrospinal, darah, urin,
tiroid dan mereka yang kekurangan zat Iodium otak dan jaringan terinfeksi lain. Mumps merupakan
dalam tubuh. Penyakit gondong (mumps, parotitis) virus RNA rantai tunggal genus Rubulavirus
dapat ditularkan melalui: subfamily Paramyxovirinae dan family
a. Kontak langsung Paramyxoviridae. Virus mumps mempunyai 2
b. Percikan ludah (droplet) glikoprotein yaitu hamaglutinin-neuramidase dan
c. Muntahan perpaduan protein. Virus ini juga memiliki dua
d. Bisa pula melalui air kencing komponen yang sanggup memfiksasi, yaitu : antigen
Tidak semua orang yang terinfeksi S atau yang dapat larut (soluble) yang berasal dari
mengalami keluhan, bahkan sekitar 30-40% nukleokapsid dan antigen V yang berasal dari
penderita tidak menunjukkan tanda-tanda sakit hemaglutinin permukaan.
(subclinical). Mereka dapat menjadi sumber Virus ini aktif dalam lingkungan yang kering
penularan seperti halnya penderita parotitis yang tapi virus ini hanya dapat bertahan selama 4 hari
nampak sakit. Masa tunas (masa inkubasi) parotitis pada suhu ruangan. Paramyxovirus dapat hancur
sekitar 14-24 hari dengan rata-rata 17-18 hari. pada suhu <4ºC, oleh formalin, eter, serta
pemaparan cahaya ultraviolet selama 30 detik. Virus
1.2 Epidemiologi masuk dalam tubuh melalui hidung atau mulut. Virus
Sebelum ditemukan vaksin parotitis pada bereplikasi pada mukosa saluran napas atas
tahun 1967, parotitis epidemika merupakan penyakit kemudian menyebar ke kelenjar limfa local dan diikuti
yang sangat sering ditemukan pada anak. Insidens viremia umum setelah 12-25 hari (masa inkubasi)
pada umur 15 tahun adalah 85% dengan puncak yang berlangsung selama 3-5 hari. Selanjutnya
insidens kelompok umur 5-9 tahun. Setelah lokasi yang dituju virus adalah kalenjar parotis,
ditemukan vaksin parotitis, kejadian parotitis ovarium, pancreas, tiroid, ginjal, jantung atau otak.
epidemika menjadi sangat jarang. Di negara barat Virus masuk ke system saraf pusat melalui plexus
seperti Amerika dan Inggris, rata-rata didapat kurang choroideus lewat infeksi pada sel mononuclear.
dari 1.000 kasus per tahun. Demikian pula insidens Masa penyebaran virus ini adalah 2-3 minggu melalui
parotitis bergeser pada anak besar dan dewasa dari ludah, cairan serebrospinal, darah, urin, otak dan
muda serta menyebabkan kejadian luar biasa jaringan terinfeksi lain. Virus dapat diisolasi dari
ditempat kuliah atau tempat kerja. Di Indonesia, tidak saliva 6-7 hari sebelum onset penyakit dan 9 hari
didapatkan adanya data mengenai insidens sesudah munculnya pembengkakan pada kelenjar
4 ludah. Penularan terjadi 24 jam sebelum
terjadinya parotitis epidemika. pembengkakan kelenjar ludah dan 3 hari setelah
pembengkakan menghilang.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


