Ilustrasi l Project
Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan banyaknya biaya yang
digunakan untuk mengerjakan suatu pekerjaan kontruksi. Dalam sebuah tender konstruksi,
RAB salah satu bagian dari dokumen yang harus dipersiapkan. RAB disini dijadikan sebagai
dasar bagaimana kontraktor memberikan nilai penawaran. RAB yang disajikan dalam sebuah
tender konstruksi sudah termasuk pajak, iuran BPJS Ketenaga Kerjaaan, provit dan over
head.
Berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya.
:
Sebelum menentukan H1 terlebih dahulu tentukan Harga Satuan diluar keuntungan (H0).
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan H0 adalah
1. Apakah Biaya Asuransi Ketenagakerjaan dan Perlengkapan K3 ada atau tidak. Jika
tidak, maka biaya Asuransi Ketenagakerjaan dan Perlengkapan K3 dimasukkan
kedalam setiap Harga Satuan.
2. Pastikan mendapatkan harga material, sewa alat dan jasa aplikasi langsung dari
supplier atau subcontractor dengan ketentuan harga sudah termasuk PPN dan PPh
serta berapa besar diskon yang diberikan.
3. Biaya tidak langsung (Overhead) merupakan biaya yang tidak tertera dalam Rencana
Anggaran Biaya, seperti gaji staff, biaya transprotasi staff, mesh karyawan, pembelian
barang kecil-kecilan misal jajanan untuk rapat, air minum karyawan proyek, alat tulis
kantor dll.
Dalam menyusun H0 apabila nilai Harga supplier/subcontractor sudah termasuk PPN dan
PPh maka nilainya dianggap "nol". Harga H0 akan menjadi acuan untuk menyusun Rencana
Anggaran Pelaksanaan, Sedangkan Harga Satuan Upah, Metrial dan Alat (H1) akan menjadi
dasar pembutan analisa Harga Satuan Pekerjaan dalam RAB. Harga Satuan Upah, Materila
dan Alat dihitung menggunakan rumus,
H1 = H0 + Keuntungan + Discount
H1 disajikan dalam sebuah tabel seperti berikut,
Membuat Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Analisa Harga Satuan Pekerjaan merupakan sebuah analisa gabungan harga satuan upah,
material dan sewa alat berat untuk mendapatkan harga per satu satuan volume pekerjaan.
Sebagai contoh pekerjaan pengecoran beton dengan mutu K250, satuan volume yang
digunakan dalam pekerjaan ini adalah m3 (meter kubik). Dalam satuan volume tersebut harga
yang tertera berupa harga gabungan dari material beton, upah tenaga dan truck molen beserta
pompa jika diperlukan.
Analisa harga satuan pekerjaan terdiri dari uraian harga, koefisien, harga satuan upah,
meterial dan alat, hasil kali koefisien dan harga satuan. Hasil kali tersebut dijumlah dan
menjadi harga satuan. Ada beberapa jenis penyajian analisa harga satuan sebagai berikut.
Model Pertama
Pada model ini harga satuan upah, material dan sewa alat tetap memperhitungkan faktor-
faktor seperti diatas.
Model Kedua
Pada model kedua pada H0 nilai overhead harus dilepas. Karena dalam analisa ini sudah
diperhitungkan yang besarnya maksimal 10%. Nilai 10% merupakan nilai yang umum
digunakan.
Model Ketiga
Model ketiga harga satuan upah, matrerial dan sewa alat menggunakan H0. Karena dalam
analisa ini sudah memperhitungkan keuntungan. Keuntungan yang biasa ditampilkan sebesar
10 % akan tetapi jika total harga dalam RAB masih bisa mengambil keuntungan lagi, maka
keuntungan tambahan dijumlahkan dalam nilai H1 = H0 + Provit Tambahan.
Penetapan RAB dengan cara melihat seberapa besar selisih nilai RAP terhadap nilai OE.
Dengan selisih itu dapat diperkirakan keuntungan berapa yang bisa diambil.
Besarnya keuntungan tergantung pada kebijakan disetiap perusahaan penyedia jasa.
Kebanyak keuntungan yang diambail oleh setiap perusahaan penyedia jasa sebesar 10%
apabila selisih nilai RAP dan OE tidak memungkinkan untuk mengambil keuntungan yang
diinginkan maka perusahaan tidak akan mengikuti tender.
Nilain total seluruh item pekerjaan dalam RAB kemudian dikenal dengan nilai
penawaran/harga penawaran. Tender dalam lingkungan pemerintahan, besarnya nilai
penawaran setiap penyedia jasa dapat diakses oleh publik.
Untuk tender yang dilaksanakan pemerintah apabila penawaran berada dibawah 80% atau
berada diatas 110% dari nilai OE, maka penyedia jasa wajib menyertakan bukti survey harga.
Akan tetapi kebiasan umum yang terjadi pada setiap tender, penyedia jasa akan menawar
lebih kecil dari nilai OE. Penawaran lebih kecil dari nilai OE dikarenakan dalam aturan
tender, jika panita tender telah menemukan tiga penawar terendah yang memenuhi kualifikasi
maka panitia diperbolehkan untuk tidak membuka dokumen penawaran dari penyedia jasa
yang lainnya. Perlu diketahui bahwa aturan range nilai penawaran disetiap instansi
pemerintahan tidak sama. Tetapi secara umum range harga senilai 80% hingga 110%
RAB disajikan berupa tabel yang terdiri dari Item Pekerjaan, Satuan Pekerjaan, Volume
Pekerjaan, Harga Satuan dan Total Harga. Sebagaimana contoh tabel berikut ini,
Jika kita sudah terbiasa membuat Rencana Anggaran Biaya, kita akan memahami bahwa
setiap anggaran yang dibuat oleh owner kadang tidak wajar. Hal ini dikarenakan pada saat
menghitung RAP, harga total yang dihitung lebih kecil atau memiliki selisih yang terlampau
jauh dari nilai OE. Apabila nilai RAP jauh lebih besar dari nilai OE dan ada penyedia jasa
yang bersedia, maka dapat dipastikan bahwa ada sebuah indikasi penyedia jasa tersebut
mengerjakan paket pekerjaan dengan kualitas yang sangat rendah. Apabila nilai RAP sangat
jauh dibawah batas minimum penawaran tanpa bukti survey harga, serta penyedia jasa yang
memenangkan tender nilai penawarannya masih berada pada range harga tanpa bukti survey.
Maka dapat dicurigai bahwa paket pekerjaan tersebut terindikasi KKN.