Anda di halaman 1dari 7

PERCAKAPAN YANG BERLANGSUNG DI RUMAH

NARATOR : Di sebuah rumah tinggallah sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ayah, ibu, dan anak.

Pada suatu malam… anak mereka menyampaikan keluhan sakit yang sedang dia alami pada malam itu
kepada ibunya.

ANAK : Ibu…kepalaku sakit sekali rasanya kepalaku mau pecah!

NARATOR : Anak sambil menahan sakit yang dia rasakan.

IBU : Tenang nak…pasti itu hanya sakit kepala biasa!

NARATOR : Ibu berusaha untuk menenanangkan anaknya.

ANAK : Tapi bu…rasa sakit kepala ini tidak seperti biasanya, ini sakit sekali bu…

NARATOR : Anak terlihat menahan kesakitan.

IBU : Makanya kamu kalau membaca buku, jangan membaca di bawah lampu yang redup…

Pasti rasa sakit kepala kamu pengaruh dari mata.

NARATOR : Ibu berusaha untuk menenangkan anaknya.

IBU : Tahan sedikit yah nak…ibu panggil ayah dulu!

ANAK : Ibu…sakit sekali bu…aku sudah tidak bisa tahan lagi!

NARATOR : Karena anak tersebut sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya,

seketika itu juga anak tersebut tidak sadarkan diri ( pingsan ).

IBU : Nak…bangun nak…ayo bangun nak…

NARATOR : Ibu merasa sangat panik…

Seketika itu juga ibu berteriak sambil berlari keluar dari kamar meminta pertolongan ayah…

IBU : “Ayah..cepat kesini yah…”

NARATOR : Ibu terlihat sangat panik dan ketakutan.

AYAH : “Tenang bu…ada apa ini?”

NARATOR : Ayah berusaha untuk menenangkan ibu.

IBU : Cepat yah..lihat nengsi dikamarnya…dia pingsan!

NARATOR : Ayah dan ibu bergegas kekamar..dan berusaha menyadarkan nengsi.

AYAH : Ayo bu…kita sudah tidak punya banyak waktu lagi..ayo kita bawa nengsi ke RS.
SESAMPAINYA KELUARGA DI RS( RUANG UGD )…..
IBU : Suster…tolong anak saya!

PERAWAT : Maaf bu…terlebih dahulu ibu harus menandatangani pembayaran RS!

IBU : Tapi anak saya sudah sekarat..apa suster tidak kasian melihat anak saya?

Saya mohon suster…kalau soal pembayaran saya bisa membayarnya..

Tapi tolong selamatkan dahulu nyawa anak saya!

PERAWAT SENIOR : Ada masalah apa ini?

PERAWAT 1: Begini bu…ini ada pasien yang baru masuk,

tetapi keluarga pasien belum berurusan dengan bagian administrasi!

PERAWAT SENIOR : Yah sudah kalau begitu…pasien ini langsung di bawah saja kedalam!

Dan bapak ikut dengan saya untuk mengurus administrasinya…

NARATOR : Sambil perawat senior menyuruh 2 orang perawat untuk mengambil brancard

Untuk membantu membawa pasien kedalm ruang UGD.

Ke-2 perawat saling bekerjasama

PERAWAT 1 : Mengatur posisi brancard

PERAWAT 2 : Mengatur posisi pasien

DI RUANG ADMINISTRASI…
PERAWAT SENIOR : “Ini ada pasien yang baru masuk, tolong urus administrasinya”

Bapak, silahkan berurusan dengan bagian administrasi…

Saya tinggal dulu yah?

AYAH : Oh iya suster…terima kasih!

NARATOR : Sambil perawat senior meninggalkan ayah yang ada di ruang administrasi

PEGAWAI ADMINISTRASI : Selamat siang pak…Kalau boleh tahu bapak ini siapanya pasien?

AYAH : Oh saya ini ayahnya!

NARATOR : Pegawai administrasi menanyakan identitas pasien kepada ayah pasien.


SEMENTARA DI RUANG UGD
NARATOR : Setelah selesai, ayah pasien kembali ke ruang UGD

tempat dimana anaknya menjalani perawatan/mendapat pertolongan pertama.

Sementara orangtua pasien melihat – lihat keadaan anak mereka yang sudah mendapat pertolongan
pertama dari dokter dan perawat yang ada di ruang UGD .

( Pasien telah sadarkan diri )

Dokter memberikan saran kepada keluarga pasien.

DOKTER : Bapak…ibu..tadi saya telah melakukan pemeriksaan. Sebaiknya untuk beberapa hari ini pasien dirawat
dulu di RS. Soalnya sakit kepala pasien bukan sakit kepala biasa. Tapi bapak dan ibu tidak perlu khuatir
karena kami akan menanggani pasien dengan semaksimal mungkin dan kami juga bisa mengontrol
keadaan pasien untuk beberapa hari ini.

AYAH : Kalau itu memang yang terbaik buat anak saya, mengapa tidak!

DOKTER : Baiklah kalau begitu,saya tinggal dulu yah? Nanti kalau ada apa-apa segera hubungi suster jaga.

AYAH: Oh,,,iya dok.Terima kasih.

KEESOKAN HARINYA( BERLANGSUNGNYA KOMUNIKASI TERAUPETIK )…


PERAWAT 3: Selamat pagi…..semua?