DOKTER MUDA THT-KL PERIODE NOVEMBER-DESEMBER 2018 3

1.5 Patogenesis
1.4 Anatomi Virus mumps masuk tubuh melalui hidung
Berdasarkan ukurannya kelenjar saliva terdiri atau mulut yang berasal dari percikan ludah, kontak
dari 2 jenis, yaitu kelenjar saliva mayor dan kelenjar langsung dengan penderita parotitis lain, muntahan,
saliva minor. Kelenjar saliva mayor terdiri dari kelenjar dan urin. Infeksi akut oleh virus mumps pada
parotis, kelenjar submandibularis, dan kelenjar kelenjar parotis dibuktikan dengan adanya kenaikan
sublingualis. Kelenjar parotis yang merupakan titer IgM dan IgG secara bermakna dari serum akut
kelenjar saliva terbesar, terletak secara bilateral di dan serum konvalesens. Masa inkubasi 14 sampai
depan telinga, antara ramus mandibularis dan 24 hari kemudian virus bereplikasi di dalam traktus
prosesus mastoideus dengan bagian yang meluas ke respiratorius atas. Semakin banyak penumpukan
muka di bawah lengkung zigomatik. Kelenjar parotis virus di dalam tubuh sehingga terjadi proliferasi di
terbungkus dalam selubung parotis (parotis shealth). parotis / epitel traktus respiratorius kemudian terjadi
Saluran parotis melintas horizontal dari tepi kelenjar. viremia (ikutnya virus ke dalam aliran darah) dan
Pada tepi anterior otot masseter, saluran parotis selanjutnya virus berdiam di jaringan kelenjar / saraf
berbelok ke arah medial, menembus otot buccinator, yang kemudian akan menginfeksi glandula parotis.
dan memasuki rongga mulut di seberang gigi molar 6
Keadaan ini disebut parotitis.
ke-2 permanen rahang atas.
Reaksi inflamasi merangsang keluarnya
Kelenjar submandibularis yang merupakan bradikinin yang akan merangsang saraf sensorik dan
kelenjar saliva terbesar kedua setelah parotis, terletak mengakibatkan nyeri. Selain bradikinin, reaksi
pada dasar mulut di bawah korpus mandibula.
inflamasi tadi merangsang pengeluaran histamin
Saluran submandibularis bermuara melalui satu
yang berakibat pada peningkatan permeabilitas
sampai tiga lubang yang terdapat pada satu papil kecil pembuluh darah sehingga terjadi edema pada pipi.
di samping frenulum lingualis. Muara ini dapat dengan Edema pada pipi dapat menekan saraf aurikula
mudah terlihat, bahkan seringkali dapat terlihat saliva
temporal sehingga terjadi nyeri pada telinga. Selain
yang keluar.
itu reaksi imun yang terjadi saat masa viremia awal
Kelenjar sublingualis adalah kelenjar saliva
mengakibatkan keluarnya IL-1, kemudian IL-1
mayor terkecil dan terletak paling dalam. Masing- menghasilkan pirogen endogen yang akan
masing kelenjar berbentuk badam (almond shape), diteruskan menuju hipotalamus sebagai pusat
terletak pada dasar mulut antara mandibula dan otot
regulasi suhu tubuh untuk merangsang
genioglossus. Masing-masing kelenjar sublingualis 8
sebelah kiri dan kanan bersatu untuk membentuk prostaglandin dan akan menimbulkan demam.
massa kelenjar yang berbentuk ladam kuda di Bila testis terkena infeksi maka terdapat
sekitar frenulum lingualis. perdarahan kecil dan nekrosis sel epitel tubuli
Kelenjar saliva minor terdiri dari kelenjar seminiferus. Pada pankreas kadang-kadang
lingualis, kelenjar bukalis, kelenjar labialis, kelenjar terdapat degenerasi dan nekrosis jaringan
palatinal, dan kelenjar glossopalatinal. Kelenjar
lingualis terdapat bilateral dan terbagi menjadi 1.6 Klasifikasi
beberapa kelompok. Kelenjar lingualis anterior
Klasifikasi dari parotitis epidemika berupa:
berada di permukaan inferior dari lidah, dekat
a. Parotitis Kambuhan
dengan ujungnya, dan terbagi menjadi kelenjar
Sudah pernah terinfeksi sebelumnya kemudian
mukus anterior dan kelenjar campuran posterior.
kambuh. Anak-anak mudah terkena parotitis
Kelenjar lingualis posterior berhubungan dengan
kambuhan yang timbul pada usia antara 1
tonsil lidah dan margin lateral dari lidah. Kelenjar ini
bulan hingga akhir masa kanak-kanak.
bersifat murni mukus.
Kambuhan berarti sebelumnya anak telah
Kelenjar bukalis dan kelenjar labialis terletak
terinfeksi virus kemudian kambuh lagi.
pada pipi dan bibir. Kelenjar ini bersifat mukus dan
b. Parotitis Akut
serus. Kelenjar palatinal bersifat murni mukus,
Parotitis akut ditandai dengan rasa sakit yang
terletak pada palatum lunak dan uvula serta regio
mendadak, kemerahan dan pembengkakan
posterolateral dari palatum keras. Kelenjar
pada daerah parotis. Dapat timbul sebagai
glossopalatinal memiliki sifat sekresi yang sama
akibat pasca-bedah yang dilakukan pada
dengan kelenjar palatinal, yaitu murni mukus dan
penderita terbelakang mental dan penderita
terletak di lipatan glossopalatinal.
usia lanjut, khususnya apabila penggunaan
anestesi umum lama dan adanya gangguan
5
dehidrasi.
1.7 Manifestasi klinis
Masa inkubasi berkisar dari 14-24 hari
dengan puncak pada hari ke-17 dan 18. Pada anak,
manifestasi prodormal jarang terjadi tetapi mungkin
tampak bersama dengan demam (suhu badan 38,5
– 40 derajat celcius), sakit kepala, nyeri otot,
kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian
belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai
kaku rahang (sulit membuka mulut), dan malaise.
Awalnya ditandai dengan nyeri dan pembengkakan
parotis yang khas, mula-mula mengisi rongga antara
Gambar 1. Anatomi kelenjar saliva tepi posterior mandibula dan mastoid kemudian
meluas dalam deretan yang melengkung ke bawah

