Anda di halaman 1dari 5

Role Play

Post Power Syndrom

Bapak Jono adalah seorang pensiunan Jenderal angkatan udara. Bapak Jono memiliki seorang istri yang
sudah meninggal , 2 tahun sebelum bapak Jono pensiun dan 3 orang anak , anak pertamanya seorang
laki-laki bernama Firman, anak kedua dan ketiga perempuan bernama Sandra dan Lisa. Beliau baru satu
bulan menjalani kehidupan sebagai seorang pensiunan militer. Selama beliau menjabat sebagai
jenderal , beliau selalu dihormati oleh para bawahan dan orang disekitarnya. Beliau selalu disibukan
dengan pekerjaannya, sehingga dia tidak sempat memperhatikan keluarganya baik anak dan istrinya.

Bahkan pada saat bapak Jono masih menjabat, beliau memaksakan keinginannya pada firman , karena
Firman adalah anak yang dibanggakan bapak Jono dan anak laki-laki satu-satunya, karena diharapkan
sebagai penerusnya di angkatan udara, namun firman ingin menjadi seorang arsitek. Sehingga
menyebabkan firman tertekan , sehingga suatu hari firman kabur dari rumah dan mengalami kecelakaan
dijalan, yang mengakibatkan nyawa firman melayang.

Sedangkan pada Sandra, bapak Jono menjodohkan Sandra dengan bawahan bapak Jono di angkatan
udara, yang dianggap bapak j cocok dengan Sandra secara bibit bebet bobotnya, namun Sandra tidak
menerima perjodohan ini dikarenakan sudah memiliki calon yang seorang ahli geodesi, namun bapak
Jono tidak menyetujuinya, sehingga Sandra memilih untuk kawin lari dengan calonnya ke Kalimantan
tempat calonnya bekerja dan tinggal disana.

Anak ketiga bapak Jono yaitu Lisa masih kuliah di Melbourne University, sehingga jarang pulang ke
Indonesia.

Sedangkan istrinya meninggal 2 tahun sebelum bapak Jono pensiun, karena penyakit kanker payudara
yang dideritanya. Saat istri bapak Jono sakit bapak Jono kurang memperhatikan istrinya karena sibuk
dengan pekerjaannya sampai istrinya meninggalpun bapak Jono tidak berada disisi istrinya.

Sekarang bapak Jono hanya tinggal bersama seorang pembantu dan seorang sopir pribadi yang sudah
mengabdi dari dulu. Sebulan setelah bapak Jono pensiun bapak mulai menampakan perubahan perilaku.
Bapak Jono sering termenung memandangi foto almarhum istri dan anak pertamanya sambil
meneteskan air mata. Bapak Jono pun sering melamun memikirkan bagaimana keadaan Sandra dan Lisa,
dan bapak Jono jadi sering marah-marah dirumah dengan pembantu dan sopirnya jika ada sesuatu yang
tidak sesuai dengan keinginannya.

Pembantu dan sopirnya merasa terjadi perubahan yang drastis terhadap bapak Jono. sehingga membuat
mereka tidak lagi betah untuk bekerja dengan bapak Jono. Mbok surti sang pembantu melaporkan
semua perubahan yang dialami bapak Jono kepada Sandra. Sandra pun menceritakan pada lisa dan
menanyakan yang sebaiknya dilakukan.

Suatu hari Sandra menelpon ayahnya dan meminta maaf, ayahnya pun memaafkan dan meminta Sandra
berserta suaminya untuk pulang. Akhirnya Sandra dan suaminya pun pulang dan melihat langsung
keadaan ayahnya sedang memarahi mbok Surti karena membuat teh yang terlalu manis.

Sandra pun mulai bercengkrama dengan bapaknya tentang apa yang dirasakan selama ini. Dari situ ,
Sandra mengetahui bahwa ayahnya merasa kesepian dikarenakan tidak ada pekerjaan dan tidak ada
yang menemani . Dari percakapan itu Sandra berinisiatif untuk berdiskusi dengan Lisa tentang kondisi
ayahnya.Dari hasil diskusi akhirnya diputuskan untuk tinggal dirumah ayahnya secara bergantian. Selain
itu mereka juga mempunyai ide untuk membuatkan usaha ternak untuk mengisi watunya.

Dialog

Narrator : Suatu hari diteras rumah yang mewah dan megah , duduklah seorang laki-laki tua renta yang
sedang termenung membuka-buka album kenangan. Bapak Jono membayangkan masa lalunya
menjabat sebagai Jenderal Militer.

Bapak Jono: betapa gagahnya aku mengenakan seragam ini . semua orang menghormati dan
mematuhiku.

Narrator: Bapak J kemudian membayangkan kejadian masa lalunya.

Ajudan : “Selamat Pagi, Pak!” (sambil hormat )

Bapak Jono : “Pagi!” (sambil membalas hormat dan berlalu memasuki ruangannya

Narrator: Ruang kerja pun sudah menanti setumpuk pekerjaan yangharus dikerjakan.

Waktu kerja pun selesai. Sesampainya di rumah, keluarga Bapak Jono menikmati makan malam
bersama. Di sela-sela makan mereka berbincang-bincang.

Bapak Jono : “Firman, sekarang kamu sudah lulus SMA. Ayah minta kamu mempersiapkan diri untuk
menggantikan posisi ayah!”

Firman : “Maksud ayah? (sambil menghentikan makan dan ekspresi wajah yang terkejut)

Bapak Jono : “Kamu kan anak laki-laki satu-satunya di keluarga ini. Kamu anak yang ayah banggakan.
Ayah ingin kamu masuk sekolah angkatan udara.”

Narrator: Firman terdiam dan melanjutkan makan seolah-olah tidak menghiraukan perkataan ayahnya.

Bapak Jono : “Firman……!!!” (sambil menggebrak meja)


Firman : “ Ayah hanya bisa memaksakan kehendak ayah kepadaku. Tidakkah ayah melihat
gambar-gambar yang terpampang di dinding kamarku? Ayah tidak mengerti aku!”

Bapak Jono : “Sebagai anak pertama, tentunya kamu tidak akan mengecewakanku.”

Firman : “ Aku ingin menjadi arsitek!” (sambil berdiri dan berlalu meninggalkan meja makan)

Narrator: Terdengarlah suara sepeda motor keluar dari garasi. Ternyata firman pergi keluar
meninggalkan rumah.

Sandra :”yah, sudahlah jangan terlalu memaksakan keinginan ayah pada kak firman.”

Bapak Jono : “ diam …!! Kamu tidak usah ikut campur.”( sambil menampakkan muka kesalnya )

Narrator : Sandra pun terdiam. Selang beberapa menit kemudian, keluarga jono pun mendapat telepon
dari polisi, bahwa firman mengalami kecelakaan dan meninggal ditempat. Keluarga jono pun terkejut
mendengar kabar itu.

Beberapa tahun setelah firman meninggal,

Suatu sore bapak jono pulang kerumah membawa seorang anggota TNI untuk dijodohkan dengan
Sandra.

Bapak jono : “Sandra sayang …..kemari nak”

Sandra : “ iya , ayah.”

Bapak jono ` : ini kenalin teman ayah…

Kemudian mereka bersalaman dan saling bertukar cerita. Tiba tiba ayahnya menyela

Bapak : keliatannya kalian cocok ya,,,( sambil tersenyum)

Sandra : kan Sandra udah punya calon sendiri yah…kita lebih enak kalo temenan aja…(senyum)

Setelah tamu itu pulang pak jono memarahi Sandra.

Bapak : harusnya kamu tidak berbicara seperti itu didepan dia. Ayah sengaja membawanya
kesini untuk dijodohkan denganmumu.