Saya dengan suster vivin. Pagi ini saya bertugas untuk melakukan pengkajian.

NARATOR : Perawat 3 berbasa – basi dengan ibu pasien.

PERAWAT 3: Oh,,,,ibu dan bapak menginap disini yah semalam?

IBU : Selamat pagi juga sus…Iya saya dan suami saya menginap disini untuk menjaga anak saya...

PERAWAT 3 : Maaf, permisi yah bu…pagi ini saya akan melakukan pengkajian kepada anak ibu…

IBU : Tentu saja bisa..silahkan sus..Kalau begitu saya dan ayahnya pergi ke kantin dulu karena dari semalam
kami belum makan.

PERAWAT 3: Oh baiklah kalau begitu…

NARATOR : Perawat 2 menghampiri pasien..dengan ramah dan dengan senyuman menanyakan setiap keluhan dan
semuanya yang terkait dalam melakukan pengkajian…

PERAWAT 3 : Selamat pagi adik…bagaimana kabarnya?Bagaimana tidurnya semalam?

NARATOR: Sambil tangan perawat menyentuh bahu pasien & selanjutnya perawat memeriksa TTV pasien
PASIEN: Selamat pagi juga sus…!.agak mendingan sih..

PERAWAT 3: Apa kepalanya masih terasa sakit?

PASIEN: Kalau sekarang sudah agak mendingan.

PERAWAT 3: Kalau boleh tahu,,,sejak kapan adik mulai marasa nyeri/sakit di bagian kepala?

PASIEN : Kira – kira sejak 3 bulan yang lalu. Hanya saja 1 bulan belakangan ini, rasa sakit di bagian kepala saya
semakin sering. Sampai – sampai kalau rasa sakitnya muncul, saya bisa tidak sadarkan diri ( pingsan )

PERAWAT 3: Sebelumnya, apa adik sudah pernah menjalani perawatan?

PASIEN: Sudah sering, tapi tidak sampai rawat inap seperti sekarang ini. Sampai – sampai kedua orangtua saya
sudah pernah membawa saya untuk pengobatan tradisional…tapi itu semua tidak membuahkan hasil
sama sekali.

NARATOR : Beberapa saat kemudian, dokter masuk ke dalam kamar pasien.

DOKTER : Selamat pagi…bagaimana keadaannya dik?

PASIEN : Sudah agak mendingan dok…

DOKTER: Baguslah kalau begitu…

Sus, apakah sudah dikaji TTVnya?

PERAWAT 3: Oh,iya dok sudah…Ini hasilnya

NARATOR : Sambil perawat memperlihatkan hasil TTV tadi

Perawat dan dokter berdiskusi mengenai pemeriksaan cityscan

PERAWAT 3: Dok…bagaimana kalau pasien ini kita lakukan pemeriksaan lewat cityscan saja

agar hasil diagnose yang didapat akan lebih tepat.

DOKTER : Ide yang bagus sus…Baiklah kita langsung meminta persetujuan keluarga pasien saja.

NARATOR : Sambil perawat berjalan keluar ruangan untuk menyusul keluarga pasien.Tak lama kemudian perawat 4
kembali masuk ke ruangan dengan keluarga pasien.

AYAH & IBU: Selamat pagi dok,,,,,

DOKTER: Selamat pagi juga...jadi begini bapak & ibu dari pada kita menduga –duga anak ibu sakit apa bagaimana
kalau di cityscan saja.

IBU: Tapi anak saya tidak apa-apa kan dok??

DOKTER: Oleh karena itu bu,,,diadakan pemeriksaan cityscan agar supaya penyakit anak ibu & bapak dapat di
ketahui dengan pasti.
IBU: Baiklah kalau begitu,,kalau itu memang yang terbaik buat anak saya.kalau boleh tauh pemeriksaanya
kapan yah dok?

DOKTER: Secepatnya bu..mungkin sebentar siang!

Suster, tolong persiapkan pasien untuk cityscan nanti siang yah?

PERAWAT 3: Iya,,baik dokter.

NARATOR: Setelah di adakan cityscan teryata pasien tidak ada kelainan apa-apa.

Dokter menyampaikan kesimpulan dari rasa sakit pada bagian kepala pasien, itu di karenakan pasien
terlalu banyak berpikir.

Sehingga dokter menyarankan pasien untuk mengikuti terapi/senam yoga.

“Cerita ini hanya merupakan karangan fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan
atau kemiripan tokoh/karakter dalam cerita ini, itu hanya kebetulan saja”

=THE END =
KELOMPOK 3

SKENARIO KOMUNIKASI TERAUPETIK

DOSEN : IBU. ANSYELIKE KOLIBONSO

MATA KULIAH : KOMUNIKASI KEPERAWATAN

NAMA PEMERAN BERPERAN SEBAGAI

LYDIA LIOW NARATOR

FRANSISKUS GOYOWA DOKTER

SELVIANA WALA KEPALA RUANGAN

VIVIN LAIYA PERAWAT 1

KRISTY WALANGITAN PERAWAT 2

NOVITA GURAITJI PERAWAT 3

AMINENGSI BANI PASIEN

RATNA MADUNDANG IBU

JAFNAN MAITJI AYAH

NIRMAWATY POHI PEGAWAI ADMINISTRASI

Anda mungkin juga menyukai