PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia industri pastinya ada sebuah proses pengelasan dalam setiap
pengerjaannya. Namun sebagian besar masyarakat mengerti definisi pengelasan hanya pada
las listrik (las SMAW), las karbit (las OAW) dan las argon (Las TIG/GTAW). Padahal selain
jenis pengelasan tersebut masih ada banyak lagi macam macam pengelasan yang perlu kita
ketahui.
Pengertian Pengelasan adalah Sebuah ikatan karena adanya proses metalurgi pada
sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan cair. Dari pengertian tersebut
dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa pengertian las adalah sebuah sambungan setempat dari
beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas.
Dewasa ini jenis pengelasan semakin banyak dengan adanya kemajuan teknologi,
baik proses pengelasan yang menggunakan bahan tambah atau filler maupun yang tanpa
menggunakan bahan tambah. Yang terbaru adalah proses pengelasan yang menggunakan
energi putaran yang nantinya akan terjadi gesekan dan menimbulkan panas yang tinggi dan
dapat digunakan untuk proses pengelasan yang biasanya disebut dengan proses las friction
welding.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas makalah ini akan membahas tipe tipe dan cara
pengelasan
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Shielded Metal Arc Welding yang selanjutnya disingkat SMAW atau sering juga
disebut dengan las busur listrik. Pengelasan SMAW merupakan salah satu cara menyambung
logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam
yang akan disambung. Busur listrik terjadi diantara material yang dilas dan elektroda yang
kemudian menyebabkan keduanya mencair secara bersamaan. Logam cair dari elektroda dan
dari sebagian material yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam
yang akan disambung, kemudian cairan tersebut membeku sehingga kedua bahan menjadi
tersambung.
3.Mesin dengan kombinasi arus searah (DC) dan arus bolak balik (AC)
Mesin arus bolak balik(AC) cukup dengan transformator.Pada mesin arus (DC) dilengkapi
dengan komponen yang merubah sifat arus bolak balik (AC) menjadi arus searah yaitu
dengan generator listrik. Karakteristik electric effeciensinya 80-85%. Pada mesin kombinasi
antara AC dan DC dilengkapi dengan transformator dan rectifier,dimana rectifier ini
mempunyai fungsi untuk meratakan arus.Pada proses pengelasan smaw arus AC
(Alternating Current), voltage drop tidak di pengaruhi panjang kabel, kurang cocok untuk
arus yang lemah, tidak semua jenis elektroda dapat dipakai.Secara teknik arc starting lebih
sulit terutama untuk diameter elektrode kecil. Arus ini menghasilkan pengelasan yang
kasar, sehingga kurang cocok di pakai.Biasanya banyak di pakai pada saat di
lapangan.Sedangkan pada proses pengelasan smaw arus DC (Direct Current), voltage drop
sensitif terhadap panjang kabel sependek mungkin, dapat dipakai untuk arus kecil dengan
diameter electroda kecil, semua jenis elektrode dapat dipakai, arc starting lebih mudah
terutama untuk arus kecil, Mayoritas industry fabrikasi menggunakan polarity DC khususnya
untuk pengelaan Carbos steel.
1. Transformator DC/AC
2. Kabel massa dan kabel elektroda
3. Holder dan klem massa
4. Elektroda
5. Connectors
6. Palu cipping
7. Sikat kawat dan alat perlindungan diri yang sesuai.
Sumber tegangan diklasifikasikan sebagai mesin las AC dan mesin las DC, mesin las AC
biasanya berupa trafo las, sedangkam mesin las DC selain trafo juga ada yang dilengkapi dengan
rectifier atau diode (perubah arus bolak balik menjadi arus searah) biasanya menggunakan motor
penggerak baik mesin diesel, motor bensin dan motor listrik. mesin las DC, saat ini banyak digunakan
mesin las DC karena DC mempunyai beberapa kelebihan dari pada mesin las AC yaitu busur stabil
dan polaritas dapat diatur. mesin las AC yang menggunakan transformator atau trafo las.
