KAJIAN PUSTAKA
A. Media Audio
2010: 4), kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium
2009: 6), media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta
didik yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu, Briggs (Arief
S. Sadiman, dkk., 2009: 6), berpendapat bahwa media adalah segala alat
fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang peserta didik untuk
adalah segala bentuk perantara atau pengantar yang dapat digunakan untuk
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian peserta didik agar proses
Penyusun, 2007: 76), audio merupakan alat peraga yang bersifat dapat
didengar. Daryanto (2010: 37), audio berasal dari kata audible, yang artinya
7
suaranya dapat diperdengarkan secara wajar oleh telinga manusia. Bahan
ajar audio merupakan salah satu jenis bahan ajar noncetak yang di dalamnya
(Andi Prastowo, 2011: 264). Menurut Arief S. Sadiman, dkk. (2009: 49),
kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal. Dari uraian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa media audio adalah salah satu bentuk perantara atau
8
c. Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.
peserta didik dapat melatih daya tafsirnya dalam suatu bidang studi.
b. Mengikuti pengarahan.
tidak relevan.
informasi.
9
a. Menyiapkan mental peserta didik agar dapat berperan serta secara aktif,
program (radio, radio tape atau CD Player atau komputer atau radio
c. Pastikan bahwa topik yang akan dibahas tersedia kasetnya atau CD atau
10
c. Jelaskan kepada peserta didik tentang jenis mata pelajaran, topik yang
media.
Ketiga, langkah tindak lanjut. Pada langkah tindak lanjut hal-hal yang
media audio.
11
didik untuk mendiskusikan jawabannya. Peran pendidik di sini adalah
sebagai fasilitator.
Pembelajaran
a. Keuntungan
pemutar kaset sejak mereka masih sangat kecil dan banyak yang telah
2) Tidak mahal
12
bisa dihapus dan digunakan kembali. Kaset audio tidaklah mahal,
3) Bisa direproduksi
penampilan langsung.
masyarakat.
13
Sumber daya audio sangat bagus untuk mengajarkan bahasa asing
sebagai pembanding.
8) Merangsang
9) Bisa diulang
10) Portabel
Dalam hal CD, pendidik dan peserta didik bisa dengan cepat
14
13) Tahan kerusakan
File MP3 atau yang terdapat dalam flash bisa disimpan di hard drive
b. Keterbatasan
menjadi sulit jika peserta didik memiliki tingkat perhatian dan latar
15
5) Urutan yang kaku
Kaset audio bisa dihapus dengan mudah, yang bisa menjadikan suatu
masalah. Hanya karena rekaman kaset audio ini bisa dengan mudah
dan cepat dihapus ketika tidak lagi dibutuhkan, namun bisa tanpa
B. Media Gambar
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian peserta didik sehingga proses
belajar dapat terjadi. Di antara media pembelajaran, gambar atau foto adalah
yang paling umum dipakai. Gambar atau foto merupakan bahasa yang
16
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Tim Penyusun, 1989: 250), gambar adalah
bahwa, media gambar adalah perantara atau pengantar cetak yang digunakan
berupa tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb.) yang sudah tercetak
pada kertas dan hanya dapat dilihat, tidak mengandung unsur suara.
a. Kelebihan
1) Sifatnya konkrit
Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan
Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata
4) Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk
kesalah pahaman.
17
5) Gambar murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa
b. Kelemahan
2) Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran.
foto yang baik untuk media pembelajaran adalah gambar atau foto yang
cocok dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, ada enam syarat yang perlu
dipenuhi oleh gambar atau foto yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai
media pembelajaran.
a. Autentik
Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang
b. Sederhana
dalam gambar.
18
c. Ukuran relatif
benda sebenarnya.
Gambar yang baik tidak menunjukkan obyek yang diam, akan tetapi
pembelajaran
Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai
media yang baik, sebaiknya gambar bagus terlihat dari sudut seni, dan
C. Kompetensi Mendengarkan
1. Pengertian Mendengarkan
yang didengarnya atau sesuatu yang dikatakan oleh orang lain kepadanya.
