Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Multitek Indonesia, Vol. 10, No.1, Juni.

2016 ISSN : 1907-6223

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN


PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS
SRI HERAWATI1) , MOH. ADI PURNOMO2)
1,2
Fakultas Teknik,Universitas Trunojoyo
Jl. Raya Telang, PO BOX 2 Kamal, Bangkalan
Jl. Raya Kamal, Bangkalan
E-mail : 1sriherawati@trunojoyo.ac.id , 2 moh.adipurnomo@gmail.com

ABSTRAK

Puskesmas merupakan salah satu fasilitas umum yang bertujuan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama. SP2TP (Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas) merupakan bahan evaluasi keberhasilan program
dan peningkatan pelayanan puskesmas dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Puskesmas dan SP2TP adalah dua hal yang sangat penting dalam dunia
kesehatan. Laporan SP2TP pada puskesmas memiliki peran yang sangat penting sehingga proses
pencatatan dan pelaporan perlu disamakan format dan prosedurnya. SP2TP dalam penelitian dapat
menyelesaikan permasalahan tersebut. Sistem informasi ini merupakan sistem yang berintegrasi
dari seluruh puskesmas dan dinas kesehatan. Hasil penelitian ini adalah proses pencatatan dan
pelaporan SP2TP yang lebih mudah dan mampu menghasilkan laporan SP2TP yang akurat,,
lengkap, dan tepat waktu.

Kata Kunci : Sistem Informasi, SP2TP, Puskesmas.

ABSTRACT

Community Health Center is a public facility that aims to organize the efforts of public health and
the individual health first rate. SP2TP (Recording and Reporting System Integrated Health Center)
is an evaluation of program success and improvement of health center services in an effort to
improve the health of communities as high. PHC and SP2TP are two very important things in the
world of health. SP2TP report on the health center has a very important role so that the process of
recording and reporting formats and procedures need to be equalized. SP2TP in research can
resolve these problems. This information system is an integrated system of all health centers and
health offices. The results of this research are the process of recording and reporting SP2TP is
easier to use and able to produce accurate, complete, and on time SP2TP reports.

Keywords: Information Systems, SP2TP, Puskesmas.

PENDAHULUAN pengembangan dalam upaya


menyelenggarakan pembangunan kesehatan
Puskesmas meruapakan salah satu Selain itu, program penunjang puskesmas
fasilitas umum yang bertujuan untuk adalah melakukan pencatatan dan pelaporan
menyelenggarakan upaya kesehatan sistem informasi kesehatan (SIK). Salah satu
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam
tingkat pertama. Upaya Puskesmas dalam SIK adalah Sistem Informasi Manajemen
mencapai derajat kesehatan masyarakat lebih Puskesmas (SIMPUS) dengan sumber utama
mengutamakan peningkatan dan pencegahan datanya menggunakan pencatatan dan
di wilayah kerjanya[1]. Puskesmas pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP)[2].
mempunyai program wajib dan program

39
Jurnal Ilmiah Multitek Indonesia, Vol. 10, No.1, Juni. 2016 ISSN : 1907-6223

Proses pelaporan SP2TP untuk masing- pengolahan data dalam bentuk yang lebih
masing puskesmas dikirim ke dinas kesehatan berguna. Sehingga, sistem informasi adalah
kabupaten setiap bulan. Dinas kesehatan sistem yang mengumpulkan informasi yang
kabupaten mengolah kembali laporan terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan
puskesmas dan mengirimkan umpan balik ke prosedur kerja untuk mencapai suatu
dinas kesehatan provinsi dan departemen tujuan[4][5]. Manfaat sistem informasi adalah
kesehatan pusat. Umpan balik terhadap sebagai Sistem Pendukung Keputusan (SPK).
laporan puskesmas harus dikirimkan kembali Salah satu aplikasi SPK diterapkan dalam
secara rutin ke puskesmas untuk dapat peramalan. Peramalan menggunakan data
dijadikan evaluasi keberhasilan program masa lalu untuk memprediksi data pada masa
puskesmas dan peningkatan pelayanan yang akan dating[6].
puskesmas [3]. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Saat ini, Pencatatan dan pelaporan Puskesmas (SP2TP)
puskesmas Kabupaten masih dilakukan secara SP2TP adalah proses pencatatan dan
manual, sehingga memiliki beberapa pelaporan untuk pengelolaan data puskesmas
kekurangan. Pertama, pengiriman laporan secara keseluruhan, seperti : tenaga, sarana,
SP2TP sering mengalami keterlambatan oleh kegiatan pokok yang dilakukan. SP2TP
petugas puskesmas. Kedua, laporan dikirim mencakup semua unit pelaksana kegiatan
masih kurang lengkap. Ketiga, Dinas termasuk Bidan desa, puskesmas pembantu,
Kesehatan Kabupaten perlu merekapitulasi puskesmas keliling.
ulang satu persatu data yang dikirim oleh Jenis data puskesmas dalam SP2TP meliputi:
masing-masing puskesmas. Keempat, kurang  Jumlah kesakitan,
koordinasi antara pengelola data di Dinas  Pemakaian dan permintaan obat
Kesehatan Kabupaten dengan petugas  Kegiatan pokok
puskesmas dalam pengiriman laporan.  Demografi (kependudukan) di wilayah
Dinas kesehatan merasakan perlunya kerja
perubahan sistem dari manual menjadi sebuah  Karyawan dan staf
sistem informasi yang nantinya akan lebih  Sarana
memudahkan proses pencatatan dan pelaporan Proses SP2TP meliputi empat kegiatan
puskesmas. Sistem informasi ini bisa diakses utama,yaitu :
langsung oleh masing-masing petugas 1. Pencatatan
puskesmas untuk proses pencatatan dan Pencatatan diperoleh dari masing-masing
pelaporan puskesmas dan saling berintegrasi, program yaitu laporan bulanan data
sehinggan mampu menghasilkan laporan kesakitan (LB1), laporan bulanan
yang akurat, lengkap, dan tepat waktu. Selain pemakaian dan lembar per mintaan obat
itu, sistem informasi dapat membantu petugas (LB2), laporan gizi, KIA, imunisasi dan
di Dinas Kesehatan dan mampu menjadi pemberantasan penyakit menular (LB3),
pedoman dalam penyusunan perencanaan serta laporan bulanan kegiatan puskesmas
kesehatan di Kabupaten. (LB4). Data perlu dicatat, dianalisis dan
dibuat laporan.
TINJAUAN PUSTAKA 2. Pelaporan
Pelaporan bersifat terinci,objektif, jelas
Sistem Informasi dan lengkap. Kegiatan ini memerlukan
Secara umum, pengertian sistem merupakan data informasi yang tepat dan akurat,
kumpulan elemen-elemen yang saling sehingga pelaporan ini tidak diragukan
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan kebenarannya[7].
tertentu dalam proses transformasi yang 3. Pelaksanaan
teratur [4]. Sementara informasi berasal dari

40
Jurnal Ilmiah Multitek Indonesia, Vol. 10, No.1, Juni. 2016 ISSN : 1907-6223

SP2TP bertujuan untuk menyediakan data


yang akurat, tepat waktu, dan mutakhir
secara teratur. Pelaksanaan ini dilakukan
pada semua jenjang administrasi sesuai
dengan aturan yang berlaku sebagai bahan
pengambilan keputusan.
4. Pengawasan
Pengawasan dilakukan untuk mengecek
kelengkapan data SP2TP serta untuk
menganalisa data SP2TP yang dilaporkan.
Pengawasan dilakukan ditingkat Gambar 1. Posisi SP2TP
puskesmas dan di dinas kesehatan.
Pengawasan ditingkat puskesmas Arsitektur Sistem
dilakukan oleh Kepala Puskesmas di setiap Arsitektur Sistem Informasi SP2TP
masing-masing puskesmas pada setiap ditunjukkan pada Gambar 2.
laporan SP2TP sebelum dikirim ke Dinas
Kesehatan. Sedangkan pengawasan yang
dilakukan pada SP2TP di tingkat dinas
kesehatan dilakukan setiap laporan yang
masuk ke dinas kesehatan yaitu analisis
oleh petugas SP2TP dan kepala dinas
kesehatan.

PERANCANGAN SISTEM

Posisi SP2TP
Posisi Sistem Informasi Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) Gambar 2. Arsitektur SP2TP
ditunjukkan pada Gambar 1. Berdasarkan
Gambar 1 dapat dilihat bahwa sistem Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa
informasi SP2TP terintegrasi dengan sistem sistem SP2TP di akses oleh berapa user, yaitu:
informasi kesehatan lainnya. Sistem SP2TP admin, petugas puskesmas, kepala puskesmas,
memerlukan data dari SIMPUS dan PUSTU. dan kepala dinas kesehatan. Setiap user dapat
Selama ini pengelolaan laporan dilakukan mengakses di komputer masing-masing dan
secara manual. Hasil pelaporan setiap bulan menyimpan pada satu server database.
oleh masing-masing puskesmas dikirim ke Analisis User
dinas kesehatan kabupaten untuk dijadikan Pada Sistem Informasi Pencatatan dan
bahan evaluasi keberhasilan program pokok Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) ini
dan peningkatan pelayanan kesehatan di terdapat beberapa user, antara lain:
tingkat puskesmas. 1. Admin, merupakan petugas di Dinas
Kesehatan Kabupaten Sumenep yang
bertugas mengelola hasil laporan bulanan
yang dilaporkan oleh seluruh puskesmas di
Kabupaten Sumenep. Admin juga bertugas
mengelola data master dan data
useraccount pada sistem informasi SP2TP.
2. Petugas Puskesmas, setiap puskesmas
memiliki petugas yang bertugas untuk

41
Jurnal Ilmiah Multitek Indonesia, Vol. 10, No.1, Juni. 2016 ISSN : 1907-6223

mengelola data LB1, LB2, LB3 dan LB4 1. LB1: Laporan 10 penyakit terbesar,
di masing-masing puskesmas. laporan penyakit menurut kode atau nama
3. Kepala Puskesmas, setiap Kepala penyakit, laporan penyakit setiap
Puskesmas di masing-masing puskesmas puskesmas dan urutan penyakit terbanyak.
bertugas untuk memantau laporan yang 2. LB2: Laporan jumlah kunjungan resep,
dicatat oleh petugas masing-masing laporan obat semua puskesmas dan laporan
puskesmas sebelum dilaporkan ke Dinas per nama obat.
Kesehatan Kabupaten. 3. LB3: Laporangizi,KIA,imunisasidan
4. Kepala Dinas Kesehatan, bertugas untuk penyakit menular per penyakit.
memantau laporan yang dilaporkan oleh 4. LB4: Laporan bulanan kegiatan pokok
seluruh puskesmas di Kabupaten sebelum puskesmas
dikirim ke tingkat propinsi. Desain Sistem
Analisis Input Desain sistem SP2TP menggunakan
Data-data yang digunakan pada sistem Use case driven object Modelling dengan
informasi pencatatan dan pelaporan terpadu UML (Unified Modelling Language). UML
puskesmas (SP2TP) iniyaitupelaporan adalah bahasa grafis yang digunakan untuk
masing-masing puskesmas Kabupaten, merancang, membuat dan
seperti LB1, LB2, gizi, KIA, imunisasi dan mendokumentasikan sistem[8][9]. Desain
LB3, serta LB4. sistem mencakup domain model, use case
Analisis Output diagram, robustness diagram, sequence
Hasil akhir dari sistem informasi diagram, dan Physical Data Model.
pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas Domain Model
(SP2TP) ini menampilkan pelaporan Domain model SP2TP ditunjukkan
puskesmas Kabupaten Sumenep, pada Gambar 3.
class Domain Model

Lokasi User Account

Puskesmas
Admin
Data Master

Obat

Penyakit

Form LB1

Petugas
Puskesmas Kepala Dinas
Form LB2
Kesehatan
Report

Form LB3

Form LB4

Kepala Puskesmas

Gambar 3. Domain Model SP2TP


Use case diagram permintaan obat, mengelola data gizi,
Use case diagram dalam sistem mengelola data KIA, mengelola data
informasi SP2TP mencakup empat paket use imunisasi, mengelola data penyakit
case antara lain : menular, mengelola data kegiatan
1. Use case login, terdiri dari : menambah puskesmas.
data user login, mengubah data user login, 3. Use case kepala puskesmas dan kepala
menghapus data user login, melakukan dinas kesehatan, terdiri dari : melihat
login. laporan kesakitan, melihat laporan
2. Use case petugas puskesmas, terdiri dari : pemakaian obat, melihat laporan
mengelola data kesakitan, mengelola data permintaan obat, melihat laporan gizi,
pemakaian obat, mengelola data melihat laporan KIA, melihat laporan

42
Jurnal Ilmiah Multitek Indonesia, Vol. 10, No.1, Juni. 2016 ISSN : 1907-6223

imunisasi, melihat laporan penyakit sd Login Sequence

menular, melihat laporan kegiatan Basic Path

User
puskesmas. User mengakses sp2tp. Sistem
menampilkan halaman logi.
Halaman Login User Halaman Utama
SP2TP
User memasukkan username

4. Use case admin, terdiri dari : mengelola dan password, kemudian


menekan tombol login. Sistem Masuk()
memeriksa apakah username
data lokasi, mengelola data puskesmas, yang dimasukkan ada. Jika
ada maka sistem akan
memeriksa password. jika
mengelola data penyakit, mengelola data sudah sesuai sistem akan
menampilkan halaman utama
Mengisi Username dan Password()

SP2TP sesuai hak akses


obat, mengelola data user, mencetak data Alternate
Mengecek Username dan Password()

kesakitan, mencetak data pemakaian obat, Username dan password salah,


maka sistem akan
Tampilkan()

mencetak data permintaan obat, menetak menampilkan pesan username


dan password salah dan Tampilan Pesan Error()
tampilan akan tetap berasa di

data gizi, mencetak data KIA, mencetak halaman login.

data imunisasi, mencetak data penyakit


menular, dan mencetak data kegiatan
puskesmas. Use case admin seperti
ditunjukkan pada Gambar Gambar 5. Use case melakukan login

uc Use Case Packages Berdasarkan Gambar 5 dapat dilihat


bahwa user mengakses halaman utama sistem
Mengelola Data
Master
Mengelola Data
Lokasi
informasi SP2TP. User memasukkan
«extend»
username dan password. User menekan
«extend» tombol login. Sistem memeriksa apakah
Mencetak Data Mengelola Data
Kesakitan «extend» Puskesmas username yang dimasukkan ada. Jika ada
maka sistem akan memeriksa password.
«extend»
Mencetak Data Mengelola Data Jika sudah sesuai, sistem akan menampilkan
Pemakaian Obat Penyakit
«extend» halaman utama web sesuai hak akses user.
Apabila username dan password salah, maka
Mengelola Data
Mencetak Data
Obat
sistem akan menampilkan pesan Username
Permintaan Obat
dan password salah dan kembali ke halaman
login.
Mencetak Data Mengelola Data
GIZI User Sequence Diagram
Admin
Sequence Diagram untuk melakukan login
seperti ditunjukkan pada Gambar 6.
Mencetak Data
KIA analysis Login Robustness

Basic Path
Mengakses halaman login

User mengakses sp2tp. Mengisi Username dan Mengecek Username


Mencetak Data Sistem menampilkan
User
Halaman Login
Password dan Password
halaman logi. User
Imunisasi memasukkan username
dan password. Sistem
memeriksa apakah
username dan
password yang
dimasukkan ada. Jika
ada maka sistem akan
memeriksa password.
Tidak
Mencetak Data jika sudah sesuai
sistem akan
Username dan
Penyakit Menular menampilkan halaman
utama SP2TP sesuai
Login gagal
Password sesuai
User

hak akses
Ya
Alternate

Username dan
Mencetak Data password salah, maka
sistem akan
Kegiatan menampilkan pesan
username dan Halaman Utama Menampilkan halaman
Puskesmas password salah dan
tampilan akan tetap
SP2TP sesuai hak akses user

berasa di halaman
login.

Gambar 4. Use case Admin Gambar 6. Sequence untuk melakukan login


Robustness Diagram
Robustness diagram untuk use case
melakukan login seperti ditunjukkan pada
Gambar 5.