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


DOKTER MUDA THT-KL PERIODE NOVEMBER-DESEMBER 2018 4

dan ke depan, di atas dibatasi oleh zigoma. Edema anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah
kulit dan jaringan lunak biasanya meluas lebih lanjut terdiagnosis. Namun jika gejala tidak jelas
dan mengaburkan batas pembengkakan kelenjar, diagnosis didasarkan pada :
sehingga pembengkakan lebih mudah disadari a. Darah rutin
dengan pandangan daripada dengan palpasi. Tidak spesifik, gambarannya seperti infeksi
virus lain, biasanya leukopenia ringan yakni
Pembengkakan terjadi dengan cepat dalam kadar leukosit dalam satu liter darah
waktu beberapa jam dengan puncak pada 1-3 hari. menurun. Normalnya leukosit dalam darah
Pembengkakan jaringan mendorong lobus telinga ke adalah 4 x 109 /L darah .dengan
atas dan ke luar, dan sudut mandibula tidak lagi limfositosis relatif, namun komplikasi sering
dapat dilihat. Pembengkakan perlahan-lahan menimbulkan leukositosis polimorfonuklear
menghilang dalam 3-7 hari. Satu kelenjar parotis tingkat sedang.
biasanya membengkak sehari atau dua hari sebelum b. Amilase serum
yang lain, tetapi lazim pembengkakan terbatas pada Biasanya ada kenaikan amilase serum,
satu kelenjar. Daerah pembengkakan terasa lunak kenaikan cenderung dengan
dan nyeri. Edema faring dan palatum mole pembengkakan parotis dan kemudian
homolateral menyertai pembengkakan parotis dan kembali normal dalam kurang lebih 2
memindahkan tonsil ke medial. Pembengkakan minggu. Kadar amylase normal dalam
parotis biasanya disertai dengan demam sedang darah adalah 0-137 U/L darah.
7 c. Pemeriksaan serologis
hingga 40°C.
Ada tiga pemeriksaan serologis yang dapat
dilakukan untuk menunjukan adanya
infeksi virus (Nelson, 2000), yaitu:
1. Hemaglutination inhibition (HI) test
Uji ini menerlukan dua spesimen
serum, satu serum dengan onset cepat
dan serum yang satunya di ambil pada
hari ketiga. Jika perbedaan titer
spesimen 4 kali selama infeksi akut,
maka kemungkinannya parotitis.
2. Neutralization (NT) test
Dengan cara mencampur serum
penderita dengan medium untuk
biakan fibroblas embrio anak ayam dan
kemudian diuji apakah terjadi
hemadsorpsi. Pengenceran serum
yang mencegah terjadinya
hemadsorpsi dinyatakan oleh titer
antibodi parotitis epidemika. Uji
netralisasi asam serum adalah metode
yang paling dapat dipercaya untuk
Gambar 2. Gambaran mumps pada anak menemukan imunitas tetapi tidak
praktis dan tidak mahal.
1.8 Diagnosis
3. Complement – Fixation (CF) test
Penegakkan diagnosis dari parotitis epidemika yaitu: Tes fiksasi komplement dapat
I. Anamnesis digunakan untuk menentukan jumlah
a. Gejala yang pertama terlihat adalah nyeri respon antibodi terhadap komponen
ketika mengunyah atau menelan, terutama antigen S dan V bagi diagnosa infeksi
jika menelan cairan asam misalnya jeruk. parotitis epidemika akut. Antibodi
o terhadap antigen V mencapai titer
b. Demam, biasanya suhu mencapai 38,9-40 puncak dalam 1 bulan dan menetap
Celcius selama 6 bulan berikutnya dan
c. Pembengkakan kelenjar terjadi setelah kemudian menurun secara lambat 2
demam tahun sampai suatu jumlah yang
d. Nafsu makan berkurang rendah dan tetap ada. Peningkatan 4
e. Menggigil kali lipat dalam titer dengan analisis
f. Sakit kepala standar apapun menunjukan infeksi
yang baru terjadi. Antibodi terhadap
II. Pemeriksaan Fisik antigen S timbul cepat, sering
o mencapai maksimum dalam satu
a. Suhu meningkat mencapai 38,9-40 Celcius
b. Pembengkakan di daerah minggu setelah timbul gejala, hilang
temporomandibuler (antara telinga dan dalam 6 sampai 12 minggu.
rahang) d. Pemeriksaan Virologi
c. Nyeri tekan pada kelenjar yang Isolasi virus jarang sekali digunakan untuk
membengkak diagnosis. Isolasi virus dilakukan dengan
biakan virus yang terdapat dalam saliva,
III. Pemeriksaan Penunjang urin, likuor serebrospinal atau darah. Biakan
Dalam prakteknya pemeriksaan dinyatakan positif jika terdapat hemardsorpsi
penunjang tidak banyak dilakukan, sebab dari dalam biakan yang diberi cairan fosfat-NaCl

