Anda di halaman 1dari 8

THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE ISSN (Print) : 2087-5053

Edisi Khusus, September 2018 ISSN (Online) : 2476-9614

PENGARUH TERAPI BEKAM KERING TERHADAP TEKANAN DARAH PADA


LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PSTW JEMBER

(THE EFFECT OF DRY CUPPING THERAPY ON BLOOD PRESSURE IN THE


ELDERLY WITH HYPERTENSION AT PSTW JEMBER)

Yogie Bagus Pratama1*, Hanny Rasni2, Wantiyah3


1,2,3
Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember. Telp./Fax. (0331) 323450
*e-mail: yogiebaguspratama1995@gmail.com

ABSTRAK

Lansia ditandai dengan penurunan fungsi tubuh, sehingga menjadikan lansia beresiko tinggi
terjadi hipertensi. Hipertensi adalah kondisi peningkatan tekanan darah secara konsisten pada
≥140 / 90 mmHg. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologi &
nonfarmakologi. Salah satu terapi nonfarmakologi yang dapat digunakan untuk penanganan
hipertensi adalah dengan menggunakan terapi bekam kering. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis pengaruh bekam kering terhadarp tekanan darah lansia dengan hipertensi.
Tekanan darah lansia sebagai variabel dependen dan bekam kering sebagai variabel
independen. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental dengan two group pre-posttest
design. Sampel berjumlah 22 orang yang didapatkan secara simple random sampling. Sampel
dibagi dalam dua grup. Analisis data menggunakan Wilcoxon test dan Mann-Whitney test
dengan 95% CI (α:0,05). Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan
antara pretest dan posttest pada kelompok intervensi (p 0,004 sistolik, 0,046 diastolik) dan
tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok kontrol (p 0,705 sistolik, 0,317
diastolik). Analisis data menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara kelompok
intervensi dan kontrol pada sistolik (p 0,007), tetapi tidak terdapat perbedaan signifikan pada
diastolik (p,0,4). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terapi bekam kering berpengaruh
dalam menurunkan tekanan darah sistol pada lansia dengan hipertensi.
Kata kunci: terapi bekam kering, lansia, hipertensi.

ABSTRACT

Elderly characterized by decreased of body function are in high risk of hypertension.


Hypertension is a consistent increase in blood pressure at ≥140 / 90 mmHg. Treatment of
hypertension can be done for both, pharmacologically and nonpharmacologically. One of
nonpharmacology therapies to treat hypertension is by using dry cupping therapy. The
purpose of this study was to analyze the effect of dry cupping to elderly blood pressure with
hypertension. Elderly blood pressure with hypertension as dependent variabel and dry
cupping therapy as independent variabel. This research used quasi experimental with two
group pre-post test design. The sample was 22 people obtained with simple random sampling.
The samples divided into two groups. Data analysis using Wilcoxon test and Mann-Whitney
test with 95% CI (α:0.05). Analysis result showed significant differences between pretest and
posttest in intervention group (p 0.004 systole, 0.046 diastole) and no significant difference in
control group (p 0.705 systole, 0.317 diastole). Data analysis results showed significant
differences between intervention and control groups in systole (p 0.007), but no significant
difference in diastole (p 0.4). Therefore, the conclusion is dry cupping have an effect in
decreasing sistol blood pressure in elderly with hypertension.
Keywords: Dry Cupping Therapy, elderly, hypertension

94
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE ISSN (Print) : 2087-5053
Edisi Khusus, September 2018 ISSN (Online) : 2476-9614