- Kabel masa dan kabel elektoda (ground cable and electrode cable)
Kabel masa dan kabel elektroda berfungsi menyalurkan aliran listrik dari mesin las ke
material las dan kembali lagi ke mesin las. Ukuran kabel masa dan kabel elektroda ini harus cukup
besar untuk mengalirkan arus listrik, apabila kurang besar akan menimbulkan panas pada kabel dan
merusak isolasi kabel yang akhirnya membahayakan pengelasan.
Pemegang elektrode berguna untuk mengalirkan arus listrik dari kabel elektrode ke elektrode
serta sebagai pegangan elektrode sehingga pengelas tidak merasa panas pada saat mengelas. Klem
masa berguna untuk menghubungan kabel masa dari mesin las dengan material biasanya klem masa
mempunyai per untuk penjepitnya. Klem ini sangat penting karena apabila klem longgar arus yang
dihasilkan tidak stabil sehingga pengelasan tidak dapat berjalan dengan baik.
- Elektroda
Sebagian besar elektrode las SMAW dilapisi oleh lapisan flux, yang berfungsi sebagai
pembentuk gas yang melindungi cairan logam dari kontaminasi udara sekelilingnya. Selain itu fluk
berguna juga untuk membentuk terak las yang juga berfungsi melindungi cairan las dari udara
sekelilingnya. Lapisan elektrode ini merupakan campuran kimia yang komposisisnya sesuai dengan
kebutuhan pengelasan. Menurut AWS (American Welding Society ) elektrode diklasifikasikan dengan
huruf E dan diikuti empat atau lima digit sebagai berikut E xxxx (x) ,contohnya E 6010, E 6013, E
7018 dan lain-lain.
- Palu las dan sikat kawat (chipping hammer and wire brush)
Palu Ias digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan kerak las pada logam Ias (weld
metal) dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las an.Berhati-hatilah
membersihkan kerak Ias dengan palu Ias karena kemungkinan akan memercik ke mata atau ke bagian
badan lainnya. Jangan membersihkan kerak las sewaktu kerak las masih panas/merah.Sikat kawat
dipergunakan untuk : membersihkan benda kerja yang akan dilas dan membersihkan terak las yang
sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.
Untuk menghasilkan kualitas pengelasan smaw yang berkualitas ada 7 parameter yang perlu di
perhatikan, trik ini di dapatkan dari buku moderen welding teknologi, berikut parameter-
parameternya:
1. Pemilihan jenis elektroda yang tepat mulai dari kuat tarik, jenis material, dan jenis
coatingnya agar matching/sesuai dengan material yang akan di las.
2. Pemilihan diameter alektroda yang di gunakan di pertimbangkan berdasarkan type
elektroda, posisi pengelasan, joint desain, ketebalan material, dan skill dari
weldernya.
Las OAW (Oksigen Asetilen Welding) adalah suatu proses pengelasan gas yang
menggunakan sumber panas nyala api melalui pembakaran gas oksigen dan gas asetilen
untuk mencairkan logam dan bahan tambah. Dalam pengelasan OAW ini biasanya digunakan
hanya untuk plat plat tipis, hal ini dikarenakan sambungan las Oxigen Acetyline ini
mempunyai kekuatan yang rendah dibandingkan las busur listrik. Las OAW ini juga dapat
digunakan untuk pemanasan atau pemotongan, namun alat yang digunakan berbeda. Untuk
pemotongan menggunakan torch yang ada katub gas potong, sedangkan untuk pengelasan
atau pemanasan menggunakan welding gun tanpa katub gas potong. Untuk Anda yang ingin
mengetahui skema mesin las OAW, sebenarnya OAW tidak menggunakan mesin melainkan
peralatan 1 set las oaw berikut ini penjelasannya.