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


DOKTER MUDA THT-KL PERIODE NOVEMBER-DESEMBER 2018 5

dan tidak ada pada biakan yang diberi serum perempuan (dengan rasio 3:1). Parotitis mungkin
hiperimun. tidak ada di sebanyak 50% pasien demikian.
Penyakit otak adalah jarang (kurang dari 2 per
1.9 Diagnosis Banding 10
a. Adenopati dari tonsilofaringitis: telinga 100,000 kasus mumps).
tidak terangkat oleh pembengkakan, a. Meningioensefalitis
inflamasi faring nyata Komplikasi ini merupakan komplikasi
b. Difteri berat / bullneck: Pembengkakan yang sering pada masa anak. Insiden yang
tidak nyeri. Inflamasi faring serta sebenarnya sukar diperkirakan karena infeksi
pseudomenbrane. subklinis system saraf sentral, seperti
c. Penyakit lain yang bergejala pembengkakan dibuktikan oleh pleositasis cairan
kelenjar parotis: Sarkoidosis, Lukemia, serebrospinal, telah dilaporkan lebih dari 65%
Sindrom Uveoparotitis (Mickulic) penderita dengan parotitis. Manifestasi klinis
d. Salivary Calculus: batu membuntu saluran terjadi pada lebih dari 10% penderita. Insiden
parotis, yang sering ductus submandibular. meningoensefalitis parotitis sekitar
e. Tetanus karena trismusnya. Mudah 250/100.000 kasus; 10% dari kasus ini terjadi
dibedakan karena tidak ada kaku otot lain pada penderita lebih tua dari 20 tahun. Angka
1.10 Penatalaksanaan mortalitas adaah sekitar 2%. Orang laki-laki
Parotitis merupakan penyakit yang bersifat terkena tiga sampai lima kali lebih sering
self-limited (sembuh / hilang sendiri) yang daripada wanita. Parotitis merupakan salah
berlangsung kurang lebih dalam satu minggu. Tidak satu dari penyebab meningitis aseptik yang
ada terapi spesifik bagi infeksi virus mumps oleh paling sering.
karena itu pengobatan parotitis seluruhnya Patogenesis meningoensefalitis
simptomatis dan suportif. parotitis telah diuraikan sebabagai (1) infeksi
primer neuron dan (2) ensefalitis pascainfeksi
1.10.1 Penderita rawat jalan dengan demielinasi. Pada tipe pertama
Penderita baru dapat dirawat jalan bila tidak ada parotitis sering muncul bersamaan atau
komplikasi, keadaan umum cukup baik. menyertai ensefalitis. Pada tipe ke dua,
a. Istirahat yang cukup ensefalitis menyertai parotitis pada sekitar 10
b. Pemberian diet lunak dan cairan yang cukup hari. Parotitis mungkin pada beberapa kasus
c. Medikamentosa (simtomatik) : tidak ada. Stenosis aqueduktus dan
d. Antalgin (Metampiron) adalah derivat hidrosefalus telah dihubungkan dengan
metansulfonat dan amidopirina yang bekerja infeksi parotitis. Menginjeksikan virus parotitis
terhadap susunan saraf pusat yaitu ke dalam tpai pada umur menyusui telah
mengurangi sensitivitas reseptor rasa nyeri menghasilkan lesi yang serupa.
dan mempengaruhi pusat pengatur suhu Meningoensefalitis parotitis secara
tubuh. Tiga efek utama adalah sebagai klinis tidak dapat dibedakan dari meningitis
analgesik, antipiretik dan anti-inflamasi. sebab lain. Ada kekakuan leher sedang, tetapi
Antalgin mudah larut dalam air dan mudah pemeriksaan neorologis lain biasanya normal.
diabsorpsi ke dalam jaringan tubuh. Dosis Cairan serebrospinal (CSS) biasanya berisi
antalgin yang digunakan : 3
- Dewasa : 500-1000 mg diberikan 3-4 sel kurang dari 500 sel/mm , walaupun
kali sehari (maksimum 3 gram sehari). kadang-kadang jumlah sel dapat melebihi
- Anak-anak : 250-500 mg diberikan 3-4 2.000. selnya hamper selalu limfosit, berbeda
kali sehari (maksimum 1 gram untuk < 6 dengan meningitis aseptik enterovirus,
tahun dan 2 gram untuk 6 - 12 tahun). dimana leukosit polimorfonklear sering
- Parasetamol : 10 – 20 mg/kgBB/kali mendominasi pada awal penyakit. Virus
dibagi dalam 3 dosis parotitis dapat diisolasi dari cairan
1.10.2 Penderita rawat inap serebrospinal pada awal penyakit.
Penderita dengan demam tinggi, keadaan b. Orkitis, Epididimitis
umum lemah, nyeri kepala hebat, gejala Orchitis (inflamasi testicular) adalah
saraf perlu rawat inap di ruang isolasi. komplikasi paling umum pada laki-laki setelah
a. Diet lunak, cair dan TKTP masa pubertas. Penyakit ini terjadi sebanyak
b. Analgetik-antipiretik 50% pada laki-laki setelah masa pubertas,
biasanya setelah parotitis, tapi penyakit ini
1.10.3 Penanganan komplikasi tergantung jenis mungkin mendahuluinya, terjadi secara
9 4
komplikasinya. serempak, atau terjadi sendirian.
1.11 Komplikasi Komplikasi ini jarang terjadi pada anak
laki-laki prapubertas tetapi sering (14- 35%)
Keterlibatan sistem saraf pusat (SSP) dalam pada remaja dan orang dewasa. Testis paling
bentuk meningitis aseptik (sel-sel inflamasi pada sering terinfeksi dengan atau tanpa
cairan serebrospinal) adalah yang paling sering, epididimitis; epididimitis dapat juga terjadi
terjadi tanpa gejala pada 50% sampai 60% pasien. sendirian. Jarang ada hidrokel. Orkitis
Gejala meningitis (sakit kepala, kaku kuduk) terjadi biasanya menyertai parotitis dalam 8 hari atau
sampai 15% pasien dan berubah tanpa sequelae 3 sekitarnya; orkitis dapat juga terjadi tanpa
sampai 10 hari. Orang dewasa memiliki risiko lebih bukti adanya infeksi kelenjar ludah. Pada
tinggi untuk komplikasi ini dibandingkan anak-anak, sekitar 30% penderita keda testis terkena.
dan laki- laki lebih sering dibandingkan anak Mulainya biasanya mendadak, dengan

