Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Definisi akuntansi manajemen menurut Chartered Institute of Management
Accountant (1994:30) yaitu: Penyatuan bagian manajemen yang mencakup, penyajian
dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas
perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan, optimalisasi penggunaan sumber
daya, pengungkapan kepada pemilik dan pihak luar, pengungkapan kepada pekerja,
pengamanan asset… Bagian integral dari manajemen yang berkaitan dengan proses
identifikasi penyajian dan interpretasi/penafsiran atas informasi yang berguna untuk:

Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi


akuntansi yang akan digunakan oleh manager publik dalam melakukan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Informasi akuntansi diberikan sebagai alat
atau sarana untuk membantu manager menjalankan fungsi-fungsi manajemen sehingga
tujuan organisasi dapat tercapai. Fungsi manajemen, seperti perencanaan,
pengkoordinasian, pengorganisasian, dan pengendalian tidak dapat dilakukan tanpa
informasi yang memadai. Informasi dalam sebuah organisasi merupakan perekat yang
mengikat fungsi-fungsi manajemen dalam sebuah sistem sehingga memungkinkan
organisasi bertindak koheren dan harmonis antar berbagai fungsi.

Akuntansi manajemen merupakan bagian dari suatu sistem pengendalian


manajemen yang integral. Institute of Managements Accountants (1981) mendefinisikan
akuntansi manajemen sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran,
pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan, penginterpretasian, dan pengkomunikasian
informasi finansial yang digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, dan
pengendalian organisasi serta untuk menjamin bahwa sumber daya digunakan secara
tepat dan akuntabel.

B. Rumusan Masalah
dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah berikut:
1. Bagaimana Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan Organisasi?
2. Bagaimana Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian Organisasi?
3. Seperti Apa Proses Perencanaan dan Pengendalian Manajerial Organisasi Sektor Publik?

1
4. Bagaimana Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Akuntansi Sektor Publik 1. Serta
untuk memahami bagaimana proses perencanaan dan pengendalian manajerial organisasi sektor
publik yang ada.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan Organisasi


Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sasaran organisasi.
Perencanaan meliputi aktivitas yang sifatnya strategik, taktis, dan melibatkan aspek
operasional. Dalam hal perencanaan organisasi, akuntansi manajemen berperan dalam
pemberian informasi historis dan prospektif untuk memfasilitasi perencanaan. Proses
perencanaan juga melibatkan aspek perilaku yaitu partisipasi dalam pengembangan
sistem perencanaan, penetapan tujuan, dan pemilihan alat yang paling tepat untuk
memonitor perkembangan pencapaian tujuan.

Dalam organisasi sektor publik, lingkungan yang mempengaruhi sangat heterogen.


Faktor politik dan ekonomi sangat dominan dalam mempengaruhi tingkat kestabilan
organisasi. Informasi akuntansi diperlukan untuk membuat prediksi-prediksi dan
estimasi mengenai kejadian ekonomi yang akan datang dikaitkan dengan keadaan
ekonomi dan politik saat ini.

Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan


menjadi tiga kelompok, yaitu:

o Informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc;


o Informasi kuantitatif ataukah kualitatif; dan
o Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukan informal

Informasi akuntansi untuk perencanaan dapat juga dibedakan berdasarkan cara


penyampaiannya. Apakah informasi akuntansi tersebut disampaikan melalui
mekanisme formal atau informal. Mekanisme formal misalnya adalah melalui rapat-
rapat dinas, rapat komisi dan sebagainya. Pada organisasi sektor publik, saluran
informasi lebih banyak bersifat formal, sedangkan mekanisme informal relatif jarang
dilakukan. Hal tersebut adalah karena adanya balasan transparansi dan akuntabilitas
publik yang harus dilakukan oleh lembaga-lembaga publik, sehingga perencanaan tidak
dapat dilakukan secara personal atau hanya melibatkan beberapa orang saja.

3
B. Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian Organisasi
Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan
secara ekonomis, efisien, dan efektif, maka diperlukan suatu sistem pengendalian yang
efektif. Pola pengendalian organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan
karakteristik organisasi. Organisasi bisnis karena sifatnya yang berorientasi pada
perolehan laba, maka alat pengendaliannya lebih banyak bertumpu pada mekanisme
negosiasi (negoated bargain), meskipun hal tersebut bervariasi untuk tiap organisasi
dan tingkatan manajemen. Pengendalian untuk manajemen bawah lebih tgas dan
memaksa (coercive), sedangkan untuk manajemen level atas lebih bersifat normatif.

