Pat Lahir di RS. Aisyah, Tgl 22/11/2018, BB : 4900, P : 49, Pat dirawat di inkubator, ibu dalam keadaan sehat. a. Tgl : 7/11/2018 : Lakukan pemantauan keluarga mengatakan bayi masih dirawat, belum boleh pulang, keadaan ibu sehat b. Tgl : 1/12/2018 : Keluarga minta pulang paksa, petugas rumah sakit. menyatakan bayi harus dirujuk ke rumah sakit M. Djamil Padang untuk dioperasi. Petugas menjelaskan NGT tidak boleh dibuka karena untuk pemantauan cairan yang diberikan NGT ditukar 7 hari sekali, tetapi keluarga tetap membawa bayi pulang paksa. c. Tgl : 4/12/2018 : Kunjungan rumah oleh bides dengan dokter puskesmas, ibu disuruh memberi ASI tapi ibu tidak mau alasan takut menegang anaknya jadi ASI hanya dipompa, NGT tidak berfungsi, ASI dan susu formula diberikan dengan sendok. BB : 4.8 Kg, TB : 49 cm. Keluarga diminta untuk membawa anaknya ke Rumah Sakit, tapi keluarga menolak dengan alasan dirawat dirumah saja dengan obat tradisional. d. Tgl : 5/12/2018 : Bayi dibawa kerumah dr. Yuli Erwita untuk membuka NGT, dr. Yuli menganjurkan untuk dibuka di Rumah Sakit, keluarga tetap tidak mau membawa anaknya ke Rumah Sakit. Lalu keluarga membawa bayi pulang. e. Tgl : 8/12/2018 : Kunjungan rumah ternyata NGT sudah lepas dan ditanya ternyata NGT dibuka sendiri oleh ayahnya yang belajar dari youtube. Ibu masih takut dan tidak mau menggendong bayi sehingga terjadi lecet pada kepala. Akhirnya keluarga setuju untuk dirujuk. Bayi dirujuk ke RSUD Parit Malintang dan dirawat selama 2 hari. f. Tgl : 9/12/2018 : Kunjungan rumah, ibu menyatakan bayi masih di rawat di Rumah sakit M.Djamil selama 5 hari, operasi berjalan lancar tgl 15 dan tgl 26 bayi boleh pulang Dinyatakan kontrol ke Poli Bedah tgl 31/12/2018 Dinyatakan kontrol ke Poli Neorologi tgl 2/01/2019 Dinyatakan kontrol ke Poli mata tgl 3/01/2019 g. Tgl : 3/01/2019 : Kunjungan rumah bayi sudah pulang. BB : 4500, TB : 51 cm. Kepala sudah mengecil, bayi aktif tidak ada terpasang apapun, disuruh kontrol ulang untuk buka jahitan h. Tgl : 4/01/2019 : Dilakukan kunjungan rumah bersama tim Puskesmas, dr. Yuli Erwita, bides. Tim Puskesmas menyatakan untuk kontrol sesuai dengan jadwal pat, diajarkan cara menyusui yang benar. i. Tgl : 12/01/019 : Keluarga dijemput untuk membuat rujukan ulang ke Rumah Sakit j. Tgl : 19/01/2019 : BB : 5 Kg, TB : 52 cm, ibu tidak mau menyusui bayinya walaupun sudah diajarkan k. Tgl : 23/01/2019 : Keluarga diingatkan lagi untuk kontrol ulang ke Rumah Sakit, tapi keluarga tidak mau, karena tidak ada biaya ditegaskan untuk mengurus baznas (bidan desa mengurus baznas) l. Tgl : 26/01/2019 : Biroks baznas sudah diterima m. Tgl : 9/02/2019 : BB : 54Kg, TB : 54 cm, bayi belum dibawa untuk kontrol ulang, menunggu pencairan dana baznas n. Tgl : 6/02/2019 : BB : 57Kg, TB : 57 cm, dana baznas belum cair dan pat, tetap diajak untuk kontrol ulang o. Tgl : 19/02/2019 : Pemantauan menyusui p. Tgl : 5/03/2019 : Bayi terluka infeksi kulit, BB memuat :4250 P : 59cm, Baznas sudah diterima tgl 4/03/2019. Diajak untuk pembuatan KK untuk BPJS q. Tgl : 6/03/2019 : Pemantauan bayi dengan Lintas Sektor.