7. Welding nozzel
1. Jika ada pengelasan yang salah dapat dicairkan kembali dengan nyala Api
Oksigen Asetilen.
2. Dapat digunakan pada plat tipis.
3. Peralatan tidak terlalu banyak.
Pengelasan GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) adalah sebuah proses pengelasan
busur listrik yang menggunakan elektroda tak terumpan atau tidak ikut mencair. Pada
pengelasan GTAW ini elektroda atau tungsten ini hanya berfungsi sebagai penghasil busur
listrik saat bersentuhan dengan benda kerja, sedangkan untuk logam pengisi adalah filler rod.
Pengelasan GTAW ini juga sering disebut dengan Las Argon, hal tersebut dikarenakan gas
pelindung yang digunakan adalah gas Argon.
Las GTAW ini juga disebut dengan Las TIG yang mempunyai kepanjangan Tungsten Inert
Gas, perbedaan ini hanya penyebutannya saja. Kalau GTAW itu lebih sering untuk istilah
Amerika sedangkan TIG adalah untuk daerah Eropa. Fungsi Las GTAW ini biasanya
digunakan untuk melakukan pengelasan Aluminium atau stainless steel yang memang banyak
membutuhkan perlakuan khusus. Untuk mengetahui secara detail tentang LAS GTAW
berikut ini detailnya.
Benda kerja adalah bahan yang mengalami proses welding. Untuk Gas Tungsten Arc
Welding benda kerja terhubung ke ground electric.
Perlu dipastikan lifetime mesin dan juga keselamatan penggunaan. Ikutilah SOP dan prosedur
penggunaan alat sesuai dengan SOP yang ada. Sebelum proses welding, dibersihkan terlebih
dahulu permukaan benda kerja dari oli, kerak, cat dan debu.
1. Pastikan kabel utama pesawat las sudah tepasang dengan benar pada sumber listrik.
Pada saat pemasangan kabel utama pada sumber arus kondisi pesawat las harus dalam
kondisi OFF.
2. Lakukan pengecekan terhadap :
o Saluran pendingin.
o Tekanan gas
o Volume campuran gas
3. Setel besar arus, misal 240 ampere
4. Setel aliran gas pelindung misal 120 liter/menit
5. Pakailah alat keselamatan kerja, seperti Helm+kaca mata, sarung tangan dan baju las.
6. Siapkan benda kerja pada meja kerja
7. Jepitkan tang massa pada benda kerja atau meja kerja dengan kencang
8. Lakukan pembangkitan busur awal dengan menggoreskan ujung elektroda tungsten
pada benda kerja (Striking Of Arc), hingga mendapat kan busur yang stabil, untuk
mendapatkan busur yang stabil maka jarak ujung elektroda dan permukaan benda
kerja di tahan pada 1.5 mm hingga 3 mm. Pegaturan jarak ini juga berlaku untuk semi
otomatis atau otomatis penuh.
9. Posisi torch di tahan pada sudut 60-85 derajat, kemudian logam pengisi di umpan dari
luar dengan gerakan melingkar memenuhi kampuh las membentuk rigi-rigi las.
1. Peralatan Utama
–Mesin Las
– Arus Listrik : AC/DC
– Electrode Holder / tang elektroda / penjepit elektroda
– Kabel Las (kabel elektrode / kabel massa / kabel tenaga)
– Tang
– Sikat baja
– Palu kerak
– Meja las
– Mesin Gerinda
Cara pengelasan :
1. Bersihkan bahan yang akan dilas. Gunakan palu untuk membersihkan kerak pada
permukaan area yang akan dilas. Gunakan sikat baja untuk hasil yang maksimal.
2. Letakkan bahan yang akan dilas pada tempat yang telah disediakan. Baik itu
menggunakan meja kerja atau hanya meletakkannya di lantai. Atur kerapatan antara
dua bahan. Gunakan klem jika diperlukan.