43
Jurnal Ilmiah Multitek Indonesia, Vol. 10, No.1, Juni. 2016 ISSN : 1907-6223

Physical Data Model


Physical Data Model SP2TP seperti ditunjukkan pada Gambar 7
Puskesmas
Kode_Puskesmas int <pk> Penyakit
Lokasi Kode_Lokasi int <fk> Kode_Penyakit int <pk>
Kode_Lokasi int <pk> Nama_Puskesmas varchar(100) Nama_Penyakit varchar(50)
Propinsi varchar(50) ... Kelompok varchar(50)
Kabupaten varchar(50) ...
Kecamatan varchar(50)
... LB2
Account_Puskesmas Kode_lb2 int <pk> Obat
LB1 Kode_Obat int <fk2>
nip_account_puskesmas int <pk>
Kode_lb1 int <pk> Kode_Puskesmas int <fk1> Kode_Obat int <pk>
Id_User int <fk2> Nama_Obat varchar(50)
Kode_Puskesmas int <fk1> Kode_Puskesmas int <fk1> Bulan_lb2 date
Kode_Penyakit int <fk2> Tahun_lb2 date Kelas varchar(10)
nama_account_puskesmas varchar(50) Satuan varchar(10)
tgl_lahir_account_puskesmas date Bulan_lb1 date Stok_awal numeric(8,0)
Tahun_lb1 date ...
alamat_account_puskesmas varchar(100) Penerimaan numeric(8,0)
jml_pustu_lb1 numeric(8,0) Persediaan numeric(8,0)
no_telf_account_puskesmas varchar(50)
pustu_lapor_lb1 numeric(8,0) Pemakaian numeric(8,0)
foto_account_puskesmas varchar(50) LB2A
nol_sd_tujuh numeric(8,0) Sisa_Stok numeric(8,0)
level_account_puskesmas varchar(50)
delapan_sd_duadelapan numeric(8,0) Stok_Optimum numeric(8,0) Kode_lb2a int <pk>
...
Account_Dinas satu_bln_sd_setahun numeric(8,0) Permintaan numeric(8,0) Kode_Puskesmas int <fk>
nip_account_dinas int <pk> satu_sd_empat numeric(8,0) Inpres numeric(8,0) Bulan_lb2a date LB4_2
Id_User int <fk> lima_sd_sembilan numeric(8,0) phb numeric(8,0) Tahun_lb2a date
kode_lb4_2 int <pk>
nama_account_dinas varchar(50) sepuluh_sd_empatbelas numeric(8,0) apbd numeric(8,0) Bayar numeric(8,0)
klm_IV_a numeric(8,0)
tgl_lahir_account_dinas date limabelas_sd_sembilanbelas numeric(8,0) lain_lain numeric(8,0) Tidak_Bayar numeric(8,0)
klm_IV_b numeric(8,0)
alamat_account_dinas varchar(100) duapuluh_sd_empatempat numeric(8,0) jumlah_pemberian numeric(8,0) Askes numeric(8,0)
klm_IV_c numeric(8,0)
no_telf_account_dinas varchar(50) empatlima_sd_limaempat numeric(8,0) ... jumlah numeric(8,0)
klm_IV_d numeric(8,0)
foto_account_dinas varchar(50) limalima_sd_limasembilan numeric(8,0) ...
klm_IV_e numeric(8,0)
level_account_dinas varchar(50) enampuluh_sd_enamsembilan numeric(8,0) klm_V_a numeric(8,0)
... lebih_tujuhpuluh numeric(8,0) klm_V_b numeric(8,0)
jumlah_penderita numeric(8,0) LB4
klm_VI_a numeric(8,0)
... Kode_lb4 int <pk>
User klm_VI_b numeric(8,0)
LB3 LB3_Penyakit_Menular kode_lb4_2 int <fk3>
klm_VI_c numeric(8,0)
Id_User int <pk> Kode_lb3 int <pk> kode_lb4_3 int <fk4>
kode_penyakit_menular int <pk> klm_VI_d numeric(8,0)
Username varchar(50) kode_kia int <fk3> LB3_Imunisasi Kode_Puskesmas int <fk1>
klm_afp_a numeric(8,0) klm_VI_e numeric(8,0)
Password varchar(50) kode_lb4_1 int <fk2>
kode_gizi int <fk2> kode_imunisasi int <pk> klm_afb_b int klm_VI_f numeric(8,0)
email varchar(50) kode_penyakit_menular int <fk5> Bulan_lb4 date
klm_imun_a numeric(8,0) klm_tetanus_a numeric(8,0) klm_VI_g numeric(8,0)
level varchar(50) kode_imunisasi int <fk4> Tahun_lb4 date
klm_imun_b numeric(8,0) klm_tetanus_b numeric(8,0) klm_VI_h numeric(8,0)