Fungsi utama infomasi akuntansi pada dasarnya adalah pengendalian. Informasi


akuntansi merupakan alat pengendalian yang vital bagi organisasi karena akuntansi
memberikan informasi yang bersifat kuantitatif. Informasi akuntansi umumnya
dinyatakan dalam bentuk ukuran finansial, sehingga memungkinkan untuk dilakukan
pengintegrasian informasi dari tiap-tiap unit organisasi yang pada akhirnya membentuk
gambaran kinerja organisasi secara keseluruhan. Lebih lanjut, informasi akuntansi
memungkinkan bagi organisasi untuk mengintegrasikan aktivitas organisasi.

Sementara itu, pengendalian organisasi adalah terkait dengan pengintegrasian


aktivitas fungsional ke dalam sistem organisasi secara keseluruhan. Pengendalian
organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa organisasi tidak menyimpang dari tujuan
dan strategi organisasi yang telah diterapkan. Pengendalian organisasi memerlukan
informasi yang lebih luas dibandingkan pengendalian keuangan. Informasi yang
dibutuhkan lebih kompleks tidak sekedar informasi keuangan saja. Sebagai contoh
dalam sebuah usulan investasi publik, informasi yang dibutuhkan untuk pengendalian
keuangan adalah berupa prediksi aliran kas dan profitabilitas dari investasi tersebut.
Sementara itu, untuk tujuan pengendalian organisasi dibutuhkan informasi yang lebih
luas meliputi aspek ekonomi, sosial, dan politik dari investasi yang diajukan.

C. Proses Perencanaan dan Pengendalian Manajerial Organisasi Sektor


Publik
Perencanaan dan pengendalian pada dasarnya merupakan dua sisi dari mata uang
yang sama, keduanya harus dipertimbangkan secara bersama-sama. Tanpa
pengendalian perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak lanjut (follow up)
utnuk mengidentifikasi apakah rencana organisasi telah dicapai. Sebaliknya, tanpa ada

4
perencanaan, maka pengendalian tidak akan berarti karena tidak ada target atau rencana
yang digunakan sebagai pembanding. Perencanaan dan pengendalian merupakan suatu
proses yang membentuk suatu siklus, sehingga satu tahap akan terkait dengan tahap
yang lain dan terintegrasi dalam satu manajerial pada organisasi sektor publik menjadi
lima tahap, yaitu:

1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar


2. Perencanaan operasional
3. Penganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran
5. Pelaporan, analisis, dan umpan balik

D. Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik


Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah
memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi
sektor publik, perencanaan dimulai sejak dilakukannya perencanaan strategik,
sedangkan pengendalian dilakukan terhadap pengendalian tugas (task control). Peran
akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi:

1. Perencanaan strategik

Akuntansi manajemen dibutuhkan sejak tahap perencanaan strategik. Pada tahap


perencanaan strategik, manajemen organisasi membuat alternatif-alternatif
program yang dapat mendukung strategi organisasi. Program-program tersebut
diseleksi dan dipilih program yang dapat mendukung strategi organisasi. Peran
akuntansi manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa
biaya program (cost of program) dan berapa biaya suatu aktivitas (cost of activity),
sehingga berdasarkan informasi akuntansi tersebut manajer dapat menentukan
berapa anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.

Manfaat perencanaan strategik bagi organisasi, antara lain:

1. Sarana untuk memfasilitasi terciptanya anggaran yg efektif


2. Sarana memfokuskan manajer pd pelaksanaan strategi yg ditetapkan
3. Sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya yg optimal

5
4. Rerangka pelaksanaan short term action
5. Sarana manajemen untuk memahami strategi organisasi scr lebih jelas
6. Alat untuk memperkecil rentang alternatif strategi

2. Pemberian informasi biaya

Biaya (cost) dalam konteks organisasi sektor publik dapat dikategorikan menjadi
tiga kelompok, yaitu:

 Biaya input. Biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk
memberikan pelayanan. Biaya input bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya
bahan baku.
 Biaya output. Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan
produk hingga sampai ke tangan pelanggan. Pada organisasi sektor publik
output diukur dengan berbagai cara tergantung pada pelayanan yang dihasilkan.
Sebagai misal untuk perusahaan transportasi massa, biaya mungkin diukur
berdasarkan biaya per penumpang.
 Biaya proses. Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi.
Biaya diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi, misalnya biaya
departemen produksi, departemen personalia, biaya dinas-dinas, dan
sebagainya.

Akuntansi manajemen sektor publik memiliki peran yang strategis dalam


perencanaan finansial terkait dengan identifikasi biaya-biaya yang terjadi. Dalam
hal ini, akuntansi manajemen sektor publik membutuhkan cost accounting untuk
pengambilan keputusan biaya. akuntansi biaya pada sektor publik berperan untuk
memberikan informasi mengenai pengeluaran publik yang dapat digunakan oleh
pihak internal (pemerintah) dan pihak eksternal (masyarakat, DPRD, LSM,
universitas, dan sebagainya) untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan. Peran akuntansi manajemen dalam pemberian informasi biaya meliputi
penentuan klafifikasi biaya, biaya apa saja yang masuk kategori biaya rutin
(reccurent expenditure) dan yang masuk kategori biaya modal (capital
expenditure), controllable dan uncontrollable, biaya tetap dan variabel, dan

6
sebagainya. Informasi akuntansi manajemen diharapkan dapat membantu manajer
publik dalam menentukan dan melaporkan biaya.

3. Penilaian investasi

Akuntansi manajemen dibutuhkan pada saat organisasi sektor publik hendak


melakukan investasi, yaitu untuk menilai kelayakan investasi secara ekonomi dan
finansial. Akuntansi manajemen diperlukan dalam penilaian investasi karena untuk
dapat menilai investasi diperlukan identifikasi biaya, risiko, dan manfaat atau
keuntungan dari suatu investasi. Hal tersebut penting untuk menghindari
dilakukannya investasi yang sebenernya tidak layak secara ekonomi dan finansial.
Dalam penilaian suatu investasi, faktor yang harus diperhatikan oleh akuntansi
manajemen adalah tingkat diskonto, tingkat inflasi, tingkat risiko, dan
ketidakpastian (termasuk country risk dan political risk), dan sumber pendanaan
untuk investasi yang akan dilakukan.

Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan


analisis biaya-manfaat (cost benefit analysis). Dalam praktiknya, terdapat kesulitan
dalam menentukan biaya dan manfaat dari suatu investasi yang akan dilakukan.
Hal tersebut karena biaya dan manfaat yang harus dianalisis tidak hanya dilihat dari
sisi finansialnya saja akan tetapi harus mencangkup biaya sosial (social costs) dan
manfaat sosial (social benefits) yang akan diperoleh dari investasi yang diajukan.
Menentukan biaya sosial dan manfaat sosial dalam satuan moneter sangat sulit
dilakukan. Oleh karena itu, penilaian investigasi dengan menggunakan analisis
biaya-manfaat disektor publik sulit dilaksanakan. Untuk memudahkan, kemudian
digunakan analisis efektisitas biaya (cost effektiveness analysis). Penilaian
investasi dengan menggunakan analisis efektivitas biaya menekankan seberapa
besar dampak (outcome) yang dicapai dari suatu proyek atau investasi dengan
biaya tertentu.

4. Penganggaran

7
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran publik
yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber
daya publi, alat distribusi, dan stabilitasi, maka akuntansi manajemen merupakan
alat yang vital utnuk proses mengalokasian dan mendistribusikan sumber dana
publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata. Untuk mencapai hal
tersebut harus didukung dengan manajemen sumber daya manusia yang handal.
Jika tidak akuntansi manajemen tidak akan banyak bermanfaat, karena akuntansi
manajemen hanyalah merupakan alat manajemen (menejement tool) untuk
merencanakan dan pengendalian.

5. Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan


(charging for services)

Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang


dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan
dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan publik, termasuk menghitung subsidi
yang diberikan. Tuntunan agar pemerintah meningkatkan mutu pelayanan dan
keluhan masyarakat akan besarnya biaya pelayanan merupakan suatu indikasi
perlunya perbaikan sistem akuntansi manajemen sektor publik. Masyarakat
menghendaki pemerintah memberikan pelayanan cepat, berkualitas, dan murah.
Pemerintah yang berorientasi pada pelayanan publik harus merespon keluhan,
tuntutan, dan keinginan masyarakat tersebut agar kualitas hidup masyarakat
menjadi semakin baik dan kesejahteraan masyarakat meningkat.

Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan


(charging for services) merupakan suatu rangkaian yang keduanya sama-sama
membutuhkan informasi akuntansi. Sebagai contoh, pemerintah daerah harus
menentukan berapa biaya untuk membangun terminal bus atau stasiun kereta api
yang tertib, nyaman, dan aman serta biaya orerasionalnya. Berdasarkan informasi
biaya tersebut, pemerintah setempat dapat menentukan berapa tarif pelayanan yang
akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan terminal atau stasiun kereta api
tersebut. Perusahaan air minum milik pemerintah daerah harus dapat
mengidentifikasikan biaya-biaya apa saja yang terjadi diperusahaan, sehingga
berdasarkan informasi biaya tersebut dapat ditentukan tarif harga per meter kubik
kepada pelanggannya dan dapat dilakukan efisiensi agar perusahaan tidak merugi.