PENDAHULUAN Intervensi bekam kering dilakukan


Usia harapan hidup beberapa sekali waktu dengan rentang waktu 15-30
dekade terakhir mengalami peningkatan, menit untuk semua responden pada
sehingga menyebabkan jumlah lansia kelompok intervensi. Pengukuran pretest
semakin meningkat. Usia lanjut ditandai dan posttest pada kelompok intervensi
dengan penurunan fungsi tubuh dalam dilakukan 5 menit sebelum dan 5 menit
beradaptasi. Penurunan tersebut setelah dilakukan terapi bekam kering.
menyebabkan lansia rawan terserang Pada kelompok kontrol dilakukan
penyakit kronis seperti hipertensi, asam pengukuran pretest dan posttest dengan
urat, stroke, gagal ginjal dan jantung. jarak waktu 30 menit. Penelitian ini
Tekanan darah 160/90 mmHg dapat dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha
diklasifikasikan sebagai hipertensi untuk (PSTW) Jember.
semua batasan usia. Analisis data menggunakan analisis
Hasil studi pendahuluan diperoleh univariat dan bivariat. Analisis univariat
data lansia di PSTW Jember berjumlah digunakan untuk menggambarkan
140 orang. Lansia yang tercatat mengalami karakteristik responden. Analisis bivariat
hipertensi pada oktober 2017 sebanyak 50 menggunakan uji Wilcoxon dan Mann-
orang dengan 7 diantaranya mengalami whitney dengan α= 0,05. Peneliti
stroke. Penatalaksanaan hipertensi di menggunakan program komputer untuk
PSTW Jember berupa pemeriksaan proses pengolahan data dan analisis
tekanan darah, pemberian obat statistik.
antihipertensi serta senam lansia secara
rutin dua minggu sekali. HASIL
Penatalaksanaan hipertensi dapat Karakteristik Responden
dilakukan dengan cara farmakologi dan Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan
nonfarmakologi. Bekam merupakan jenis Usia Lansia
pengobatan nonfarmakologi yang cukup
dikenal dimasyarakat. Bekam adalah Kelompok Mean SD 95% CI
terjemahan dari bahasa arab hijamah yang (tahun)
berarti penyedotan, sehingga dapat Intervensi 73, 18 7,01 68,47-
didefinisikan sebagai teknik penyedotan Kontrol 69,09 3,01 77,89
dengan alat bekam, baik disertai 67,06-
pengeluaran darah maupun tidak. Bekam 71,11
tanpa mengeluarkan darah disebut bekam
kering. Tujuan penelitian ini adalah untuk Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-
menganalisis pengaruh terapi bekam rata usia responden pada kelompok
kering terhadap tekanan darah pada lansia intervensi adalah 73,18, dan hasil interval
dengan hipertensi di PSTW Jember. kepercayaan 95% diyakini usia berada
pada rentang 68,47-77,89 tahun.
METODE Kelompok kontrol memiliki nilai rata-rata
Penelitian ini menggunakan usia 69,09 dan hasil interval kepercayaan
metode quasy experiment dengan 95% diyakini usia berada pada rentang
rancangan two group pre-post test design. 67,06-71,11 tahun.
Teknik pengambilan sampel adalah
probability sampling dengan pendekatan Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan
simple random sampling dengan total Jenis Kelamin dan Riwayat Merokok
responden berjumlah 22 orang yang Lansia
terbagi dalam kelompok kontrol dan
intervensi.

95
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE ISSN (Print) : 2087-5053
Edisi Khusus, September 2018 ISSN (Online) : 2476-9614

Karakteristik Intervensi Kontrol


n % n % Kelompok Tekanan Z p
a. Jenis Kelamin Darah
- Laki-laki 8 72,7 7 63,6 Sistol pretest
- Perempuan 3 23,3 4 36,4 Sistol -
Total 11 100,0 11 100,0 posttest 2887 0,004
b. Riwayat Intervensi Diastol
Merokok 6 54,5 6 54,5 pretest - 0,046
- Iya 5 45,5 5 45,5 Diastol 2000
- Tidak posttest

