DOSEN PEMBIMBING:
Nita Maria, S.TP,.M.Sc
GOLONGAN / KELOMPOK : B / 3
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Latar Belakang
Pada masa lalu, serat makanan hanya dianggap sebagai sumber energi
yang tidak tersedia dan hanya dikenal mempunyai efek pencahar perut. Namun
berbagai penelitian telah melaporkan hubungan antara konsumsi serat dan insiden
timbulnya penyakit karsinoma kolon. Hasil hasil penelitian telah menunjukkan
aspek manfaat dari serat makanan baik untuk pemeliharaan kesehatan,
pencegaham penyakit, maupun terapi. Pada abad ke-5 SM seorang penyembuh
asal Yunani Hippocrates, menganjurkan bahwa roti sebaiknya dibuat dari tepung
yang tidak dihaluskan. Pada abad ke-19 seorang Amerika bemama Graham
kemudian menciptakan jenis makanan yang diberi nama' 'Graham Creacker", yang
mengandung dedak. Penelitian epidemiologi yang dilakukan di Afrika
membuktikan bahwa orang orang Afrika berkulit hitam yang mengkonsumsi
makanan tinggi serat dan diet rendah lemak mempunyai angka kematian yang
rendah akibat karsinoma kolon dibandingkan orang Afrika berkulit putih dengan
diet rendah serat dan tinggi lemak. Hasil penelitian membuktikan bahwa diet
tinggi serat mempunyai efek proteksi untuk kejadian karsinoma kolon.
Makanan berserat adalah makanan yang tidak bisa dicerna atau diserap
oleh tubuh. Karena sifatnya yang tidak dapat dicerna oleh sistem pencernaan
tubuh, serat makanan ini tidak akan menghasilkan energi atau kalori bagi tubuh.
Dengan gerakan peristaltik usus, serat yang masih merupakan jenis karbohidrat ini
akan dibawa oleh usus halus menuju usus besar untuk selanjutnya dibuang.
Keberadaan serat dalam usus besar akan membantu proses metabolisme dalam
usus besar.
1. Apa yang dimaksud dengan serat pangan dan apa manfaatnya bagi tubuh?
2. Apa saja makanan yang mengandung serat tinggi?
1.3 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PRAKTIKUM
3.2.2 Bahan
1 Beras merah 12. Jamur shiitake 23. Merica bubuk
2 Tempe 13. Cabai bubuk korea 24. Minyak wijen
3 Telur 14. Kecap asin 25. Minyak goreng
4 Wortel 15. Tepung ketan 26. Kacang merah
5 Ketimun 16. Air 27. Buah mangga
6 Tauge 17. Gula 28. Buah anggur
7 Daun bayam 18. Garam 29. Buah belimbing
8 Madu 19. Susu kental manis 30.Daging ayam
9. Jahe 20. Daun bawang giling dan dada ayam
10. Bawang 21. Jagung muda 31. Buah jambu
putih 22. Saus tiram 32. Dan lain-lain
11. Bawang Bombay
1. Bibimbap
Tumbukan bawang
Panaskan air sampai campur putih, garam, merica,
Masak
mendidih, dan
nasi dan minyak wijan.
masukkan sayur bayam,
dan tiriskan. (perlakuan
campur
sama dengan sayur
taoge dan ketimun)
Tumisan wortel ,
Pembuatan pasta Goreng telur tumisan tempe, dan
(larutan ketan, bubuk mata sapi tumisan jamur shiitake
cabai dan air) dan kukus
2. Patbingsu
Masuk tuang
Bersihkan dan rebus
Madu dan Susu cair dan
kacang merah hingga
garam es serut.
lunak
3. Guava Juice
4. Dakjuk
Matang
Tutup panci dan sesekali di aduk Rebus jagung muda , taburi ayam,
jagung muda
dan daun
bawang
5. Dumpling
masukkan
Isi dumpling dalam kulit punglit kukus selama +/- 20-30 menit
6. Yuja Tea
Cuci jeruk lemon sampai
bersih. Dan potong
Buang biji tambah gula pasir
masuk
Kecap
tambah Wortel, cabe, buncis,
manis,
garam, sawi dan bihun
aduk hingga rata
merica.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
Menu
Makanan Proses Pembuatan
Yuja tea 1. Cuci bersih, kupas, potong dan buang bijinya pada jeruk
Saeng seon 1. Cuci bersih ikan segar(buang bagian perut dan sisik)
2. Keringkan dan lumuri garam. Kemudian diamkan selama
gui
15 menit
3. Haluskan cabe, garam, gula.
4. Panaskan di Teflon
5. Panggang dengan melumuri kecap dan margarine
PEMBAHASAN
Diet tinggi serat adalah modifikasi dari susunan makanan biasa dengan
menambah bahan pangan yang banyak mengandung serat pangan. Tujuan diet
serat tinggi adalah untuk memberi makanan sesuai kebutuhan gizi yang tinggi
serat sehingga dapat merangsang peristaltik usus agar defekasi berjalan normal.
Indikasi pemberian Diet serat tinggi diberikan kepada pasien konstipasi kronis dan
penyakit divertikulosis. Lama pemberian diet disesuaikan dengan perkembangan
penyakit (Almatsier, 2002). Syarat-syarat diet serat tinggi:
Serat tinggi, yaitu 30-50 gram/hari terutama serat tidak larut air yang
berasal dari beras tumbuk, beras merah, roti whole wheat, sayuran, dan
buah.
Makanan yang berserat sangat baik dikonsumsi tubuh dalam jumlah yang
sesuai kebutuhan karena memberikan manfaat yang besar terutama dalam
melancarkan pencernaan. Salah satunya seperti sembelit, sembelit atau konstipasi
adalah kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan untuk mengeluarkan
kotoran atau feses dari tubuhnya. Serat dapat mencegah dan mengurangi sembelit
karena kemampuannya dalam menyerap air ketika melewati saluran pencernaan
sehingga meningkatkan ukuran feses dan membuatnya menjadi lunak sehingga
mudah dikeluarkan. Kotoran pun tidak menumpuk di dalam tubuh, hal ini akan
membuat pencernaan dan tubuh menjadi lebih sehat.Namun, agar terbebas dari
masalah sembelit, konsumsi serat harus diimbangi dengan asupan air yang cukup
karena jika kurang minum, serat justru akan memperparah konstipasi atau
gangguan pada usus besar.
Dalam praktikum FDC II kali ini membuat menu pada kasus tinggi serat yang
makanan khasnya berasal dari Korea. Kasus : Seorang perempuan 32 tahun,
pekerjaan penjaga toko, memiliki berat badan 70 kg dan tinggi badan 155 cm.
Disarankan oleh ahli gizi untuk menurunkan berat badan dengan mengkonsumsi
Dalam kasus tersebut status gizi seorang permempuan adalah “Gizi Lebih”
atau obesitas. Maka dalam perhitungan kebutuhan energy menggunakan Berat
Badan Ideal dalam menghitung kebutuhan dalam sehari yaitu Energi 1700kkal.
Menu makanan terdiri dari makan utama (pagi, siang, dan malam) dan makanan
selingan (pagi dan siang). Makanan selingan memiliki persentase lebih kecil
dibanding makanan utama karena fungsi utama makanan sselingan hanya untuk
menahan rasa lapar sebelum masuk waktu makan pokok. Prosentase untuk
makanan pagi dan malam menggunakan 25% dari semua kebutuhan zat gizi,
makan siang menggunakan 30% dari semua kebutuhan zat gizi dan selingan
menggunakan 10% dari semua kebutuhan zat gizi (energy, protein, lemak dan
karbohidrat). Pembagian tugas praktikum pembuatan menu dibagi menjadi 4
kelompok. Kelompok 1 makan pagi, kelompok 2 selingan pagi dan sore,
kelompok 3 makan siang dan kelompok 4 makan malam,
1. Kelompk 1
Kelompok 1 membuat menu makan pagi dengan kebutuhan zat gizi energy,
protein, lemak dan karbohidrat. Menu pagi yaitu Bibimbap dan minumnya air
putih. Bahan yang digunakan dalam bibimbap yaitu beras merah, tempe, telur
ayam mengandung, 1 genggam taoge, timun dan jamur shitake. Sedangkan dalam
pembuatan pasta cabai menggunakan 1,5 sdm cabe bubuk korea, 1 sdt kecap asin,
1,5 sdm tepung ketan, 1 sdm air, 1 sdt gula dan ¼ garam. Tambahkan scukupnya
garam, merica bubuk, bubuk cabai, minyak wijen dan minyak goreng dalam
pemasakan bibimbap.
Hasil evaluasi menu makan pagi menurut kelompok kami yaitu sangat cocok
bagi diet tinggi serat, karena bahan makanannya banyak mengandung serat
diantaranya: beras merah yang kaya akan serat. Nasi beras merah mengandung
serat cukup tinggi dari pada nasi beras putih sebanyak 0,3 gram (PERSAGI,
2009). Sehingga nasi beras merah sering digunakan untuk menjalankan diet tinggi
serat. Wortel, bayam dan jamur juga merupakan sayur tinggi serat sehingga menu
makan pagi sesuai untuk disajikan dalam diet tinggi serat. Sedangkan hasil
pengamtan organoleptic dari menu makan pagi (bibimbap) yaitu bibimbap
memiliki rasa pedas karena lebih terasa di pastanya, memiliki aroma yang khas
cabe, dengan warna sayur yang beraneka ragam, tempe yang berwarna coklat dan
tekstur makanannya yang kasar dan saos berbentuk pasta.
2. Kelompok 2
Menu selingan pagi dan sore dibuat oleh kelompok 2, yaitu untuk selingan
pagi menu selingan patbingsu dan selingan sore dumpling dan yuja tea. Bahan
yang digunkan dalam selingan pagi yaitu 30 gram kacang merah, 200 g es batu,
50 g buah mangga, 40 g buah anggur, 30 g buah belimbing, 10 g susu kental
manis, 10 g madu dan garam secukupnya. Sedangan untuk bahan menu selingan
sore “dumpling” yaitu 25 g ayam giling, 25 g wortel, 25 g tauge,, ½ batang daun
bawang, 1/8 bawang Bombay, 1sdt saus tiram, ¼ sachet lada putih dan garam
secukupnya. Sedangkan bahan yang digunakan minuman selingan sore “yuja Tea”
yaitu : jeruk lemon 2 buah, gula pasir 200 g dan 300 ml air panas.
Proses pembuatan selingan (Dumpling dan Yuja Tea) sore yaitu dumpling:
bersihkan tauge dan rebus air yang sudah dicampur garam. Potong wortel bentuk
dadu iris daun bawang dan bawang Bombay dan cincang bawang putih.
Kemudian campurkan ayam giling dengan garam, lada halus dan saus tiram aduk
rata dan diamkan ±5 menit. Tumis ayam giling yang sudah dibumbui hingga
matang tanpa menggunakan minyak. Masukkan wortel, tauge, bawang putih
cincang , daun bawang dan bawang Bombay. Beri bumbu : garam, gula, saus
tiram dan lada halus kemudian aduk hingga rata. Masukkan isi dumpling dalam
pangsit, gunakan air untk merekatkan pinggiran kulit pangsit, oleskan minyak
pada alat pengukus dumpling agar tidak lengket. Kukus selama ±20-30 menit dan
sajikan.
Proses pembuatan yuja tea yaitu : cuci jeruk lemon hingga bersih, potong
jeruk lemon dengan kulinya. Buang biji lemon. Masukkan gula pasir dan campur
hingga rata. Campur dengan 300 ml air panas.
Hasil evaluasi menu selingan pagi dan sore menurut kelompok kami yaitu
bahan makanan yang digunakan masih mengandung sedikit serat, jadi kurang
cocok untuk orang diet tinggi serat, karena bahan makanan yang dgiunakan masih
sangat sedikit yang mengandung serat. Dalam pemasakan patbingsu ada sedikit
kendala juga yaitu hasil olahan kacang merahnya masih kurang lunak (agak
padat). Sedangkan hasil pengamatan organoleptic dalam menu selingan sore yaitu:
patbingsu memiliki rasa manis, beraroma khas susu, dengan warna kuah putih dan
warna buah yang beraneka ragam serta memiliki tekstur cair. Dumpling memiliki
rasa asin, beraroma khas ayam, memiliki aneka ragam warna dari sayuran serta
memiliki tekstur yang keras dari kulit dumpling itu sendiri. Sedangkan untuk
3. Kelompok3
Proses pembuatan Dakjuk yaitu : masak 2 3 gelas air dalam panci. Kemudian
masukkan dada ayam. Tambahkan bawang putih, jahe dan merica yang
dihaluskan. Masak selama 30 menit. Setelah matang suwir-suwir dada ayam.
Saring kaldu ayam dan pisahkan bawang putih dan jahe ke tempat lain. Tuang
kembali dada ayam ke dalam panci, lalu masukkan beras merah dan tambahkan
sedikit garam, masak selama matang hingga lunak dan mengental. Rebus jagung
muda hingga matang. Sajikan dikjuk di mangkuk dengan menaburi ayam, jamur,
jagung muda dan daun bawang.
Proses pembuatan Guava juice : cuci hingga bersih jambu biji dan kupas
kemudian potong-poting. Blender jambu bersamaan dengan gula dan air. Saring
jus agar terpisah dari bijinya. Sajikan jus dalam gelas.
Hasil evaluasi menu makan siang menurut kelompok kami yaitu bahan makan
makanan yang terkandung dalam makan siang masih sedikit yang memiliki
kandungan serat, seperti : nasi beras merah, jagung muda serta daun bawang.
Sehingga menu ini kurang cocok untuk diberikan pada orang diet tinggi serat.
Dalam penyajian masakannya juga terlihat kurang rapi dalam penataannya, karena
ayam, jagung muda dan daun bawangnya masih terlihat berantakan. Untuk hasil
organoleptic dari menu makan siang yaitu : dakjuk memiliki rasa bubur yang khas
nasi merah, ayam dan sayurannya juga memiliki rasa yang khas dari sampel
4. Kelompok 4
Dalam pembuatan menu diet tinggi serat kelompok 4 membuat maskan menu
makan malam. Menu makan malam terdiri dari saeng seon gui dan japchay. Bahan
makanan yang digunakan dalam pembuatan saeng seon gui diantaranya adalahm:
I buah ikan kakap besar, 2 buah cabe merah , 2sdm kecap serta garam dan
margarine secukupnya. Sedngkan dalam pembuatan japchai bahan makan yang
digunkan yaitu : 30g bihun, ½ suing bawang Bombay, 25g wortel, 20g sawi, 20g
buncis, 2 sdm kecap manis, garam dan merica secukupnya, serta 1 sdm minyak
goreng untuk menumis.
Proses pembuatan Saeng seon Gui yaitu : cuci bersih ikan segar (buang bagian
perut dan sisik). Keringkan dan lumuri garam dan diamkan 15 menit. Haluskan
cabe, garam dan gula. Kemudian panaskan Teflon, panggang dan lumuri kecap
dan margarine.
Proses pembuatan Japchay yaitu: rebus bihun hingga stengah matang dan
tiriskan. Bersihkan wortel, buncis, sawi, jamur kemudian potong memanjang.
Tumis bawang yang sudah di cincang hingga harum lalu masukkan wortel, cabe,
buncis, sawi dan tumis. Tambahkan bihun. Tambahkan kecap manis, garam
merica secukupnya dan aduk hingga merata.
Hasil evaluasi menu makan malam menurut kelompok kami yaitu menu bahan
yang digunakan sedikit memiliki kandungan serat terutama pada japchai, sehingga
menu makan malam ini kurang cocok digunankan pada orang yang melukan diet
tinggi serat. Namun dalam makanan pokoknya menu ini cocok karena karbohidrat
Makanan yang berserat sangat baik dikonsumsi tubuh dalam jumlah yang
sesuai kebutuhan karena memberikan manfaat yang besar terutama dalam
melancarkan pencernaan. Salah satunya seperti sembelit, sembelit atau konstipasi
adalah kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan untuk mengeluarkan
kotoran atau feses dari tubuhnya. Serat dapat mencegah dan mengurangi sembelit
karena kemampuannya dalam menyerap air ketika melewati saluran pencernaan
sehingga meningkatkan ukuran feses dan membuatnya menjadi lunak sehingga
mudah dikeluarkan. Kotoran pun tidak menumpuk di dalam tubuh, hal ini akan
membuat pencernaan dan tubuh menjadi lebih sehat.Namun, agar terbebas dari
masalah sembelit, konsumsi serat harus diimbangi dengan asupan air yang cukup
karena jika kurang minum, serat justru akan memperparah konstipasi atau
gangguan pada usus besar. Diet makanan tinggi juga harus diimbangi dengan
konsumsi zat gizi yang seimbang antara lain protein, kerbohidrat, lemak serta
konsumsi lebih banyak air putih untuk memperlancar proses pencernaa.
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa menu
sehari masakan korea ini sesuai untuk dijadikan sebagai menu diet tinggi serat.
Mulai dari menu makan pagi yang terdiri dari bibimbap dan air putih, dimana
bibimbap memiliki kandungan serat yang tinggi karena didalamnya terdapat
berbagai jenis sayuran. Kemudian menu makan siang yang terdiri dari dakjuk dan
jus jambu. Kandungan serat dalam makan siang ini sangat sedikit, hanya terdapat
pada beras merah dan buah pada jambu. Kemudian menu makan malam terdiri
dari Saeng Seon Gui, japcay dan air putih. Menu pada makan malam ini memiliki
serat yang rendah namun tinggi protein. Ini diberikan agar menyeimbangkan nilai
kandungan gizi pada pasien diet tinggi serat. Untuk selingan pagi diberikan
patbingsu dan air putih. Patbingsu memiliki kandungan serat yang tinggi karena
terdiri dari beberapa macam buah serta kacang merah. Kemudian selingan sore
yang diberikan berupa dumpling dan yuja tea. Meskipun menu makan siang dan
malam memiliki kandungan serat yang rendah, namun semua itu dapat
diseimbangakan dengan pemberian selingan yang kandungan seratnya cukup
tinggi.
6.2 Saran
Untuk menu makan siang yakni dakjuk disarankan untuk menambahkan
beberapa jenis sayuran agar kandungan serat yang terkandung dalam makan siang
lebih tinggi dan agar penampilan dari dakjuk jadi lebih menarik.
Birch, G.G., and Parker, K.J., 2000. Bacteria, Dietary Fiber and Chronic
Intestinal Disease. In: Hill, MJ., ed. Dietary Fiber. United Kingdom:
Science Publishers National College of Food Technology. 255-263.
Dunne, P.M, R.F. Lusch dan D.A. Griffith. 2002. Retailing. 4th ed. Shouth-
Westren. Ohio.
Indahyunia. 2015. Menu Tinggi Serat. [Serial Online].
https://yuniaindah.wordpress.com/2015/10/05/menu-tinggi-serat/. [24 Oktober
2016]
Mahan, K.L., and Stump, S.E., 2003. Krause’s Food,Nutrition and Diet Therapy.
11th ed. USA: W.B.Saunders. 38-42 and 456-465.
Shils, Maurice E. Shike, Moshe. Ross, A Catharine. Caballero, Benjamin.
Cousins, Robert J. 2005. Modern Nutrition in Health and Disease Tenth
Edition. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.
Wardlaw, G.M., Hampl, J.S., and DiSilvestro, R.A., 2004. Dietary Fiber. In:
Meyers, L.M., ed. Perspectives in Nutrition. 6th ed. New York: McGraw-
Hill. 151-158.
Yuniaindah.2015.MenuTinggiSerat.https://yuniaindah.wordpress.com/2015/10/05/
menu-tinggi-serat/