... jml_pustu_lb4 numeric(8,0)
Kode_Puskesmas int <fk1> klm_imun_c numeric(8,0) klm_malaria_a numeric(8,0) klm_VII_a numeric(8,0)
Bulan_lb3 date klm_malaria_b numeric(8,0) pustu_lapot_lb4 numeric(8,0)
klm_imun_d numeric(8,0) klm_VII_b numeric(8,0)
Tahun_lb3 date klm_malaria_c numeric(8,0) jml_tt numeric(8,0)
klm_imun_e numeric(8,0) klm_VIII_a numeric(8,0)
...
jml_pustu_lb3 numeric(8,0) klm_imun_f numeric(8,0) klm_dbd_a numeric(8,0) klm_VIII_b numeric(8,0)
pustu_lapor_lb3 numeric(8,0) klm_imun_g numeric(8,0) klm_dbd_b numeric(8,0) ...
... klm_imun_h numeric(8,0) klm_dbd_c numeric(8,0)
klm_imun_i numeric(8,0) klm_dbd_d numeric(8,0)
klm_imun_j numeric(8,0) klm_dbd_e numeric(8,0)
LB3_KIA klm_dbd_f numeric(8,0) LB4_3
LB3_Gizi klm_imun_k numeric(8,0)
kode_kia int <pk> klm_imun_l numeric(8,0) klm_rabies_a numeric(8,0) kode_lb4_3 int <pk>
kode_gizi int <pk> klm_kia_a numeric(8,0) klm_rabies_b numeric(8,0) LB4_1 klm_IX_a numeric(8,0)
...
klm_gizi_a numeric(8,0) klm_kia_b numeric(8,0) klm_filaria_a numeric(8,0) klm_IX_b numeric(8,0)
kode_lb4_1 int <pk>
klm_gizi_b numeric(8,0) klm_kia_c numeric(8,0) klm_filaria_b numeric(8,0) klm_IX_c numeric(8,0)
klm_I_a numeric(8,0)
klm_gizi_c numeric(8,0) klm_kia_d numeric(8,0) klm_zoonosis_a numeric(8,0) klm_IX_d numeric(8,0)
klm_I_b numeric(8,0)
klm_gizi_d numeric(8,0) klm_kia_e numeric(8,0) klm_frambusia_a numeric(8,0) klm_IX_e numeric(8,0)
klm_I_c numeric(8,0)
klm_gizi_e numeric(8,0) klm_kia_f numeric(8,0) klm_frambusia_b numeric(8,0) klm_IX_f numeric(8,0)
klm_I_d numeric(8,0)
klm_gizi_f numeric(8,0) klm_kia_g numeric(8,0) klm_frambusia_c numeric(8,0) klm_IX_g numeric(8,0)
klm_I_e numeric(8,0)
klm_gizi_g numeric(8,0) klm_kia_h numeric(8,0) klm_diare_a numeric(8,0) klm_IX_h numeric(8,0)
klm_II_a numeric(8,0)
klm_gizi_h numeric(8,0) klm_kia_i numeric(8,0) klm_diare_b numeric(8,0) klm_IX_i numeric(8,0)
klm_II_b numeric(8,0)
klm_gizi_i numeric(8,0) klm_kia_j numeric(8,0) klm_diare_c numeric(8,0) klm_IX_j numeric(8,0)
klm_II_c numeric(8,0)
klm_gizi_j numeric(8,0) klm_kia_k numeric(8,0) klm_ispa_a numeric(8,0) klm_IX_k numeric(8,0)
klm_II_d numeric(8,0)
klm_gizi_k numeric(8,0) klm_kia_l numeric(8,0) klm_tb_a numeric(8,0) klm_IX_l numeric(8,0)
klm_II_e numeric(8,0)
klm_gizi_l numeric(8,0) klm_kia_m numeric(8,0) klm_tb_b numeric(8,0) klm_IX_m numeric(8,0)
klm_II_f numeric(8,0)
klm_gizi_m numeric(8,0) klm_kia_n numeric(8,0) klm_tb_c numeric(8,0) klm_X_a numeric(8,0)
klm_II_g numeric(8,0)
... ... klm_tb_d numeric(8,0) klm_X_b numeric(8,0)
klm_III_a numeric(8,0)
klm_tb_e numeric(8,0) klm_III_b numeric(8,0) klm_X_c numeric(8,0)
klm_kusta_a numeric(8,0) klm_III_c numeric(8,0) klm_X_d numeric(8,0)
klm_kusta_b numeric(8,0) klm_III_d numeric(8,0) klm_X_e numeric(8,0)
klm_kusta_c numeric(8,0) klm_III_e numeric(8,0) klm_X_f numeric(8,0)
klm_kusta_d numeric(8,0) klm_III_f numeric(8,0) klm_X_g numeric(8,0)
klm_kusta_e numeric(8,0) klm_III_g numeric(8,0) klm_X_h numeric(8,0)
klm_kusta_f numeric(8,0) klm_III_h numeric(8,0) klm_X_i numeric(8,0)
klm_kusta_g numeric(8,0) klm_III_i numeric(8,0) klm_X_j numeric(8,0)
klm_kusta_h numeric(8,0) klm_III_j numeric(8,0) klm_X_k numeric(8,0)
... ... ...

