Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kela PDF
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kela PDF
ISSN: 2527-6891
Abstrak
Kegiatan bertanya pada mata pelajaran IPS merupakan bagian penting dalam pembelajaran, dimana kegiatan
bertanya berfungsi untuk menggali informasi dari siswa, mengkonfirmasi apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan
perhatian pada aspek yang belum diketahuinya. Berdasarkan hasil pengamatan kondisi dalam kelas VIII F SMPN 33
Surabaya yang kurang antusias dalam mengajukan pertanyaan, sehingga digunakan model pembelajaran yang sesuai,
salah satu model pembelajarannya adalah model pembelajaran Snowball Throwing. Dalam penelitian ini terdapat 4
tujuan penelitian yaitu, untuk megetahui: 1) Penerapan model pembelajaran Snowball Throwing, 2) Aktivitas siswa 3)
Hasil belajar siswa, 4) Kendala yang dihadapi dan solusinya. Penelitian ini termasuk dalam Penelitian Tindakan Kelas
dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan di kelas VIII F SMPN 33 Surabaya yang berjumlah 32 siswa. Dalam
penerapan Snowball Throwing terdiri dari dua siklus yang meliputi tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi
dan tahap refleksi. Teknik pengumpulan data minat bertanya dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi minat
bertanya, dan untuk hasil belajar siswa menggunakan tes pada siklus I dan II. Analisis data menggunakan reduksi data,
observasi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Penerapan model pembelajaran
Snowball Throwing meningkatkan keaktifan siswa, 2) Ketuntasan hasil belajar siswa pada tes siklus I adalah 68,42%,
untuk tes Siklus II ketuntasan meningkat menjadi 100%, kriteria ketuntasan pada siklus II ini masuk dalam kategori
Sangat Baik, 3) Kendala yang dialami peneliti adalah kurangnya keseriusan siswa dalam KBM, dan solusinya siswa
harus mentaati aturan model pembelajaran tersebut.
Abstract
Asks activities in social studies is an important part of learning, in which the activities asked serves to gather
information from students, to confirm what was already known, and to bring attention to the aspect of the unknown.
Based on observations of conditions in F class VIII SMPN 33 Surabaya were less enthusiastic in asking questions, so
use appropriate learning models, one model of learning is learning models Snowball Throwing. In this research there
are four research objectives, namely, to megetahui: 1) The application of learning models Snowball Throwing, 2)
Activity 3 students) student learning, 4) Obstacles encountered and solutions. This study was a classroom action
research with qualitative approach in class VIII F SMPN 33 Surabaya totaling 32 students. In the application of
Snowball Throwing consists of two cycles covering the planning stage, the stage of action, observation and reflection
stages. Data collection techniques interest asked in this study using observation sheet interest to ask, and for student
learning outcomes using the test cycle I and II. Data analysis using data reduction, observation data, and drawing
conclusions. The results of this study show that: 1) The application of learning models Snowball Throwing increase
student activity, 2) Complete test results of students in the first cycle was 68.42%, for the second cycle tests increased to
100% thoroughness, completeness criteria in this second cycle entry in the category of Very Good, 3) the problem faced
by researchers is the lack of seriousness of the students in the lecture, and the solution students must obey the rules of
the learning model.
152
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIIF SMP Negeri 33 Surabaya pada Mata Pelajaran IPS Materi Pranata Sosial dengan
Model Pembelajaran Snowball Throwing
Mudjianingsih
153
Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016 Halaman: 152 - 165
ISSN: 2527-6891
154
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIIF SMP Negeri 33 Surabaya pada Mata Pelajaran IPS Materi Pranata Sosial dengan
Model Pembelajaran Snowball Throwing
Mudjianingsih
diharapkan dapat meningkatkan aktvitas dan masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari
motivasi belajar IPS siswa. bola yang diperoleh.
