Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JURNAL REVIEW

“Desain Eksterior dan Interior”

Oleh:
ROBINTON FERCSON NAIBAHO
5173311013

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kasih
dan karuniaNya saya dapat menyelesaikan tugas critical jurnal riview ini meskipun bentuknya
sangat jauh dari kesempurnaan.

Dan saya juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang membimbing
mata kuliah Desain Eksterior dan Interior atas bimbingannya pada semester ini. Saya juga
mengharapkan agar Critical Jurnal Riview ini dapat dijadikan pedoman apabila, pembaca
melakukan hal yang berkaitan dengan tugas ini, karena apalah gunanya saya membuat laporan
ini apabila tidak dimanfaatkan dengan baik.

Sebagai manusia biasa tentu saya tidak dapat langsung menyempurnakan Critical Jurnal
Riview ini dengan baik, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari dosen pembimbing mau pun pembaca.

Medan, Maret 2020

Robinton

5173311013
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Pengertian tentang desain interior dan desain eksterior secara umum bisa memberi
kemudahan bagi Anda dalam mengetahui maknanya secara global. Hal ini sering kali dijadikan
sebagai salah satu rujukan mereka dalam memahami maknanya.

Desain interior adalah desain yang mencakup semua unsur yang ada di dalam bangunan
seperti ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga, kamar mandi, dan dapur. Selain itu desain
interior juga mencakup penempatan seluruh elemen tersebut, tak terkecuali elemen pendukung
dengan contoh seperti furniture.

Berbeda dengan desain interior, desain eksterior mencakup semua unsur yang ada di luar
bangunan yang terkena udara, angin dan hujan secara langsung. Misalnya saja seperti teras,
halaman, car port, pintu, jendela, gerbang, taman dan cat dinding.Dari pengertian desain interior
dan desain eksterior secara umum seperti di atas, Anda bisa mengetahui bahwa keduanya
merupakan desain yang mencakup semua unsur pada bangunan. Salah satu perbedannya terletak
pada fokus desain tersebut. Desain interior berfokus pada bagian dalam bangunan, sementara
desain eksterior merujuk pada bagian luar bangunan.

B. Tujuan

Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Desain Eksterior dan Interiror, dan juga
menambah wawasan mengenai desain bangunan.

C. Manfaat

Dapat menambah wawasan bagi pembaca, dapat menyelesaikan salah satu tugas dari
mata kuliah Desain Eksterior dan Interiror, dan juga menambah wawasan penulis dalam hal
tulisan.
BAB II

ANALISIS JURNAL

A. Identitas Jurnal

Jurnal 1

Judul Perancangan eksteriordan interior bangunan dengan


menggunakan material pengganti kayu ditinjau dari
aspek estetika dan ekspresi ruang
Jurnal Jurnal arsitektur
Volume dan Halaman Vol.4 No.1 / halaman 1-10
Tahun 2015
Penulis Muhammad Imaduddin, Halcyon Nirlen, Valian Telehala,
Achsien Hidajat
Reviewer Robinton Fercson Naibaho
Tanggal 30 maret 2020

Jurnal 2

Judul Pengaruh Modifikasi Material Dinding pada Suhu


Ruang Foresta Resort Tanjung Papuma, Jember
Jurnal Jurnal arsitektur
Volume dan Halaman - / halaman 1-10
Tahun -
Penulis Chibhatul Mufrida dan Andika Citraningrum
Reviewer Robinton Fercson Naibaho
Tanggal 30 maret 2020

Jurnal 3

Judul Strategi Pemilihan Material 3r Rumah Tinggal


Dalam Desain Interior Sebagai Adaptasi & Mitigasi
Perubahan Iklim

Jurnal Jurnal arsitektur


Volume dan Halaman - / halaman 1-14
Tahun -
Penulis Mariana Wibowo
Reviewer Robinton Fercson Naibaho
Tanggal 30 maret 2020
B. Ringkasan Materi

Jurnal 1

1. PENDAHULUAN

Pada dasarnya persedlaan kayu di buml lnl semakin menlpis dan t.erjadi penebangan liar
di mana•mana. Pengambllan kayu secara besar•besaran dapat menyebabkan pemanasan
global, terlebih dapat menghancurkan ozon dan lklim buml. Oleh karena itu sebuah solusl
pada dunla teknologl bahan dan material dikeluarkan. Namun pada segl desaln arsltektur,
bagaimana material inl menjadl salah satu solusi material baru dalam mewujudkan ekspresl
dan estetika. Sebuah material yang di sebut Conwood merupakan material yang dapat
menggantlkan kayu asll dalam pembangunan, pada prlnslpnya Conwood sangat
menyerupal kayu asllnya terlebih Conwood dapat melebihl material kayu asllnya,
sehlngga Conwood dapat dljadikan sebuah solusl besar sebagai pengganti kayu. Pemlllhan
topik teknologi bahan yang dlanallsls adalah Conwood dlkarenakan fungsl material yang
sangat balk sebagal meterlal penggantl kayu. Dengan manfaat agar para mahaslswa dapat
memahaml dengan penuh dan dapat memperhatlkan serta melakukan penelltlan langsung
di lapangan yang mungkln tldak dldapatkan di dalam llngkungan studio kullah dan dapat
memahaminya agar berguna dalam dunla nyata.

2. METODOLOGI

Dalam menyajlkan gambaran yang Jelas, dalam penyusunan laporan seminar lni
penulls mengumpulkan data sebanyak - banyaknya sesual yang dibutuhkan. Laporan
seminar lnl pada hakekatnya melaporkan hasll pengamatan atau penelltlan selama
pelaksanaan penelltlan. Adapun metode•metode yang penulls gunakan adalah sebagal
berikut :

Mencari data dan lnformasl yang dlbutuhkan dengan cara studl pustaka, wawancara
dengan pihak•pihak yang terllbat, keterllbatan langsung di lapangan, maupun memanfaatkan
llteratur bahan kullah yang telah dldapatkan. Memperoleh keslmpulan dengan cara
menganallsls masalah yang terjadi serta memberlkan keslmpulan atas kasus yang t.elah
dianallsis.

Pendekatan studl yang dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu penelltlan kualltatlf dengan
cara deskrlptif. Metode analisls menggunakan cara untuk menjawab permasalahan secara
deskrlptlf mengenal material terhadap estetlka dan ekspresl.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Studi kasus yang ditellti adalah pada eksterior dan Interior bangunan yaitu restoran Jepang
Sushi Tei Bandung yang terletak di jalan Gatot Subroto Bandung. Penelitlan di fokuskan
pada material yang dlgunakan pada eksterlor dan Interior bangunan berdasarkan estetlka
dan ekspresl ruang.

Jurnal 2

1. Pendahuluan

Dampak perubahan iklim pada daerah peisisir/ sungai memiliki resiko yang tinggi akan
ancaman beberapa bencana seperti badai tropis, banjir dan meningkatnya air laut (IPCC,
2001). Jenis infrastruktur yang memiliki resiko paling tinggi akan dampak
perubahan iklim adalah infrastruktur berupa gedung atau bangunan (IPCC, 2001). Jika
kerentanan infrasturktur akan kejadian-kejadian iklim tidak diperhatikan maka akan
menimbulkan kejadian lebih buruk di masa yang akan datang (Freeman & Warner , 2001).

Perhutani Jawa Timur sebagai pengelola Foresta Resort Tanjung Papuma sudah
berencana untuk merenovasi bangunan resort dikarenakan banyak resort yang sudah
rusak. Salah satu resort yang menggunakan material dinding dengan kayu kelapa sudah tidak
lagi digunakan karena rusak berat dan resort lain yang menggunakan material dinding
kayu gelam pun sudah dialih fungsikan menjadi gudang penyimpanan ATV. Kondisi
kelembapan yang tinggi (umumnya di atas 60%) juga menjadi faktor tambahan dalam
pertimbangan rasa nyaman, sebab penggunaan jenis bukaan pada resort dirasa belum optimal.
Bantuan penghawaan buatan masih digunakan sebagai peran utama sehingga sirkulasi udara
di dalam bangunan dirasa kurang baik. Padahal seharusnya hal ini dapat diminimalisir dengan
memanfaatkan bukaan yang baik dan angin laut dari pantai. Karena dua hal tersebut, pihak
pengelola mendapat banyak komplain dan ulasan kurang baik dari pengunjung. Oleh
karenanya, renovasi pada resort tentu diperlukan demi kenyamanan dan keamanan wisatawan
dengan memperhatikan iklim, kenyamanan suhu ruang resort, sertapenggunaan material
bangunan yang tepat.

2. Metode

Penelitian ini bersifat kuantitatif, dimana terdapat kumpulan konsep, proposisi, definisi, dan
juga variable yang mana keterkaitan antara satu dan lainnya secara sistematik telah berhasil
digeneralisasikan, sehingga dapat menjelaskan dan memprediksi fenomena dan fakta tertentu.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini sendiri adalah berupa survei dan quasi
experiment.

Jurnal 3

PENDAHULUAN

Seperti halnya alam, kepedulian terhadap lingkungan adalah suatu proses yang memiliki
daur hidup. Ia akan meninggi ketika pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara meningkat
dan berkembang, dimana menciptakan suatu dampak seperti halnya kepadatan ruang pada
suatu negara dan peningkatan polusi dan penurunan kekuatiran akan kurangnya lapangan
kerja.

LATAR BELAKANG PERUBAHAN IKLIM

Pemanasan Global dan Perubahan Iklim terjadi akibat aktivitas manusia, terutama yang
berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta
kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian , dan peternakan. Aktivitas manusia
di kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan
perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu peningkatan jumlah Gas Rumah Kaca secara
global.

Istilah -istilah di atas seringkali digunakan untuk menggambarkan hubungan


sebabakibat. Efek Rumah Kaca adalah penyebab, sementara pemanasan global dan perubahan
iklim adalah akibat efek rumah kaca menyebabkan terjadinya akumulasi panas (atau energi) di
atmosfer bumi. Dengan adanya akumulasi yang berlebihan tersebut, iklim global melakukan
penyesuaian. Penyesuaian yang dimaksud salah satunya peningkatan temperatur bumi,
kemudian disebut Pemanasan Global dan berubahnya iklim regional— pola curah hujan,
penguapan, pembentukan awam—atau Perubahan Iklim. Semuanya ini adalah yang kita
alami dan rasakan akhir-akhir ini di Indonesia, khususnya kota Surabaya. Pola curah
hujan berubah dan temperatur sehari-hari semakin meningkat.

Pada tahun 2100, temperatur atmosfer akan meningkat 1.5 – 4.5 derajat Celcius, jika
pendekatan yang digunakan “melihat dan menunggu, tanpa melakukan apa-apa” (wait and
see, and do nothing).Dampak-dampak lain yang dapat terjadi a.l:

- Musnahnya berbagai jenis keanekragaman hayati

- Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir

- Mencairnya es dan glasier di kutub

- Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan yang
berkepanjangan

- Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas. Pada tahun 2100
diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 - 95 cm.

- Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching)

dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia.

- Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan


- Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke daerah -daerah baru karena
bertambahnya populasi serangga (nyamuk)

- Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian.

GERAKAN “HIJAU”

Salah satu gerakan yang sekarang sedang trend muncul untuk mengatasi
permasalah-permasalahan diatas adalah green wave (gerakan “hijau”), yakni gerakan
yang kembali kealam, melestarikan alam dan melindungi alam. Pemicu gerakan “hijau” ini
adalah pertumbuhan pada populasi dan standard hidup manusia yang semakin merosot.
Planet bumi kita akan dipadati sekitar 50% lagi manusia pada 40 tahun yang akan datang,
artinya : penggunaan sumber daya untuk manusia akan meningkat, emisi yang dihasilkan juga
meningkat,sehingga dampak yang muncul akan semakin kompleks. Hal ini memberikan
dampak resiko yang serius untuk keberlanjutan hidup manusia dan aksi yang radikal sangat
dibutuhkan untuk pencegahannya.Salah satu wujud gerakan hijau yang dapat dilakukan
seorang desainer interior adalah dengan pemilihan dan penggunaan green materials atau
sustainable materials. Material rumah tinggal sebagai salah satu strategi adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim adalah material yang disebut green materials atau sustainable materials, yang
komposisinya dapat diperbaharui. Material yang seperti ini seringkali disebut dengan material
3R, yakni material / produk yang dapat di re-use, recycle atau reduce karena bertanggung
jawab kepada keberlangsungan hidup lingkungan dan dampaknya dapat dirasakan pada
sepanjang usia guna produk (Spiegel and Meadows, 1999).

PENDEKATAN DESAIN

Desain yang sustainable melingkupi 3 R, yakni : reduce, re-use dan recycle


merupakan kata kunci untuk penciptaan ruang hidup yang berkelanjutan. Ketiganya
mudah untuk diingat dan vital untuk dipraktekkan ketika masuk didalam desain,
pemilihan material dan perawatan rumah tinggal alami (Pearson, 2005). Sebelum memulai
merancang interior dan membangun rumah tinggal yang alami, sehat dan aman, sebaiknya
memperhatikan beberapa prinsip dan konsep dasar perancangan yang mempengaruhi
pendekatan yang akan dipilih. Ada 3 aspek yang kuat yang akan mempengaruhi pendekatan
desain interior rumah tinggal, yakni : ekologi

BAB III

PEMBAHASAN

A. Keunggulan Jurnal

Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3


1. Bahasa isi dari 1. Jurnal dapat mudah 1. Memiliki gaya
jurnal yang mudah dipahami bahasa ang mudah
dipahami dipahami
2. Tulisan atau bahasa
2. Analisis data yang dari jurnal dapat 2. Kajian materi
jelas mudah dimengerti dijelaskan secara
rinci
3. Memiliki 3. Pembahasan materi
kesimpulan yang pada jurnal
telah dianalisis menambah
pengetahuan review
bagaimana
penyesuaian tempat
tinggal dengan iklim

B. Kekurangan jurnal

Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3


1. Kuragnya kajian 1. tidak dilengkapi 1. tidak dilengkapi
materi pada jurnal
dengan peta dengan peta
penelitian dan tidak penelitian dan tidak
dilengkapi dengan dilengkapi dengan
ISSN. ISSN.

2. Hasil penelitian
yang kurang
dipahami reviewer

BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Pada jurnal 1 penerapan material Conwood pada sebuah bangunan sebagal
material alternatif penggantl kayu dapat mendptakan ekspresl dan estetika yang menarik
pada ruang dengan pendekatan - pendekatan desaln secara kualltatlf berdasarkan
pengetahuan pemlllhan jenls dan fungsl pada material.

Pada jurnal 2 Dari hasi penelitian dapat disimpulkan bahwa arah hadap ke arah
selatan dapat meningkatkan penurunan suhu pada siang hari dibanding dengan orientasi
bangunan eksisting, yaitu menghadap ke timur. Sedangkan dari hasil modifikasi
material dinding, modifikasi dengan material dinding jenis hempcrete mampu
meunjukkan performa lebih baik daripada material dinding eksisting.

Pada jurnal 3 Pemilihan material ini meliputi aspek material yang dapat di re-use,
reduce atau re-cycle, yang dikenal dengan aspek 3R. Aspek 3R ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas udara didalam ruang (indoor air quality – IAQ), efisiensi sumber
daya, energi, air dan penunjang lainnya yang dapat diraih melalui proses analisa yang
bertahap, yakni melalui proses penelitian, evaluasi dan seleksi.. Melalui analisa tersebut,
limbah dapat diminimalisasi, energi dapat digunakan lebih efisien, kualitas udara dalam
ruang lebih baik, kadar VOC dapat diminimalkan, dll. Yang pada akhirnya, dengan
adanya proses analisa tersebut, kualitas hidup manusia meningkat dan pemilihan material
interior rumah tinggal seperti ini dapat merupakan salah satu strategi untuk adaptasi dan
mitigasi perubahan iklim.

B. Saran

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan yaitu :


1. Tetap menjaga kualitas dari jurnal yang akan diterbitkan bagi para peneliti
2. Saling memberikan argumen yang didukung oleh alasan logis serta data yang
mumpuni guna penyempurnaan kritikan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Imaduddin, Halcyon Nirlen, Valian Telehala, Achsien Hidajat,2015. Perancangan


eksteriordan interior bangunan dengan menggunakan material pengganti kayu ditinjau dari
aspek estetika dan ekspresi ruang.Institut Teknologi Nasional
Chibhatul Mufrida dan Andika Citraningrum. Pengaruh Modifikasi Material Dinding pada
Suhu Ruang Foresta Resort Tanjung Papuma, Jember. Universitas Brawijaya

Mariana Wibowo. Strategi Pemilihan Material 3r Rumah Tinggal Dalam Desain Interior
Sebagai Adaptasi & Mitigasi Perubahan Iklim. Universitas Kristen Petra Mariana

Anda mungkin juga menyukai