Anda di halaman 1dari 9

Siklus jantung merupakan kejadian yang terjadi dalam jantung selama peredaran darah.

Siklus
hjantung terdiri dari 2 gerakan, yaitu Konstriksi (systole) selama 0,3 detik dan Pengendoran
(diastole) selama 0,5 detik..Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut
tekanan sistolik.Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat.
(Smeltzer & Bare, 2001)..

Menurut Hayens (2003), tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah.
Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana jantung sebagai
pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang
memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat. Sementara itu Palmer (2007)
menyatakan bahwa tekanan darah diukur dalam satuan milimeter air raksa (mmHg).

Tekanan darah merupakan besaran sangat penting dalam dinamika peredaran darah
(Hemodinamika). Tinggi tekanan darah pada berbagai macam pembuluh darah tidak sama,
tekanan darah arteri lebih tinggi daripada tekanan darah pembuluh vena. Tinggi tekanan darah ini
bervariasi Antara lain karena unur, jenis kelamin, dan posisi badan. Yang menimbulkan variasi
tinggi tekanan darah arteri karena posisi badan atau bagian badan adalah tidak lain pada gaya
berat (Taiyeb, 2016).

Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh jantung terhadap dinding arteri.
Pada manusia, darah dipompa melalui dua sistem sirkulasi terpisah dalam jantung yaitu sirkulasi
pulmonal dan sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan jantung memompa darah yang kurang O2 ke
paru-paru melalui sirkulasi pulmonal di mana CO2 dilepaskan dan O2 masuk ke darah. Darah
yang mengandung O2 kembali ke sisi kiri jantung dan dipompa keluar dari ventrikel kiri menuju
aorta melalui sirkulasi sistemik di mana O2 akan dipasok ke seluruh tubuh. Darah mengandung
O2 akan melewati arteri menuju jaringan tubuh, sementara darah kurang O2 akan melewati vena
dari jaringan tubuh menuju ke jantung. (Lintong, 2015).

Tekanan darah tinggi dianggap sebagai faktor resiko utama bagi berkembangnya penyakit
jantung dan berbagai penyakit vaskuler pada orang-orang yang telah lanjut usia, hal ini
disebabkan ketegangan yang lebih tinggi dalam arteri sehingga menyebabkan hipertensi. Lansia
sering terkena hipertensi disebabkan oleh kekakuan pada arteri sehingga tekanan darah
cenderung meningkat. Selain itu penyebab hipertensi pada lansia juga disebabkan oleh
perubahan gaya hidup dan yang lebih penting lagi kemungkinan terjadinya peningkatan tekanan
darah tinggi karena bertambahnya usia (Ritu Jain, 2011)..

Tekanan darah penting karena merupakan kekuatan pendorong bagi darah agar dapat beredar ke
seluruh tubuh untuk memberikan darah segar yang mengandung oksigen dan nutrisi ke organ-
organ tubuh. Tekanan darah anak didasarkan pada jenis kelamin, usia, dan tinggi. Tekanan darah
bisa bervariasi bahkan pada orang yang sama misalnya pada saat berolahraga. Olahraga akan
menyebabkan tekanan darah meningkat untuk waktu yang singkat dan akan kembali normal
ketika berhenti berolahraga. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda yaitu pada waktu pagi
hari tekanan darah lebih tinggi dibandingkan saat tidur malam hari karena adanya perbedaan
tekanan darah sistolik selama 2 jam pertama setelah bangun tidur dikurangi tekanan darah
sistolik terendah dalam sehari. Selain itu, faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan tekanan
pada pembuluh darah adalah posisi tubuh dimana perubahan tekanan darah pada posisi tubuh
dipengaruhi oleh faktor gravitasi (Lintong, 2015).OOoC

Badan kesehatan dunia atau WHO (world health organization) juga memberikan batasan bahwa
seseorang, dengan beragam usia dan jenis kelamin, apabila tekanan darahnya berada pada satuan
140/90 mmHg atau diatas 160/90 mmHg, maka ia sudah dapat dikatagorikan sebagai penderita
hipertensi. Pengobatan hipertensi ada 2 cara pengobatan secara farmakologis dan non
farmakologis. Pemberian terapi non farmakologis relatif praktis dan efisien yaitu dengan cara
pemberian aromaterapi (Rusdi dan Nurlaena Isnawati, 2009).