19
a. Tahap menangkap dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya atau
2. Tujuan Mendengarkan
(Farida Ariani, dkk., 2009: 6), menjelaskan tujuan dari mendengarkan yaitu
untuk:
menghargainya.
20
Dalam Peraturan Menteri nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
Standar Kompetensi:
3. Jenis-jenis Mendengarkan
atas dasar proses mendengar yang diperoleh dari dua jenis yaitu:
21
a. Mendengarkan Ekstensif
1) Mendengarkan sekunder
2) Mendengarkan sosial
lainnya.
3) Mendengarkan estetika
4) Mendengarkan pasif
22
bahasa nasional, setelah beberapa lama tanpa disadari kita dapat
b. Mendengarkan Intensif
intensif. Karena pada kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik dituntut
23
4. Media Pembelajaran Kompetensi Mendengarkan
langsung oleh pendidik atau peserta didik, atau dapat juga melalui media
digunakan pada subyek penelitian, hasil belajar yang dicapai peserta didik
Formiatno (2010: 82), melalui dongeng atau cerita rakyat anak-anak dapat
Pengertian hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari apa yang terjadi
24
Apa yang dialami peserta didik dalam proses pengetahuan kemampuannya
didik, bahan ajar dan pendidik, serta karakteristik peserta didik pada waktu
antaranya:
a. Tingkat Ingatan
Tes bisa berbentuk tes objektif isian singkat atau pilihan ganda.
b. Tingkat Pemahaman
mungkin terhadap isi wacana, hubungan antar ide, antar faktor, antar
25
kerja kognitif tingkat tinggi. Jadi, kemampuan pemahaman dalam tingkat
yang sederhana. Dengan kata lain, butir-butir tes tingkat ini belum sulit.
c. Tingkat Penerapan
d. Tingkat Analisis
yang tepat secara pasti belum dapat ditentukan. Dengan demikian, butir
tes tingkat analisis lebih kompleks dan sulit daripada butir tes pada
tingkat pemahaman.
Mendengarkan
Tarigan (Farida Ariani, dkk., 2009: 9), menjelaskan bahwa ada faktor
a. faktor fisik,
b. faktor psikologis,
c. faktor pengalaman,
26
d. faktor sikap,
e. faktor motivasi,
pembicaraan dan ditambah dengan penguasaan kosa kata yang lebih akan
akan bersikap menolak pada hal-hal yang tidak menarik dan tidak
seorang perempuan. Pria pada umumnya bersifat objektif, aktif, keras hati,
bersifat pasif, lembut, tidak mudah dipengaruhi, mengalah, dan tidak emosi
27
(Farida Ariani, dkk., 2009: 10). Oleh karena itu, jenis kelamin dapat
a. Fase senso-motorik, yang berlangsung dari umur 0;0 sampai 2;0 tahun.
Masa anak kelas 5 Sekolah Dasar termasuk dalam masa kelas tinggi.
Menurut Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh (2005: 39), masa kelas tinggi
Sekolah Dasar, yaitu kira-kira umur 9;0 atau 10;0 sampai kira-kira umur
12;0 atau 13;0 tahun. Beberapa sifat khas anak pada masa kelas tinggi
c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata
28
d. Sampai kira-kira umur 11;0 tahun anak membutuhkan seorang pendidik
menyelesaikannya sendiri.
e. Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang
bahwa usia sekolah adalah periode yang sangat kreatif dalam perkembangan
bahasa. Bahasa kreatif anak dapat didengar dalam bentuk nyanyian, sajak,
1998/1999: 135).
29
Tabel 1. Ringkasan Perkembangan Pragmatik dan Semantik Usia
Sekolah
Usia Pragmatik Semantik
5 tahun Sangat sering menggunakan bahasa
untuk mengajukan permintaan.
Mengulang untuk perbaikan.
Mulai menggunakan topik tentang
gender
6 tahun Mengulang dengan cara elaborasi
untuk pembetulan.
Menggunakan kata-kata keterangan.
7 tahun Menggunakan dan memahami Menggunakan kiri
sebagian besar istilah deictic. atau kanan, belakang
Membuat plot-plot naratif yang atau depan.
mempunyai pengantar (awal), akhir Berubah dari definisi
persoalan dan resolusi. kata tunggal ke kata
jamak.
8 tahun Menjaga topik-topik yang kongkrit.
Mengenal makna yang non-literal
dalam bentuk permintaan langsung.
Mulai dengan mempertimbangkan
maksud-maksud lainnya.
9 tahun Memelihara topik melalui beberapa
perubahan.
a. Perkembangan Pragmatik
dari deskripsi objek dan kejadian yang kaku, satu dimensi, ke deskripsi
30
dimensi dan prespektif untuk memecahkan setiap topik) meningkat dan
b. Perkembangan Semantik
pada masa ini dia ingin sekali memanifestasikan rasa ingin tahunya.
proses kognitif. Oleh karena itu, individu yang berada dalam lingkungan
rentang waktu yang sama dengan individu lainnya yang kurang mendapat
31
Semiawan, 1998/1999: 142), menegaskan bahwa selama periode ini,
mereka mulai mendapatkan makna dari suatu kata seperti apa yang ada
dalam kamus dan makna jamak (arti kata yang lebih dari satu makna ).
pasif.
(khususnya penggunaan awalan, misalnya awalan me, di, pe, dll.). Pada
lainnya. Di samping itu, penggunaan kata akhir “or” atau “er’ yang
kelas tinggi.
32
Perkembangan yang dapat terjadi terus menerus ini memungkinkan
F. Kerangka Pikir
berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi masyarakat
mata pelajaran pokok. Di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat
kompetensi yang harus ditempuh oleh peserta didik kelas 5 Sekolah Dasar
yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu cara belajar
mendengarkan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya dari sekolah dan pendidik
cara yang konvensional. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
33
Media audio merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk
pembelajaran tanpa bantuan media. Peserta didik lebih mudah untuk mengingat
dan menyimpan lebih dari setengah dari apa yang mereka dengar melalui
pendengar, jadi melalui media audio peserta didik dapat belajar mengenai
kelas V Sekolah Dasar Negeri Bareng 4 Malang. Hasil yang diperoleh dari
belajar peserta didik. Dilihat dari proses pembelajaran pada pra tindakan,
tindakan siklus I dan tindakan pada siklus II dengan skor rata-rata kelas sebagai
berikut: (1) pra tindakan 35,5% dengan 1 orang peserta didik yang tuntas dan
15 peserta didik tidak tuntas, dengan skor tertinggi 75 dan skor terendah 25; (2)
tindakan siklus I pertemuan ke-1 rata-rata 66,8% dengan peserta didik yang
tuntas 5 orang dan yang tidak tuntas 11 orang dengan skor tertinggi 75 dan skor
34
terendah 56,25; (3) tindakan siklus I pertemuan ke-2 rata-rata 68,75% dengan
peserta didik yang tuntas 6 orang dan yang tidak tuntas 10 orang dengan skor
tertinggi 75 dan skor terendah 50; (4) tindakan siklus II pertemuan ke-1 rata-
rata 72% dengan peserta didik yang tuntas 10 dan yang tidak tuntas 6 dengan
skor tertinggi 75 dan skor terendah 68,75; (5) tindakan siklus II pertemuan ke-2
rata-rata 74,3% dengan peserta didik yang tuntas 13 dan yang tidak tuntas 3
H. Hipotesis
atas, maka hipotesis yang diajukan adalah ada pengaruh penggunaan media
audio terhadap hasil belajar kompetensi mendengarkan pada peserta didik kelas
35