Anda di halaman 1dari 15

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAYA 1

PENYEARAH ENAM-FASE GELOMBANG PENUH BEBAN


RESISTR

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Alfan 16642034
2. Muhammad Husein Hidup 16642035
3. Fajar Romadona 16642036
4. Hairul Huda 16642037
5. Yogi Prastaka Endra 16642038

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
2018
BUKU PEDOMAN TANGGAL REVISI : 07 / 09/ 2015
PRAKTIKUM LABORATORIUM ELEKTRO TANGGAL BERLAKU : 10 / 02/ 2016
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA KODE DOKUMEN : LD-POLNES-04-LEL

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA


Jurusan Teknik Elektro

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAYA 1


Tugas 09. Penyearah Enam-Fase Gelombang Penuh Semester : V
Beban Resistor
Waktu : 4 Jam
Teori Dasar

Filter L berfungsi untuk meratakan arus. Saat arus input pada perioda positif, inductor dalam
kondisi charge, dan saat prioda negative inductor menjadi discharge. Pada nilai L tak terhingga, arus
output menjadi rata dan arus input menjadi persegi. Pada penyearah dengan bebean R, dan L,
tegangan rata-rata output dirumuskan dengan :
𝑉𝑟
VDC = IR X R = { 𝑍 } X R
Dengan Z = √𝑅 2 + (2πfl)2
Vr merupakan tegangan saaat beban murni

Gambar 1.Gelombang tegangan dan arus penyearah gelombang penuh


dengan beban RL.
LATIHAN No. 9

Penyearah 6-fase (terhubung dengan katoda) M6UK dengan beban


JUDUL:
resistif

1 Modul Microprocessor M1R


1 Modul dasar dioda M2R + Mask 7
1 Modul R, L dan C beban MB1
KOMPONEN YANG 1 Modul sinyal akuisisi MDAQ
DIPERLUKAN: 1 Multimeter RMS sesungguhnya (TRMS)
1 Osiloskop sinyal ganda.
Power supply unit : model AEP-1 / EV

TARGET:
1. Meghitung tegangan dan arus.
2. Menentukan parameter pada penyearah.
3. Menganalisis bentuk gelombang tegangan dan arus.

PROSEDUR AWAL:
1. Aturlah modul yang sesuai dalam dukungan vertikal.
2. Masukkan MASK 7 pada modul M2R. Hubungkan jumper yang teridentifkasi mask.
3. Hubungkan modul yang sesuai seperti yang ditunjukkan pada diagram Latihan 9 - Gambar. 2
4. Hubungkan jumper dengan unit catu daya untuk mencapai tegangan 6-fase (50 VAC antara fase
dan titik pusat trafo atau netral).
5. Beban resistif terdiri dari 2 resistor 100 Ω yang terhubung parallel.
6. Aktifkan unit catu daya dan sesuaikan variannya sampai tegangan 50 VAC tercapai pada gulungan
sekunder antara fasa dan titik tengah.
TARGET 1: MENGUKUR TEGANGAN DAN ARUS
Rakit sirkuit yang ditunjukkan dalam Latihan 9 - Gbr. 3.
Nyalakan sirkuit dan lakukan pengukuran berikut:
1. Nilai tengah rata-rata akar dari tegangan suplai (2U2); voltmeter V1 untuk mengukur
tegangan antara fase dan netral. Tegangan antar fase kira-kira sebesar 83,1 Vac.
2. Dengan pengujian di posisi V2, ukur nilai rata-rata UdAV (VDC di uji) pada beban.
3. Dengan pengujian di posisi V2, ukur nilai rata-rata kuadrat akar UdRMS (VAC + DC di uji) pada
beban.
4. Dengan pengujian di posisi V2, ukur nilai tengah rata-rata akar komponen bolak-balik
tegangan yang telah diperbaiki UdAC (VAC di uji) pada beban.
5. Gunakan pengujian sebagai ammeter A1 (buka rangkaian dan sambungkan Tester) dan ukur
IdAVsaat ini (IDC di uji) dan IdRMS (IAC + DC di uji) yang melintasi dioda.
6. Gunakan pengujian sebagai ammeter A2 (buka rangkaian dan sambungkan Tester) dan ukur
arus yang disearah melintasi beban: nilai rata-rata IdAV (IDC di uji), nilai tengah rerata kuadrat
IdRMS (IAC + DC di uji) dan IdAC ( IAC di uji).

