(Pterydophyta / Paku)
Tumbuhan berpembuluh tak berbiji
Gymnosperm
(e.g., conifer)
Charophyceans (sekelompok dengan alga hijau)
Bryophytes (Lumut)
Radiation of
flowering plants
Antheridium
Ovum
Gametophore
Gametofit
Arkegonium
betina
FERTILISASI
Arkegonium
Figure 29.8 Siklus Hidup Polytrichum (layer 2)
Tetesan hujan
Key
Gametofit
jantan Haploid (n)
Sperma Diploid (2n)
Antheridium
Ovum
Gametophore
Gametofit
Arkegonium
betina
Seta FERTILISASI
Arkegonium
Sporofit
Gametofit muda
betina
Figure 29.8 Siklus Hidup Polytrichum (layer 3)
Tetesan hujan
Key
Gametofit
jantan Haploid (n)
Sperma Diploid (2n)
“Tunas”
Antheridium
Protonemata
“Tunas”
Ovum
Spora
Gametophore
Gametofit
Arkegonium
betina
Peristom
Rhizoid
Arkegonium
Sporofit
Gametofit muda
Kapsul dgn
betina
peristom (LM)
KLASIFIKASI TUMBUHAN LUMUT
Terdiri dari 3 kelas:
1. Kelas Bryopsida/ Lumut Daun
2. Kelas Hepaticopsida / Lumut Hati
3. Kelas Antheroceropsida / Lumut Tanduk
Plagiochila
Dasar deltoidea,
Seta
500 µm
Sporofit Marchantia (LM)
Sporofit
Sporofit
Gametofit
Gametofit
1. Kelas Bryopsida
Karakteristik:
•Memiliki struktur mirip akar, batang, dan daun
•batangnya tegak dan bercabang
• daunnya kecil, tersusun rapat
•Sporangium tumbuh membentuk tangkai yang ujungnya
terdapat kapsul betudung (kaliptra)
•Ketika spora matang, kapsul pecah dan tumbuh
menjadi filamen berwarna hijau dan disebut Protonema
•Bryopsida merupakan lumut sejati.
•Jumlahnya paling banyak dibandingkan spesies
dari dua kelas yang lain dan menutupi sekitar
3% dan permukaan daratan bumi.
•Mudah ditemukan di permukaan tanah,
tembok, batu-batuan, atau menempel di kulit
pohon.
•Di atas permukaan tanah yang lembap, lumut
daun tumbuh rapat, menyokong satu sama lain,
dan memiliki sifat seperti busa yang
memungkinkannya menyerap dan menahan air.
•Sporofit membentuk sporogonium yang
bentuknya bervariasi, antara lain bulat, kapsul
horizontal, kapsul tegak.
•Sporogonium memiliki sporangium yang di
dalamnya terdapat banyak spora.
•Spora yang berkecambah membentuk
filament, yang segera tumbuh menjadi
protonema, lalu berkembang menjadi kuncup
dan tumbuh menjadi gametofit berdaun.
•Selain dengan spora, lumut daun Spaghnum
dapat pula bereproduksi dengan fragmentasi.
•Susunan daunnya yang sangat rapat, mampu
menyerap air cukup banyak dengan tingkat
penguapan relatif kecil.
• Lumut daun mempunyai akar rizoid, batangnya
tegak dan bercabang, dan daunnya kecil.
Terdapat sekitar 10.000 spesies lumut daun, antara
lain Polytrichum commune, Polytrichum hyperboreum,
Sphagnum squarrosum, Sphagnum palustre,
Dichodontium, dan Campylopus, Funaria,
Andraea petrophila.
A. rupestris [4]
Sphagnum fimbriatum
S. squarrosum [4]
S. acutifolium [4]
Polytrichum commune [4]
Hypnodendron reinwardtii [4]
Mniodendron divaricatum [4]
Pogonatum cirrhatum [4]
Georgia pellucida [4]
Sphagnum
Polytrichum
Andraea petrophila
a
Paku:
11. PSILOPSIDA
12. LYCOPSIDA
13. SPHENOPSIDA
14. PTEROPSIDA