Bisnis International
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan
dunia, produk, pemikiran dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kegiatan bisnis internasional
tidak akan pernah lepas dari lingkungan yang ada di sekelilingnya. Faktor lingkungan
berpengaruh cukup besar pada aktivitas bisnis internasional.
Ada beberapa lingkungan yang melingkari bisnis internasional diantaranya adalah lingkungan
budaya, lingkungan politik dan hukum, serta lingkungan teknologi. Peran dari lingkungan
tersebut dalam bisnis internasional adalah membentuk sebuah etika dan tangung jawab sosial
yang nantinya akan diterapkan oleh pihak-pihak yang berkecimpung didalamnya. Hal ini akan
menjadi perhatian organisasi-organisasi internasional yang berfokus pada bidangnya masing-
masing.
A. LINGKUNGAN BUDAYA
Budaya berasal dari nilai dan norma yang berlaku dalam sebuah masyarakat. Menurut Hill
(2014:93) Nilai adalah ide-ide abstrak tentang apa yang kelompok dipercayai sebagai seuatu
hal yang baik benar dan diinginkan. Dengan kata lain Nilai yaitu asumsi bersama tentang
bagaimana hal-hal yang seharusnya. sedangkan Norma merupakan auran-aturan sosial dan
pedoman yang merumuskan perilaku yang tepat dalam situasi tertentu , dan masyarakat
merupakan sekelompok orang yang berbagi seperangkat nilai dan norma.
a) Struktur Sosial. Struktur sosial menjadi salah satu elemen pembentuk budaya karena dalam
struktur sosial tersebut terdiri dari individu yang membentuk keluarga dan anggota dari sebuah
kelompok. Dalam kelompok-kelompok sosial ini terdapat strata sosial yang dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang, status pernikahan, status ekonomi dan lain sebagainya.
b) Nilai/perilaku. Nilai adalah kumpulan prinsip dan standar yang diterima oleh anggota dalam
sebuah masyarakat. Sedangkan perilaku adalah mencakup tindakan perasaan dan pikiran
yang dihasilkan dari nilai-nilai tersebut.
d) Komunikasi. Komunikasi menjadi bagian dari budaya, karena dengan komunikasi setiap
anggota masyarakat dapat berhubungan. Komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu
komunikasi verbal melalui bahasa dan komunikasi non verbal melalui perilaku.
e) Agama. Agama memberikan batasan pada peran individu dalam masyarakat, agama pula
mempengaruhi produk yang dikonsumsi oleh masyarakat, contohnya makanan yang dapat di
konsumsi bagi umat muslim atau yang dilarang bagi umat hindu.
Dalam konteks bisnis internasional, dimana kegiatan bisnis yang melibatkan antara negara dan
bangsa yang memiliki budaya yang berbeda, maka setiap kegiatan bisnis internasional tersebut
harus mampu memodifikasi perilakunya di negara yang satu dengan yang lainnya. Ada
beberapa karakteristik budaya yang mempengaruhi organisasi internasional yaitu :
a) Jarak Kekuasaan. Batasan atau jarak kekuasaan yang tinggi berarti orang menerima
ketidaksetaraan di antara institusi, organisasi dan orang.
c) Individualisme hal ini mencerminkan nilai terhadap ikatan kerangka sosial yang longgar
dimana masing-masing orang diharapkan untuk mengurus diri mereka sendiri. Dalam hal ini
apakah nilai nilai individual sangat tinggi atau sebailknya.
Bisnis Internasional merupakan kegiatan bisnis yang berlangsung lintas negara. Kegiatan bisnis
tentunya bergantung pada lingkungan politik dan hukum sebuah negara dalam hubungannya
dengan negara lain. Lingkungan politik dan hukum sangat berkaitan erat karena sistem politik
yang terapkan oleh sebuah negara tentunya akan menghasilkan kebijakan-kebijakan (hukum)
tertentu. Sebagai contoh sebuah negara dengan lingkungan politik yang menerapkan asas
demokrasi tentunya akan menghasilkan kebijakan-kebijakan (hukum) yang cenderung
mendukung adanya keterbukaan dalam aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh negara tersebut,
artinya kebijakan ekonominya akan cenderung terbuka.
