Anda di halaman 1dari 9

SUKSESI BISNIS (USAHA) KELUARGA DALAM UMKM

DOSEN PENGAJAR
Dr. IDA BAGUS KETUT SURYA, SE, MM

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 6

NI PUTU ISMA CAHYANTI 1707521002 (03)


NI KADEK WENI ANTARI 1707521020 (13)
LOURENDA GWEE 1707521024 (15)

PROGRAM STUDI SI MANAJEMEN REGULER

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2019
KATA PENGANTAR

Puju syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karuni-Nya kami
dapat menyelesaikan Ringkasan Materi Manajemen Koperasi dan UMKM yang berjudul
“SUKSESI BISNIS (USAHA) KELUARGA DALAM UMKM”. Semoga kehadiran makalah
ini dapat bermanfaat untuk dunia pendidikan tanah air.

Kemajuan zaman dan tantangan global harus diikuti dengan peningkatan kualitas diri
sehingga memiliki daya saing yang tinggi. Untuk itu diharapkan akan lahir generasi, trampi,
kreatif, mandiri, dan perprilaku sesuai karakter dan budaya bangsa.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi terselenggaranya kegiatan belajar
mengajar yang berualitas, sehingga sisiwa dapat berprestasi dan memiliki kepribadian yang unggul
dan pengetahuan yang luas. Dengan demikian, siswa dapat menyongsong masa depan dengan
mantap dan penuh percaya diri.

Denpasar, 3 April 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Usaha keluarga pada hakekatnya adalah suatu perusahaan yang kepemilikannya


melibatkan fungsi dua atau lebih anggota keluarga yang sama secara langsung dalam sebuah
usaha. Sebagian orang memilih menghindari bisnis bareng keluarga. Alasannya, bisnis keluarga
berpotensi memecah-belah hubungan kekerabatan.

Memang, bisnis bisa saja membuat permasalahan antar keluarga. Tapi bukan berarti bisnis
keluarga itu selamanya buruk. Ada banyak bisnis-bisnis keluarga yang juga berujung sukses dan
menguntungkan seluruh bagian keluarga. Karena itu, jangan sampai kekhawatiran akan pecahnya
keluarga menjadi penghalang untuk berbisnis. Berbisnis memerlukan keberanian.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu usaha Keluarga?
2. Bagaimana tahap-tahap Suksesi Bisnis Keluarga
3. Bagaimana contoh-contoh Bisnis Keluarga

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu usaha Keluarga
2. Untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap Suksesi Bisnis Keluarga
3. Untuk mengetahui bagaimana contoh-contoh Bisnis Keluarga
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Usaha Keluarga

Usaha keluarga adalah suatu perusahaan yang kepemilikannya melibatkan fungsi dua atau
lebih anggota keluarga yang sama secara langsung dalam sebuah usaha.

 Perhatian Keluarga dan Tumpang Tindih (Overlapping) Aktivitas Bisnis


1) Perhatian keluarga :
a. Mengurus dan mengasuh anggota keluarga agar tetap harmonis.
b. Jabatan dan promosi dalam perusahaan berorientasi pada garis keturunan keluarga yang
diutamakan dan diprioritaskan.
c. Loyalitas pada keluarga tetap menjadi tujuan yang sama.
2) Perhatian Bisnis : produksi dan distribusi barang dan atau jasa tetap profesional.
3) Kebutuhan untuk menajemen professional : operasi perusahaan yang efektif dan efisien,
tetap menjadi tujuan selanjutnya.
 Keuntungan Usaha Keluarga .
1) Motivasi kuat dari anggota keluarga
2) Fokus pada proses perjalanan bisnis
3) Kekuatan hubungan keluarga setiap periode-periode menarik perubahan bisnis.
4) Penggorbanan-pengorbanan keuangan anggota keluarga membuat usaha menjadi baik,
sehingga usaha memperoleh modal yang murah.
5) Operasi suatu usaha keluarga mampu membuat kekhasan usaha dari para pesaing.
6) Tingkat hubungan menjadi lebih tinggi terhadap perhatian komunitas keluarga dengan para
pekerja yang bukan keluarga.
7) Sanggup merencanakan dan menyiapkan untuk menghasilkan laba jangka panjang.
8) Selalu berfokus pada kualitas dan nilai.

2. Tahap-Tahap Suksesi Bisnis Keluarga


 LEVEL I : PRA-SUKSESI
1) TAHAP PERTAMA: PRA-BISNIS
Anak sebagai penerus perusahaan diarahkan untuk menjadi sadar dan mau mengenal segi-
segi pokok/permukaan perusahaan yang dimiliki orang tua. Orientasi anak sebagai bagian
dari anggota keluarga adalah secara informal/belum secara resmi.

2) TAHAP KEDUA: PENGENALAN


Anak diperkenalkan pada jargon-jargon bisnis, para pegawainya, dan lingkungan bisnis
perusahaan yang dimiliki orang tua.

3) TAHAP KETIGA: PENGENALAN FUNGSI-FUNGSI OPERASIONAL


Anak mulai diperkenalkan terhadap fungsi-fungsi operasional pokok perusahaan (proses
produksi, penelitian, pengembangan, keuangan, akuntansi, pemasaran, pengawasan, dan
fungsi-fungsi yang esensial lainnya). Anak diajak bekerja paruh waktu. Pekerjaan yang
lebih sulit diperkenalkan orang tua kepada anaknya (termasuk pendidikan dan cara bekerja
untuk perusahaan lain terutama produk dan jasa sejenis sebagai kompetitor terdekat).

 LEVEL II : MASUK PENGGANTIAN


1) TAHAP KEEMPAT: MENJALANKAN FUNGSIONAL
Anak yang akan ditunjuk sebagai penerus perusahaan sudah mulai diminta untuk sebagai
pengganti potensial mulai bekerja sebagai pegawai purnawaktu. Juga menjalankan seluruh
fungsi yang ditempatkan pada posisi bukan manajemen menengah/manajemen puncak,
melainkan diberi pekerjaan pada posisi staf.

2) TAHAP KELIMA: MELAKSANAKAN FUNGSI LANJUTAN


Anak diminta untuk sebagai pengganti potensial. Didudukan posisi pimpinan termasuk
posisi-posisi utama manajemen (presiden direktur perusahaan).

 LEVEL III: TRANSFER KEPEMIMPINAN SUNGGUHAN


1) TAHAP KEENAM: SUKSESI AWAL
Anak sebagai penerus perusahaan/sebagai suksesor mengambil tampuk kepemimpinan,
secara legal (de jure) berkedudukan sebagai pemimpin perusahaan yang sah secara hukum.

2) TAHAP KETUJUH: SUKSESI SUNGGUHAN.


Anak sebagai penerus perusahaan adalah berfungsi sebagai pengganti pucuk pimpinan
secara (de facto)/direktur utama pada usaha keluarga yang bersangkutan
3. Contoh Bisnis Keluarga

Bakrie Group atau Kelompok Usaha Bakrie adalah sebuah perusahaan konglomerat yang
didirikan oleh Achmad Bakrie pada tahun 1942. Perusahaan bergerak di banyak bidang,
termasuk, Pertambangan, MIGAS, Properti, Infrastruktur, Pertambangan, Media,
dan Telekomunikasi. Bakrie Group adalah salah satu grup bisnis terbesar di Indonesia, dengan
10 anak usahanya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Setelah Achmad Bakrie meninggal di Tokyo, Jepang, 15 Februari 1988, dan dimakamkan di
Tempat Pemakaman Umum Karet, Jakarta, kelangsungan perusahaan dilanjutkan Aburizal
Bakrie dan dua adiknya, Nirwan D Bakrie dan Indra U Bakrie.

Di bawah kepemimpinan mereka, bisnis Bakrie Group merambah bidang pertambangan,


kontraktor, telekomunikasi, informasi, industri baja, dan media massa (termasuk televisi dan
jejaring sosial Path. Berkat bakat bisnisnya pula pada tahun 2006 ia mulai memasuki daftar
orang terkaya di Indonesia yang dirilis oleh Forbes. Saat itu ia menempati posisi keenam
dengan kekayaan sekitar $1,2 miliar. Kemudian, dalam kurun waktu setahun, Bakrie berhasil
menjadi orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sebesar $5,4 miliar. Bahkan
menurut majalah Globe Asia pada tahun 2008, dengan jumlah kekayaan senilai $9,2 miliar
atau Rp 84,6 triliun.

Generasi ketiga keluarga Bakrie juga ikut mengelola perusahaan di bawah kepemimpinan
Anindya Bakrie. Ia mampu menunjukkan kehandalan dalam dunia bisnis dan tak cuma
berperan sebagai penerus. Anindya menjabat sebagai CEO Bakrie Telecom dan Visi
Media Asia (ANTV, tvOne, dan VIVAnews) saat belum genap berusia 38 tahun. Ia
berhasil mengambil alih Lativi dan mengganti namanya menjadi TV One serta
mengubah formatnya menjadi televisi news dan berhasil membebaskan Lativi dari
lilitan utang

Direktur & CEO PT Bakrie Solusi Strategis (BSS), sekaligus Head of Human Capital & Office
Support PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Okder Pendrian mengatakan peran keluarga
atau family influence dalam bisnis dipandang memberi dampak positif terhadap kelangsungan
perusahaan. Hal ini terlihat dari banyaknya bisnis keluarga yang mampu bertahan di atas 10
tahun, bahkan mampu berjalan turun temurun hingga tiga generasi. Terdapat tiga dimensi
penting yang membentuk family influence dalam sebuah bisnis keluarga. Yaitu, kekuatan
keluarga (family power), pengalaman keluarga (family experience), dan budaya keluarga
(family culture).

Ketiga hal tersebut, bersama dengan pola pola asuh induk usaha terhadap unit-unit usahanya,
memengaruhi tingkat entrepreneurial orientation dan kinerja family business secara
keseluruhan.
BAB III

PENUTUP

SIMPULAN

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa usaha keluarga adalah suatu perusahaan
yang kepemilikannya melibatkan fungsi dua atau lebih anggota keluarga yang sama secara
langsung dalam sebuah usaha. Usaha keluarga memiliki banyak keuntungan, seperti motivasi kuat
dari anggota keluarga, fokus pada proses perjalanan bisnis, serta kekuatan hubungan keluarga
setiap periode-periode menarik perubahan bisnis.

Suksesi bisnis keluarga terdiri dari beberapa tahap, yaitu level 1 (Pra-suksesi) dimana anak
sebagai penerus perusahaan diarahkan untuk menjadi sadar dan mau mengenal segi-segi
pokok/permukaan perusahaan yang dimiliki orang tua, tahap kedua (Masuk Penggantian) yaitu,
anak yang akan ditunjuk sebagai penerus perusahaan sudah mulai diminta untuk sebagai pengganti
potensial mulai bekerja sebagai pegawai purnawaktu, serta level ketiga (Transfer Kepemimpinan
Sungguhan) yaitu anak sebagai penerus perusahaan/sebagai suksesor mengambil tampuk
kepemimpinan, secara legal.
DAFTAR PUSTAKA

Sumantri, Bambang Agus dan Erwin Putra Permana. 2017. Manajemen Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kediri: Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI
Kediri.

Anda mungkin juga menyukai