Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN

HASIL PRAKTIK KEMAHIRAN HUKUM I


MAHASISWA FAKULTAS SYARI’AH IAIN PALANGKA RAYA
TAHUN AKADEMK 2019/2020

Penyusun:
YUDI YANOR
NIM 1602130071

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
INTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
TAHUN 1441 H / 2019 M
HALAMAN PENGESAHAN

Setelah memeriksa, memperhatikan dan mengadakan perbaikan


seperlunya, maka hasil observasi dan praktikum di Pengadilan Agama Kalimantan
Tengah dan di Pengadilan Negeri Palangka Raya dari:
Nama : Yudi Yanor
NIM : 1602130071
Program Studi : Hukum Ekonomi Syariah
Kelompok : I (Satu)
Telah memenuhi syarat sebagai penyelesaian laporan hasil observasi dan
praktikum di Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri Kota Palangka Raya.

Palangka Raya, Oktober 2019

Mahasiswa,

Yudi Yanor
NIM. 1602130071

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

H. Syaikhu, M.H.I. Drs. H. Mahalli, S.H., M.H.


NIP. 197111071999031005 NIP. 19660226 1993031001

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.
Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya Laporan Praktik
Kemahiran Hukum I, Alhamdulillah akhirnya dapat diselesaikan. Shalawat serta
salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad
SAW.
Praktik Kemahiran Hukum I merupakan salah satu Mata Kuliah Prodi Hukum
Ekonomi Syariah Fakultas Syariah yang diselenggarakan pada Pengadilan Agama
dan Pengadilan Negeri. Namun pada kesempatan ini Penulis di tempatkan pada
Pengadilan Agama Palangka Raya dan Pengadilan Negeri Palangka Raya. Oleh
karenanya, Sebagai tanggung jawab dan Hasil Praktik Kemahiran Hukum I,
Penulis menyelesaikan laporan ini.
Selanjutnya Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu
selama pelaksanaan Praktik Kemahiran Hukum I di Pengadilan Agama Kota
Palangka Raya dan Pengadilan Negeri Kota Palangka Raya dengan memberikan
Transformasi Ilmu, Informasi dan Lain Sebagainya.
Apabila ada kekurangan dan kesalahan pada laporan ini penulis memohon
maaf yang sedalam-dalamnya dan penulis juga sangat berharap kritik dan saran
dari Dosen serta teman-teman sekalian. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan
dapat menambah wawasan kita semua.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Palangka Raya, Oktober 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan Magang ............................................................. 2
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Persiapan Pelaksanaan .......................................................................... 4
B. Jadwal Kegiatan .................................................................................... 5
C. Deskripsi Tugas/ Kegiatan Harian ........................................................ 6
D. Perkara yang telah diobservasi ............................................................. 7
1. Perkara Pidana ................................................................................... 7
2. Perkara Perdata Islam ...................................................................... 10
BAB III
ANALISIS HASIL PRAKTIK
A. Hasil yang diperoleh ........................................................................... 12
1. Pengadilan Negeri Palangka Raya .................................................. 12
2. Pengadilan Agama Palangka Raya.................................................. 36
B. Analisis Hasil ...................................................................................... 48
1. Analisis Hasil Praktik di Pengadilan Negeri Palangka Raya .......... 48
2. Analisis Hasil Praktik di Pengadilan Agama Palangka Raya ......... 50
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 52
B. Saran ................................................................................................... 52
LAMPIRAN- LAMPIRAN

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah bertransformasinya IAIN Palangka Raya dari STAIN
Palangka Raya menjadi IAIN Palangka Raya memang banyak yang hal-hal
yang ikut bertransformasi pula. Diantaranya yakni seperti kurikulum-
kurikulum Perkuliahannya yang mana salah satunya yakni kegiatan magang
atau kegiatan mahasiswa(i) yang terjun langsung ke lapangan seperti yang
sekarang ini adalah Praktik Kemahiran Hukum.
Praktik Kemahiran Hukum yang disingkat “PKH” baik yang I dan II
ini merupakan mata kuliah wajib prodi yang terdapat dalam Kurikulum tahun
2016 dan tahun 2017. Kurikulum tahun 2016 terdiri atas Kurikulum Prodi
Hukum Keluarga Islam (HKI) dan Kurikulum Prodi Hukum Ekonomi
Syari’ah (HES) Tahun 2016 berdasarkan SK Dekan Fakultas Syariah Nomor
41 Tahun 2016, dan Kurikulum yang berlaku mulai tahun 2017 untuk Prodi
Hukum Keluarga Islam (HKI), prodi Hukum Ekonomi Syari’ah (HES) dan
Prodi Hukum Tata Negara (HTN) yang tertuang dalam SK Dekan Fakultas
Syariah Nomor 40 Tahun 2017 tersebut.
Praktik Kemahiran Hukum I (PKH I) merupakan kegiatan yang
diselenggarakan oleh Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Palangka
Raya setiap tahunnya sebagai wadah untuk membentuk sumber daya manusia
yang berkarakter, berintegritas dan berkompetensi setiap tahunnya. PKH I
diikuti oleh mahasiswa/i semester VII. Dalam Praktik Kemahiran Hukum I
mahasiswa/i akan mendapat pengalaman kerja, pengetahuan, dan
keterampilan Kegiatan PKH I ini memberikan kesempatan untuk mahasiswa/i
untuk mengekplorasi lebih banyak penerapan ilmu serta menambah
pengalaman kerja agar dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan
keterampilan kerja yang cakap dan handal di bidang hukum.
Pengalaman yang telah diperoleh selama melaksanakan PKH I ini
akan disajikan dalam sebuah bentuk laporan perorangan untuk memenuhi
tugas mahasiswa/i pada mata kuliah Praktik Kemahiran Hukum I sebagai
2

penilaian akademik tentang output atau hasil pelaksanaan kegiatan PKH I di


institusi mitra yang bersangkutan.
Adapun di dalam laporan ini terdapat sistematika penulisan yang
meliputi pendahaluan, persiapan dan orientasi praktik, hasil observasi
magang, penutup, dan lampiran-lampiran.
B. Tujuan dan Kegunaan Magang

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka terdapat


beberapa tujuan yang ingin dicapai dengan adanya kegiatan pratikum, yaitu:
1. Mahasiswa mampu mengerti tentang administrasi pengadilan dan hukum
acara perdata dan pidana serta implementasinya di institusi mitra yang
bersangkutan;
2. Mahasiswa mampu mengimplementasikan teoritiknya di lokasi institusi
mitra yang bersangkutan agar dapat mengerti dan beradaptasi terhadap
tuntutan dunia kerja;
3. Mahasiswa memperoleh pengalaman kerja yang relevan dengan
bidangnya, sehingga yang bersangkutan memiliki pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang memadai di bidangnya;
4. Mahasiswa mampu menjalin interaksi, komunikasi dan koordinasi, serta
relasi yang baik dengan sesama mahasiswa, dosen pembimbing lapangan
dari Fakultas Syariah IAIN Palangka Raya maupun pihak institusi mitra
yang bersangkutan;
5. Mahasiswa dapat memahami persoalan hukum yang muncul dalam
kenyataan praktiknya;.
6. Memberikan keterampilan kerja (work skill) guna meghadapi aktivitas
kerja sesungguhnya.
Maksud dan kegunaan yang ingin dicapai dari pembuatan laporan ini
adalah:
1. Untuk memenuhi tugas dari mahasiswa/i dalam hal Praktikum Kemahiran
Hukum I.
3

2. Untuk menyampaikan hasil Praktikum Kemahiran Hukum I yang telah


dilakukan di Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri Kota Palangka
Raya.
4

BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Persiapan Pelaksanaan
1. Mempelajari dan Memahami Hukum Acara dan Administrasi
Peradilan
Seorang calon Sarjana Hukum bahkan seorang akademisi dan
pakar hukum harus mempelajari dan memahami tentang Hukum Acara,
baik Hukum Acara Perdata maupun Hukum Acara Pidana. Terlebih bagi
para mahasiswa/I yang mengikuti Praktik Kemahiran Hukum I. Sudah
semestinya, untuk mengerti dan memahami tentang Hukum Acara dan
tentang Administrasi Peradilan. Mulai dari surat gugatan, BAP, pledoi,
Replik, Duplik, bahkan sampai kepada proses persidangan atau urutan
persidangan dari awal sampai putusan akhir dari suatu perkara yang
diselesaikan di Pengadilan serta yang lainnya. Kebutuhan ini ditunjang
oleh mata kuliah Hukum Perdata, Hukum Acara Perdata, Hukum Pidana,
dan Administrasi Peradilan yang diambil pada semester II sampai semester
V di Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya.
2. Sehat Jasmani dan Rohani
Adapun aspek yang kedua ini yakni demi lancarnya kegiatan
Praktik Kemahiran Hukum I yang diselenggarakan oleh Fakultas Syari’ah
secara maksimal, maka unsur yang tidak kalah pentingnya adalah
Kesehatan pada diri yang menjalankan praktik. Kesehatan sangatlah
penting untuk menunjang produktivitas seseorang dalam bekerja. Oleh
karena itu, dalam melaksanakan Praktik Kemahiran Hukum I selama enam
minggu, maka, praktikan harus menjaga segala macam aspek yang
berhubungan dengan kesehatan. Mulai dari pola tidur, pola makan,
istirahat yang cukup dan sebagainya. Selain sehat secara jasmani, perlu
juga sehat secara rohani. Pelaku praktik juga tetap harus menjaga dan
melaksanakan aktivitas ibadahnya dimanapun berada, terlebih saat berada
di tempat magang yang bersangkutan.
Kemudian juga dalam melaksanakan observasi dan praktik di salah
satu lembaga peradilan yang ada di Kota Palangka Raya, praktikan banyak
5

membaur dengan berbagai orang terlebih yang non muslim. Oleh karena
itu, praktikan dituntut untuk selalu menjaga dan menghormati segala
macam yang berkaitan dengan masalah keyakinan (aqidah) agar kegiatan
observasi dan praktik berjalan dengan lancar dibalut dengan suasana damai
dan harmonis serta saling menjunjung tinggi tentang toleransi.
3. Biaya
Selain dua aspek diatas, biaya juga perlu untuk diperhitungkan dalam
mengikuti Praktik Kemahiran Hukum I ini. Karena, mengingat jarak antara
tempat tinggal dan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama Palangka
Raya cukup jauh.
B. Jadwal Kegiatan

Time Schedule Pelaksanaan PKH I


Prodi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syarah IAIN Palangka Raya
Tahun 2019
No. Hari/Tanggal Agenda/Kegiatan Tempat Ket.
Kamis, 5
1 September Orientasi Fakultas Syariah
2019
Senin, 16
Pengantaran Pengadilan Agama
September –
2 Pelaksanaan PKH I Pengadilan Negeri
Jum’at 11
Penjemputan Kota Palangka Raya
Oktober 2019
Rabu, 30
Oktober –
Pengumpulan Laporan
3 Jum’at, 1 Fakultas Syariah
Individu
November
2019
Sabtu, 2
Pembuatan Skenario
November –
Peradilan Semu
4 Minggu, 1
Latihan Praktik
Desember
Peradilan Semu
2019 Lab. Peradilan Semu
Senin, 2 Fakultas Syariah
Desember -
Persiapan Ujian
5 Minggu, 15
Peradilan Semu
Minggu, 15
Desember
6

2019
Senin, 16
Desember –
6 Selasa, 31 Ujian Peradilan Semu
Desember
2019
Kamis, 2
Januari –
7 Pengumpulan Laporan Panitia
Rabu, 8
Januari 2020