Tuliskan nilai yang terukur dalam tabel berikut:

(2U1) UdAV = VDC UdRMS = VAC+DC UdAC = VAC


[V] [V] [V] [V]
48 62,8 62,814 1,325

Pengujian A1 (arus melintasi diode):

IdAV = IDC IdRMS = IAC+DC


[A] [A]
0,472 0,518

Pengujian A2 (arus melintasi beban):

IdAV = IDC IdRMS = IAC+DC IdAC = IAC


[A] [A] [A]
1,269 1,27 0,048

TARGET 2: MENGHITUNG PARAMETER PENYEARAH


Hitung jumlah karakteristik utama dan lengkapi tabel berikut:
Theoretical Measured
UdAV/(2U1) 1.35 1,3083
UdRMS/(2U1) 1.352 1,3086
Form factor fu UdRMS/UdAV 1.001 1,0002
Ripple wu SQR(fu2-1) 0.045 0,020
Ripple UdAC/UdAV 0.035 0,0211
Form factor fi (on the load) IdRMS/IdAV 1.001 1,00079
Ripple wi SQR(fi2-1) 0.044 0,040
TARGET 2: MENGANALISA BENTUK GELOMBANG PENYEARAH
Tegangan suplai (2U2) dan tegangan di beban Ud
Gunakan osiloskop untuk menampilkan tegangan suplai (2U2) dan tegangan di beban Ud.
Hubungkan saluran 1 dengan jack 1B modul MDAQ, untuk tegangan di beban (1 V / div).
Hubungkan saluran 2 dengan jack 9B modul MDAQ, untuk tegangan masukan (2 V / div).
DC coupling. Trigger: AC line. - Probe x10
Lihat Latihan 9 - Foto 1. Dioda menyala bergantian ketika tegangan yang sesuai di anoda bernilai
positif. Tegangan langsung terdiri dari 6 pulsa per periode.

Tegangan dan arus di dioda D1


Menampilkan tegangan dan arus di dioda D1, pada osiloskop.
Hubungkan saluran 1 dengan jack 3B modul MDAQ, untuk tegangan pada D1 (2 V / div).
Hubungkan saluran 2 dengan jack 3A modul MDAQ, untuk arus pada D1 (500 mV / div).
DC coupling. Trigger: AC line. Probe x10.
Lihat Latihan 9 - Foto 2. Nilai puncak tegangan balik sama dengan nilai puncak tegangan line-to-line:

URRM = 2.83 UV0

Arus melintasi setiap dioda selama 1/6 periode, ketika tegangan dioda anoda adalah positif.

Arus yang melintasi dioda


Tampilkan arus yang melintasi dioda D1 dan D2, pada osiloskop.
Hubungkan probe saluran 1 dengan jack 3A modul MDAQ untuk menampilkan arus dalam D1 (100 mV
/ div).
Hubungkan probe saluran 2 dengan jack 4A modul MDAQ untuk menampilkan arus dalam D2 (100 mV
/ div).
DC coupling. Trigger: AC line. - Probe x10
Lihat Latihan 9 - Foto 3. Arus ditransfer dari satu diode ke yang lain di sudut tembak alami (tegangan
positif di anoda). Setiap keluaran dioda 1/6 dari total arus yang melintasi beban.