Tabel 2 jenis kelamin lebih banyak Tabel 4 menunjukkan hasil uji


pada laki-laki dengan jumlah total Wilcoxon pada tekanan darah sistol dan
sebanyak 15 orang atau sebesar 68,2%. diastol kelompok intervensi memiliki nilai
Sebagian besar responden memiliki p<0,05, yaitu 0,004 pada sistolik dan 0,046
riwayat merokok yang berjumlah 12 orang pada diastolik.
atau sebesar 54,5%.. Hal tersebut menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan signifikan rata-rata
Tekanan Darah Kelompok Intervensi tekanan darah pretest dan posttest pada
Tabel 3. Gambaran Hasil Pretest dan kelompok intervensi.
Posttest Tekanan Darah Lansia
Tekanan Darah Kelompok Kontrol
Kelomp Media Min- Tabel 5. Gambaran Hasil Pretest dan
ok n Max Posttest Tekanan Darah Lansia
TD
Interve (mmH (mmH
nsi g) g) Media Min-
Kelomp
140- n Max
Sistolik 140 ok TD
Pretest 150 (mmH (mmH
Diastolik 80 Kontrol
70-90 g) g)
120- 140-
Sistolik 140 Sistolik 140
Posttest 150 Pretest 155
Diastolik 80 Diastolik 80
70-90 70-90
140-
Sistolik 145
Tabel 3 menunjukkan gambaran Posttest 150
Diastolik 80
hasil tekkanan darah pada kelompok 70-90
intervensi dan didapatkan nilai median
140/80mmHg pada pretest dan posttest. Tabel 5 menunjukkan gambaran
Pada pretest memiliki nilai min-max 140- hasil tekkanan darah pada kelompok
150mmHg pada sistolik dan 70-90mmHg kontrol dan didapatkan nilai median
pada diastolik, sedangkan pada posttest 140/80mmHg pada pretest dan
memiliki nilai min-max 120-150mmHg 145/80mmHg pada posttest. Pada pretest
pada sistolik dan 70-90mmHg pada memiliki nilai min-max 140-155mmHg
diastolik. pada sistolik dan 70-90mmHg pada
diastolik, sedangkan pada posttest
Tabel 4. Hasil Uji Wilcoxon Tekanan memiliki nilai min-max 140-150mmHg
Darah Lansia Berdasarkan Pretest dan pada sistolik dan 70-90mmHg pada
Posttest diastolik.

Tabel 6. Hasil Uji Wilcoxon Tekanan

96
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE ISSN (Print) : 2087-5053
Edisi Khusus, September 2018 ISSN (Online) : 2476-9614

Darah Lansia Berdasarkan Pretest dan rata tekanan darah diastol antara kelompok
Posttest intervensi dan kelompok kontrol

Kelompok Tekanan Z p PEMBAHASAN


Darah Karakteristik Responden
Sistol Rata-rata usia yang menjadi
pretest responden dalam penelitian adalah 73,18
Sistol tahun pada kelompok intervensi dan 69,09
-378 0,705 tahun pada kelompok kontrol. Prevalensi
posttest
Kontrol hipertensi berbanding lurus dengan
Diastol
-1000 0,317 peningkatan usia, semakin tua usia maka
pretest
Diastol semakin banyak juga kejadian hipertensi.
posttest Kejadian hipertensi semakin meningkat
dengan bertambahnya usia. Hal ini
Tabel 6 menunjukkan hasil uji didukung dari hasil penelitian yang
Wilcoxon pada tekanan darah sistol dan menyebutkan bahwa prevalensi hipertensi
diastol kelompok kontrol memiliki nilai lebih tinggi pada usia 75-90 tahun yaitu
p>0,05, yaitu 0,705 pada sistolik dan 0,317 sebanyak 64% dibandingkan pada usia 60-
pada diastolik. 74 tahun yaitu sebanyak 36%. Peningkatan
Hal tersebut menunjukkan bahwa usia menyebabkan terjadinya penebalan
tidak terdapat perbedaan signifikan rata- pada ventrikel kiri dan katub jantung,
rata tekanan darah pretest dan posttest menurunnya pacemaker jantung, terjadi
pada kelompok kontrol. kekakuan pembuluh darah arteri dan katub
vena menjadi tidak kompeten yang
Tekanan Darah Kelompok Intervensi semuanya itu secara progresif
dan Kelompok Kontrol meningkatkan tekanan darah dan beresiko
Tabel 7. Hasil Uji Mann Whitney Tekanan terjadinya hipertensi.
Darah Sistolik Lansia pada Kelompok Mayoritas responden penelitian
Intervensi dan Kelompok Kontrol berjenis kelamin laki-laki 15 (68,2%).
Laki-laki diduga memiliki gaya hidup
Kelompok Tekanan Z p lebih cenderung untuk meningkatkan
Darah tekanan darah seperti merokok, stres
Intervensi - akibat beban hidup dsb. Hasil penelitian
Sistol 0,007 sebelumnya menyebutkan bahwa
Kontrol 2716
Intervensi hipertensi lebih banyak terjadi pada laki-
Diastol -841 0,400 laki.
Kontrol
Sebagian besar responden
Tabel 7 menunjukkan hasil uji penelitian memiliki riwayat merokok 12
Mann-Whitney perbedaan rata-rata tekanan (54,4%). Penelitian sebelumnya
darah lansia antara kelompok intervensi menyebutkan bahwa terdapat hubungan
dan kelompok kontrol di UPT PSTW signifikan antara perilaku merokok dengan
Jember setelah diberikan terapi bekam kejadian hipertensi dengan nilai p 0,001.
kering mendapatkan p value = 0,007 pada Nikotin yang terkandung dalam
sistolik dan 0,4 pada diastolik. rokok dapat mempengaruhi tekanan darah
Hal tersebut menunjukkan bahwa melalui pembentukan plak atersklerosis.
terdapat perbedaan signifikan rata-rata Nikotin juga memiliki efek langsung pada
tekanan darah sistol antara kelompok pelepasan hormon epinefrin dan
intervensi dan kelompok kontrol, serta nonepinefrin. Karbonmonoksida yang
tidak terdapat perbedaan signifikan rata- meningkat dalam darah akibat merokok
juga dapat mempengaruhi tekanan darah.

97
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE ISSN (Print) : 2087-5053
Edisi Khusus, September 2018 ISSN (Online) : 2476-9614

Hasil analisa data dengan


menggunakan uji Wilcoxon pada kelompok
kontrol, terdapat penurunan rata-rata
Perbedaan Tekanan Darah Kelompok tekanan darah sebesar 0,46 pada sistolik
Intervensi dan 1,82 pada diastolik dengan nilai p
Hasil analisa data dengan 0,705 pada sistolik dan 0,317 pada
menggunakan uji Wilcoxon pada kelompok diastolik (p<α). Berdasarkan hasil analisa
intervensi, terdapat penurunan rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak
tekanan darah sebesar 9,09 pada sistolik terdapat perbedaan signifikan rata-rata
dan 3,63 pada diastolik dengan nilai p tekanan darah sebelum dan setelah
0,004 pada sistolik dan 0,046 pada diberikan terapi bekam kering pada
diastolik (p<α). Berdasarkan hasil analisa kelompok intervensi. Meskipun terdapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan rata-rata tekanan darah pada
perbedaan signifikan rata-rata tekanan kelompok kontrol, akan tetapi secara
darah sebelum dan setelah diberikan terapi statistik penurunan yangterjadi tidak
bekam kering pada kelompok intervensi. signifikan, hal ini dikarenakan tidak
Hasil penelitian ini sejalan dengan diberikannya terapi bekam kering pada
hasil penelitian Irawan dan Ari tentang kelompok kontrol selama penelitian..
pengaruh terapi bekam terhadap Terdapat beberapa faktor yang
penurunan tekanan darah pada klien dapat mempengaruhi tekanan darah yang
hipertensi yang menyatakan bahwa meliputi riwayat keluarga, aktifitas fisik,
tekanan darah sistol dan diastol mengalami merokok, konsumsi alkohol, stres, obesitas,
penurunan rata-rata sebesar 22,87mmHg diet natrium dan diabetes. Penurunan
pada sistol dan 21,42mmHg pada diastol. tekanan darah yang terjadi pada kelompok
Secara teori tekanan darah dipengaruhi kontrol dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
oleh tiga hal, yaitu kecepatan denyut yang mempengaruhi tekanan darah, karena
jantung, cardiac output, dan Total pada kelompok kontrol tidak diberikan
Resistance Peripheral (TPR). terapi bekam. Faktor-faktor lain yang
Pembekaman pada kulit dapat mempengaruhi tekanan darah lansia di
menyebabkan terjadinya kerusakan pada PSTW meliputi diet natrium, aktifitas fisik
Mast Cell. Akibat kerusakan ini akan rutin berupa senam lansia, serta kajian
dilepaskannya beberapa zat seperti rohani rutin setiap minggu. Selain itu,
serotonin, histamin, bradikinin, slow pengobatan rutin yang diberikan tenaga
reacting substance (SRS), serta zat lain kesehatan untuk mengatasi hipertensi pada
yang belum diketahui. Zat-zat ini lansia juga memliki peranan dalam
menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler menurunkan tekanan darah pada kelompok
dan arteriol, tidak hanya disekitar tempat kontrol.
bekam melainkan juga ditempat yang jauh
dari titik bekam, sehingga terjadi Pengaruh Relaksasi Aromaterapi
perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Jasmine terhadap Kualitas Tidur pada
Menurut Widada, bekam memiliki efek Lansia di Karang Werdha Kecamatan
rileksasi otot. Rileksasi tersebut Jenggawah Kabupaten Jember
diakibatkan oleh produksi hormon Hasil analisa data menggunakan uji
endorfin pada saat dilakukan bekam. Pada Mann-Whitney terhadap perbedaan
saat tubuh merasa nyaman, frekuensi tekanan darah antara kelompok kontrol
jantung akan mengalami penurunan. dan intervensi didapatkan nilai p 0,007
pada tekanan darah sistolik dan p 0,4 pada
Perbedaan Tekanan Darah Kelompok tekanan darah diastolik. Berdasarkan hasil
Kontrol analisis tersebut menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan signifikan rata-rata