Sandra : aku tidak mau ayah…Sandra sudah mempunyai calon yang sesuai dengan hati Sandra…
tidakkah ayah merasakan itu…

Bapak : justru karena ayah tahu mana yang baik & buruk untukmu…ayah mencarikan jodoh
yang tepat. Yang bisa membahagiakanmu kelak…dan dapat memenuhi & mencukupi masa depan mu
dan ank-anakmu nanti…
Sandra : tidakkah ayah meras..kebahagian itu bukan hanya terdapat dari materi saja..tetapi dari
kenyamanan & ketentraman hati. Sandra bahagia & nyaman jika hidup Sandra dihabiskan bersama
Fadli.

Ibu : sudahlah yah…jangan memaksakan diri seperti itu..ibu tidak ngin kejadian yang semisal
sperti firman terulng kembali.

Bapak diam dan berbalik arah menuju kamar.

Sandra berlari kekamar dengan meneteskan air mata.

Setiap waktu dan hari pak jono selalu menyinggung tentang Fadli kekasih Sandra yang masih
pengangguran itu. Ia tidak tahu harus dengan apa ia menjelaskan kepada ayahnya. Sandra tidak tahan
dengan tekanan dar ayahnya. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi dari rumah.

Esok harinya di rumah pak jono.

Bapak : bi…tolong panggilkan Sandra untuk sarapan.

Setelah mengangguk kepala bibi berjalan menuju kamar Sandra. Bibi mengetuk pintu berkali kali tapi
tidak ada jawaban dari dalam. Bibi mencoba membuka pintu…ia pun terkejut, Sandra tdak ada didalam
kamar. Ia pun segera menuju ruang makan dan melaporkan ke pak jono.

Pak jono kaget, ia tertegun karena telah kehilangan dua anaknya. Selang beberpa tahun kemudian lisa
mendapatkan beasiswa keluar negeri dan tinggalah pak jono hanya dengan istri dan pembantunya. Dan
kebersamaan itu kembali dirusak dengan kepergan bu jono untuk selama- lamanya karena penyakit
kanker yang telah dirahasiakannya bertahun tahun.

Pak jono meras kesepian dengan kepergian semua orang yang disayanginya. Ditambah Kini telah tiba
saat pak jono harus purna dari tugasnya. Kehidupannya ersa hampa dan hampa, tiada teman yang
menemani makan, canda tawa atau hanya sekedar menonton TV saja. Pak jono merasa depresi dan
stress. Sebentar sebentar ia mara marah dengan apa saja yang tidak cocok dengan dirinya .

Pak jono : bi…bibi!!!(sambil berteriak)

Bibi pun lari dengan tergesa gesa

Bibi : ia pak..ada apa?

Bapak : bibi ini gimana c..kenapa kopinya pahit sekali…ga dikasih gula ya..(marah dan mebuang
kopinya)

Bibi sedih karena akhir-akhir ini pak jono sering memarahinya.

Suatu saat pak jono ingin jalan- jalan sekedar merilekskan badan. Akan tetapi supirnya tidak kunjung
datang karena ia harus mengurusi istrinya yang sedang sakit. Ktika supirnya dating ia membentaknya
dan berkata yang kurang enak.
Bapak : kalau ga becus kerja g usah kerja, saya bisa cari supir lain yang lebih baik.

Bapak berjalan kedalam rumah.

Supir : mungkin memang aku harus berhenti bekerja dari sini, karena aku tak berhasil menjadi
supir ang baek untuk beliau.

Pak Jono meminta Mbok Surti untuk membuatkan teh.

Bapak Jono : Mbok, bikinkan saya teh, gulanya 1 sendok!

Mbok Surti : iya juragan, sebentar saya buatkan.

Mbok surti datang mengantarkan the pak jono ke teras rumah, tempat pak jono duduk-duduk.

Mbok Surti : ini tehnya tuan (sambil tersenyum)

Bapak Jono lalu menyruput tehnya.

Bapak Jono : Apa ini? Kurang manis, saya pesan the manis bukan the tawar

Mbok Surti : ini sudah sesuai pesanan tuan. 1 sendok pas

Bapak jono : saya pesan 2 sendok makan. Kamu jangan terlalu banyak membantah. Buatkan saya
lagi!

Mbok surti : oalah… wis pikun ki, manut wae lah..,

Anda mungkin juga menyukai