C. Deskripsi Tugas/ Kegiatan Harian


Selama melaksanakan Praktek Kemahiran Hukum I (PKH I) , penulis
mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang sangat berguna. Teori yang
diberikan saat kuliah, ternyata tidak jauh berbeda dengan prakteknya di
lapangan. Teori-teori yang sudah penulis dapatkan di kelas, bisa penulis
terapkan pada saat Praktek Kemahiran Hukum I (PKH I), dan tentunya
setelah menerapkannya secara nyata akan lebih diingat oleh otak, daripada
hanya teori atau hafalan yang didapat di ruang kelas. Melaksanakan kerja
praktek sangat bermanfaat, tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk
selamanya, karena pengalaman tidak akan pernah terlupakan dibandingkan
dengan teori saja. Dalam pelaksanaan kegiatan Praktek Kemahiran Hukum I
di Pengadilan Agama Palangka Raya dan Pengadilan Negeri Palangka Raya
menggunakan metode sebagai berikut:
1. Ikut aktif dalam Kegiatan Kepaniteraan dan Kesekretariatan
Untuk mengetahui langsung kegiatan kepaniteraan dan
kesekretariatan Pengadilan Agama Palangka Raya dan Pengadilan Negeri
Palangka Raya, mahasiswa diperkenankan untuk berperan aktif turut
membantu menyelesaikan job staff kesekretariatan dan kepaniteraan.
2. Menyaksikan dan mengamati Proses Persidangan
Pada metode ini Mahasiswa Praktik berkesempatan untuk masuk
ruang sidang dan menyaksikan proses beracara majelis sidang, baik sidang
yang dibuka untuk umum maupun sidang yang tertutup untuk umum.
7

Setelah persidangan selesai, peserta diberi kesempatan untuk menanyakan


secara langsung kepada para hakim ataupun panitera.
D. Perkara yang telah diobservasi
1. Perkara Pidana
Selama berlangsungnya kegiatan Praktik Kemahiran Hukum I di
Pengadilan Negeri Palangka Raya, para praktikan dituntut untuk
melakukan beberapa rangkaian tugas atau kegiatan harian di lembaga
peradilan tersebut. Adapun rincian dari tugas atau kegiatan harian selama
mengikuti PKH-I di Pengadilan Negeri Palangka Raya adalah
menyaksikan, mengamati dan mempelajari jalannya proses sidang di
Pengadilan Negeri Palangka Raya. Salah satunya yaitu, Perkara Nomor
371/Pid.B/2019/PN.Plk. yakni dalam perkara Pidana Biasa yaitu
Kejahatan yang Membahayakan Keamanan Umum Bagi Orang atau
Barang. Yang mana penuntut umum mengajukan dakwaan sebagai berikut
:
Primair :
Bahwa ia terdakwa BOBBY RAHMANI als BOBBY bin ISAT
SIDIK, pada hari Rabu tanggal 23 Juli 2019 sekitar jam 12.00 Wib atau
setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juli tahun 2019, bertempat
di Jalan Mahir Mahar KM. 6 Lingkar Luar Kelurahan Sabaru Kecamatan
Sabangau Kota Palangka Raya atau setidak-tidaknya pada suatu tempat
yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Palangka
Raya yang berwenang memeriksa dan mengadili, dengan sengaja
membakar, jika perbuatan itu dapat mendatangkan bahaya umum bagi
barang , perbuatan mana dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Bahwa awal mulanya pada hari Selasa Tanggal 23 Juli 2019 sekitar
jam 17.00 wib di Jalan Mahir Mahar KM. 6 Lingkar Luar Kelurahan
Sabaru Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya, terdakwa melakukan
pembakaran sampah berupa kertas, plastic, bekas makanan ringan dengan
menggunakan 1 (satu) buah korek api gas warna ungu merk tokai diatas
lahan seluas 25 X 40 meter, di pinggir Jalan Mahir Mahar KM. 6 Lingkar
Luar Kelurahan Sabaru Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya, setelah
8

terdakwa membakar sampah tersebut terdakwa menunggu api pembakaran


dan api sempat menjalar membakar semak-semak disekitar terdakwa
membakar sampah, kemudian terdakwa menyiram api yang menjalar
tersebut hingga sampai jam 18.00 wib. Setelah merasa api padam
selanjutnya terdakwa menuju ke pondok tempat terdakwa jaga yang
berjaraknya sekitar 5 (lima) meter dari tempat terdakwa membakar
sampah.
Selanjutnya pada hari Rabu Tanggal 24 Juli 2019 sekitar jam 07.00
wib, terdakwa bangun dan melihat ada asap keluar dari tempat terdakwa
membakar sampah, setelah itu terdakwa menyiramnya namun terdakwa
tidak bisa memastikan bahwa api benar-benar padam. lalu sekitar jam
10.30 wib terdakwa pergi ke Jalan Beliang No. 10 A Kelurahan Palangka
Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya untuk mengambil alat
penyemprot kandang ayam, setelah itu terdakwa kembali ke Jalan Mahir
Mahar KM. 6 Lingkar Luar Kelurahan Sabaru Kecamatan Sabangau Kota
Palangka Raya sekitar jam 12.00 wib, setelah sampai terdakwa melihat api
sudah membesar membakar lahan tersebut dan sudah banyak masyarakat
serta team damkar Kahutla yang menyiram air untuk memadamkan api.
Atas kejadian tersebut kemudian terdakwa beserta barang bukti di
bawa ke Polres Palangka Raya untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Bahwa perbuatan terdakwa tersebut dapat mengakibatkan bahaya
bagi umum salah satunya kabut asap di daerah Kalimantan Tengah
khususnya Palangka Raya, yang dapat membahayakan kesehatan
masyarakat (Ispa), mengganggu pendidikan serta membahayakan
penerbangan di Kota Palangka Raya.
Bahwa terdakwa tidak ada memiliki ijin untuk melakukan
pembakaran lahan tersebut dari pihak yang berwenang.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 187 ke-1 KUHPidana.
Subsidair :
Bahwa ia terdakwa BOBBY RAHMANI als BOBBY bin ISAT
SIDIK, pada hari Rabu tanggal 23 Juli 2019 sekitar jam 12.00 Wib atau
9

setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Juli tahun 2019, bertempat
di Jalan Mahir Mahar KM. 6 Lingkar Luar Kelurahan Sabaru Kecamatan
Sabangau Kota Palangka Raya atau setidak-tidaknya pada suatu tempat
yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Palangka
Raya yang berwenang memeriksa dan mengadili, menyebabkan karena
kesalahannya kebakaran, jika terjadi bahaya umum untuk barang karena
hal itu, perbuatan mana dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Bahwa awal mulanya pada hari Selasa Tanggal 23 Juli 2019 sekitar
jam 17.00 wib di Jalan Mahir Mahar KM. 6 Lingkar Luar Kelurahan
Sabaru Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya, terdakwa melakukan
pembakaran sampah berupa kertas, plastic, bekas makanan ringan dengan
menggunakan 1 (satu) buah korek api gas warna ungu merk tokai diatas
lahan seluas 25 X 40 meter, di pinggir Jalan Mahir Mahar KM. 6 Lingkar
Luar Kelurahan Sabaru Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya, setelah
terdakwa membakar sampah tersebut terdakwa menunggu api pembakaran
dan api sempat menjalar membakar semak-semak disekitar terdakwa
membakar sampah, kemudian terdakwa menyiram api yang menjalar
tersebut hingga sampai jam 18.00 wib. Setelah merasa api padam
selanjutnya terdakwa menuju ke pondok tempat terdakwa jaga yang
berjaraknya sekitar 5 (lima) meter dari tempat terdakwa membakar
sampah.
Selanjutnya pada hari Rabu Tanggal 24 Juli 2019 sekitar jam 07.00
wib, terdakwa bangun dan melihat ada asap keluar dari tempat terdakwa
membakar sampah, setelah itu terdakwa menyiramnya namun terdakwa
tidak bisa memastikan bahwa api benar-benar padam. lalu sekitar jam
10.30 wib terdakwa pergi ke Jalan Beliang No. 10 A Kelurahan Palangka
Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya untuk mengambil alat
penyemprot kandang ayam, setelah itu terdakwa kembali ke Jalan Mahir
Mahar KM. 6 Lingkar Luar Kelurahan Sabaru Kecamatan Sabangau Kota
Palangka Raya sekitar jam 12.00 wib, setelah sampai terdakwa melihat api
sudah membesar membakar lahan tersebut dan sudah banyak masyarakat
serta team damkar Kahutla yang menyiram air untuk memadamkan api.
10

Atas kejadian tersebut kemudian terdakwa beserta barang bukti di


bawa ke Polres Palangka Raya untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Bahwa perbuatan terdakwa tersebut dapat mengakibatkan bahaya
bagi umum salah satunya kabut asap di daerah Kalimantan Tengah
khususnya Palangka Raya, yang dapat membahayakan kesehatan
masyarakat (Ispa), mengganggu pendidikan serta membahayakan
penerbangan di Kota Palangka Raya.
Bahwa terdakwa tidak ada memiliki ijin untuk melakukan
pembakaran lahan tersebut dari pihak yang berwenang.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 188 KUHPidana.
2. Perkara Perdata Islam
Selama berlangsungnya kegiatan Praktik Kemahiran Hukum I di
Pengadilan Agama Palangka Raya, para praktikan dituntut untuk
melakukan beberapa rangkaian tugas atau kegiatan harian di lembaga
peradilan tersebut. Adapun rincian dari tugas atau kegiatan harian selama
mengikuti PKH-I di Pengadilan Agama Palangka Raya adalah
menyaksikan, mengamati dan mempelajari jalannya proses sidang di
Pengadilan Agama Palangka Raya. Salah satunya yaitu, Perkara Nomor
384/Pdt.G/2019/PA.Plk. yakni dalam perkara gugat cerai. Yang mana
penggugat mengajukan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa pada hari Ahad, tanggal 27 Desember 2015 M. yang
bertepatan dengan 15 Rabi’ul Awal 1437H., Penggugat dengan
Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai
Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Jekan Raya, Kota
Palangka Raya, sebagaimana ternyata dari Kutipan Akta Nikah
Nomor 0766/66/XII/2015 tanggal 28 Desember 2015;
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat mengambil tempat
kediaman di rumah orang tua Penggugat di Jalan Sepakat III,
Komplek Bangas Permai No. H.87, kemudian sejak 23 Maret 2019
Tergugat tinggal sebagaimana alamat tersebut di atas;
11

3. Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah


hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri namun belum di
karuniai keturunan;
4. Bahwa sejak 2017 ketentraman rumah tangga Penggugat dengan
Tergugat mulai tidak harmonis dengan adanya perselisihan antara
Penggugat dengan Tergugat yang terus menerus disebabkan antara
lain:
a. Tergugat sering sibuk masalah pekerjaannya dan tidak ada waktu
bersama Penggugat;
b. Apabila terjadi pertengkaran, Tergugat pernah mengucapkan kata
pisah kepada Penggugat yang membuat Penggugat sakit hati;
c. Tergugat sudah tidak bisa diajak bicara baik-baik lagi karena apabila
dinasehati Penggugat tentang perilaku Tergugat tersebut, namun
Tergugat hanya diam dan tetap pada perilakunya sehingga membuat
Penggugat sudah tidak sanggup lagi hidup berumah tangga bersama
Tergugat;
5. Bahwa puncaknya keretakan hubungan rumah tangga Penggugat
dengan Tergugat tersebut terjadi pada 23 Maret 2019, yang akibatnya
antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah, yang
meninggalkan tempat kediaman bersama adalah Tergugat;
6. Bahwa pihak keluarga dari kedua belah pihak belum ada usaha untuk
mendamaikan Penggugat dan Tergugat;
7. Bahwa dengan kejadian tersebut rumah tangga antara Penggugat
dengan Tergugat sudah tidak lagi dapat dibina dengan baik sehingga
tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah,
mawaddah dan rahmah sudah sulit dipertahankan lagi karenanya agar
masing-masing pihak tidak lebih jauh melanggar norma hukum dan
norma agama maka perceraian merupakan alternatif terakhir bagi
Penggugat untuk menyelesaikan permasalahannya;
8. Penggugat bersedia membayar biaya perkara sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
12

BAB III
ANALISIS HASIL PRAKTIK
A. Hasil yang diperoleh
1. Pengadilan Negeri Palangka Raya
a. Gambaran Umum Pengadilan Negeri Palangka Raya
Pengadilan Negeri Palangka Raya diresmikan pertama kali oleh
Bapak Direktur Jenderal Pembinaan Badan Peradilan Umum pada
tanggal 22 April 1976. Beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro,
Nomor 21 Palangka Raya. Pembangunan Gedung Pengadilan Negeri
Palangka Raya berdasarkan DIP tanggal 31 Maret 1975 Nomor
62/XIII/3/75 dengan biaya sebesar Rp. 71.095.000,- (tujuh puluh satu
juta sembilan puluh lima ribu rupiah), termasuk biaya pembelian
inventaris sebesar Rp. 2.595.000,- (dua juta lima ratus sembilan puluh
lima ribu rupiah). Selanjutnya berdasarkan DIP untuk tahun anggaran
1982/1983 telah dibangun penambahan gedung kantor dengan biaya
sebesar Rp. 11.975.000,- (sebelas juta sembilan ratus tujuh puluh lima
ribu rupiah).
Adapun Ketua Pengadilan Negeri Palangka Raya yang pernah
bertugas, adalah sebagai berikut:
NO. NAMA MASA

1. M. Simanjuntak, S.H. 1976


2. Thamrin Bardais, S.H. 2001-2003
3. Tumpak Sihombing, S.H., M.H. 2003-2005
4. Arifin R. Hutagaol, S.H., M.H. 2005-2007
5. P. Sihombing, S.H., M.H. 2007-2009
6. Kusriyanto, S.H., M.Hum. 2009-2010
7. Tani Ginting, S.H. 2010-2011
8. Hendra Situmorang, S.H. 2011-2013
9. Haris Munandar, S.H., M.H, 2013-2015
10. Mulyanto,S.H.,M.H 2015-2016
13

10. Parlas Nababan,S.H.,M.H. 2016-2017


11. Jumongkas L. Gaol, S.H.,M.H 2017-2018
KURNIA YANI DARMONO, SH.
12. 2018-Sekarang
M.Hum
Pengadilan Negeri Palangka Raya mempunyai Visi yang sama
dengan Visi Mahkamah Agung Republik Indonesia yakni;
“TERWUJUDNYA PENGADILAN
NEGERI/TIPIKOR/HUBUNGAN INDUSTRIAL PALANGKA
RAYA KELAS IA YANG AGUNG”.
Adapun Misi Pengadilan Negeri Palangka Raya, Sesuai dengan
Misi Mahkamah Agung Republik Indonesia, yakni:
1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan;
2. Mewujudkan pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan;
3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap keadilan;
Adapun fungsi dari Pengadilan Negeri /Tipikor/Hubungan
Industrial Palangka Raya Kelas IA antara lain:
1. Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa,
mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi
kewenangan pengadilan dalam tingkat pertama.
2. Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan
petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah
jajarannya, baik menyangkut teknis yudisial, administrasi
peradilan, maupun administrasi perencanaan/teknologi informasi,
umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pembangunan.
3. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas
pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris,
Panitera Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti di bawah
jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan
sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi umum
kesekretariatan serta pembangunan.
14

4. Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat


tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya,
apabila diminta.
5. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi
peradilan (teknis dan persidangan), dan administrasi umum
(perencanaan/teknologiinformasi/pelaporan,kepegawaian/organisas
i/tataalaksanan , dan keuangan/umum/perlengkapan).
6. Fungsi Lainnya: Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan
riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-
luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi
informasi peradilan.
Kemudian, mengenai struktur Pengadilan Negeri Kota Palangka
Raya adalah sebagai berikut:
a. Ketua Pengadilan
1) Membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang,
pelaksanaannya serta pengorganisasiannya.
2) Membuat penetapan tentang penunjukan susunan majelis Hakim
untuk memeriksa dan mengadili perkara.
3) Melakukan pengawasan secara rutin terhadap pelaksanaan tugas
dan memberi petunjuk serta bimbingan yang diperlukan baik bagi
para Hakim maupun seluruh pegawai.
4) Sebagai kawal depan Mahkamah Agung, yaitu dalam melakukan
pengawasan atas:
- Penyelenggaraan peradilan dan pelaksanaan tugas; para Hakim,
pejabat Kepaniteraan, Sekretaris, dan Jurusita di daerah
hukumnya.
- Masalah-masalah yang timbul.
- Masalah tingkah laku / perbuatan Hakim, pejabat Kepaniteraan
Sekretaris, dan Jurusita di daerah hukumnya.
- Masalah eksekusi yang berada di wilayah hukumnya untuk
diselesaikan dan dilaporkan kepada Mahkamah Agung.
15

5) Memberikan izin berdasarkan ketentuan undang-undang untuk


membawa keluar dari ruang Kepaniteraan: daftar, catatan, risalah,
berita acara serta berkas perkara.
6) Menetapkan panjar biaya perkara (dalam hal penggugat atau
tergugat tidak mampu, Ketua dapat mengizinkan untuk beracara
secara prodeo atau tanpa membayar biaya perkara).
b. Wakil Ketua Pengadilan
1) Membantu Ketua dalam membuat program kerja jangka pendek
dan jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya.
2) Mewakili dan melaksanakan tugas Ketua, apabila Ketua
berhalangan.
3) Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya.
4) Melaksanakan tugas sebagai Koordinator Pengawasan, yakni
melakukan pengawasan intern untuk mengamati apakah
pelaksanaan tugas telah dikerjakan sesuai dengan rencana kerja dan
ketentuan yang berlaku serta melaporkan hasil pengawasan
tersebut kepada Ketua.
c. Hakim
1) Membantu Pimpinan Pengadilan dalam membuat laporan kerja
jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya, serta
pengorganisasiannya;
2) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas pokok
dan fungsi pada unit-unit kerja di Pengadilan Negeri /Tipikor/HI
Palangka Raya, sesuai dengan surat keputusan Ketua Pengadilan
Pengadilan Negeri /Tipikor/HI Palangka Raya Kelas IA;
3) Melaksanakan pengawasan dan pengamatan (WASMAT) terhadap
pelaksanaan putusan pidana di Lembaga Pemasyarakatan dan
melaporkan kepada Mahkamah Agung;

4) Menerima, memeriksa dan memutus perkara;


5) Membuat Penetapan Hari Sidang dan Penetapan Penahanan;
16

6) Melakukan Mediasi Perkara-perkara perdata atas penunjukan


para pihak berperperkara/majelis hakim yang memeriksa
perkara bagi hakim/hakim bersertifikat mediator;
7) Melakukan diversi dalam perkara-perkara pidana anak bagi
hakim anak;
8) Mengemukakan pendapat dalam musyawarah majelis hakim;
9) Memeriksa dan meneliti kebenaran berita acara persidangan,
serta menandatangani bagi Ketua Majelis Hakim yang
memeriksa perkara;
10) Membuat, memeriksa dan meneliti serta menandatangani
putusan;
11) Melaksanakan tugas-tugas yang didelegasikan oleh
Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Negeri /Tipikor/HI Palangka
Raya dan melaporkan pelaksanaan tugas-tugas tersebut kepada
Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Negeri /Tipikor/HI Palangka
Raya.
d. Panitera
1) Membantu Pimpinan Pengadilan dalam membuat program kerja
jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaaan serta
pengorganisasiannya.
2) Mengatur pembagian tugas pejabat kepaniteraan.
3) Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang
Pengadilan.
4) Menyelenggarakan administrasi secara cermat mengenai jalannya
perkara perdata dan perkara pidana maupun situasi keuangan
perkara perdata.
5) Bertanggung jawab atas kepengurusan berkas perkara, putusan,
dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak
ketiga, surat-surat bukti dan surat-surat lainnya yang disimpan di
kepaniteraan.
6) Membuat akta dan salinan putusan.
17

7) Menerima dan mengirimkan berkas perkara.


8) Melaksanakan eksekusi putusan perkara perdata yang
diperintahkan oleh pimpinan pengadilan dalam jangka waktu yang
ditentukan.
e. Sekretaris
1) Membuat program kerja pelaksanaan anggaran selaku Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dilaksanakan setelah turun DIPA;
2) Menyusun rencana kegiatan kesekretariatan tahunan dan rencana
anggaran tahun berjalan;
3) Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas Sub Bagian Umum dan
Keuangan, Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata
Laksana, dan Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan
Pelaporan;
4) Mengkoreksi dan mengkoordinir surat-surat keluar yang dibuat
oleh Sub Bagian Umum dan Keuangan, Sub Bagian Kepegawaian,
Organisasi dan Tata Laksana, dan Sub Bagian Perencanaan,
Teknologi Informasi dan Pelaporan;
5) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait;
6) Menyusun data untuk keperluan evaluasi dan pelaporan seluruh
kegiatan untuk disampaikan kepada pimpinan.
7) Memeriksa barang-barang dari toko yang melampirkan faktur dan
kwitansi kemudian di opname dan diserahkan ke Sub Bagian
Umum dan Keuangan untuk disimpan di gudang barang persediaan
dan didistribusikan sesuai dengan permintaan masing-masing sub
bagian.
f. Panitera Muda Pidana
1) Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya
persidangan.
2) Melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan
persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih
18

berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah


perkara pidana.
3) Mengkoordinir pembagian tugas habis pada meja I, dan meja II.
4) Memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di
Kepaniteraan.
5) Memberi nomor register pada setiap perkara dengan acara
singkat yang telah diputus hakim atau diundurkan hari
persidangannya.
6) Mencatat setiap pekara yang diterima ke dalam buku daftar
disertai dengan catatan singkat tentang isinya.
7) Menyerahkan salinan putusan kepada jaksa, terdakwa atau
kuasanya serta lembaga pemasyarakatan apabila terdakwa
ditahan.
8) Menyiapkan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi
atau peninjauan kembali.
9) Menyiapkan berkas permohona grasi.
10) Menerahkan arsip berkas perkara / Permohonan grasi kepada
panitera muda hukum.
g. Panitera Muda Perdata
1) Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya
persidangan.
2) Melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan
perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan
urusan lain yang berhubungan dengan masalah perkara perdata.
3) Memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di
Kepaniteraan.
4) Mengkoordinir pembagian tugas habis pada meja I, meja II, dan
meja III.
5) Mencatat setiap pekara yang diterima ke dalam buku daftar disertai
dengan catatan singkat tentang isinya.
19

6) Menyerahkan salinan putusan kepada para pihak yang berperkara


bila memintanya.
7) Menyiapkan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi atau
peninjauan kembali.
8) Menyerahkan arsip berkas perkara kepada Panitera Muda Hukum.
h. Panitera Muda Hukum
1) Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya
persidangan.
2) Mengumpulkan, mengolah dan mengkaji data, menyajikan statistik
perkara, menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas
perkara atau permohonan grasi dan tugas lain yang diberikan
berdasarkan peraturan yang berlaku.
3) Menyimpan barang-barang bukti yang diserahkan jaksa.
i. Panitera Muda Khusus PHI
1) Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya
2) Melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan
perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan
urusan lain yang berhubungan dengan masalah perkara HI.
3) Mencatat setiap pekara yang diterima ke dalam buku daftar disertai
dengan catatan singkat tentang isinya.
4) Menyerahkan salinan putusan kepada para pihak yang berperkara
bila memintanya.
5) Menyiapkan berkas perkara yang dimohonkan kasasi .
6) Menyerahkan arsip berkas perkara kepada Panitera Muda Hukum.
j. Panitera Muda Khusus Tipikor
1) Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya
persidangan.
2) Melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan
perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan
urusan lain yang berhubungan dengan masalah perkara Tipikor.
3) Mengkoordinir pembagian tugas habis pada meja I, dan meja II.
20

4) Memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di


Kepaniteraan.
5) Mencatat setiap pekara yang diterima ke dalam buku daftar disertai
dengan catatan singkat tentang isinya.
6) Menyerahkan salinan putusan kepada jaksa, terdakwa atau
kuasanya serta lembaga pemasyarakatan apabila terdakwa ditahan.
7) Menyiapkan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi atau
peninjauan kembali.
8) Menyerahkan arsip berkas perkara kepada panitera muda hukum.
k. Panitera Pengganti
1) Membantu hakim/majelis hakim dengan mengikuti dan mencatat
jalannya sidang pengadilan, yang antara lain meliputi:
a. Mengetik penetapan penahanan;
b.Membuat berita acara persidangan yang harus selesai sebelum
sidang berikutnya;
c. Mengetik petikan putusan dan hal-hal lain terkait dengan
penyelesaian perkara;
d.Menyampaikan perintah majelis hakim/hakim kepada
jurusita/jurusita pengganti guna pemanggilan atau
pemberitahuan;
e. Mengkoordinasikan terkait persiapan persidangan kepada
majelis hakim/hakim.
2) Mengisi pemutakhiran data perkara dari semua proses persidangan
sampai dengan akan minutasi ke dalam aplikasi SIPP (Sistem
Informasi Penelusuran Perkara) /CTS (Case Tracking System)
sesuai dengan tugas dan fungsi Panitera Pengganti.
3) Menyerahkan berkas perkara kepada kepaniteraan
Perdata/Pidana/Tipikor/PHI bila berkas perkara telah diminutasi.
l. Kasubbag Perencanaan, Teknologi Informasi Dan Pelaporan
21

1) Menyusun rencana kegiatan sub bagian perencanaan


berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu dan sumber data
yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
2) Memberikan petunjuk, arahan dan membagi tugas kepada
bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, secara lisan maupun
tulisan guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
3) Melaksanakan koordinasi dengan sub-sub bagian fungsional
maupun sekretariatan secara langsung maupun tidak langsung
untuk mendapatkan masukan, data dan informasi guna
memperoleh hasil kerja yang optimal
4) Menyiapkan konsep naskah bidang perencanaan, tekn informasi
dan pelaporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas
5) Menyiapkan rumusan program kegiatan berdasarkan hasil
rangkuman rencana kegiatan bidang-bidang dalam rangka
penyusunan anggaran pendapatan belanja di lingkungan
Pengadilan Negeri /Tipikor/HI Palangka Raya.
6) Menghimpun, meneliti dan mengoreksi bahan usulan program
kegiatan dari masing-masing sub bidang sesuai ketentuan yang
berlaku.
7) Menyusun laporan pelaksanaan tugas sub bagiann perencanaan,
IT dan pelaporan kepada sekretaris sebagai dasar pengambilan
kebijakan lebih lanjut
8) Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan
pelaksanaan tugas dan rencana kegiatan sub bagian
perencanaan, IT dan pelaporan serta menyampaiakan bahan
tindak lanjut untuk penyelesaian masalahnya.
9) Membuat laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP),
10) Rencana Strategis (RENSTRA),
11) Rencana Kinerja Tahunan(RKT),
12) Indikatir Kerja Utama (IKU)
22

13) Laporan Tahunan (LT)


14) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan
atau sekretaris sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sub bagian
perencanaan, teknologi informasi dan pelaporan.
m. Kasubbag Kepegawaian, Organisasi Dan Tatalaksana
1) Membuat usul pemberian kartu pegawai bagi CAPEG yang
telah diangkat Pegawai Negeri Sipil.
2) Menganalisa data kepegawaian untuk menyiapkan DUK bagi
pegawai negeri.
3) Menyiapkan penyelenggaraan Sumpah PNS dan sumpah serta
pelantikan jabatan.
4) Melaksanakan pengusulan kenaikan pangkat.
5) Melakukan pengusulan pengangkatan dalam jabatan struktural.
6) Melaksanakan pengusulan pemindahan pegawai.
7) Mengusulkan pemberhentian dan pemensiunan.
8) Menyusun DUK dan Bezetting pegawai dalam lingkungan
pengadilan negeri.
9) Membuat daftar Nominatif pegawai yang akan naik pangkat,
cuti, kenaikan gaji berkala, pensiun dan lain-lainnya yang
berkaitan dengan kepegawaian.
n. Kasubbag Umum Dan Keuangan
1) Mengkoordinasikan pendistribusian, pengelolaan arus surat masuk.
2) Mengkoordinasikan pengiriman surat keluar untuk memperlancar
penyampaian informasi.
3) Mengklasifikasikan arsip di lingkungan pengadilan negeri.
4) Menyelenggarakan urusan kearsipan dengan mengatur kegiatan
penyediaan, pelayanan peminjaman, penyimpanan dan
pemeliharaan arsip surat-surat dan kantor.
5) Menyelenggarakan pemeliharaan kendaraan dinas agar selalu
dalam keadaan siap untuk digunakan.
23

6) Menyelenggarakan administrasi biaya pemeliharaan kendaraan


dinas sebagai bahan pertanggung jawaban penggunaan kendaraan
dinas.
7) Menyelenggarakan pemeliharaan alat perlengkapan kantor, gedung
kantor, dan rumah dinas sesuai dengan rencana dan anggaran yang
telah ditetapkan.
8) Menyelenggarakan pemeliharaan pemakaian telepon, listrik, air
bersih dan kebersihan ruangan agar dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
9) Mengkoordinasikan pelaksanaan pengamanan di lingkungan
pengadilan negeri.
10) Melaksanakan pengadaan perlengkapan kantor (ATK) untuk
keperluan setiap bulan.
11) Meneliti berkas tagihan pemeliharaan alat perlengkapan kantor,
gedung kantor, dan biaya langganan telepon, listrik dan air bersih
untuk mendapatkan penyelesaian pembayaran.
12) Membuat daftar gaji/lembur dan rapel pegawai sebagai bahan
untuk melakukan pembayaran gaji/lembur dan rapel.
13) Melakukan pembayaran gaji pegawai sesuai dengan daftar gaji.
14) Mempersiapkan dan menyelenggarakan pengurusan perjalanan
dinas dalam rangka kelancaran tugas.
15) Mengkoodinasikan penyusunan daftar usulan kegiatan
16) Melakukan pencairan berdasarkan SPM yang diterima.
17) Melakukan pembayaran atas tagihan beban anggaran belanja
18) Melaksanakan pemotongan pajak pada setiap pengeluaran sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
19) Memeriksa dan meneliti surat pertanggung jawaban penggunaan
anggaran rutin sesuai dengan bukti-bukti pengeluarannya.
20) Menyelenggarakan pembukuan atas SPJ kedalam buku kas umum
atau buku-buku pembantu lainnya untuk dilakukan perhitungan
24

dan verifikasi dengan mengetahui perkembangan realisasi


anggaran yang telah disediakan.
b. Jenis-jenis Pelayanan Kepada Masyarakat
1) Layanan Masyarakat Tidak Mampu
Persyaratan untuk mendapatkan layanan dari Posbakum
Pengadilan Negeri Palangka Raya:
a) Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan
oleh Kepala Desa/Lurah/Kepala Wilayah setingkat yang
menyatakan bahwa benar yang bersangkutan tidak mampu
membayar biaya perkara;
b) Surat Keterangan Tunjangan Sosial lainnya seperti Kartu
Keluarga Miskin (KKM), Kartu Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas), Kartu Beras Miski (Raskin), Kartu
Program Harapan (PKH), Kartu Bantuan Langsung Tunai
(BLT), Kartu Perlindungan Sosial (KPS), atau dokumen
lainnya yang berkaitan dengan daftar penduduk kurang mampu
(miskin) dalam basis data terpadu pemerintah yang dikeluarkan
oleh instansi lain yang berwenang untk memberikan
keterangan tidak mampu;
c) Surat Pernyataan tidak mampu membayar jasa advokat yang
dibuat dan ditandatangani oleh pemohon layanan Posbakum
Pengadilan dan disetujui oleh Petugas Posbakum Pengadilan
Negeri Palangka Raya.
d) Pemberi layanan Posbakum Pengadilan Negeri Palangka Raya
sebagai Dokumentasi Pengadilan Negeri Palangka Raya, yang
terdiri dari :
- Formulir permohonan,
- Dokumen persyaratan yang telah tertera,
- Kronologis perkara seperti tanggal dan agenda
persidangan,
25

- Dokumen hukum yang telah di buat di Posbakum


Pengadilan Negeri Palangka Raya,
- Pernyataan telah diberikannya layanan yang di
tandatangani oleh petugas Posbakum Pengadilan Negeri
Palangka Raya dan penerima layanan dari Posbakum
Pengadilan Negeri Palangka Raya
- Apabila penerima layanan Posbakum Pengadilan Negeri
Palangka Raya Tidak Sanggup Membayar Perkara, maka
petugas Posbakum Pengadilan Negeri Palangka Raya akan
memberikan Formulir Permohonan Pembebasan Biaya
Perkara untuk diajukan Kepada Ketua Pengadilan Negeri
Palangka Raya,
- Apabila Penerima Layanan Posbakum Pengadilan
memerlukan bantuan hukum berupa pendampingan di
sidang pengadilan, maka petugas Posbakum Pengadilan
Negeri Palangka Raya akan memberikan informasi
mengenai prosedur bantuan hukum di Pengadilan Negeri
Palangka Raya dan daftar Organisasi Bantuan Hukum
sebagai mana dimaksud dalam UU Nomor 16 Tahun 2011
Tentang Bantan Hukum atau Organisasi Bantuan Hukum
atau advokat lainnya yang dapat memberikan bantuan
hukum secara Cuma-Cuma (Gratis).
c. Prosedur Beracara Di Pengadilan Negeri Palangka Raya
a. Prosedur Perkara Pidana
1) Meja Pertama
a) Menerima perkara pidana, lengkap dengan surat dakwaannya
dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara tersebut.
b) Pendaftaran perkara pidana biasa dalam buku register induk,
dilaksanakan dengan mencatat nomor perkara sesuai dengan
urutan dalam buku register tersebut.
26

c) Pendaftaran perkara pidana singkat, dilaksanakan setelah


Hakim menetapkan dalam persidangan, bahwa perkara tersebut
akan diperiksa menurut acara pemeriksaan singkat.
d) Pendaftaran perkara tindak pidana ringan dan lalu lintas
dilaksanakan setelah perkara itu diputus oleh Pengadilan.
e) Pengisian kolom-kolom buku register, harus dilaksanakan
dengan tertib dan cermat, berdasarkan jalannya penyelesaian
perkara.
f) Berkas perkara yang diterima, harus dilengkapi dengan
formulir Penetapan Majelis Hakim disampaikan kepada Wakil
Panitera, selanjutnya segera diserahkan kepada Ketua
Pengadilan Negeri melalui Panitera.
g) Perkara yang sudah ditetapkan Majelis Hakimnya, segera
diserahkan kepada Majelis Hakim yang ditunjuk setelah
dilengkapi dengan formulir Penetapan Hari Sidang, dan
pembagian perkara dicatat dengan tertib.
h) Penetapan hari sidang pertama dan penundaan sidang beserta
alasan penundaannya yang dilaporkan oleh Panitera Pengganti
setelah persidangan, harus dicatat didalam buku register
dengan tertib.
i) Pemegang buku register, harus mencatat dengan cermat dalam
register yang terkait, semua kegiatan perkara yang berkenaan
dengan perkara banding, kasasi, peninjauan kembali, grasi dan
pelaksanaan putusan ke dalam buku register induk yang
bersangkutan.
2) Meja Kedua
a) Menerima pernyataan banding, kasasi, peninjauan kembali, dan
grasi/remisi.
b) Menerima/memberikan tanda terima atas:
- Memori banding.
- Kontra memori banding.
27