Frekuensi denyut jantung manusiabervariasi, tergantung dari banyak faktor


yangmempengaruhinya, pada saat aktivitas normal.Arteri radialis (pergelangan
tangan),terletaksepanjang tulang radialis, lebih mudah terabadiatas pergelangan tangan pada sisi
ibu jari.Relatif mudah dan sering dipakai secara rutin.Arteri femolaaaris (lipat paha), Arteri
pulpotea,Arteri dorsalis pedis (daerah dorsum peedis),Arteri temporalis (ventral daun telinga)
(Arwani, 2007).)

menurut Budiyanto (2002), tekanan darah sistolik (atas) adalah puncak yang tercapai ketika
jantung berkontraksi dan memompakan darah keluar melalui arteri. Tekanan darah sistolik
dicatat apabila terdengar bunyi pertama pada saat pengukur darah. Tekanan darah diastolik
(bawah) diambil ketika tekanan jatuh ke titik terendah saat jantung rileks dan mengisi darah
kembali. Tekanan darah diastolik dicatat apabila terdengar bunyi terakhir pada alat pengukur
darah.

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara
normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dibanding dewasa. Tekanan darah juga
dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih
rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari pun berbeda, paling tinggi diwaktu
pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. (Ibnu, 1996)

Tekanan darah timbul ketika bersirkulasi di dalam pembuluh darah. Organ jantung dan
pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana jantung sebagai pompa muskular
yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan darah dan pembuluh darah yang memiliki dinding
elastis serta ketahanan yang kuat. (Hayens, 2003)
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan langsung atau tidak langsung. Pada metode langsung,
kateter arteri dimasukkan ke dalam arteri. Walaupun hasilnya sangat tepat, akan tetapi metode ini
sangat berbahaya dan dapat menimbulkan masalah kesehatan lain. Bahaya yang dapat
ditimbulkan saat pemasangan kateter arteri yaitu nyeri inflamasi pada lokasi penusukan, bekuan
darah karena tertekuknya kateter, pendarahan ekimosis bila jarum lepas dan tromboplebitis.
Sedangkan pengukuran tidak lansung dapat dilakukan dengan menggunakan sphygmomanometer
dan stetoskop. Sphygmomanometer tersusun atas manset yang dapat dikembangkan dan alat
pengukur tekanan yang terbaca pada manometer dengan susunan dalam milimeter air raksa yang
dihantarkan oleh arteri brakialis. (Smeltzer & Bare, 2001)

Pembahasan

Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. (Smeltzer &
Bare, 2001). Sedangkan pengukuran tidak lansung dapat dilakukan dengan menggunakan
sphygmomanometer dan stetoskop. Sphygmomanometer tersusun atas manset yang dapat
dikembangkan dan alat pengukur tekanan yang terbaca pada manometer dengan susunan dalam
milimeter air raksa yang dihantarkan oleh arteri brakialis.

Tekanan darah anak didasarkan pada jenis kelamin, usia, dan tinggi. Tekanan darah bisa
bervariasi bahkan pada orang yang sama misalnya pada saat berolahraga.2 Olahraga akan
menyebabkan tekanan darah meningkat untuk waktu yang singkat dan akan kembali normal
ketika berhenti berolahraga. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda yaitu pada waktu pagi
hari tekanan darah lebih tinggi dibandingkan saat tidur malam hari karena adanya perbedaan
tekanan darah sistolik selama 2 jam pertama setelah bangun tidur dikurangi tekanan darah
sistolik terendah dalam sehari. Selain itu, faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan tekanan
pada pembuluh darah adalah posisi tubuh dimana perubahan tekanan darah pada posisi tubuh
dipengaruhi oleh faktor gravitasi.

a. Jenis Kelamin

Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum, sub maksimum pada wanita lebih
tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja
mencapai 128 denyut per menit, pada wanita 13 8denyut per menit. Pada kerja maksimal pria
rata-rata nadi kerja mencapai 154 denyut per menit dan pada wanita 164 denyut per menit.

Berdasarkan pustaka (Kaplan, Victor, dan Flynn 1985) banyak faktor yang meningkatkan risiko
atau kecenderungan seseorang menderita hipertensi, diantaranya ciri-ciri individu seperti umur,
jenis kelamin, dan suku, faktor genetik, serta faktor lingkungan yang meliputi obesitas, stress,
konsumsi garam, merokok, konsumsi alkohol, dan sebagainya. Selain itu, faktor lain disebabkan
karena shift kerja, dalam penelitian menunjukkan bahwa pekerja shift memiliki risiko lebih
tinggi daripada pekerja non-shift (Culpepper, 2010).

Tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang pertama adalah curah jantung. Tekanan
terhadap dinding arteri lebih besar sehingga volume aliran darah meningkat. Faktor kedua yang
mempengaruhi tekanan darah resistensi perifer, atau resistensi terhadap aliran darah dalam arteri
kecil dari tubuh (arteriol). Resistensi perifer dipengaruhi oleh visikositas (ketebalan) dari sel-sel
darah dan jumlah plasma darah. Visikositas darah yang sangat tinggi menghasilkan tekanan
darah tinggi. Selain itu, tekanan darah dipengaruhi oleh struktur dinding arteri. Jika dinding telah
rusak, jika tersumbat oleh endapan limbah, atau jika telah kehilangan elastisitas, tekanan darah
akan lebih tinggi. Tekanan darah tinggi, disebut hipertensi, yaitu akibat curah jantung terlalu
tinggi atau resistensi perifer terlalu tinggi

Latihan fisik akan memberikan pengaruh yang baik terhadap berbagai macam sistem yang
bekerja di dalam tubuh, salah satunya adalah sistem kardiovaskuler, di mana dengan latihan fisik
yang benar dan teratur akan terjadi efisiensi kerja jantung. Efisiensi kerja jantung ataupun
kemampuan jantung akan meningkat sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Hal
tersebut dapat berupa perubahan pada frekuensi jantung, isi sekuncup, dan curah jantung

Peningkatan ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa gangguan tidur yang terjadi
secara terus-menerus dapat menyebabkan perubahan fisiologi tubuh dimana keseimbangan
antara pengaturan sistem saraf simpatis dan parasimpatis terganggu. Simpatis akan ditingkatkan
sehingga memicu terjadinya peningkatan tekanan darah pada orang yang mengalami gangguan
tidur tersebut. Sebaliknya sistem parasimpatis diturunkan. 13

Kualitas tidur yang buruk tidak hanya dikaitkan dengan gangguan tidur tetapi juga dengan durasi
tidur. Durasi tidur yang lebih pendek akan meningkatkan beban hemodinamik 24 jam secara
bertahap meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatis, lamanya paparan faktor stres fisik dan
psikososial saat keadaan jaga dan meningkatkan nafsu garam serta meningkatkan retensi garam.
Paparan yang lebih lama maka faktor diatas menyebabkan adaptasi struktural sistem
kardiovaskular, seperti konstriksi arteri dan hipertrofi ventrikel kiri yang bisa meningkatkan
keseimbangan tekanan darah secara bertahap.

.(8)

Pada data ini meunjukkan bahwa aktivitas mempengaruhi besarnya tekanan sistol, diastol, dan
denyut nadi. Dimana semakin berat aktivitas yang dilakukan maka semakin besar pula tekanan
jantung yang akan dihasilkan dan denyut nadi yang dihasilkan.
 Rokok

Faktor ini bisa Anda kendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi
tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke.
Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi,
merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan jantung dan darah.

Tekanan darah penting karena merupakan kekuatan pendorong bagi darah agar dapat beredar ke
seluruh tubuh untuk memberikan darah segar yang mengandung oksigen dan nutrisi ke organ-
organ tubuh. Tekanan darah anak didasarkan pada jenis kelamin, usia, dan tinggi. Tekanan darah
bisa bervariasi bahkan pada orang yang sama misalnya pada saat berolahraga. Olahraga akan
menyebabkan tekanan darah meningkat untuk waktu yang singkat dan akan kembali normal
ketika berhenti berolahraga. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda yaitu pada waktu pagi
hari tekanan darah lebih tinggi dibandingkan saat tidur malam hari karena adanya perbedaan
tekanan darah sistolik selama 2 jam pertama setelah bangun tidur dikurangi tekanan darah
sistolik terendah dalam sehari. Selain itu, faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan tekanan
pada pembuluh darah adalah posisi tubuh dimana perubahan tekanan darah pada posisi tubuh
dipengaruhi oleh faktor gravitasi (Lintong, 2015).

Faktor-faktor yang mempertahankan TD :

a) Kekuatan memompa jantung.

b) Banyaknya darah yg beredar.

c) Viskositas darah.

d) Elastisitas dinding pembuluh darah.

e) Tahanan tepi.

Faktor yang mempengaruhi denyut nadi :

a) Posisi : lebih cepat jika berdiri dibanding tiduran.

b) Umur : anak lebih cepat dari pada dewasa.

c) Jenis kelamin : pria lebih cepat dari pada wanita.

d) Exercise : exercise akan meningkatkan.


e) Emosi : emosi kuat akan meningkatkan pulse.