Gambar 7. Physical data Model SP2TP

HASIL DAN PEMBAHASAN memiliki hak akses masing-masing


berdasarkan level user yang menentukan user
Halaman Login tersebut sebagai petugas, kepala puskesmas,
Halaman login sistem ditunjukkan pada kepala dinas atau admin.
Gambar 8. Halaman utama user admin
Halaman utama user admin seperti
ditunjukkan pada Gambar 9.

Gambar 9. Halaman utama user admin


Berdasarkan Gambar 9 dapat dilihat
Gambar 8. Halaman login user SP2TP bahwa halaman ini digunakan admin untuk
Halaman Login user digunakan untuk mengelola data user dan master. Menu User
masuk ke sistem. Halaman ini meliputi field berisi data admin, Petugas Puskesmas, Kepala
username dan password yang digunakan Puskesmas dan Kepala Dinas Kesehatan.
untuk mengecek hak akses user. Setiap user Menu Master digunakan untuk kelola data

44
Jurnal Ilmiah Multitek Indonesia, Vol. 10, No.1, Juni. 2016 ISSN : 1907-6223

lokasi, puskesmas, penyakit dan obat. Admin Berdasarkan Gambar 12 dapat dilihat
juga bertugas untuk mencetak hasil laporan bahwa halaman menu LB1 digunakan untuk
LB seluruh puskesmas, yang terdapat pada mencatat jumlah pasien yang terserang
Menu LB1,LB2,LB3 dan LB4. penyakit tertentu selama satu bulan. Dari data
Data master merupakan data pokok LB1 dapat dicetak Laporan 10 penyakit
yang digunakan untuk proses pencatatan dan terbesar, laporan penyakit menurut kode atau
pelaporan SP2TP baik LB1,LB2,LB3 dan nama penyakit, laporan penyakit setiap
LB4. Proses kelola data master harus puskesmas dan urutan penyakit terbanyak.
dilakukan di awal dan sebaiknya tidak boleh Hasil laporan untuk LB1 dapat dilihat pada
ada perubahan setelah proses pencatatan dan Gambar 13.
pelaporan SP2TP dilakukan.
Salah satu halaman kelola data master
seperti ditunjukkan pada Gambar 10,
sedangkan halaman kelola data petugas
puskesmas pada Gambar 11.

Gambar 13. Laporan LB1 data jumlah


penderita penyakit yang sudah di laporkan

Gambar 10. Halaman kelola data lokasi Halaman Menu LB2


Halaman menu LB2 seperti ditunjukkan pada
Gambar 14.

