Pakizuu
Pakizuu
Dosen pengampu :
Ahmad Izzudin SE. , MM
Kelas : Manajemen F
Nama anggota kelompok :
1. Ainul Yakin (1610411205)
2. Rohilatul Hasanah (1610411230)
3. Zulfa Wafiroh (1610411236)
4. Rahmega Fahri (1610411239)
Spesifikasi jabatan (job specification) menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan itu
dan faktor-faktor manusia yang diisyaratkan (Handoko : 1996). Di dalam spesifikasi jabatan
ditentukan kemampuan dan bakat dasar yang harus dimiliki untuk menjalankan pekerjaan.
Pada umumnya spesifikasi jabatan memuat ringkasan pekerjaan yang jelas yang diikuti oleh
kualifikasi definitive yang dibutuhkan dari calon yang memangku jabatan itu. Spesifikasi
jabatan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang menduduki suatu
jabatan, agar ia dapat melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan
bertanggung jawab. Beberapa hal yang pada umumnya dimasukkan dalam Spesifikasi
Jabatan adalah:
1. Persyaratan pendidikan, latihan, dan pengalaman kerja
2. Persyaratan pengetahuan dan keterampilan
3. Persyaratan fisik dan mental
4. Persyaratan umur dan jenis kelamin.
Jadi, spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum seseorang yang
bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Spesifikasi jabatan
menerjemahkan deskripsi pekerjaan ke dalam kualifikasi manusia dengan menguraikan
persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang menduduki suatu jabatan, agar ia
dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. Oleh sebab itu,
perusahaan harus bisa menempatkan karyawan sesuai dengan minat dan kemampuannya serta
memperhatikan kebutuhannya. Disamping itu, dengan menempatkan karyawan pada suatu
jabatan yang sesuai dengan kualifikasi yang dimilikinya berarti para karyawan telah diberi
kesempatan untuk mengembangkan diri dan merealisasikan potensinya seoptimal mungkin.
2.3.2 Tujuan menyusun spesifikasi jabatan
Uraian Jabatan dan Spesifikasi Jabatan, sebagai hasil dari Analisis Jabatan mempunyai
banyak manfaat, antara lain:
1. Sebagai dasar untuk melakukan Evaluasi Jaba
2. Sebagai dasar untuk menentukan standar hasil kerja seseorang
3. Sebagai dasar untuk melakukan rekruitmen, seleksi, dan penempatan pegawai baru
4. Sebagai dasar untuk merancang program pendidikan dan latihan
5. Sebagai dasar untuk menyusun jalur promosi
6. Untuk rnerencanakan perubahan dalam organisasi dan penyederhanaan kerja
7. Sebagai dasar untuk mengembangkan program kesehatan dan keselamatan kerja.
2. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang untuk mampu mengemban sebuah
jabatan wajib disesuaikan dengan jabatan agar mampu menjalankan pekerjaannya dengan
baik. Semakin tinggi jabatan, maka pengetahuan yang dimiliki juga harus tinggi. Diharapkan
dengan adanya pengetahuan yang baik akan timbul peningkatan kinerja dari pegawai
sehingga dapat memberikan kontribusi positif pada kemajuan organisasi.
3. Kemampuan
Yorke dan Knight (2006) mengenalkan konsep ”ke-bekerja-an” (employability)
atau kemampuan bekerja yang didefinisikan sebagai sekumpulan pencapaian (achievement)
meliputi keterampilan, pemahaman, dan atribut personal yang lebih memungkinan lulusan
untuk memperoleh pekerjaan dan sukses dalam pilihan kerjanya serta memberi keuntungan
bagi diri mereka sendiri, tenaga kerja, masyarakat, dan ekonomi secara keseluruhan.
Selanjutnya, Yorke dan Knight (2006) menjelaskan bahwa ”ke-bekerja-an” sangat terkait
dengan kapabilitas seperti dijelaskan oleh Stephenson (1998) bahwa lulusan yang kapabel
memiliki kemampuan untuk:
a. Mengambil tindakan yang efektif dan tepat
b. Menjelaskan apa yang ingin mereka capai
c. Hidup dan bekerja dengan yang lain
d. Dapat terus belajar baik secara individual maupun dengan yang lain dalam
masyarakat yang beragam dan terus berubah.
4. Kepribadian
Seseorang harus mampu memahami kepribadiannya sendiri dan berusaha untuk
menimbulkan kekuatan atau sisi positif dari kepribadian yang dimilikinya. Hal ini dilakukan
terutama bila kepribadian ini merupakan faktor penting dan sangat berpengaruh besar dalam
pekerjaan yang digelutinya (Littaeur, 1992). Kepribadian seseorang juga menentukan
bagaimana hubungan yang akan terjalin antar pekerja saat harus bekerja dalam sebuah tim
atau menjalin kerjasama dengan pekerja lain. Kepribadian seseorang juga dapat membantu
memilih jenis pekerjaan yang tepat.
5. Minat
Minat menurut JP Chaplin dalam Dictionary of Psychology, minat adalah sebuah
perasaan yang menilai aktifitas, pekerjaan atau objek berharga atau dirinya sendiri. Kerja
menurut Moekijat (1984:356) adalah usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
dirinya sendiri atau kebutuhan umum. Jadi, minat kerja adalah sebuah perasaan yang menilai
sebuah aktifitas, pekerjaan atau objek berharga atau berarti dirinya sendiri dalam memenuhi
kebutuhan dirinya sendiri atau kebutuhan umum. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa minat kerja seseorang menentukan perilaku dan perbuatan seseorang.
2.4 Kaitan antara Job Analysis, Job Description dan Job Spesification
Kaitan antara Job Analysis, Job Description dan Job Spesification adalah job analsis
merupakan proses mencari informasi sampai denngan analisis untuk penyususunan uraian
pekerjaan (job description) dan spesifikasi pekerjaan atau persyaratan apa/siapa dari masing-
masing jenis pekerjaan harus dikerjakan.
Uraian yang diperoleh dari analisis pekerjaan diharapkan benar-benar diperoleh sesuai
dengan kebutuhan oraganisasi atau lembaga sehingga ada efektitifias dan efisiensi SDM.
Analisis pekerjaan juga dibutuhkan untuk job specification (spesifikasi pekerjaan sehingga
pekerjaan yang ada benar-benar dapat dikerjaan oleh orang yang profesional. Jika pekerjaan
dikerjaan orang yang profesional maka diharapkan akan menghasil produk yang dapat
bersaing dengan organisasi atau lembaga lain.
2.5.2 Departementalisasi
1. Model Mekanistik
>Mostly Mechanistic. Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya formalisasi
dan sentralisasi pada tingkat moderat, adanya training-training yang bersifat formal atau
wajib, span of control yang bersifat moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal
dalam organisasi tersebut
2. Model Organik
>Organic. Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat
tingkat formalisasi yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan
training dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of control
yang sempit serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
>Mostly Organic Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi dan
sentralisasi yang diterapkan berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman
kerja yang banyak dalam organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara moderat
sampai lebar serta lebih banyak komunikasi horisontal yang bersifat verbal dalam organisasi
tersebut.
3.1 Kesimpulan
Pembahasan di atas dapat simpulkan sebagai berikut:
1. Analisis pekerjaan/jabatan yaitu proses pengumpulan inforamsi yang berkaitan dengan
pekerjaan yang dilakukan seorang pekerja secara sistematis. Hasil dari analisis pekerjaan
adalah uraian pekerjaan (job description) dan spesifikasi pekerjaan (Job specification)
2. Job description atau uraian pekerjaan adalah Dokumen formal organisasi yang berisi
ringkasan informasi penting mengenai suatu jabatan untuk memudahkan dalam
membedakan jabatan yang satu dengan yang lain dalam suatu organisasi. Urian pekerjaan
tersebut biasanya berisi: a. Identifikasi pekerjaan atau jabatan, b. Hubungan tugas dan
tanggung jawab, c. Standar wewenang dan pekerjaan, d. Syarat kerja/Stndar Kerja, e.
Ringkasan pekerjaan atau jabatan, dan f. Spesifiksi Pekerjaan (Penjelasan tentang jabatan
di bawah dan di atasnya)
3. Spesifiksi Pekerjaan (Job spesification) adalah uraian persyaratan kualitas minimum
orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan
kompeten. Job spesification berisi: a. Tingkat pendidikan pekerja, b. Jenis kelamin
pekerja, c. Keadaan fisik pekerja, d. Pengetahuan dan kecakapan pekerja, e. Batas umur
pekerja, f. Nikah atau belum., g. Minat pekerja, h Emosi dan temperamen pekerja, dan i.
Pengalaman pekerja
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gerry, 1993, Manajemen Sumber Daya Manusia. Human Ressouce Management 7 c,
Edisi Indonesia, Jilid 2, Jakarta, Prenhaliindo
Hasibuan, H.Malayu S.P. 2005; Manajemen Sumber Daya Manusia; , Jakarta: Bumi Aksara.
Husna Suad & Heiddjrachman (1997). Manajemen Personalia. Penerbit BPFE. Yogyakarta.
Mathis, Robert L. dan John H Jackson, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, , Jakarta ,
Salemba Empat.
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta:
Salemba Empat.
Hal. 214-224 Ivancevich, dkk. 2008. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta : Erlangga
Robbins, Stephen P (1994). Teori Organisasi (Struktur Desain dan Aplikasi), Jakarta : Arcan