Arus dan tegangan di beban


Tampilkan tegangan dan arus yang melintasi beban, pada osiloskop.
Hubungkan probe pertama dengan jack 1A modul MDAQ untuk menampilkan arus (500 mV / div).
Hubungkan probe kedua dengan jack 1B modul MDAQ untuk menampilkan tegangan (1 V / div).
DC coupling. Trigger: AC line. - Probe x10
Lihat Latihan 6 - Foto 4. Perhatikan bahwa tegangan dan arus dalam fase karena beban resistif.
LATIHAN 9 – GAMBAR

Latihan 9 – Gbr. 1 Penyearah 6-fase M6UK dengan beban resistif

Latihan 9 – Gbr. 2 Digram hubung pada modul


Latihan 9 – Gbr. 3 Penyearah 6-fase M6UL dengan beba resistif
Latihan 9 - Foto 1 Tegangan masukan (sinyal di bawah, CH 2) dan tegangan di beban
(sinyal di atas, CH 1)
Bandingkan gundukan-gundukan tegangan di seluruh beban (untuk siklus fasa suplai)
dari foto ini dengan foto 1 dari Latihan 7)

Analisa data :
Pada Ch 1. Gelombang yang muncul berbentuk seperti bukit-bukit kecil dan lebih rapat
dikarenakan terdapat 6 tegangan sumber dan 6 tegangan sumber tersebut melewati sebuah
diode.
Pada Ch. 2 gelombang yang ditampilkan osiloskop masih berbentuk gelombang AC.
Latihan 6 – Foto 2 Tegangan dan arus yang melintasi dioda.

Analisa data :
Gelombang pada Ch 1.(tegangan pada diode) dan Ch 2.(arus pada diode) terjadi karena diode
mengalami 2 siklus positive dan negative, jadi ketika dioda 1 dalam keadaan reverse maka
bentuk gelombang akan garis lurus atau tidak ada arus yg lewat pada dioda, jadi ketika
keadaan forward maka gelombang akan membentuk bukit.
Latihan 9 - Foto 3 Arus melintasi dioda D1 dan D2
Amati bahwa setiap diode menyala selama 3,33 ms dari periode fase catu daya

Analisa data :
Gelombang pada arus didioda D1 dan D2 terjadi karena diode mengalami 2 siklus positive
dan negative maka ketika dioda 1 dalam keadaan reverse maka bentuk gelombang akan
berbentuk garis lurus, jadi ketika keadaan forward maka gelombang akan membentuk
bukit.hal ini terjadi secara berulang dengan kecepatan sesuai frekuensi yang terdapat pada
sumber, jadi ketika kedua gelombang digabungkan akan terlihat bentuk gelombang yang
mirip seperti gelombang arus pada beban.
Latihan 9 - Foto 4 Tegangan (sinyal di bawah, CH 2) dan arus (sinyal di atas, CH 1) yang
melintasi beban
Bandingkan punuk tegangan dan arus di beban (untuk unit waktu) foto ini dengan foto 4
Latihan 7

Analisa data :
Gelombang pada Ch 1(tegangan) dan Ch 2(arus) dibeban terlihat rapat karena dibentuk oleh 6
tegangan sumber sinusoidal yang masing-masing tegangan sumber melewati sebuah dioda
sebagai penyearah.
SIMULASI LTSPICE
Perhitungan

Target 1
1. UdRMS = VAC+DC = √1,3252 + 62,82 = 62,814
2. Tester A1

IdRMS = IAC+DC = √0,2132 + 0,4722 = 0,518


3. Tester A2

IdRMS = IAC+DC = √0,0482 + 1,2692 = 1,27

Target 2
1. UdAV / (2U2) = 62,8 / 48 = 1,3083
2. UdRMS / (2U2) = 62,814 / 48 = 1,3086
3. Form factor fu = UdRMS/UdAV = 62,814 / 62,8 = 1,0002

4. Ripple wu = SQR(fu2-1) = √1,00022 − 1 = 0,020


5. Ripple = UdAC/UdAV = 1,325 / 62,8 = 0,0211
6. Form factor fi (pada beban) = IdRMS/IdAV = 1,27 / 1,269 = 1,00079

7. Ripple wi = SQR(fi2-1) = √1,000792 − 1 = 0,04

Kesimpulan
Dari hasilpraktikum, dapat kami simpulkan bahwa:
 Dioda mengalami 2 siklus yaitu Revers dan Forward.
 Menggunakan 6 dioda lebih efektif dibandingkan menggunakan 3 dioda karena
gelombang yang dihasilkan lebih ideal sebagai penyearah.
 Penyearah gelombang yang terdapat pada sumber 6phase memiliki pergeseran sekitar
30o antar phasenya.

Anda mungkin juga menyukai