98
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE ISSN (Print) : 2087-5053
Edisi Khusus, September 2018 ISSN (Online) : 2476-9614

tekanan darah sistolik antara kelompok Berdasarkan hasil penelitian,


intervensi dan kelompok kontrol, akan peneliti menunjukkan bahwa bekam kering
tetapi pada tekanan darah diastol tidak telah memberikan manfaat yang nyata
terdapat perbedaan yang signifikan rata- dalam menurunkan tekanan darah pada
rata tekanan darah antara kelompok lansia dengan hipertensi. Bekam
kontrol dan perlakuan. Oleh karena itu menyebabkan dilatasi pembuluh darah,
dapat disimpulkan bahwa, bekam kering penurunan denyut jantung serta perbaikan
berpengaruh terhadap penurunan tekanan elastisitas pembuluh darah yang
darah sistol pada lansia dengan hipertensi kesemuanya secara teori memiliki
di PSTW Jember. pengaruh dalam menurunkan tekanan
Menurut Umar, bekam darah. Penelitian ini diperkuat oleh teori-
menyebabkan reaksi peradangan yang teori yang sudah dikemukakan serta fakta-
dapat mengakibatkan terlepasnya zat fakta terkait hasil analisa data pada uji
serotonin, histamin, bradikinin, slow Mann-Whitney yang mendapatkan nilai p
reacting substance (SRS), serta zat lain 0,004 pada teanan darah sistol (p<0,05).
yang belum diketahui. Zat-zat tersebut Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan
menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler bahwa terapi bekam kering memiliki
dan arteriol. Bekam menstimulasi untuk pengaruh dalam menurunkan tekanan
diproduksinya zat nitric oxide (NO) yang darah sistol pada lansia dengan hipertensi
berdampak pada relaksasi otot polos di PSTW Jember.
pembuluh darah. Pengeluaran zat-zat
tersebut menyebabkan vasodilatasi dan KESIMPULAN
relaksasi pembuluh darah, yang mana hal Terjadi penurunan rata-rata tekanan
ini akan berdampak pada penurunan darah pada lansia dengan hipertensi setelah
tekanan darah. Tekanan negatif efek dari diberikan terapi bekam kering, hal ini
bekam menyebabkan terjadinya dilatasi menunjukkan bahwa bekam kering
kapiler. Pembekaman juga menghasilkan memiliki efek yang baik terhadap tekanan
heme oxygenase-1 (HO-1) yang berfungsi darah lansia dengan hipertensi. Terdapat
untuk memetabolisme heme. Katalisis perbedaan yang signifikan rata-rata
heme menghasilkan karbon monoksida tekanan darah sistol antara kelompok
(CO). Produksi CO dari aktivasi heme intervensi dan kelompok kontrol, akan
oxygenase-1 (HO-1) menstimulasi tetapi pada tekanan darah diastol tidak
diproduksinya cyclic guanosine terdapat perbedaan yang signifikan rata-
monophosphate (cGMP) yang berfungsi rata tekanan darah antara kelompok
untuk vasodilatasi pembuluh darah, intervensi dan kelompok kontrol. Dengan
meskipun efeknya sedikit lemah jika demikian dapat disimpulkan bahwa bekam
dibandingkan dengan nitric oxide (NO). kering memiliki pengaruh dalam
Menurut hasil penelitian yang menurunkan tekanan darah sistol pada
dilakukan oleh Rusdiatin, respon dari lansia dengan hipertensi.
seseorang setelah dilakukan bekam
menyatakan merasa nyaman dan timbul SARAN
rasa kantuk. Pada saat seseorang merasa Penelitian ini diharapkan dapat
nyaman dan relaks, maka sistem saraf menjadi tambahan informasi mengenai
simpatik akan tenang dan yang lebih terapi komplementer, khususnya pada
banyak berperan adalah sistem saraf terapi bekam kering, sehingga diharapkan
parasimpatik. Kondisi relaks menyebabkan dapat diaplikasikan dalam pemberian
frekuensi jantung menurun, dengan asuhan keperawatan baik ditatanan klinik
menurunnya frekuensi jantung, maka maupun komunitas.
tekanan darah juga akan menurun. Penelitian ini dapat menjadi acuan
untuk penelitian selanjutnya, diharapkan