3. Letakkan masa mesin las pada salah satu bagian bahan yang akan dilas. Masukkan
elektroda pada panel penjepit elektroda di mesin las. Pasang kemiringan elektroda
menyesuaikan dengan posisi bahan. Biasanya sudah ada tempat khusus kemiringan
elektroda pada tang penjepit elektroda. Baik itu tegak lurus 90 derajat, 30 atau 40
derajat.
4. Setelah bahan siap untuk di las, perlahan dekatkan ujung elektroda pada bahan yang
akan dilas.
5. Jarak antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas sangat mempengaruhi
kualitas pengelasan. Jika jarak terlalu jauh, akan timbul percikan seperti hujan bintik-
bintik api. Proses pengelasanpun akan tidak sempurna. Jika jarak terlalu dekat, api
tidak menyala dengan sempurna. Dan tidak ada cukup jarak untuk tempat lelehan
elektroda. Jarak yang baik adalah seperdelapan dari tebal elektroda.
6. Dengan menggunakan masker pelindung atau kacamata las, anda dapat
memperhatikan bagian elektroda yang sudah mencair yang menyatukan antara dua
bahan yang dilas tersebut. Perlahan gerakkan elektroda ke sepanjang area yang dilas.
7. Hasil yang baik saat proses pengelasan dapat dilihat saat permukaan yang dilas
berbentuk seperti gelombang rapat dan teratur menutup sempurna bagian yang dilas.
8. Setelah selesai, bersihkan kerak yang menutupi bagian yang dilas dengan
menggunakan palu. Periksa kembali apakah terdapat bagian yang belum sempurna.
Jika belum sempurna, ulangilah bagian yang belum tersatukan dengan baik tersebut.
Pada beberapa kasus, bahan yang sudah dilas harus di gerinda lagi jika pengelasan
tidak sempurna. Namun jika tidak terlalu fatal, kita cukup mengelas bagian yang
belum terlas secara sempurna tersebut.
PENUTUP
KESIMPULAN
Shielded Metal Arc Welding yang selanjutnya disingkat SMAW atau sering juga
disebut dengan las busur listrik. Pengelasan SMAW merupakan salah satu cara menyambung
logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam
yang akan disambung.
Las OAW (Oksigen Asetilen Welding) adalah suatu proses pengelasan gas yang
menggunakan sumber panas nyala api melalui pembakaran gas oksigen dan gas asetilen
untuk mencairkan logam dan bahan tambah. Dalam pengelasan OAW ini biasanya digunakan
hanya untuk plat plat tipis, hal ini dikarenakan sambungan las Oxigen Acetyline ini
mempunyai kekuatan yang rendah dibandingkan las busur listrik.
Pengelasan GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) adalah sebuah proses pengelasan
busur listrik yang menggunakan elektroda tak terumpan atau tidak ikut mencair. Pada
pengelasan GTAW ini elektroda atau tungsten ini hanya berfungsi sebagai penghasil busur
listrik saat bersentuhan dengan benda kerja, sedangkan untuk logam pengisi adalah filler rod.
Dari ketiga tipe pengalasan secara umum tersebut lebih mudah menggunakan atau
mengoperasikan tipe las SMAW dikarnakan sederhana dan mudah dalam mengangkut
peralatan dan perlengkapannya, membuat proses SMAW ini mempunyai aplikasi luas mulai
dari refinery piping hingga pipelines, dan bahkan untuk pengelasan di bawah laut guna
memperbaiki struktur anjungan lepas pantai. SMAW bisa dilakukan pada berbagai posisi
atau lokasi yang bisa dijangkau dengan sebatang elektroda. Walaupun disetiap tipe dalam
pengerjaan nya berbeda.
https://www.pengelasan.net/las-oaw-oksigen-asetilen/
https://www.pengelasan.net/las-gtaw/
https://blog.klikmro.com/persiapan-dan-cara-welding-yang-baik-dan-benar/