Untuk model pada penelitian tindakan kelas Sedangkan langkah-langkah
digunakan desain tindakan eksperimental yang pelaksanaan pembelajaran Snowball Throwing
prosesnya berlangsung secara terus-menerus Menurut Suprijono (2009 : 128) dan Saminanto
menyerupai siklus sampai sasaran yang diinginkan (2010 : 37), langkah-langkah pembelajaran model
melalui tindakan eksperimen itu dapat dicapai dan pembelajaran Snowball Throwing adalah a) Guru
diperoleh pendekatan yang tepat untuk diterapkan. menyampaikan materi yang akan disajikan dan KD
Berikut ini adalah siklus atau alur dalam penelitian yang ingin dicapai. b) Guru membentuk siswa
tindakan kelas sebagaimana yang dikemukakan oleh berkelompok, lalu memanggil masing-masing
Kemmis dan Tagart. ketua kelompok untuk memberikan penjelasan
tentang materi. c) Masing-masing ketua kelompok
kembali ke kelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan materi yang disampaikan
oleh guru kepada temannya. d) Kemudian masing-
masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja,
untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh
ketua kelompok. f) Kemudian kertas yang berisi
pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan
dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama
± 5 menit. g) Setelah siswa dapat satu bola/satu
pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa
untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam
kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
Kelebihan dan kelemahan model
pembelajaran Snowball Throwing
a) Kelebihan model pembelajaran
Snowball Throwing adalah 1) Suasana
pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa
seperti bermain dengan melempar bola kertas
Model Pembelajaran Snowball Throwing kepada siswa lain. 2) Siswa mendapat kesempatan
Pengertian model pembelajaran Snowball untuk mengembangkan kemampuan berpikir
Throwing Snowball Throwing adalah salah satu karena diberikesempatan untuk membuat soal dan
model pembelajaran kooperatif. Model diberikan pada siswa lain. 3) Membuat siswa siap
pembelajaran ini dapat digunakan untuk dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak
memberikan konsep pemahaman materi yang sulit tahu soal yang dibuat temannya seperti apa. 4)
kepada siswa. Metode Snowball Throwing juga Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. 5)
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena
kemampuan siswa dalam menguasai materi siswa terjun langsung dalam praktek. 6)
tersebut. Pembelajaran menjadi lebih efektif. 7)Ketiga aspek
Snowball secara etimologi berarti bola yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor dapat
salju, sedangkan throwing artinya melempar. tercapai.
Snowball Throwing secara keseluruhan dapat b) Kelemahan model pembelajaran
diartikan melempar bola salju. Menurut Saminanto, Snowball Throwing adalah 1) Sangat bergantung
metode pembelajaran Snowball Throwing disebut pada kemampuan siswa dalam memahami materi
juga metode pembelajaran gelundungan bola salju. sehingga apa yang dikuasai siswa hanya sedikit.
Metode pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat siswa
tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam biasanya hanya seputar materi yang sudah
bentuk bola salju yang terbuat dari kertas, dan dijelaskan atau seperti contoh soal yang telah
menyampaikan pesan tersebut kepada temannya diberikan. 2) Ketua kelompok yang tidak mampu
dalam satu kelompok. Sedangkan menurut menjelaskan dengan baik tentu menjadi
(Kisworo, dalam Mukhtari, 2010: 6). metode penghambat bagi anggota lain untuk memahami
pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu materi sehingga diperlukan waktu yang tidak
metode pembelajaran yang diawali dengan sedikit untuk siswa mendiskusikan materi
pembentukan kelompok yang diwakili ketua pelajaran. 3) Tidak ada kuis individu maupun
kelompok untuk mendapat tugas dari guru penghargaan kelompok sehingga siswa saat
kemudian masing-masing siswa membuat berkelompok kurang termotivasi untuk bekerja
pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas sama. Tapi tidak menutup kemungkinan bagi guru
pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang untuk menambahkan pemberiaan kuis individu dan
155
Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016 Halaman: 152 - 165
ISSN: 2527-6891
156
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIIF SMP Negeri 33 Surabaya pada Mata Pelajaran IPS Materi Pranata Sosial dengan
Model Pembelajaran Snowball Throwing
Mudjianingsih
157
Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016 Halaman: 152 - 165
ISSN: 2527-6891
Snowball Throwing dengan materi tentang pranata menyampaikan rencana pembelajaran pada
sosial. 3) Membentuk kelompok yang terdiri dari pertemuan berikutnya.
4-5 siswa secara acak. 4) Mempersiapkan Dalam pembelajaran siklus l, konsep-
media/alat pembelajaran berupa buku paket dan konsep yang diajarkan yaitu Pranata sosial. Dalam
lembar kerja siswa. 5)Menyiapkan lembar siklus 1, siswa dikelompokkan, masing-masing
observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa berupa kelompok terdiri dari 5-6 orang untuk berdiskusi
aspek afektif dan aspek psikomotor.6) sesuai pertanyaan yang ada di lembar kerja siswa.
Menyiapkan alat evaluasi berupa kuis.7) Model Pembelajaran Snowball Throwing
Menyiapkan lembar penilaian penghargaan tiap ini memang cenderung ramai namun tetap dalam
kelompok. susana belajar yang menyenangkan.
Pelaksanaan Tindakan. c) Observasi
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap Observasi Proses Pembelajaran
ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran Hasil observasi pada siklus I diperoleh
seperti yang telah direncanakan yaitu gambaran tentang sikap dan perilaku siswa dalam
menggunakan model Snowball Throwing. Adapun hal kesungguhan siswa. Perhatian siswa mulai
tindakan yang dilakukan yaitu: terpusat pada pelajaran walaupun belum maksimal.
1) Kegiatan Pendahuluan. Sedangkan semangat siswa dalam mengikuti
a) Guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan pelajaran IPS mulai meningkat. Siswa lebih
dan kerapian kelas.b) Guru mengajukan bersemangat jika dibandingkan dengan kondisi
pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan awal sebelum model pembelajaran dengan teknik
sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan. c) Snowball Throwing diterapkan.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan Kemajuan siswa terlihat dalam hal
dicapai siswa. d) Guru menginformasikan model keberanian mengemukakan pendapat. Berdasarkan
pembelajaran yang akan digunakan. tabel 4.1 dan tabel 4.2, pada umumnya siswa mulai
2) Kegiatan Inti. berani mengemukakan pendapatnya, hal ini terlihat
a) Eksplorasi. (1)Guru menjelaskan materi dari keaktifan siswa bertanya tentang materi yang
pembelajaran. (2) Guru mengelompokkan siswa belum dimengerti dan setiap siswa selalu berusaha
menjadi 6 kelompok, yang beranggotakan 5-6 menjawab pertanyaan dengan benar tanpa malu –
siswa. (3) Guru membantu setiap kelompok malu lagi. Keberanian siswa juga semakin terlihat
membagi tempat duduknya. b) Elaborasi. (1)Tiap ketika harus tampil untuk membaca dan menjawab
siswa dalam tim diberi bagian materi yang pertanyaan. Nilai ketepatan dalam menjawab
berbeda (2) Masing-masing anggota kelompok pertanyaan rata-rata 70,83% dalam kategori tinggi.
menyusun pertanyaan yang ditulis di kertas dan Sementara itu ketepatan dalam membuat
dibentuk seperti bola(3) Bola kertas yang berisi pertanyaan tiap kelompok rata-rata 82,5% dalam
pertanyaan tersebut siap dilempar kepada kategori sangat baik. Secara keseluruhan tingkat
kelompok lain untuk dijawab(4) Setelah bola aktifitas siswa adalah 75,3% termasuk kategori
kertas berisi pertanyaan tersebut dijawab baik.
dikembalikan kepada siswa (kelompok) pelempar
(5) Apabila siswa atau kelompok yang terkena Tabel 4.1. Hasil Penilaian Laporan Pada Siklus
lemparan tidak bisa menjawab pertanyaan pada I
bola tersebut, harus dilempar ke kelompok lain Komponen yang Diamati
yang bukan kepada kelompok pelempar. (6)
Kelompok/siswa penjawab (penerima pertanyaan) N Ketepatan Ketepatan
Kel Nilai
sudah selesai menjawab harus mendokumenkan o dalam dalam
Rata
pertanyaan-pertanyaan dari si pelempar. (7) Guru membuat menjawab
- rata
membimbing siswa saat kegiatan kelompok pertanyaan pertanyaan
berlangsung, dan menanyakan kesulitan-kesulitan 1 A 75 65 70
yang dihadapi siswa. (8) Guru mengevaluasi 2 B 85 85 85
lembar kerja siswa yang telah dikerjakan dengan 3 C 90 85 87,5
meminta salah satu kelompok menjawab secara 4 D 90 90 90
bergantian kemudian kelompok lain menanggapi 5 E 75 45 60
/melengkapi.(9) Guru membagikan lembar kuis 6 F 80 55 67,5
atau evaluasi kepada setiap peserta didik untuk Rata -
dikerjakan secara individu. c) Konfirmasi. Guru rata 82.50 70,83 76,76
memberikan motivasi kepada siswa yang belum
berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok.