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


DOKTER MUDA THT-KL PERIODE NOVEMBER-DESEMBER 2018 6

kenaikan suhu, menggigil, nyeri kepala, mual, merupakan komplikasi yang jarang; biasanya
dan nyeri perut bawah; bila testis kanan penyembuhannya sempurna.
terlibat, appendisitis dapat dikesankan
sebagai kemungkinan diagnostik. Testis yang 1.12 Prognosis
terkena menjadi nyeri dan bengkak, dan kulit Prognosis keseluruhan mumps dengan tanpa
yang berdekatan edema dan merah. Rata- komplikasi adalah sangat baik. Prognosis pasien
rata lamanya adalah hari. Sekitar 30-40% dengan ensefalitis umumnya baik, namun, kerusakan
testis yang terkena atrofi. Gangguan fertilitas neurologis dan kematian dapat terjadi. Dilaporkan
diperkirakan sekitar 13%, tetapi infertilitas angka kejadian ensefalitis mumps sebesar 5 kasus
absolut mungkin jarang. per 1000 kasus mumps yang dilaporkan. Sequelae
c. Ooforitis permanen jarang terjadi, sedangkan laporan kasus
Nyeri pelvis dan kesakitan ditemukan ensefalitis angka kematian rata-rata 1,4%. Myelitis
pada sekitar 7% pada penderita wanita pasca sementara atau polyneuritis jarang. Sekitar 10% dari
pubertas. Tidak ada bukti adanya gangguan semua pasien yang terinfeksi berkembang dalam
10 bentuk meningitis ringan, yang sulit dibedakan
fertilitas. dengan meningitis bakteri.
d. Nefritis
1.13 Pencegahan
Viruria telah sering dilaporkan. Pada
satu penelitian orang dewasa, kelainan fungsi Pencegahan terhadap parotitis epidemika dapat
ginjal terjadi kadang-kadang pada setiap dilakukan secara imunisasi pasif dan imunisasi aktif.
penderita, dan virria terdeteksi pada 75%. a. Pasif
Frekuensi keterlibatan ginjal pada anak belum Gamma globulin parotitis tidak efektif
diketahui. Nefritis yang mematikan, terjadi 10- dalam mencegah parotitis atau mengurangi
14 hari sesudah parotitis, telah dilaporkan. komplikasi.
e. Pankreatitis b. Aktif
Dilakukan dengan memberikan vaksinasi
Pankreatitis adalah jarang, tapi
dengan virus parotitis epidemika yang hidup tapi
adakalanya terjadi tanpa parotitis;
telah dirubah sifatnya (Mumpsvax-merck, sharp
hyperglycemia adalah temporer dan bersifat
and dohme) atau diberikan subkutan pada anak
reversibel.
berumur 15 bulan (Ngastiyah, 2007). Vaksin ini
f. Miokarditis tidak menyebabkan panas atau reaksi lain dan
Manifestasi jantung yang serius sangat tidak menyebabkan ekskresi virus dan tidak
jarang, tetapi infeksi ringan miokardium menular. Menyebabkan imunitas yang lama dan
mungkin lebih sering daripada yang diketahui. dapat diberikan bersama vaksin campak dan
Rekaman elektrokardigrafi menunjukkan rubella (MMR yakni vaksin Mumps, Morbili,
perubahan-perubahan, kebanyakan depresi Rubella). Pemberian vaksinasi dengan virus
segmen ST, pada 13% orang dewasa pada “mumps”, sangat efektif dalam menimbulkan
satu seri. Keterlibatan demikian dapat peningkatan bermakna dalam antibodi “mumps”
menjelaskan nyeri prekordium, bradikardia, pada individu yang seronegatif sebelum
dan kelelahan kadang-kadang ditemukan vaksinasi dan telah memberikan proteksi 15
pada remaja dan orang dewasa dengan sampai 95 %. Proteksi yang baik sekurang-
parotitis. kurangnya selama 12 tahun dan tidak
g. Mastitis mengganggu vaksin terhadap morbili, rubella,
dan poliomielitis atau vaksinasi variola yang
Komplikasi ini tidak lazim pada masing- diberikan serentak.
masing jenis kelamin. Kontraindikasi: Bayi dibawah usia 1
h. Ketulian tahun karena efek antibodi maternal; Individu
Tuli saraf dapat terjadi unilateral, jarang dengan riwayat hipersensitivitas terhadap
bilateral; walaupn insidennya rendah komponen vaksin; demam akut; selama
(1:15.000), parotitis adalah penyebab utama kehamilan; leukimia dan keganasan; limfoma;
tuli saraf unilateral. Kehilangan pendengaran sedang diberi obat-obat imunosupresif, alkilasi
mungkin sementara atau permanen. dan anti metabolit; sedang mendapat radiasi.
Belum diketahui apakah vaksin akan
i. Komplikasi Okuler
mencegah infeksi bila diberikan setelah
Komplikasi ini meliputi dakrioadenitis, pemaparan, tetapi tidak ada kontraindikasi bagi
pembengkakan yang nyeri, biasanya bilateral, penggunaan vaksin “Mumps” dalam situasi ini
dari kelenjar lakrimalis; neuritis optic
(papillitis)dengan gejala-gejaa bervariasi dari DAFTAR PUSTAKA
kehilangan penglihatan sampai kekaburan 1. Satari, Hindra Irawan, et.al. Studi Sero
ringan dengan penyembuuhan dalam 10-20 epidemiologi pada Antibodi Mumps Anak
hari; uveokeratitis, biasanya unilateral dengan Sekolah Dasar di Jakarta. Sari Pediatri,
fotofobia, keluar air mata, kehilangan Vol. 6, No. 3, Desember 2004. p. 134-137
penglihatan cepat dan penyembuhan dalam 2. Depkes RI. Mumps (parotitis Epidemika).
20 hari; skleritis, tendonitis, dengan akibat Pedoman Pengobatan Dasar di
eksoftalmus; dan trobosis vena sentral. Puskesmas; 2007. Jakarta: 2008. p.158
j. Artritis 3. Vikas S. Kancherla, I. Celine Hanson.
Atralgia yang disertai dengan Mumps resurgence in the United States.
pembengkakan dan kemerahan sendi The Journal of Allergy and Clinical
Immunology Volume 118, Issue; 2006.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


DOKTER MUDA THT-KL PERIODE NOVEMBER-DESEMBER 2018 7

p.938-941. Diakses dari


http://www.jacionline.org /article/S0091-
6749(06)01582-X/fulltext pada bulan Mei
2014

4. Pudjiadi, Marissa Tania S., Sri Rejeki


S. Hadinegoro.
2009.

Orkitis pada Infeksi Parotitis Epidemika :


laporan kasus. Sari Pediatri. Vol. 11 (1) :
47-51.
5. Maharani, Laillyza A., Hadi Soenartyo.
2009. Mumps Unilateral Pada Pasien
Remaja. Oral Medicine Dental Journal.
Vol. 1 (2) : 1-5.
6. Germaine L Defendi. Mumps. In: Russell W
Steele, Chieff Editor: Medscape Reference:
2012. Diakses dari
http://emedicine.medscape.com pada
bulan Mei 2014.
7. Behrman, Richard E., Robert M. Kliegman,
Ann M. Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak
Nelson. Jakarta : EGC
8. Ray, C. G. 2008. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Harrison. Jakarta : EGC.
9. Soedarmo, S. S. P., Garna H.,
Hadinegoro S. R. S., Satari H. I.
2008. Buku Ajar Infeksi dan Pediatrik
Tropis. Jakarta : IDAI.
10. Mumps, Pinkbook 2012,
Epidemiology and Prevention
of Vaccine Preventable
Diseases, 12th Edition Second
Printing Revised May 2012.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Anda mungkin juga menyukai