8
Dengan informasi akuntansi manajemen, sumber-sumber inefisiensi di organisasi
dapat dideteksi dan dihilangkan.

6. Penilaian kerja

Penilaian kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian. Penilaian kinerja


dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas organisasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tahap penilaian kinerja, akuntansi
manajemen berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci (key performance
indicator) dan satuan ukur untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan.

Pemberian informasi biaya Kategori biaya dalam organisasi sektor publik:

 Biaya input : adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan


pelayanan
 Biaya output :biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk hingga
sampai ke pelanggan.
 Biaya proses : diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi, misal :
biaya departemen produksi dll. Dalam hal pengambilan keputusan biaya,
akuntansi manajemen sektor publik membutuhkan cost accounting.

Akuntansi biaya pada sektor publik berperan memberikan informasi mengenai


pengeluaran publik yang dapat digunakan oleh pihak internal (pemerintah) dan
eksternal (masyarakat) untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan.

Akuntansi manajemen berperan memberikan informasi biaya yang meliputi


penentuan klasifikasi biaya, biaya apa saja yang masuk kategori biaya rutin dan
biaya modal, biaya tetap dan variabel, controllable dan uncontrollable.

Proses penentuan biaya meliputi 5 aktivitas :

1. Cost finding
2. Cost recording
3. Cost analyzing
9
4. Strategic cost reduction
5. Cost reporting

Penilaian investasi Akuntansi manajemen diperlukan ketika organisasi hendak


melakukan investasi yaitu dengan menilai kelayakan investasi secara ekonomi dan
finansial. Dalam menilai investasi diperlukan identifikasi biaya, resiko, manfaat
dan keuntungan dari suatu investasi.

Selain itu faktor yang harus diperhatikan adalah:

 Tingkat diskonto
 Tingkat investasi
 Tingkat risiko
 Ketidakpastian (country risk dan potical risk)
 Sumber pendanaan untuk investasi yang akan dilakukan Penilaian investasi
dalam sektor publik dilakukan dengan menggunakan analisis biaya-manfaat (cost
benefit analysis). Penilaian dengan metode ini praktiknya sulit diterapkan karena
sulit menentukan biaya dan manfaat yang berkaitan dengan analisi biaya sosial dan
manfaat sosial. Sehingga penilaian menggunakan analisis efektivitas biaya (cost
effectiveness analysis) yang ditekankan seberapa besar dampak (outcome) yang
dicapai dari suatu proyek/investasi dengan biaya tertentu. Penganggaran Akuntansi
manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran publik yang efektif.
Terkait dengan 3 fungsi anggaran yaitu, alat alokasi sumber daya publik, alat
distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen berperan vital dalam
mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana publik secara ekonomis,
efisien, efektif, adil, dan merata. Penentuan biaya dan tarif pelayanan Akuntansi
manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang dikeluarkan untuk
memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan dibebankan kepada
pemakai jasa pelayanan publik, termasuk menghitung tarif subsidi yang diberikan.
Penilaian kinerja Penilaian kinerja merupakan dari sistem pengendalian. Penilaian
dilaksanakan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini akuntansi manajemen
berperan membuat indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masingmasing
aktivitas yang dilakukan.

10
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran

Akuntansi manajemen sektor publik memiliki kaitan erat dengan sistem pengendalian
manajemen sektor publik. Sistem pengendalian manajemen sektor publik memiliki dua
komponen, yaitu proses pengendalian manajemen dan struktur pengendalian
manajemen. Proses pengendalian manajememn melibatkan beberapa aktivitas, yaitu
perencanaan, koordinasi, komunikasi informasi, pengembalian keputusan, motivasi,
pengendalian, dan penilaian kinerja. Struktur pengendalian manajemen terkait dengan
desain struktur organisasi yang tercermin dalam bentuk pusat-pusat pertanggung
jawaban. Akuntansi manajemen sektor publik berfungsi sebagai penyedia informasi
untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial dan politik. Akuntansi manajemen juga
berfungsi membantu memberi informasi untuk perencanaan dan pengendalian bagi
manajer publik. Akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik berperan untuk
merencanakan strategi, memberikan informasi biaya (cost of services) dan tarif
pelayanan (charging for services).

11
DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba Empat. Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai