Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Latar Belakang
Menurut Okttariadi, dkk, 2011, kars merupakan suatu proses pelarutan batuan yang
berhubungan dengan proses pelapukan batuan serta penggurangan massa batuan/tanah,
dalam proses akhir dari siklus fluvial. Kars dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya
Mineral Nomor 17 Tahun 2012 pasal 1 nomor 1 yaitu, bentang alam, yang terbentuk akibat
pelarutan air pada batu gamping atau dolomit. Kawasan karst merupakan karakteristik khas
suatu Kawasan akibat proses solusional, sebagai sistem aliran bawah tanah karena
terbentuk cekungan, lembah, dan Lorong-lorong (sumber nya dari mana?). Keunikan
Kawasan kars dapat dilihat dari kenampakan fisik, keunikan dilihat dari bentang alam yang
berbeda dengan daerah lain(sumber nya dari mana?). Kars merupakan daerah dengan
karakteristik relief dan drainase yang khas, sehingga dapat menyebabakan perubahan
larutan batuan yang lebih tinggi dari tempat lainnya(sumber nya dari mana?). Ciri krast
secara morfologi di bagi menjadi 2 garis besar, yaitu bentuk positif dan negatif. Bentukan
positif adalah morfologi karst yang cenderung naik terhadap permukaan, sedangkan
bentukan negatif adalah morfologi karst yang cenderung turun terhadap permukaan bumi
(sumber nya dari mana?). Menurut Ford dan Wililliams (2007) dalam kars sebagai medan
dengan karakteristik hidrologi yang khas serta bentang alam yang ditimbulkan dari
kombinasi batuan yang mudah larut, serta fraktur atau porositas sekunder yang berkembang
dengan baik, salah satu contohnya adalah batu gamping.
Kars berfungsi sebagai simpanan dan sumber air, terdapat pendapat mengenai tipe
zona hidrografis di daerah krus menurut Williams (1983 dalam Ritter, dkk., 1995, dalam
Jauhari, 2017) yaitu, zona satu merupakan bagian atas bagian kering (zona vados) sirkulasi
air dapat berjalan dengan bebas, zona dua bagian bawah (zona epikaristik preaktif, jenuh
secara permanen, zona tiga merupakan bagian dari peralihan (zona epikaristik) merupakan
kondisi yang kadang kering, dan kadang jenuh. Fungsi kras dalam bidang ekologi,
merupakan suatu hubungan timbal balik antara komponen abiotic dan biotik di dalam
Kawasan kars sehingga membentuk sebuah ekosistem yang unik, serta dapat memberikan
dampak positif bagi lingkungan.berfungsi sebgaiai penyerap karbon dioksida sebagai proses
karsitifikasi, pengembangan ilmu pengetahuan, kars sebagai bentang alam merupakakn
fungsi kehidupan yang bersentuhan dengan manusia dan dapat memberi manfaat besar
apabila dilestarikan. Oleh karena itu maka, perlu dilakukan kajian terkait Kawasan lindung
kars yang berfungsi sebagai Kawasan industry sebagai upaya melindungi sera melestarikan
kars agar dapat menjaga keseimbangan yang memberikan pengaruh besar bagi
penghidupan yang layak, serta pemerintah mengambil kebijakan dalam melestarikan karst.

Referensi:
Jauhari, Arif. 2017. Fungsi Karst Sebagai Penyangga Kehidupan – Karst Watuputih
Rembang. KMPA Giri Bahama dan Masyarakat Speleologi Indonesia : Semarang.
Nraini, Fahad. 2012. Kajian Karakteristik dan Potensi Kawasan Karst untuk Pengembangan
Ekowisata di Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunungkidul. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai