Anda di halaman 1dari 8

PERILAKU TERPUJI DAN ADAB

PERGAULAN REMAJA

Oleh:

Kelompok :2

Anggota : 1. Al Anisah Mai P. (02)

2. Alfia Nur L. (03)

3. Aprila Widhi H.P. (04)

4. Bella Purnama J. (06)

5. M. Riswan Wiradiwa (19)

6. Talia Oktaviany (30)

7. Tarikh Wisangsoko (31)

Kelas : XII IPA 4

Pembimbing :

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Agama

SMA NEGERI 7 KEDIRI


Jalan Penanggungan 04 Telp. (0354) 771171

Tahun Pelajaran

2016/2017
KATA PENGANTAR

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memperluas


pengetahuan pendidikan agama Islam khususnya agar lebih mengetahui tentang
adab berpelilaku terpuji. Perilaku terpuji merupakan adab dasar kita dalam
bersosialisasi. Berperilaku terpuji akan meningkatkan kualitas kita dalam
bermasyarakat.

Untuk itu kami menuliskan makalah dengan judul Perilaku Terpuji agar
pembaca dapat lebih memahami maksud dari perilaku terpuji.
DAFTAR ISI

A. KATA PENGANTAR ……. ..........................................................................................


B. DAFTAR ISI .................................................................................................................
C. BAB I .............................................................................................................................
A. Latar Belakang .........................................................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................
C. Tujuan ......................................................................................................................
D. Manfaat ....................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Seiring berkembangnya zaman akhlak manusia semakin jauh dengan peradaban


Islam. Islam mengajarkan kita untuk berperilaku baik terhadap setiap
makhluk. Namun, perkembangan zaman membuat kita terpengaruh sehingga
kita menjadi enggan untuk berperilaku terpuji. Perilaku yang menyimpang
dari ajaran agama Islam ini merupakan perilaku tercela, karena akibat dari
perilaku tercela ini adalah dosa dan efek dari perilaku tercela yang diperbuat.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apakah yang dimaksud dengan perilaku terpuji?
2. Bagaimana dalil nakli yang menjelaskan tentang perilaku terpuji?
3. Apa saja contoh daripada perilaku terpuji?
4. Hikmah apa saja yang dapat diambil dari perilaku terpuji?
5. Apa akibatyang ditimbulkan jika kita tidak melakukan perilaku terpuji?

III. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian perilaku terpuji
2. Mengetahui dalil mengenai perilaku terpuji
3. Mengetahui apa saja macam-macam perilaku terpuji
4. Mengetahui hikmah perilaku terpuji
5. Mengetahui akibat dari melanggar perilaku terpuji

IV. MANFAAT
1. Meningkatkan pengetahuan Agama Islam yang bersangkutan dari perilaku
terpuji.
2. Agar lebih mengetahui lebih dalam tentangperilaku terpuji dan hikmah-
hikmahnya.

BAB II

LANDASAN TEORI
I. PENGERTIAN PERILAKU TERPUJI
Perilaku terpuji adalah. Segala sikap, ucapan, dan perbuatan yang baik
sesuai ajaran islam. Kita sebagai umat islam, tentunya ingin dapat mengikuti
tatanan Rasullulah dalam kehidupan sehari hari sebagai suritauladan manusia.
Orang yang baik akhlaknya tentunya dalam pergaulan sehari hari akan
senantiasa dicintai sesama, dan tentunya mereka kelak dihari kiamat akan
masuk surga bersama nabi Muhammad SAW. Sebagai mana beliau bersabda
sebagai mananya “Sesungguhnya (orang- orang) yang paling kucintai
diantara kalian dan orang yang paling dekat tempatnya dariku pada hari
kiamat adalah orang yang baik budi pekertinya diantara kalian”.

II. DALIL NAKLI YANG MENJELASKAN TENTANG PERILAKU TERPUJI

‫َأر َم اْأل َ ْخالَ ْق‬


ِ ‫اِنَّما َ ب ُِعثْتُ ِل ُؤت َِم َم َمك‬
Artinya:
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak”.

III. MACAM-MACAM PERILAKU TERPUJI


a. TA’ARUF

Dalam pergaulan sehari-hari sering kita dengar ungkapan “tidak kenal maka tidak
sayang”. Hal tersebut berlaku untuk apa saja baik itu dakam perdagangan,
perumahan, lingkungan masyarakat dan lain-lain.

Itulah makna saling mengenal dalam bahasa arab adalahTa’aruf. Ta’’aruf


dapat dikatakan saling mengenal, saling mengetahui manusia satu denngan
manusia yang lain. Saling kenal mengenal tersebut harus didasari dengan
kemanusiaan, persaudaraan percintaan serta ketakwaan kepada Allah SWT
tanpa membedakan ras, keturunan, warna kulit, pangkat jabatan maupun
agama. Dalam Ta’aruf perbedaan-perbedaan itu harus kita jauhkan dan diganti
dengan kesih sayang.

b. TAFAHUM

Tafahum artinya saling memahami lkeadaan seseorang, baik sifat watak maupun
latar belakang seseorang.

c. JUJUR
Allah meminta kepada manusia dalam membina kehidupan ini supaya berlaku
benar dan jujur kerena kebenaran dan kejujuran merupakan hal pokok dalam
kehidupan manusia. Akan tetapi sebaliknya, apabilakita melalaikan hal yang
pokok ini, maka kehancuran dan kekacauan yang akan manusia.

Benar atau jujur artinya sesuainya sesuatu dengan kenyataan yang sesungguhnya,
tidak saja berupa perkataan ttapi juga perbuatan.

d. ADIL
Adil menurut istilah agama adalah sama dalam segala urusan dan menjalankan
sesuai dengan ketentuan agama. Dengan kata lain adil adalah mengerjakan
yang benar dan meninggalkan yang bakhil.

Dalam Al-Qur’an dijeaskan bahwa bersikap adil dan tidak pilih-pilih, kepada
golongan yang kita bencipun kita harus tetap berlakuadil. Dengan berbuat
adil, makaakan mendekatkan kita kepada sikap takwa. Firman Allah SWT
dalam Q.S. AL Maidah : 8, yang artinya: “ Dan janganlah
sesekalikebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekatdengan takwa.Dan
bertakwalah kepada Allah,sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan”.

e. AMANAH
Secara bahasa amanah adalah kepercayaan, kesetiaan atau ketulusan hati.
Berdasarkan istilah amanah adalah sesuatu yang dititipkan kepada pihak lain
sehingga menimbulkan rasa aman bagi pmberinya dan sebaliknya pihak
penerima memelihara amanah dengan baik.

f. TASAMUH
Dapat diartikan sebagai lapang dada yaitu tidak terburu-buru menerima atau
menolak saran atau pendapat orang lain sekalipun hal tersebut menyangkut
pada masalah agama akan tetapi dipikirkandalam-dalam dipertimbangkan
masak-masak barumenetapkan sikap.

g. TOLERANSI
Secara bahasa toleransi artinya bersabar menahan diri dan membiarkan. Toleransi
menghendaki agar kerukunanhidup diantara manusia yang bermaca-macam
paham , keyakina dapat terhindar dari sikap-sikap kaku bahkan menjurus pada
sifat-sifat permusuhan.

h. TA’AWUN
Yang artinya tolong menolong. Manusia tidak dapat berbuat banyak kalau seorang
diri, apaagi untuk kepentingan orang banyak. Karena manusia tidak dapat
hidup sendiri maka manusia memerlukan bentuan atau pertolongan orang lain,
bahkan harus mengikat kerjasama dengan orang lain.
IV. HIKMAH PERILAKU TERPUJI

Berperilaku adil pasti ada hikmahnya, dan berikut ini beberapa hikmah yang akan
kita dapatkan apabila kita berbuat adil yaitu :

1. Menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt, karena adil
lebih dekat dengan taqwa (Q.S. Al-Maidah ayat 8)
2. Menjadi pemimpin dan teladan sekaligus pengayom bagi orang lain
3. Disegani dan dipercaya oleh masyarakat sekitar
4. Menumbuhkan rasa kepuasan, aman dan nyaman bagi orang lain
5. Menciptakan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat
6. Mempererat tali persaudaraan dan pesatuan
7. Doanya cepat dikabulkan oleh Allah swt, dan juga mendapatkan
perlindungan/pertolongan (naungan) dari Allah swt ketika di akhirat nanti,
jika kita menjadi pemimpin yang adil.

Nabi bersabda yang artinya:”tiga orang yang tidak ditolak doanya: orang yang
sedang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang
teraniaya, Allah mengangkat doa mereka ke atas awand an dibuka untuk doa
itu segala pintu langit. Seraya Allah SWT berfirman: Demi kebesaran-Ku
sesungguhnya Aku akan menolong engkau walau pertolongan-Ku Aku
berikan pada masa kelak”. (HR. Ahmad)

V. AKIBAT JIKA TIDAK MELAKUKAN SIKAP TERPUJI

1. Bahaya bagi diri sendiri


a. Mendapat adzab atau dosa dari Allah SWT
b. Dibenci oleh orang lain
c. Hidupnya tidak tenang
2. Bahaya bagi orang lain
a. Terjadinya penderitaan
b. Terjadinya permusuhan
c. Terjadinya kerusuhan
d. Terjadinya keresahan
BAB II

PENUTUP

I. KESIMPULAN
II. SARAN

Anda mungkin juga menyukai