Dalam keadaan istirahat jantung berdetak70 kali/menit. Pada waktu banyak pergerakankecepatan
jantung bisa mencacapai 150kali/menit dengan daya pompa 20-25liter/menit. Curah
jantung(cardial output) adalah volume darah yangdipompa oleh tiap-tiap ventrikel
permenit.Sedangkan kecepatan normal denyutjantung (jumlah debaran setiap menit) adalah:Pada
bayi yang baru lahir : 140 per menit, usiasatu tahun : 120 per menit, usia dua tahun : 110per
menit, usia lima tahun : 96-100 per menit,usia sepuluh tahun : 80-90 per menit, pada
orangdewasa : 60-80 per menit (Syaifudin 1997:57).

Berdasarkan hasil pengamatan maka diketahui bahwa probandus yang memiliki tekanan
darah tinggi Ogy Pratama yakni 180/110 mmHg dan yang paling rendah Andi Nurfadilah
yaitu 110/80 mmHg, dari data itu maka diketahui bahwa Ogy Pratama memiliki tekanan darah
tinggi karena sudah melewati batas normal. Jumlah Hb yang paling tinggi darah pada probandus
adalah Nurul Fajri yaitu 17.4, sedangkan yang paling rendah adalah Demmanyai yakni 9.9.

DAFTAR PUSTAKA

Arwani. 2007. Analisis Perbedaan Hasil Pengukuran Tekanan Darah Antara Lengan Kanan Dengan
Lengan Kiri Pada Penderita Hipertensi Di Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Politekkes
Semarang. Jurnal Media Ners Vol 1 No 2.

Hermawan. Lilik. 2012. Pengaruh Pemberian Asupan Cairan (Air) Terhadap ProfilDenyut
Jantung Pada Aktivitas Aerobik. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Journal of
Sport Sciences and Fitness Vol 1 No 2.

Husen, Saikhu Akhmad dkk. 2011. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan. Penerbit Departemen Biologi FST
UA, Surabaya.

Manembu, Mercy. 2015. Pengaruh Posisi Duduk dan Berdiri terhadap Tekanan Darah Sistolik dan
Diastolik pada Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal: e-Biomedik (eBm). Vol. 3, No. 3.
Lintong, Fransiska. 2015. Analisa Hasil Pengukuran Tekanan Darah Aantara Posisi Duduk dan Posisi
Berdiri pada Mahasiswa Semester VII (Tujuh) TA. 2014/2015 Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi. Jurnal: e-Biomedik (eBm). Vol. 3, No. 1.

Moeloek D, Tjokronegoro A. Kesehatan dan olahraga. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI, 1984. pp. 1-31

Ritu Jain, 2011. Pengobatan Alternatif untuk Mengatasi Tekanan Darah. Jakarta : Gramedia.

Smeltzer, S.C. and Bare, B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol.2. Penerbit EGC,
Jakarta.

Soewolo, Soedjono Basoeki & Titi Yudani. 2005. Fisiologi manusia. Malang: Universitas Negeri Malang.

Syaifudin. 1997. Anatomi Fisioligi Untuk Siswa Perawatedisi 2. Jakarta: Penerbit Buku KedokteranEGC

Taiyeb, A. Mushawwir dkk. 2016. Penuntun Anatomi dan Fisiologi Manusia. Makassar: Jurusan Biologi
FMIPA UNM.

Campbell, Neil A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. 2000. Biologi, Edisi Kelima-Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Kimbal. 1983. Biologi. Jakarta: erlangga.


Soewolo, Soedjono Basoeki & Titi Yudani. 2005. Fisiologi manusia. Malang: Universitas Negeri Malang.

Pearce, R.B. 1995.Anatomi Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: EGC.

Saladin, Ken. 2003. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function, Edisi ke 3. Jakarta: Erlangga

Budiyanto, K.A.M. 2002. Gizi dan Kesehatan Edisi 1. UMM PRESS. Malang
Ibnu, M, 1996, Dasar-Dasar Fisiologi Kardiovaskuler, EGC, Jakarta
Hayens, B. dkk, 2003, Buku Pintar Menaklukan Hipertensi, Ladang Pustaka, Jakarta
Smeltzer, S. C. and Bare, B. G, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Edisi 8: Vol 2,
EGC, Jakarta
Guyton, 2007, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai