Anda di halaman 1dari 2

Di suatu Puskesmas rawat inap X terdapat pasien bernama An.

Y yang didiagnosa
menderita suspect DHF, sudah dirawat selama 2 hari. Konisi An. Y semakin menurun, hasil
laboratorium menunjukkan kadar trombosit pasien menurun drastis. Pasien nampak pucat,
lemas, dan demam tinggi 41̊C. Kemudian perawat melaporkan kepada dokter mengenai kondisi
pasien saat ini.

Perawat : (kring...kring...) halo dokter M saya perawat N dai Puskesmas X. Saya ingin
melaporkan bahwa pasien atas nama An. Y usia 16 tahun di kamar Melati 2
dengan dx medis suspect DHF yang masuk pada tanggal 18 Februari 2019,
dengan dokter penanggung jawab dokter M, sudah dirawat selama 2 hari. Suhu
tubuh naik nurun, sudah terpasang infus RA (Riger Asetat) .....tpm, kesadaran
somnolen, KU lemah nadi 110 x/menit, TD 60/50 mmHg, pasien epitaksis, hasil
pengukuran suhu terakhir 41̊C dan hasil lab terbaru kadar trombosit 70.000
mikroliter.

Dokter : tindakan apa saja yang sudah dilakukan?

Perawat : sudah diberikan paracetamol IV dan kompres hangat di bagian aksila dan leher
untuk menurunkan suhu tubuh

Dokter : ya sudah kalau begitu segera diinfokan ke keluarga untuk rencana rujukan
karena kondisi yang emergency

Perawat : baik dok

Perawat segera menuju ke ruangan untuk memberitahu keluarga mengenai rencana rujukan

Perawat : permisi bu, benar dengan keluarga pasien An. Y umur 16 tahun?

Keluarga : iya benar sus, bagaimana?

Perawat : begini bu, karena keadaan pasien yang terus menurun walaupun sudah
dilakukan penanganan sesuai standar Puskesmas ini dan dari konsultasi dengan
dokter penanggung jawab pasien An. Y demi kesembuhan pasien, pasien
disarankan untuk dirujuk karena fasilitas di Puskesmas ini terbatas. Selain itu,
Puskesmas ini tidak memiliki dokter spesialis yang leih bisa menangani kondisi
anak ibu tersebut. Bagaimana bu apakah ibu setuju anak ibu untuk dirujuk?
Keluarga : iya sus kami setuju dirujuk, yang terbaik untuk anak saya saja

Perawat : Ibu ingin anak ibu dirujuk di Rumah Sakit Sehati atau Rumah Sakit Sehat
Waras?

Kuarga : Kalau dirujuk di RS Sehati saja bagaimana, Sus? Lebih dekat dari rumah saya.

Perawat :Kalau begitu saya konfirmasikan ke rumah sakit sehati terlebih dahulu dan
bapak atau ibu dimohon untuk mengurus administrasinya.

Keluarga : baik sus

Perawat Puskesmas X menghubungi perawat UGD Rumah Sakit Sehati untuk


mengonfirmasi apakah bisa merujuk pasien ke Rumah Sakit Sehati. Perawat RS Sehati
menerima rujukan dari Puskesmas X tersebut. Kemudian pasien segera dirujuk menggunakan
ambulance diantar oleh perawat dan keluarga. Sesampainya di UGD RS Sehati, perawat
melaporkan pasien rujukan tersebut kepada perawat/dokter UGD dan salah satu keluarga
mengurus administrasi.

Perawat : saya perawat N dai Puskesmas X, pasien rujukan atas nama An. Y usia 16
tahun dengan dx medis suspect DHF yang masuk pada tanggal 18 Februari
2019, dengan dokter penanggung jawab dokter M, sudah dirawat selama 2 hari
di Puskesmas. Suhu tubuh naik nurun, sudah terpasang infus RA (Ringer Asetat)
30 tpm, kesadaran somnolen, KU lemah nadi 110 x/menit, TD 60/50 mmHg,
pasien epitaksis, hasil pengukuran suhu terakhir 41̊C dan hasil lab terbaru kadar
trombosit 70.000 mikroliter, sudah diberikan paracetamol IV pada pukul 10.00
dan kompres hangat di bagian aksila dan leher.

(perawat membrikan berkas kepada perawat UGD)

Perawat IGD : baik saya terima, segera ditangani dengan dokter penanggung jawab dokter B.
Untuk administrasinya sudah ada yang mengurus?

Perawat : iya sudah,kemudian berkas dan informasi yang berikan apakah ada yang
kurang untuk proses rujukannya?

Perawat UGD : sudah lengkap berkasnya

Perawat : terimakasih ya

Perawat UGD : sama-sama mbak

Anda mungkin juga menyukai