99
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE ISSN (Print) : 2087-5053
Edisi Khusus, September 2018 ISSN (Online) : 2476-9614

dapat mengontrol faktor-faktor yang dapat BHoQ6wEIKjAA#v=onepage&q=


menyebabkan bias. Selain itu, penelitian bekam%20hijamah%20menurut%2
selanjutnya juga dapat melakukan bekam 0sains%20dan%20kedokteran%20
kering pada variabel yang lain seperti modern&f=false
nyeri, stress, gangguan tidur dsb yang Buford TW. 2016 Hypertension and aging.
secara teori memiliki keterkaitan satu sama Ageing Research Reviews
lain [internet]. [cited 29 Januari 2018]:
96-111. Available from:
UCAPAN TERIMA KASIH http://dx.doi.org/10.1016/j.arr.2016
Peneliti menyampaikan terima kasih .01.007
kepada responden penelitian dan PSTW Badan Litbangkes. 2013. Riset kesehatan
Jember yang telah memberikan ijin dan dasar 2013. Jakarta: Badan
bersedia menjadi responden penelitian. Litbangkes Kemenkes RI;
Seke PA, Bidjuni HJ, Lolong J. 2016.
KEPUSTAKAAN Hubungan kejadian stres dengan
Badan Pusat Statistik. 2014. Statistik penyakit hipertensi pada lansia di
penduduk lansia. Jakarta: BPS balai penyantunan lanjut usia
Jakarta-Indonesia; 2015 senjah cerah kecamatan mapanget
Efendi, F. & Mahfudli. 2009. Keperawatan kota manado. E-Journal
kesehatan komunitas: teori dan Keperawatan.; 4(2): 1-5
praktik dalam keperawatan. Stanley M, Beare PG. 2006.
Jakarta:Salemba Medika; Gerontological nursing: a health
Sunaryo, Wijayanti, M., Kuhu, M., Sumedi, promotion/protection approach 2nd
T., Widayanti, ED., Sukrillah, UA., edition. Philadelphia: The F.A.
Riyadi, S., & Kuswanti, A. 2015. Davis Company;
Asuhan keperawatan gerontik. Purnama DS, Prihartono NA. 2013.
Yogyakarta: CV ANDI OFFSET; Prevalensi hipertensi dan faktor-
Baradero, M., Wilfrid, D., & Yakobus. S. faktor yang berhubungandengan
2008. Klien gangguan kejadian hipertensi pada lansia di
kardiovaskuler. Jakarta: Penerbit posyandu lansia wilayah
Buku Kedokteran EGC; kecamatan johar baru. Jakarta
Tao L, Kendall. 2014. Sinopsis organ Pusat: FKM UI;
kardiovaskuler: pendekatan dengan Mohan V, Deepa M, Farooq S, Datta M,
sistem terpadu dan disertai Deepa R. 2007 . Prevalence,
kumpulan kasus klinik. Tanggerang awareness and control of
Selatan: KARISMA Publishing hypertension in Chennai—The
Group; Chennai Urban Rural
Sugung I. 2017. Hidup sehat dengan Epidemiology Study (CURES-52).
detoks. Yogyakarta: Khitah J Assoc Physicans India [internet].
Publishing; [cited 03 Desember 2017]
Aldjoefrie MR. 2015 . Bekam hijamah Available from:
menurut sains dan kedokteran https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub
modern [internet]. [cited 2 Juni med/17844691
2018]. Availeble from: Retnaningsih D, Kustriyani M, Sanjaya BT.
https://books.google.co.id/books?id 2017. Perilaku merokok dengan
=jKozBgAAQBAJ&printsec=front kejadian hipertensi pada lansia.
cover&dq=bekam+hijamah+menur Semarang: Stikes Widya Husada
ut+sains+dan+kedokteran+modern Semarang;
&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjqy Setyanda YOG, Sulastri D, Lestari Y. 2015.
Yaxr4DcAhVUfH0KHf_- Hubungan merokok dengan