- Memori kasasi.
- Kontra memori kasasi.
- Alasan peninjauan kembali.
- Jawaban/tanggapan peninjauan kembali.
- Permohonan grasi/remisi.
- Penangguhan pelaksanaan putusan.
- Membuat akta permohonan berpikir bagi terdakwa.
- Membuat akta tidak mengajukan permohonan banding.
- Menyiapkan dan menyerahkan salinan-salinan putusan
Pengadilan, apabila ada permintaan dari pihak yang
bersangkutan.
- Pelaksanaan tugas-tugas pada Meja Pertama dan Meja Kedua,
dilakukan oleh Panitera Muda Pidana dan berada langsung
dibawah pengamatan Wakil Panitera.
b. Administrasi Perkara Pidana Banding
1) Permohonan banding diajukan dalam waktu 7 (tujuh) hari sesudah
putusan dijatuhkan, atau setelah putusan diberitahukan kepada
terdakwa yang tidak hadir dalam pengucapan putusan.
2) Permohonan banding yang diajukan melampaui tenggang waktu
tersebut harus ditolak dengan. membuat surat keterangan.
3) Permohonan banding yang telah memenuhi prosedur dan waktu
yang ditetapkan, harus dibuatkan akta pemyataan banding yang
ditandatangani oleh Panitera dan pemohon banding, serta
tembusannya diberikan kepada pemohon banding.
4) Dalam hal pemohon tidak dapat menghadap, hal ini harus dicatat
oleh Panitera dengan disertai alasannya dan catatan tersebut harus
dilampirkan dalam berkas perkara serta juga ditulis dalam daftar
perkara pidana.
5) Permohonan banding yang diajukan harus dicatat dalam buku
register induk perkara pidana dan register banding.
28

6) Panitera wajib memberitahukan permohonan banding dari pihak


yang satu kepada pihak yang lain.
7) Tanggal penerimaan memori dankontra memori banding, harus
dicatat dan salinannya disampaikan kepada pihak yang lain,
dengan membuat relas pemberitahuan/penyerahannya.
8) Sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi, selama 7
hari pemohon banding wajib diberi kesempatan untuk mempelajari
berkas perkara.
9) Dalam waktu 14 (empat betas) hari sejak permohonan banding
diajukan, berkas perkara banding berupa berkas A dan B harus
sudah dikirim ke Pengadilan Tinggi.
10) Selama perkara banding belum diputus oleh Pengadilan Tinggi,
permohonan banding dapat dicabut sewaktu-waktu, dan dalam hal
sudah dicabut tidak boleh diajukan permohonan banding lagi.
c. Perkara Pidana Kasasi
1) Permohonan kasasi diajukan dalam waktu 14 (empat belas) hari
sesudah putusan pengadilan yang dimintakan kasasi diberitahukan.
2) Permohonan kasasi yang telah memenuhi prosedur, dan tenggang
waktu yang te1ah ditetapkan harus dibuatkan akta pernyataan
kasasi yang ditandatangani oleh Panitera.
3) Permohonan kasasi wajib diberitahukan kepada pihakl awan dan
dibuatkan akta/relaas pemberitahuan permohonan kasasi.
4) Terhadap permohonan kasasi yang melewati tenggang waktu
tersebut, tetap diterima dengan membuat surat keterangan oleh
Panitera yang diketahui oleh Ketua Pengadilan Negeri, dan berkas
perkara tersebut dikirim ke Mahkamah Agung.
5) Memori kasasi selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat betas)
hari sesudah pernyataan kasasi, harus sudah diterima pada
Kepaniteraan Pengadilan Negeri.
29

6) Dalam hal terdakwa selaku pemohon kasasi kurang memahami


hukum, Panitera wajib menanyakan dan mencatat alasan-alasan
kasasi dengan membuat memori kasasi baginya.
7) Dalam hal pemohon kasasi tidak menyerahkan memori kasasi,
panitera harus membuat pernyataan bahwa pemohon tidak
mengajukan memori kasasi.
8) Sebelum berkas perkara dikirim kepada Mahkamah Agung, pihak
yang bersangkutan hendaknya diberi kesempatan mempelajari
berkas perkara tersebut.
9) Selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah
tenggang waktu mengajukan memori kasasi berakhir, berkas
perkara berupa berkas A dan B harus sudah dikirim ke Mahkamah
Agung.
10) Foto copy relas pemberitahuan putusan Mahkamah Agung, supaya
dikirim ke Mahkamah Agung.
d. Perkara Pidana Peninjauan Kembali (PK)
1) Permohonan Peninjauan Kembali dari terpidana atau ahli warisnya
beserta alasan-alasannya, diterima oleh Panitera dan ditulis dalam
suatu surat keterangan yang ditanda tangani oleh Panitera dan
pemohon.
2) Dalam hal terpidana selaku pemohon peninjauan kembali kurang
memahami hukum, Panitera wajib menanyakan dan mencatat
alasan-alasan secara jelas. dengan membuatkan surat permohonan
peninjauan kembali.
3) Dalam hal Pengadilan Negeri menerima permintaan peninjauan
kembali, wajib memberitahukan permintaan peninjauan kembali
kepada Jaksa Penuntut Umum.
4) Dalam waktu 14 (empat belas) hari, setelah permohonan
peninjauan kembali diterima Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan
Negeri menunjuk Hakim yang tidak memeriksa perkara semula
yang dimintakan peninjauan kembali, untuk memeriksa alasan
30

permintaan peninjauan kembali tersebut, yang mana pemohon dan


Jaksa ikut hadir dalam menyampaikan pendapatnya.
5) Panitera wajib membuat berita acara pemeriksaan peninjauan
kembali dan ditandatangani oleh Hakim, Jaksa, pemohon dan
Panitera.
6) Panitera wajib membuat berita acara pendapat Ketua/Hakim
Pengadilan Negeri tentang peninjauan kembali.
7) Dalam waktu 30 hari Panitera mengirimkan berkas perkara
permohonan peninjauan kembali, berita acara pemeriksaan, dan
berita acara pendapat Ketua/Hakim, dan menyampaikan tembusan
surat pengantarnya kepada pemohon dan Jaksa.
8) Dalam hal yang dimintakan peninjauan kembali putusan
Pengadilan tingkat banding, maka tembusan surat pengantar, berita
acara pemeriksaan, dan berita acara pendapat Ketua/Hakim
disampaikan kepada Pengadilan Tingkat Banding yang
bersangkutan.
9) Foto copy relas pemberitahuan putusan Mahkamah Agung supaya
dikirim ke Mahkamah Agung.
Prosedur Penerimaan Permohonan Grasi/Remisi.
1) Permohonan grasi/remisi harus diajukan kepada Panitera
Pengadilan yang memutus pada tingkat pertama.
2) Surat permohonan grasi tersebut, beserta berkas perkara semula
termasuk putusan-putusan atas perkara tersebut, disampaikan
kepada Hakim yang memutus pada tingkat pertama atau kepada
Ketua Pengadilan untuk mendapatkan pertimbangan tentang
permohonan grasi tersebut.
3) Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah permohonan grasi/remisi
diterima, maka permohonan grasi serta berkas perkara yang
bersangkutan, dengan disertai pertimbangan Hakim/Ketua
Pengadilan, kepada Kepala Kejaksaan Negeri.
31

4) Dalam perkara singkat permohonan dan berkas perkara dikirim


kepada Mahkamah Agung.
5) Permohonan grasi/remisi dicatat dalam register induk perkara
pidana dan register grasi/remisi.
f. Prosedur Perkara Perdata
1) Meja Pertama
a) Menerima permohonan gugatan, permohonan banding,
permohonan kasasi, permohonan peninjauan kembali,
permohonan eksekusi, dan permohonan somasi.
b) Permohonan perlawanan yang merupakan verzet terhadap
putusan verstek, tidak didaftar sebagai perkara baru.
c) Permohonan perlawanan pihak ke III (derden verzet)
didaftarkan sebagai perkara baru dalam gugatan.
d) Menentukan besarnya panjar biaya perkara yang dituangkan
dalam SKUM rangkap tiga.
e) Dalam menentukan besarnya panjar biaya perkara.
mempertimbangkan jarak dan kondisi daerah tempat tinggal
para pihak, agar proses persidangan yang berhubungan dengan
panggilan dan pemberitahuan dapat terselenggara dengan
lancar.
f) Dalam mernperhitungkan panjar biaya perkara, bagi
Pengadilan Tingkat Pertama, agar mempertimbangkan pula
biaya administrasi yang dipertanggungjawabkan dalam putusan
sebagai biaya administrasi.
g) Menyerahkan surat permohonan, gugatan, permohonan
banding, permohonan kasasi, permohonan peninjauan kernbali,
permohonan eksekusi, dan permohonan somasi yang
dilengkapi dengan SKUM kepada yang bersangkutan, agar
membayar uang panjar perkara yang tercantum dalam SKUM,
kepada Pemegang Kas Pengadilan Negeri.
2) Kas
32

a) Kas merupakan bagian dari Meja Pertama.


b) Pemegang Kas rnenerima dan membukukan uang panjar biaya
perkara sebagaimana tercantum didalam SKUM pada buku
jurnal keuangan perkara yang bersangkutan.
c) Pencatatan panjar perkara dalam buku jurnal, khusus perkara
tingkat pertama (Gugatan, Permohonan, dan Somasi), nomor
urut perkara harus sama dengan nomor halaman buku jurnal.
d) Nomor tersebut menjadi nomor perkara yang oleh pemegang
Kas diterakan dalam SKUM dan lembar pertama surat
gugat/permohonan.
e) encatatan perkara banding, kasasi, peninjauan kernbali dan
eksekusi dalam SKUM dan Buku Jurnal menggunakan nomor
perkara awal.
f) Biaya administrasi untuk perkara gugatan, permohonan, dan
somasi, dikeluarkan pada saat telah diterimanya panjar biaya
perkara.
g) Hak-hak Kepaniteraan yang berupa pencatatan permohonan
banding dan kasasi, juga dikeluarkan pada saat telah
diterimanya panjar biaya perkara.
h) Biaya meterai dan redaksi dikeluarkan pada saat perkara
diputus.
i) Pengeluaran uang perkara untuk keperluan lainnya didalam
ruang lingkup hak-hak kepaniteraan dilakukan menurut
ketentuan yang berlaku.
j) Semua pengeluaran uang yang merupakan hak-hak
kepaniteraan, adalah sebagai pendapatan negara.
k) Seminggu sekali Pemegang Kas barus menyerahkan uang hak-
hak kepaniteraan kepada Bendaharawan penerima, untuk
disetorkan kepada Kas Negara. Setiap penyerahan, besarnya
uang agar dicatat dalam kolom 19 KI-A9, dengan dibubuhi
tanggal dan tanda tangan serta nama Bendaharawan Penerima.
33

l) Pengeluaran uang yang diperlukan bagi penyelenggaraan


peradilan untuk ongkos-ongkos panggilan, pemberitahuan,
pelaksanaan sita, pemeriksaan setempat, sumpah penerjemah,
dan eksekusi harus dicatat dengan tertib dalam masing-masing
buku jurnal.
m) Ongkos-ongkos tersebut dapat dikeluarkan atas keperluan yang
nyata, sesuai dengan jenis kegiatan tersebut.
n) Kasir mencatat penerimaan dan pengeluaran uang setiap bari,
dalam buku jurnal yang bersangkutan dan mencatat dalam
buku kas bantu yang dibuat rangkap dua, lembar pertama
disimpan Kasir, sedangkan lembar kedua diserahkan kepada
Panitera sebagai laporan.
o) Panitera atau staf Panitera yang ditunjuk dengan Surat
Keputusan Ketua Pengadilan Negeri, mencatat dalam buku
induk keuangan yang bersangkutan.
3) Meja Kedua
a) Mendaftar perkara yang masuk ke dalam buku register induk
perkara perdata sesuai nomor perkara yang tercantum pada
SKUM/surat gugatan/permohonan.
b) Pendaftaran perkara dilaksanakan setelah panjar biaya perkara
dibayar pada Pemegang Kas.
c) Perkara verzet terhadap putusan verstek tidak didaftar sebagai
perkara baru.
d) Sedangkan perlawanan pihak ke III (derden verzet) didaftar
sebagai perkara baru.
e) Nomor perkara dalam register sama dengan nomor perkara
dalam buku jurnal.
f) Pengisian kolom-kolom buku register, harus dilaksanakan
dengan tertib dan cermat berdasarkan jalannya penyelesaian
perkara.
34

g) Berkas perkara yang diterima, dilengkapi dengan formulir


Penetapan Majelis Hakim, disampaikan kepada Wakil Panitera
untuk diserahkan kepada Ketua Pengadilan Negeri melalui
Panitera.
h) Perkara yang sudah ditetapkan Majelis Hakimnya, segera
diserahkan kepada Majelis Hakim yang ditunjuk, setelah
dilengkapi dengan formulir Penetapan Hari Sidang, dan
pembagian perkara dicatat dengan tertib.
i) Penetapan hari sidang pertama, penundaan persidangan,
beserta alasan penundaan berdasarkan laporan Panitera
Pengganti setelah persidangan, harus dicatat di dalam buku
register dengan tertib.
j) Pemegang buku register induk, harus mencatat dengan cermat
dalam register yang terkait, semua kegiatan perkara yang
berkenaan dengan perkara banding, kasasi, peninjauan
kembali, dan eksekusi ke dalam register buku induk yang
bersangkutan.
4) Meja Ketiga
a) Menyiapkan dan menyerahkan salinan putusan Pengadilan
apabila ada permintaan dari para pihak.
b) Menerima dan memberikan tanda terima atas:
- memori banding.
- kontra memori banding.
- memori kasasi.
- kontra memori kasasi.
- jawaban/tanggapan atas alasan P.K.
c) Mengatur urutan dan giliran Jurusita atau para Jurusita
Pengganti yang melaksanakan pekerjaan kejurusitaan yang
telah ditetapkan oleh Panitera.
35

d) Pelaksanaan tugas-tugas pada Meja Pertama, Meja Kedua, dan


Meja Ketiga dilakukan oleh Kepaniteraan Perdata dan berada
langsung dibawah pengamatan Wakil Panitera.
g. Tata cara berperkara perdata melalui beberapa tahap antara
lain:
1) Menerima perkara
a) Pengajuan perkara gugatan (pasal 118 HIR)
b) Pembayaran panjar biaya perkara
c) Pendaftaran perkara
d) Penetapan majelis hakim
e) Penetapan panitera sidingPenetapan hari siding (pasal 112
HIR)
f) Pemanggilan penggugat dan tergugat
2) Memeriksa perkara (pasal 372 HIR)
a) Pemeriksaan pendahuluan
b) Pembacaan gugatan
c) Jawaban gugatan
d) Replik
e) Duplik
f) Pembuktian (pasal 137, 172 dan 176 HIR)
g) Kesimpulan
h) Putusan hakim
h. Tata cara perkara pidana melalui beberapa tahap, antara
lain:
1) Penyelidikan perkara
a) Penerimaan laporan atau pengaduan
b) Melakukan tindakan pertama saat terjadi peristiwa (pasal
102 dan 111 KUHAP)
c) Menyuruh berhenti atau memeriksa tanda pengenal
d) Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan
penyitaan (pasal 17, 20-31 KUHAP)
36

e) Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat-surat (pasal


128-130, pasal 41-42 KUHAP)]
f) Mengambil sidik jari dan memotret
g) Mengambil untuk diperiksa sebagai tersangka atau saksi
h) Mendatangkan saksi ahli
i) Menghentikan penyelidikan
j) Membuat berita acara pemeriksaan
k) Menyerahkan BAP dari polisi kepada jaksa
l) Kejaksaan melakukan pemeriksaan BAP dan memberikan
penyelidikan lanjut
m) Kejaksaan menyerahkan BAP kepada pengadilan Negeri
2) Penerimaan perkara
a) Penyerahan BAP kepada panitera
b) Pendaftaran perkara
c) Penetapan majelis hakim
d) Penunjukan panitera siding
e) Penetapan hari siding
f) Pemanggilan para pihak
g) Tahap ketiga
h) Pembacaan gugatan
i) Jawaban tergugat
j) Replik
k) Duplik
l) Pembuktian
m) Kesimpulan
n) Putusan hakim
2. Pengadilan Agama Palangka Raya
A. Gambaran Umum Pengadilan Agama Palangka Raya
Provinsi Kalimantan Tengah diresmikan pembentukannya oleh
presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno pada tahun 1967
yang terdiri dari satu kotamadya dan lima kabupaten. Seiring dengan
37

pembentukan provinsi tersebut yang baru kota di Palangka Raya dengan


serta merta diperlukan lembaga penunjang yang menjalankan
pemerintahan yang baru dientuk tersevut, maka secara bertahap
dibentuklah institusi kelembagaan baik yang ditingkat provinsi maupun
tingkat kabupaten
Sampai tahun 1967 Pengadilan Agama Palangka Raya belum
terbentuk. Masyarakat muslim di Palangka Raya merasa perlu
memohon pemerintah pusat melalui tokoh0tokoh masyarakat untuk
membentuk Pengadilan Agama di Palangka raya karena Pengadilan
Negeri sudah terbentuk. Menyikapi keinginan dari masyarakat Palangka
Raya dalam rapat kerja Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat
Beragama Islam yang di adakan pada tanggal 2-4 april 1968 di
Banjarmasin dalam putusan hasil rapat tersebut antara lain
menghendaki agar segera dibentuk Pengadilan Agama atau Mahkamah
Syariah di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Dan usulan
tersebut ternyata di jadikan pertimbangan oleh Menteri Agama dalam
pembuatan surat keputusan Nomor 95 tahun 1968 yang menjadi dasar
pembentukan pengadilan agama Palangka Raya.
Dasar Hukum Pementukan Pengadilan Agama Palangka Raya
mengacu pada peraturan pemerintah Nomor 45 tahun 1957 tentang
Pembentukan Pengadilan Agama atau Mahkamah Syariah diluar jawa
dan Madura. Dalam pasal 1 peraturan pemerintah tersebut disebutkan:
“ditempat-tempat yang ada Pengadilan Negeri ada sebuah Pengadilan
Agama atau Mahkamah syariah yang daerah hukumnya sama dengan
daerah hukum Pengadilan Negeri”.
Dalam pasal 12 peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1957 disebutkan
juga bahwa “pelaksanaan dari peraturan ini diatur oleh Mentari
Agama”. Sehubungan dengan peraturan pemerintah tersebut Menteri
Agama mengeluarkan keputusan Menteri Agama Nomor 195 tahun
1968 tentang penambahan pembentukan pengadilan Agama atau
38

Mahkamah syariah di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Nusa


Tenggara dan Sumatera
Dalam surat keputusan Menteri Agama tersebut diseutkan dalam
poin menetapkan “Membentuk Pengadilan Agama atau Mahkamah
syariah di daerah-daerah dan berkedudukan di kota-kota sebagai
berikut:
1. Kotamadya Palangka Raya di Palangka Raya
2. Kabupaten Kotawaringin Barat di Pangkalan Bun
3. Kabupaten Barito di Buntok”.
Dalam poin ke enam Keputusan Menteri Agama tersebut
disebutkan “keputusan ini mulai berlaku pada hari ditetapkan”.
Sedangkan keputusan tersebut ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28
Agustus 1968.
Pengadilan Agama Palangkaraya merupakai salah satu lembaga
Peradilan yang menyelenggarakan kkuasaan kehakiman dengan tugas
pokok sebagaimana tersebut dalam Undang-undang Nomor 7 tahun
1989 tentang peradilan agama, yang dirubah dengan Undang-undang
nomor 3 tahun 2006 dan terakhir diruah dengan Undang-undang nomor
50 tahun 2009, yakni: menerima, memeriksa dan mengadili serta
menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang
beragama islam dibidang:
1. Perkawinan
2. Waris
3. Wasiat
4. Hibah
5. Wakaf
6. Zakat
7. Infaq
8. Shadaqah dan
9. Ekonomi Syari’ah
39

Adapun Hakim Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Tengah


yang bertugas, adalah sebagai berikut:
No. Nama Jabatan
Drs. H Muhammad Najamudin,
1 Hakim Madya Utama
M.H.I
2 Dra. Ida Sariani, S.H,.M.H.I Hakim Madya Muda
3 Drs. Sanusi Hakim Madya Utama
4 Drs. Mahali, S.H,.M.H. Hakim Madya Utama
Dra. Hj Juraidah Hatimah,
5 Hakim Madya Utama
S.H,.M.H.I
6 Drs. H Muhammad Azhari,M.H.I Hakim Madya Utama
7 Dra. Siti Norhasanah Hakim Madya Utama
8 Drs. H Abdul Hamid,S.H,.M.H Hakim Madya Utama

Struktur organisasi di Pengadilan Agama Kalimantan Tengah adalah


sebagai berikut:
1. Ketua, yang menjadi ketua di Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan
Tengah antara lain bapak Drs.H.Hatpiadi, S.H., M.H. Adapun tugas
pokok dan fungsi ketua adalah Memimpin dan bertanggung jawab atas
terselenggaranya pelaksanaan tugas Pengadilan Tinggi Agama
Kalimantan Tengah dengan baik dan menjaga terpeliharanya citra
serta wibawa Badan Peradilan Agama di Kalimantan Tengah. Adapun
uraian tugas ketua adalah sebagai berikut:
a. Memimpin pelaksanaan tugas Pengadilan Agama Palangka Raya
b. Membuat perencanaan/program kerja menetapkan sasaran dan
menjadwalkan rencana kegiatan setiap tahun kegiatan dan
melakukan pengawasan atas pelaksanaannya dengan baik serasi
dan selaras
c. Membagi tugas dan menentukan penanggungjawab secara jelas
dalam rangka mewujudkan keserasian dan kerja sama antar
40

sesama pejabat, menggerakan dan mengarahkan pelaksanaannya


dilingkungan Pengadilan Agama Palangka Raya
d. Menyelenggarakan administrasi peradilan baik administrasi
perkara maupun umum dan mengawasi keuangan perkara maupun
rutin/pembangunan
e. Melaksanakan pertemuan berkala setidak-tidaknya sekali dalam
sebulan dengan para hakim serta dengan para pejabat lainnya baik
struktural maupun fungsional dan sekurang-kurangnya 3 bulan
sekali dengan seluruh karyawan
f. Memberi petunjuk dan bimbingan yang diperlakukan baik bagi
para hakim, pejabat lainnya maupun seluruh karyawan
g. Mempersiapkan kader dalam rangka menghadapi alih generasi .
h. Melakukan koordinasi antar sesama intansi penegak hukum dan
kerja sama dengan intansi-intansi lain serta dapat memberikan
keterangan-keterangan, pertimbangan, nasihat tentang hukum
Islam kepada intansi pemerintah apabila diminta
i. Memperhatikan keluhan-keluhan dari masyarakat dan
menaggapinya bila dipandang perlu
j. Mempelajari berkas perkara dan atau surat-surat lain yang
berhubungan dengan perkara yang diajukan dan membagikan
kepada majelis hakim untuk diselesaikan
k. Menetapkan perkara yang harus diadili berdasarkan nomor urut
kecuali untuk perkara tertentu yang karena menyangkut
kepentingan umum harus segera diadili, maka perkara itu
didahulukan
l. Memimpin dan mengawasi kesempurnaan pelaksanaan penetapan
atau putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuasaan
hukum tetap
m. Memantau dan mengawasi pelaksanaan tugas dan tingkah laku
hakim, panitera sekretaris dan juru sita
41

n. Melaksanakan pembagian tugas dengan wakil ketua serta bekerja


sama dengan baik
o. Melaksanakan konsultasi dengan atasan setiap saat diperlukan
p. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan
q. Mengevaluasi prestasi kerja para aparat dilingkungan Pengadilan
Agama Palangka Raya
r. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada ketua ke PTA. Kalimantan
Tengah.
2. Wakil ketua, Wakil ketua di Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan
Tengah adalah bapak Drs. H. Alpian M.H.I Tugas pokok wakil ketua
adalah Merencanakan dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi
Peradilan Agama serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan teknis Direktur
Jendral Badan Peradilan Agama (BADILAG) berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Adapun uraian tugas wakil ketua
adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas-tugas ketua apabila ketua berhalangan
b. Membantu ketua dalam menyusun program kerja jangka pendek
dan jangka panjang, pelaksanaan dan pengorganisasian
c. Melaksanakan tugas kepemimpinan yang didelegasikan ketua
kepadanya dalam hal Melakukan pengawasan interen untuk
mengawasi apakah pelaksanaan tugas telah dikerjakan sesuai
dengan rencana kerja dan ketentuan yang berlaku terutama
jalannya tugas peradilan yang dilakukan oleh hakim, panitera,
panitera pengganti dengan juru sita/juru sita pengganti maupun
tugas tugas administrasi umum yang dilaksanakan oleh wakil
sekertaris, kepala sub bagian kepegawaian, kepala sub bagian
keuangan & kepala sub bagian umum yang dilaporkan kepada
ketua.
d. Mengkoordinir pelaksanaan pengawasan peningkatan disiplin
kerja.
42

e. Memeriksa, mengadili dan memutus perkara yang diberikan ketua


untuk diselesaikan secara sederhana, cepat dengan biaya ringan.
f. Memimpin sidang-sidang, dan meneliti perkara yang ditanganinya
sebelum perkara di sidangkan serta memasukkannya dalam buku
kalender persidangan.
g. Menetapkan hari sidang, menetapkan sita jaminan dan
memerintahkan juru sita pengganti untuk melakukan pemanggilan
dan peletakan sisa
h. Membuat penetapan atau keputusan atas perkara yang ditanganinya
dan menelitinya secermat mungkin sebelum penetapan atau
putusan tersebut ditanda tanganinya.
i. Mengkoordinir pelaksanaan penerimaan pengaduan dan
pelaporannya serta melaksanakan pemeriksaan pengaduan atas
perintah dari pimpinan pengadilan (ketua) atau pimpinan
mahkamah agung republic Indonesia sesuai dengan KMA
076/SK/VI/2009 tanggal 4 Juni 2009 tentang pedoman pelaksanaan
pengaduan lembaga peradilan.
3. Hakim, Mencatat dan meneliti berkas perkara yang diterima,
menentukan hari sidang, menyidangkan perkara, membuat
keputusan/penetapan, mengevalusi dan menyelesaikan perkara yang
ditangani serta melaksanakan tugas khusus dan melaporkan
pelaksanaan tugas kepada Ketua Pengadilan Agama Palangka Raya.
Adapaun tugas pokok hakim sebagai berikut:
a. Menerima dan meneliti berkas perkara yang akan disidangkan dan
memasukkan dalam buku kalender persidangan.
b. Memimpin/mengikuti sidang-sidang sebagai ketua majelis/anggota
c. Selaku Ketua Majelis menetapkan Hari Sidang
d. Menetapkan Sita Jaminan atas perkara yang ditangani
e. Mengonsep Putusan/Penetapan dan memarafnya
43

f. Memonitoring perkara-perkara tundaan yang menjadi


wewenangnya untuk diproses lebih lanjut dengan dibantu oleh
Panitera Pengganti
g. Bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara
persidangan dan menanda tanganinya bersama Panitera Pengganti
sebelum sidang berikutnya
h. Menandatangani Putusan/Penetapan bersama Panitera Pengganti
4. panitera dan sekretaris di pengadilan agama palangkaraya adalah
bapak Hamidi S.H dan Misran S.H. panitera bertugas Merencanakan
dan melaksanakan pemberian pelayanan teknis dibidang administrasi
perkara, di lingkungan Pengadilan Agama Palangka Raya serta
mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai
dengan kebijaksanaan teknis Ketua Pengadilan Agama Palangka Raya
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan
sekretaris bertugas Merencanakan dan melaksanakan pemberian
pelayanan teknis dibidang administrasi umum di lingkungan
Pengadilan Agama serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan teknis Ketua
Pengadilan Agama Palangka Raya berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Adapun tugas pokok sekretaris sebagai
berikut:
a. membantu pimpinan dalam penyelenggaraan administrasi umum.
b. memimpin pelaksanaan tugas kesekretariatan
c. menetapkan sasaran kegiatan kesekretariatan setiap tahun kegiatan
d. menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan
e. membagi tugas pada kasubag
f. menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan
dilingkungan kesekretariatan
g. memantau pelaksanaan tugas bawahan
44

h. menyusun proyeksi penerimaan biaya kepaniteraan dan rencara


penggunaannya, dan menyampaikan kepada tim pengelola
setingkat lebih tinggi sebagai bahan penyusunan PKK AKL
i. Sebagai Koordinator pelaksanaan tugas terpadu antara Tim
Pengelola, Bendaharawan dan Atasan Langsung Bendaharawan
dalam hal mencairkan dana kepaniteraan pada KPPN setempat
j. Mengevaluasikan prestasi kerja para aparat dilingkungan
kesekretariatan
5. Panitera Muda gugatan di Pengadilan Agama Adalah yang bertugas
Merencanakan dan melaksanakan urusan kepaniteraan gugatan,
melakukan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara,
menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang
berhubungan dengan gugatan di lingkungan Pengadilan Agama serta
mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai
dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama
Palangka Raya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Adapun tugas pokok panitera muda gugatan sebagai berikut:
a. Membantu tugas-tugas wakil panitera dalam penyelenggarakan
administrasi kepaniteraan gugatan.
b. Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya
persidangan pengadilan agama
c. Memberi nomor register pada setiap perkara gugatan yang diterima
di Kepaniteraan
d. Mencatat setiap perkara gugatan yang diterima kedalam buku
daftar disertai catatan singkat tentang isinya
e. Memimpin satuan kerja bagian kepaniteraan gugatan
f. Membagi tugas kepada bawahan dan menentukan penanggung
jawab kegiatan
g. Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan
h. Memantau pelaksanaan tugas bawahan
45

i. Menerima dan meneliti pengajuan perkara gugatan sesuai dengan


persyaratan yang berlaku
j. Membukukan dalam buku register tentang Penunjukan Majelis
Hakim (PMH) oleh Ketua Pengadilan Agama
6. panitera Muda Permohonan adalah yang bertugas Merencanakan dan
melaksanakan urusan kepaniteraan permohonan, melakukan
administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara,
menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang
ada hubungannya dengan perkara perdata di lingkungan Pengadilan
Agama serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Ketua
Pengadilan Agama Palangka Raya berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Adapun tugas poko atau fungsi panitera muda
permohonan sebagai berikut:
a. Membantu wakil panitera dalam penyelengaran administrasi
kepaniteraan permohonan
b. Melaksanakan administrasi perkara permohonan, mempersiapkan
persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih
berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah
perkara permohonan
c. Memberi nomor register pada setiap perkara permohonan yang
diterima di kepaniteraan
d. Mencatat setiap perkara permohonan yang diterima kedalam buku
daftar disertai catatan singkat tentang isinya
e. Memimpin satuan kerja bagian kepaniteraan permohonan
f. Membagi tugas kepada bawahan dan menentukan penanggung
jawab kegiatan
g. Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan
h. Memantau pelaksanaan tugas bawahan
7. Panitera Muda Hukum adalah yang bertugas Merencanakan dan
melaksanakan urusan kepaniteraan hukum, mengumpulkan, mengolah
46

dan mengkaji data, menyajikan statistik perkara, menyimpan arsip


berkas perkara yang masih berlaku, melakukan administrasi
pembinaan hukum agama, melaksanakan hisab rukyat dan tugas lain di
lingkungan Pengadilan Agama serta mengawasi, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan teknis
Ketua Pengadilan Agama Palangka Raya. berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Adapun tugas pokok dan fungsi
Panitera Muda Hukum sebagai berikut:
a. Membantu wakil panitera dalam penyelenggarakan administrasi
kepaniteraan hakim
b. Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya
persidangan
c. Memimpin satuan kerja Kepaniteraan Hukum
d. Menetapkan sasaran kegiatan setiap tahun
e. Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan
f. Membagi tugas kepada bawahan dan menentukan penanggung
jawab kegiatan
g. Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan
h. Memantau pelaksanaan tugas bawahan
B. Jenis-Jenis Pelayanan
Berdasarkan SK KMA No.026/KMA/SK/II/2012 tentang
standar pelayanan peradilan
1. Pelayanan Persidangan
a. Sidang pengadilan dimulai pada jam 9:00 dalam hal sidang
tertunda pelaksanaannya, maka pengadilan akan memberikan
informasi mengenai alasan penundaan kepada para pencari
keadilan maupun masyarakat umum.
b. Pemanggilan para pihak dapat dilakukan dengan cara
pemanggilan para pihak oleh petugas pengadilan agar masuk
ke ruang sidang untuk pemeriksaan perkara berdasarkan
system antrian.
47

c. Pengadilan wajib mengumumkan jadwal sidang kepada


masyarakat pada papan pengumuman, situm resmi pengadilan
dan media lainnya yang mudah dilihat masyarakat.
d. Pengadilan wajib menyediakan juru Bahasa atau penerjemah
untuk membantu pencarian keadilan yang tidak memahami
Bahasa Indonesia atau memiliki kebutuhan khusus untuk
mengikuti jalannya persidangan. Untuk mendapatkan layanan
tersebut, masyarakat dapat mengajukkan surat permohonan
yang ditunjukkan kepada ketua majelis hakim sebelum hari
sidang dimulai atau dapat mengajukkanyya secara lisan
dihadapan majelis hakim
e. Pengadilan wajib memutus dan termasuk melakukan
pemberkasan atau minutasi perkara pada pengadilan tingkat
pertama dalam jangka waktu maksimal 6 enam bulan terhitung
sejak perkara didaftarkan.
2. Pelayanan pengaduan
Dasar Hukum
a. SK KMA Nomor: 076/KMA/SK/VI/2009 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penanganan Pengaduan di Lingkungan Lembaga
Peradilan;
b. SK KMA Nomor 080/KMA/SK/VIII/2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengawasan di Lingkungan Lembaga Peradilan;
1) Pengadilan menyediakan meja pengaduan untuk menerima
pengaduan dari masyarakat atau pencari keadilan tentang
mengenai penyelenggaraan peradilan termasuk pelayanan
publik dan atau perilaku aparat pengadilan. Meja
pengaduan tidak menerima pengaduan yang terkait dengan
isi dari putusan atau tentang substansi perkara dan
pengaduan tentang fakta atau peristiwa yang terjadi lebih
dari 2 (dua) tahun sebelum pengaduan diterima. Khusus
untuk pengaduan tentang pelayanan pengadilan harus
48

disampaikan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari


sejak pengadu menerima layanan pengadilan.
2) Masyarakat dapat menyampaikan Pengaduan melalui meja
pengaduan, situs Badan Pengawasan MA(Bawas) atau
melalui pos dengan mengisi formulir pengaduan secara
tertulis dan melampirkan bukti-bukti yang diperlukan.
3) Petugas meja pengaduan akan memberikan tanda terima
yang berisi nomor pengaduan yang dapat digunakan oleh
pelapor untuk mendapatkan informasi mengenai status
pengaduannya. Dalam hal pengaduan dilakukan melalui
pos, maka petugas pengaduan memberitahukan pelapor
perihal pengaduan telah diterima dengan memberikan
nomor agenda
4) Pengadilan wajib menyampaikan informasi mengenai
status pengaduan kepada pelapor dalam waktu selambat-
lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sejak pengaduan
disampaikan, selanjutnya pelapor berhak mendapatkan
informasi mengenai perkembangan status pengaduannya.
Dalam hal, pengaduan dilakukan melalui pos, maka
jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja berlaku sejak tanggal
pemberitahuan telah diterimanya surat pengaduan oleh
Badan Pengawasan atau Pengadilan Tingkat Banding.
Pengadilan wajib memeriksa dan memberitahukan status
pengaduan kepada pelapor selambat-lambatnya dalam waktu 90
(sembilan puluh) hari kerja sejak pengaduan didaftar di agenda
pengaduan Badan Pengawasan atau Pengadilan Tingkat Banding.
Dalam hal pemeriksaan belum selesai dilakukan dalam jangka
waktu tersebut maka pengadilan wajib memberitahukan alasan
penundaan tersebut kepada pelapor melalui surat.
B. Analisis Hasil
1. Analisis Hasil Praktik di Pengadilan Negeri Palangka Raya
49

Adapun pada pembahasan ini sama dengan yang sebelumnya juga


yakni membahas mengenai analisis penulis mengenai aktivitas ataupun
pekerjaan ketika berada di tempat instansi mitra yang bersangkutan yakni
pada Pengadilan Negeri Palangka Raya, bahwasanya penulis mencoba
menganalisis mulai dari tempat dimana penulis pertama di tempatkan.
Yakni di ruangan Panitera Muda Pidana. Di ruangan tersebut menurut
penulis pekerjaan dan aktivitasnya juga cukup teratur dan sesuai prosedur,
mulai dari bagian meja I ke meja II dan ke meja III. Mulai dari perkara
masuk sampai ke penetapan persidangan. Disana juga penulis diajarkan
dan diarahkan bagaimana cara mengelola administrasi seperti mencatat
perkara masuk di buku register, mencatat penetapan perkara sampai
kepada penetapan persidangan. Para pejabat dan pegawainya disana
memiliki sifat yang positif, ramah, royal.
Pada rolling yang kedua, kami dipindahkan dan akhirnya di
tempatkan diruangan panitera muda perdata. Disini penulis juga memiliki
aktivitas yang teratur setiap harinya dimana diruangan tersebut penulis
diarahkan untuk menulis perkara-perkara perdata.
Kemudian pada roling ketiga yakni diruangan panitera muda
tipikor. Disini penulis juga memiliki aktivitas yang teratur setiap harinya
dimana diruangan tersebut penulis diarahkan untuk menulis perkara tindak
pidana korupsi dan lainnya.
Pada rolling yang terakhir ini, kami dipindahkan dan di tempatkan
di ruangan kasub kepegawaian dan tata laksana, disini penulis juga
memiliki aktivitas yang teratur setiap harinya dimana disini penulis
diarahkan atau diajarkan untuk mengarsip berkas-berkas kepegawaian
seperti surat izin cuti pegawai dan yang lainnya.
Selain itu, penulis juga berkesempatan mengamati beberapa
jalannya persidangan pidana yang ada di Pengadilan Negeri tersebut.
Penulis menganalisis bahwasanya proses beracara di Pengadilan Negeri
tersebut ada beberapa yang tidak sesuai dengan prosedur dan tidak sesuai
dengan teori yang ada, salah satunya ketika pemeriksaan para saksi,
50

majelis hakimnya langsung memerika para saksi dalam posisi duduk


bersamaan hanya saja bergantian memeriksanya satu persatu. Di dalam
teorinya padahal pemeriksaan saksi harus satu terlebih dahulu dan saksi
yang lainnya harus diperintahkan untuk menunggu di luar ruangan
persidangan
2. Analisis Hasil Praktik di Pengadilan Agama Palangka Raya
Adapun pada sub BAB ini membahas mengenai analisis penulis
mengenai aktivitas ataupun pekerjaan ketika berada di tempat ditempat
praktik atau instansi mitra yang bersangkutan, bahwasanya penulis
mencoba menganalisis mulai dari tempat dimana penulis pertama di
tempatkan. Yakni di ruangan Sekretariat dan posbakum. Di ruangan
tersebut menurut penulis pekerjaan dan aktivitasnya cukup teratur dan
sesuai prosedur. Disana juga penulis diajarkan dan diarahkan bagaimana
cara menulis surat masuk, cara membuat surat gugatan dan segala bentuk
dari hal-hal yang harus dipersiapkan dalam membuat surat gugatan
prosedurnya seperti apa dan banyak hal lagi.
Kemudian pada roling berkutnya yakni di ruangan pelayanan
terpadu satu pintu dan panitera pengganti . Di ruangan tersebut juga
penulis diajarkan bagaimana beradministrasi sesuai bidangnya, seperti cara
melayani orang yang ingin mendaftar untuk menyelesaikan masalahnya
seperti bercerai atau lain sebagainya,dan aktivitas administrasi lainnya.
Para pejabat dan pegawainya pun memiliki sifat yang ramah dan
kekeluargaan yang sangat erat juga.
Kemudian pada roling terakhir yakni di ruangan panitera muda.
Diruangan tersebut juga tak kalah dari yang lainnya juga. Disana penulis
juga diajarkan dan diarahkan bagaimana cara menulis atau mencatat
dibuku register dan pengarsipkan perkara perkara yang sudah selesai atau
putus. Para pejabat dan pegawainya pun memiliki sifat loyal ramah dan
kekeluargaan yang sangat erat.
Menurut penulis juga tidak hanya para pejabat dan pegawai yang
penulis kenal di ruangan dimana penulis di tempatkan. Bahkan semua
51

pejabat dan pegawainya pun memiliki sifat yang baik, ramah, royal,
komunikatif, humoris, dan yang tidak kalah pentingnya yakni memliki
sifat kekeluargaan yang sangat erat dengan penulis bahkan dengan kami
para mahasiswa yang sedang praktikan, baik para pimpinannya maupun
para pejabat fungsional dan pejabat structural lainnya. Penulis rasa
aktivitas dan pekerjaan pada Pengadilan Agama Palangka Raya sudah
sesuai prosedur yang ada dan sangat tertib administrasi.
52

BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dari hasil Praktik diatas, yaitu:
1. Memberikan pengalaman dan pengetahuan praktis tentang
administrasi di lembaga peradilan seperti pada Pengadilan Agama
dan Pengadilan Negeri di Palangkaraya Secara langsung dan intensif,
disamping itu juga untuk memperdalam pemahaman tentang Hukum
Acara Perdata dan Pidana sehingga praktikum ini harus tetap
dilaksanakan secara berkesinambungan.
2. Bagi para mahasiswa/I melatih kemampuan untuk terjun langsung di
lapangan dengan cara melihat serta merasakan secara langsung
kondisi di Pengadilan Agama Palangka Raya dan Pengadilan Negeri
palangka Raya
B. Saran
Penulis berharap agar kegiatan Praktik Kemhairan Hukum I ini
dapat berlangsung secara berkesinambungan setiap tahunnya. Guna
memberikan pelajaran serta pengalaman kepada para mahasiswa/i Fakultas
Syariah untuk terjun langsung mengamati proses administrasi dan beracara
di institusi hukum mitra yang terkait. Sehingga mahasiswa/i Fakultas
Syariah mampu untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari di
institusi mitra yang terkait dalam praktik peradilan semu nantinya. Juga
dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan dalam ruang
lingkup Hukum Acara. Agar nantinya para Sarjana Hukum dapat
menguasai, mengerti dan memahami tentang Hukum Acara guna
menunjang profesi mereka sebagai penegak Hukum.
LAMPIRAN- LAMPIRAN
Struktur Lembaga Mitra
Sandi dan Nama-Nama Majelis Hakim
Pengadilan Agama Palangka Raya

TMT KODE
PENGANGKATA SENIO
NO NAMA/NIP JABATAN N PERTAMA RITAS
SEBAGAI HAKI
HAKIM M

1. Drs. H. Hatpiadi, M.H. 02-07-1988 A


Ketua
19570818 198303 1 001
2. Dra. Hj. Norhayati, 30-04-1999 B
M.H. Wakil
Ketua

3. Dra. Hj. Zuraidah Hakim 31-08-1995 C1


Hatimah, S.H., M.H.I. Madya
19680414 199203 2 002 Utama
4. Drs.H.Najamudin, Hakim 30-11-1995
M.H.I. Madya
19660828 199203 1 002 Utama
5. Dra.Ida Sariani, S.H., Hakim 21-01-1998 C3
M.H.I. Madya
19680618 199203 2 007 Utama
6. Drs. H. Mahalli, S.H., 21-01-1998 C4
M.H. Hakim
Madya
19660226 199303 1 001
Utama

7. Drs.H. Abd Hamid, Hakim 29-04-1999 C6


S.H., M.H. Madya
19561212 198103 1 001 Utama
8. Drs.H.M.Azhari, Hakim 28-04-2005 C7
S.H.,M.H Madya
19620505 199102 2 004 Muda
Daftar Kegiatan Harian
Foto-Foto Praktik

Anda mungkin juga menyukai