3) Kegiatan Penutup
a)Guru dengan siswa membuat kesimpulan
terhadap materi yang telah diberikan.b)Guru
158
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIIF SMP Negeri 33 Surabaya pada Mata Pelajaran IPS Materi Pranata Sosial dengan
Model Pembelajaran Snowball Throwing
Mudjianingsih
7 S. 007 90
1. Paparan Hasil Belajar
8 S. 008 80
Berdasarkan data hasil penelitian siklus I mengenai 9 S. 009 70
hasil belajar siswa pada materi Pranata Sosial
melalui model pembelajaran partisipatif dengan 10 S. 010 90
teknik Snowball Throwing diperoleh data untuk 11 S. 011 80
nilai tertinggi yang diperoleh responden adalah 90
dan nilai terendah adalah 60, serta rata-rata hasil 12 S. 012 60
belajar sebesar 73,13. Berdasarkan tabel 4.3, 13 S. 013 80
perolehan hasil belajar siswa melalui model
pembelajaran dengan metode Snowball Throwing, 14 S. 014 90
46 % berada pada kategori baik sekali, 43,75% 15 S. 015 80
baik, 15,63% cukup dan 31,25 % kurang.
Adapun rata-rata hasil belajar siswa siklus 16 S. 016 60
I melalui model pembelajaran partisipatif dengan 17 S. 017 80
teknik Snowball Throwing adalah 73,13 dan
ketuntasan individual baru mencapai 68,75 %. Hal 18 S. 018 80
ini memberikan indikator bahwa proses 19 S. 019 80
pembelajaran belum mencapai tujuan yang
diharapkan guru yang tertuang dalam indikator 20 S. 020 60
kinerja lebih dari 85 % dari jumlah siswa dalam 21 S. 021 70
kelas telah mencapai ketuntasan individual,
sehingga perlu dilaksanakan siklus II. 22 S. 022 80
Dalam siklus pertama ini, berdasarkan
23 S. 023 70
catatan peneliti, siswa masih kurang dapat bekerja
sama, diskusi masih kurang dapat berjalan 24 S. 024 70
sebagaimana yang diharapkan. Pada saat
25 S. 025 60
presentasipun siswa masih belum betul-betul
memahami tentang materi yang diajarkan. 26 S. 026 80
Sesudah selesai presentasi, kepada siswa
27 S. 027 80
diberikan test, yang dapat ditunjukkan dalam tabel
berikut ini:
159
Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016 Halaman: 152 - 165
ISSN: 2527-6891
28 S. 028 60
Siklus 2
29 S. 029 80 Perencanaan
30 S. 030 70 Kegiatan ini meliputi 1)Menetapkan model
pembelajaran yang digunakan, yaitu Snowball
31 S. 031 60 Throwing. 2) Membuat Rencana Pelaksanaan
32 S. 032 60 Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing dengan materi
Jumlah 2340 pranata sosial 3) Membentuk kelompok yang
Nilai rata-rata 73,13 terdiri dari 4-5 siswa secara acak. 4)
Mempersiapkan media/alat pembelajaran berupa
Nilai tertinggi 90 buku paket dan lembar kerja siswa. 5)Menyiapkan
Nilai terendah 60 lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas
siswa berupa aspek afektif dan aspek
Jumlah siswa yang tuntas 22 psikomotor.6) Menyiapkan alat evaluasi berupa
Jumlah siswa yang tidak kuis.7) Menyiapkan lembar penilaian penghargaan
10
tuntas tiap kelompok.
Persentase siswa yang
68,75% Pelaksanaan Tindakan.
tuntas
Persentase siswa yang Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap
31,25% ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran
tidak tuntas
seperti yang telah direncanakan yaitu
Daya serap 73,13%
menggunakan model Snowball Throwing. Adapun
tindakan yang dilakukan yaitu:
Dari tabel di atas tampak bahwa nilai rata- 1) Kegiatan Pendahuluan.
rata siswa adalah 73,13 dengan nilai terendah 60 a)Guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan
dan nilai tertinggi 90. Batas nilai ketuntasan adalah dan kerapian kelas.b) Guru mengajukan
65. Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih atau pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sama dengan 65 adalah 22 siswa, yang berarti sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan. c)
68,75% dari sejumlah 32 siswa memiliki nilai Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
diatas taraf penguasaan konsep yang diberikan. dicapai siswa. d) Guru menginformasikan model
pembelajaran yang akan digunakan.
Tabel. 4.4. Deskripsi Hasil Belajar Pada Siklus I
2) Kegiatan Inti.
NILAI f KRITERIA
PROSENTASE
INTERVAL (FREKUENSI) NILAI A. Eksplorasi
Kurang (1) Guru menjelaskan materi pembelajaran.
41 - 50 0 0,00%
Sekali (2) Guru mengelompokkan siswa menjadi 6
51 - 60 10 31,25% Kurang kelompok, yang beranggotakan 5-6 siswa.
61 - 70 5 15,63% Cukup (3) Guru membantu setiap kelompok membagi
tempat duduknya.
71 - 80 14 43,75% Baik
81 - 90 3 9,38% Sangat Baik B. Elaborasi
91 - 100 0 0,00% Istimewa (1) Tiap siswa dalam tim diberi bagian materi
JUMLAH 32 100,00% yang berbeda.(2) Masing-masing anggota
kelompok menyusun pertanyaan yang ditulis di
d. Refleksi kertas dan dibentuk seperti bola.(3) Bola kertas
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis yang berisi pertanyaan tersebut siap dilempar
data pada siklus I, peneliti dapat merefleksikan kepada kelompok lain untuk dijawab(4) Setelah
kegiatan yang sudah dilakukan, maka didapat hasil bola kertas berisi pertanyaan tersebut dijawab
sebagai berikut : dikembalikan kepada siswa (kelompok) pelempar.
Karena guru pada saat membagi kelompok tidak (5) Apabila siswa atau kelompok yang terkena
berdasarkan penyebaran prestasi akademik, maka : lemparan tidak bisa menjawab pertanyaan pada
(1) Presentasi tiap – tiap kelompok / individu bola tersebut, harus dilempar ke kelompok lain
kurang memuaskan (2) Persaingan antar kelompok yang bukan kepada kelompok pelempar. (6)
belum terlihat, sehingga suasana kelas tidak Kelompok/siswa penjawab (penerima pertanyaan)
dinamis. (3)Secara klasikal, hasil belajar siswa sudah selesai menjawab harus mendokumenkan
belum mencapai ketuntasan belajar pertanyaan-pertanyaan dari si pelempar.(7) Guru
membimbing siswa saat kegiatan kelompok
berlangsung, dan menanyakan kesulitan-kesulitan
yang dihadapi siswa. (8) Guru mengevaluasi
160
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIIF SMP Negeri 33 Surabaya pada Mata Pelajaran IPS Materi Pranata Sosial dengan
Model Pembelajaran Snowball Throwing
Mudjianingsih
161
Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016 Halaman: 152 - 165
ISSN: 2527-6891
162
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIIF SMP Negeri 33 Surabaya pada Mata Pelajaran IPS Materi Pranata Sosial dengan
Model Pembelajaran Snowball Throwing
Mudjianingsih
berikutnya. Dengan demikian dapat ditarik klasikal, hasil belajar siswa sudah mencapai
kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran ketuntasan belajar
partisipatif dengan teknik Snowball Throwing Pembahasan
mampu meningkatan hasil belajar siswa kelas VIII Tujuan pembelajaran IPS pada materi
F SMPN 33 Surabaya. Pranata Sosial ini adalah siswa mampu untuk
menganalisis tipe – tipe pranata sosial, menjelaskan
Tabel. 4.8. Deskripsi Hasil Belajar Pada Siklus klasifikasi pranata sosial dan menganalisis peran dan
II fungsi pranata sosial
Nilai F Kriteria Ditinjau dari hasil belajar yang
Prosentase
Interval (Frekuensi) Nilai ditunjukkan oleh nilai test pada siklus 1 dan siklus
Kurang 2, maka dapat dikatakan bahwa proses
41 – 50 0 0,00%
Sekali pembelajaran ini sudah berhasil. Kekurangan yang
51 - 60 0 0,00% Kurang terdapat pada Siklus l, sudah diperbaiki pada siklus
61 - 70 0 0,00% Cukup 2. Sehingga pada saat observasi dan refleksi pada
71 - 80 20 62,50% Baik siklus 2, sudah diperoleh gambaran yang
81 - 90 12 37,50% SB menunjukkan peningkatan kualitas belajar siswa.
91 - 100 0 0,00% Istimewa Hasil penelitian ini juga menunjukkan
bahwa kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
JUMLAH 32 100,00%
dengan diberikan perlakuan-perlakuan tertentu
yang sesuai dengan materi materi yang harus
Dari siklus 2 ini dapat dikatakan bahwa dipelajari oleh siswa. Hal ini juga nampaknya
proses pembelajaran telah berhasil mencapai apa dipengaruhi oleh gairah belajar yang dimiliki,
yang sudah ditargetkan, sehingga secara karena model pembelajaran yang monoton saja
keseluruhan dapat dikatakan bahwa proses akan membuat siswa bosan dan menganggap proses
pembelajaran sudah memenuhi apa yang pembelajaran bukanlah suatu hal yang menarik.
diharapkan, yaitu adanya peningkatan kualitas Kegairahan belajar siswa juga ditunjukkan
pembelajaran yang ditunjukkan dengan dengan partisispasi mereka yang meningkat selama
peningkatan kualitas prestasi siswa secara diskusi berlangsung, ataupun juga kesiapan tim ahli
menyeluruh. pada saat mempresentasikan hasil diskusi
Kesan siswa dalam penelitian ini dapat kelompok mereka.
dijaring melalui kuisioner yang dibagikan. Untuk Siswa yang memiliki kekurangan juga
mendapatkan respon yang sesungguhnya, nama dapat belajar pada temannya, ini adalah suatu hal
siswa tidak usah dituliskan. yang menguntungkan, karena dengan belajar
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I melalui temannya resistensi seperti rasa segan,
dan II yang telah dilakukan, maka dapat ditarik malu untuk bertanya jika tidak mengerti akan dapat
kesimpulan bahwa pembelajaran partisipatif dikurangi jika dibandingkan mereka harus bertanya
dengan teknik Snowball Throwing terbukti dapat langsung kepada pada guru. Belajar bersama teman
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa sebaya memang lebih efektif jika potensi
kelas VIII F SMPN 33 Surabaya pada materi intelektual siswa tinggi, namun demikian dengan
Pranata Sosial. Hal tersebut ditandai dari dibiasakan siswa melakukan diskusi akan
ketercapaian indikator keberhasilan penelitian meningkatkan prestasi belajar siswa.
tindakan kelas. keaktifan siswa dalam mengikuti Indikator yang jelas terbaca dari
pembelajaran terlihat semakin meningkat dari penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatnya
siklus I sebesar 68,75 % dalam kategori baik nilai rata-rata kelas, tingkat pemahaman siswa,
menjadi 93,75% pada siklus II dalam kategori serta nilai tertinggi dan terendah yang berhasil
sangat baik. Demikian pula dalam hal hasil belajar dicapai oleh siswa selama dalam penelitian.
siswa, terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar
dari siklus I sebesar 73,13 menjadi 83,75 pada Pengujian Terhadap Hipotesa
siklus II. Hipotesa yang dikemukakan pada bagian
awal penelitian ini adalah sebagai berikut:
d. Refleksi Ho : Pembelajaran IPS di kelas
Berdasarkan kepada hasil pengamatan dan VIII.F SMPN 33 Surabaya Kota Surabaya tidak
analisis data pada siklus II, peneliti dapat akan berpengaruh pada peningkatan kualitas
merefleksikan kegiatan yang sudah dilakukan, belajar siswa.
maka didapat hasil sebagai berikut : Ha : Pembelajaran IPS di kelas
Karena guru pada saat membagi kelompok VIII.F SMPN 33 Surabaya Kota Surabaya akan
berdasarkan penyebaran prestasi akademik , maka : berpengaruh pada peningkatan kualitas belajar
1)Presentasi tiap – tiap kelompok / individu sangat siswa.
memuaskan. 2)Persaingan antar kelompok sudah Kasus di atas terdiri atas dua sampel yang
terlihat, sehingga suasana kelas dinamis. 3) Secara berhubungan satu sama lain, karena setiap subjek
163
Jurnal Pendidikan Volume 1 Nomor 2 Tahun 2016 Halaman: 152 - 165
ISSN: 2527-6891
164
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIIF SMP Negeri 33 Surabaya pada Mata Pelajaran IPS Materi Pranata Sosial dengan
Model Pembelajaran Snowball Throwing
Mudjianingsih
165