Gambar 11. Halaman kelola petugas


puskesmas
Halaman Menu LB1 Gambar 14. Halaman menu LB2
Halaman menu LB1 seperti ditunjukkan pada Berdasarkan Gambar 14 dapat dilihat
Gambar 12. bahwa halaman menu LB2 digunakan untuk
mencatat data pemakaian dan pemberian obat
selama satu bulan. Dari data LB2 dapat
dicetak laporan penggunaan obat seperti pada
Gambar 15.
Halaman Menu LB3
Halaman menu LB3 seperti ditunjukkan
pada Gambar 16. Halaman LB3 ini
merupakan form untuk mencatat data
pelayanan gizi, KIA, imunisasi dan penyakit
Gambar 12. Halaman menu LB1 menular selama satu bulan.

45
Jurnal Ilmiah Multitek Indonesia, Vol. 10, No.1, Juni. 2016 ISSN : 1907-6223

Gambar 15. Laporan LB2 data pemakaian


obat yang sudah di laporkan. Gambar 18. Halaman menu LB4

Gambar 16. Halaman menu LB3 Gambar 19. Laporan LB4 kegiatan pokok
Dari data LB3 dapat dicetak laporan puskesmas
gizi,imunisasi, KIA dan penyakit menular
seperti pada Gambar 17. KESIMPULAN

Dari hasil perancangan dan pembuatan


Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas (SP2TP) ini dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi ini saling
berintegrasi antara puskesmas dan dinas
kesehatan, sehingga dapat memudahkan
petugas puskesmas dalam pencatatan dan
pelaporan data SP2TP. Selain itu, Sistem
Gambar 17. Laporan LB3 gizi,imunisasi,KIA Informasi dapat membantu Dinas Kesehatan
dan penyakit menular Kabupaten dalam mengelola laporan SP2TP
Halaman Menu LB4 seluruh Puskesmas Kabupaten, sehingga dapat
Halaman menu LB4 seperti ditunjukkan dijadikan bahan evaluasi keberhasilan
pada Gambar 18. Halaman LB4 ini puskesmas .
merupakan halaman untuk mencatat data
pelayanan dasar dan wajib puskesmas selama DAFTAR PUSTAKA
satu bulan. Dari data LB4 dapat dicetak
laporan kegiatan pokok puskesmas seperti [1] Dinas Kesehatan Republik Indonesia,
pada Gambar 19. 2014. “Pusat Kesehatan Masyarakat,”
Peraturan Mentri Kesehatan Republik
Indonesia, pp. 1-24.
[2] Dinas Kesehatan Republik Indonesia,
2004. “Kebijakan Dasar Pusat

46
Jurnal Ilmiah Multitek Indonesia, Vol. 10, No.1, Juni. 2016 ISSN : 1907-6223

Kesehatan,” Keputusan Menteri


Kesehatan RI, 2004.
[3] Muninjaya, A. A. G. 2004. “Manajemen
Kesehatan Edisi 2”, Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran, pp. 96-162.
[4] Mulyanto, A., 2009. Sistem Informasi
Konsep & Aplikasi, Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
[5] Mcleod, R., 2001. Sistem Informasi
Manajemen, Jakarta: PT. Prenhallindo.
[6] Herawati, S., Djunaidy, A., 2014.
Peramalan Harga Minyak Mentah
menggunakan Gabungan Metode
Ensemble Empirical Mode
Decomposition (EEMD) dan Jaringan
Syaraf Tiruan, Jurnal Simantec, Vol. 4,
No. 1, pp. 61 - 69.
[7] Effendy, N. “Keperawatan Kesehatan
Masyarakat,” EGC, vol. II, pp. 185-187,
185-187.
[8] Yasid, A., Nasrullah, W. A., 2016.
Sistem Informasi Profil Pendidikan
berbasis web di Dinas Pendidikan
Kabupaten Sidoarjo, Jurnal Simantec,
Vol. 5, No. 2, pp. 115 - 222.
[9] Rosenberg, D. D., 2007. Use Case
Driven modelling with UML : Theory
and practice. New York : A press.

47

Anda mungkin juga menyukai