100
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE ISSN (Print) : 2087-5053
Edisi Khusus, September 2018 ISSN (Online) : 2476-9614

kejadian hipertensi pada laki-laki Psikologi UGM [internet]. [cited


usia 35-65 tahun di kota padang. 18 Desember 2017]. Available from:
Jurnal Kesehatan Andalas.; 4(2): http://Neila.staff.ugm.ac.id/wordpr
434-440 ess/wp-content/upload.
Irawan H, Ari S. 2012. Pengaruh terapi
bekam terhadap penurunan tekanan
darah pada klien hipertensi. Jurnal
Ilmu Kesehatan.; 1(1):31-37
Corwin E. 2009. Buku saku patofisiologi
edisi 3.Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC;
Widada W. 2011. Terapi bekam sebagai
solusi cerdas mengatasi radikal
bebas akibat rokok: berdasarkan
penelitian terbaru terhadap
komponen Darah. Bandung: Lubuk
Agung;
Rusdiatin IE. 2015. Terapi bekam kering
terhadap penurunan tekanan darah
pada lansia dengan hipertensi.
Jurnal Kesehatan Madani.; 6(2):
92-98
Potter PA, Perry AG. 2005. Fundamental
of nursing: concepts, process, and
practice volume 1 4th edition. Saint
Louis: Mosby – Year Book Inc;
Bell K, Twiggs J, Olin BR. 2015 .
Hypertension:the silent killer:
update JNC-8 guideline
recommendations. Contuining
Education [internet]. [cited 24
Februari 2018] Available
from:https://c.ymcdn.com/sites/ww
w.aparx.org/resource/resmgr/CEs/C
E_Hypertension_The_Silent_K.pdf
Umar WA. 2008. Sembuh dengan satu titik.
Solo: A-Qowam Publishing;
Lowe DT. 2017 . Cupping therapy: an
analysis of the effects of suction on
skin and the possible influence on
human health, complementary
therapies in clinical practice
[internet]. [cited 25 Februari 2018].
Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.ctcp.201
7.09.008
Ramdhani N, Putra AA. 2008.
Pengembangan multimedia
relaksasi.Yogyakarta: Bagian
Psikologis Klinis Fakultas

101

Anda mungkin juga menyukai

  • Chapter 2
    Chapter 2
    Dokumen19 halaman
    Chapter 2
    ZINATUL WIDAD
    Belum ada peringkat
  • Leaflet BPH
    Leaflet BPH
    Dokumen2 halaman
    Leaflet BPH
    ZINATUL WIDAD
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii PDF
    Bab Iii PDF
    Dokumen32 halaman
    Bab Iii PDF
    ZINATUL WIDAD
    Belum ada peringkat
  • Jdkdke
    Jdkdke
    Dokumen65 halaman
    Jdkdke
    ZINATUL WIDAD
    Belum ada peringkat
  • Telaah Jurnal Anak
    Telaah Jurnal Anak
    Dokumen3 halaman
    Telaah Jurnal Anak
    ZINATUL WIDAD
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    ZINATUL WIDAD
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 8 Hhs
    Kelompok 8 Hhs
    Dokumen35 halaman
    Kelompok 8 Hhs
    ZINATUL WIDAD
    0% (1)