Dalam bisnis internasional seorang pemimpin perusahaan harus memiliki strategi yang bagus
dalam menghadapi lingkungan pasar dan lingkungan non pasar. Lingkungan pasar mencakup
interaksi antara rumah tangga individu dan perusahaan untuk mengalokasikan sumber dayanya,
sedangkan lingkungan non pasar atau politik mencakup institusi publik seperti agen pemerintah
maupun lembaga swadaya masyarakat. Agar perusahaan dapat meraih kesuksesan, pihak
manajemen perusahaan harus secara hati-hati mengkaji antara kebijakan perusahaan dengan
lingkungan politik, hukum, dan ekonomi guna memaksimumkan efisiensi.
c) Pembuatan kebijakan. Pembuatan kebijakan merupakan suatu keputusan yang dibuat oleh
pra pembuat kebijakan. Kebijakan yang dibuat ini berdasarkan hasil konsensus yang mewakili
berbagai macam kepentingan yang ada.
a) Sistem hukum adat/kasus (common law) yang didasarkan pada tradisi, teladan, dan
kebiasaan dan pemakaian, dimana pengadilan memiliki peranan yang penting dalam
menginterpretasikan hukum sesuai dengan karakteristik
b) Sistem hukum sipil yang didasarkan pada seperangkat hukum-hukum yang ter- organisir
dalam kode-kode.
c) Sistem hukum teokratik yang didasarkan pada teladan agama, misalnya Hukum Islam.
d) Perpajakan
e) Keperluan pelaporan
f) Peraturan kepemilikan
g) Hubungan kontrak
h) Perlakuan-perlakuan internasional
i) Resolusi perselisihan
Teknologi merupakan pengetahuan mengenai alat dan metode dalam memproduksi barang dan
jasa. Teknologi telah menjadikan proses-proses bisnis lebih efektif, efisien dan produktif.
Dalam hal ini, efektifitas berarti memberikan hasil yang diinginkan, efisiensi berarti
memproduksi barang dan jasa dengan menggunakan sumber daya paling sedikit sedangkan
produktivitas merupakan rasio jumlah keluaran dengan jumlah masukan.
Kini teknologi sudah menjadi kebutuhan umum dan sangat penting sehingga mempengaruhi
dunia bisnis, yang amat bergantung pada skema yang berkembang kehidupan masyarakat.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin tinggi, semakin canggih, dan semakin hebat
tanpa disadari membawa pengaruh terhadap perkembangan dunia bisnis. Perkembangan
teknologi di bidang komputer turut mempengaruhi kinerja di seluruh aspek usaha, terutama di
bidang administrasi seperti sistem database.
Dengan tingkat teknologi yang ada, kinerja karyawan dapat meningkat. Baik dalam hal
meningkatkan kualitas manajemen perusahaan, menghemat biaya produksi, meningkatkan
inovasi dan pelayanan, serta memperluas jaringan, efisiensi waktu, maupun dalam hal
ketepatan atau keakurasian, kerja karyawan menjadi lebih ringan, Dengan hal ini, produktivitas
karyawan pun bisa meningkat. Namun karyawan- karyawan tersebut dituntut untuk bisa
menguasai teknologi demi menjalankan pekerjaannya di perusahaannya dan menciptakan
tenaga-tenaga yang terampil, cakap, ahli serta siap pakai dalam melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan dan penggunaan teknologi. Perusahaan yang menggunakan strategi bisnis yang
berbasis IT terbukti efektif dalam mengembangkan bisnis, yang menggunakan IT secara
konservatif sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan melalui penggunaan sumber
daya yang ada dalam lingkungan yang mendukung untuk memenuhi kebutuhan pasar dan
memenuhi harapan usaha.
BISNIS INTERNASIONAL
Ada tiga kegiatan bisnis internasional, yaitu (1) perdagangan internasional, yang meliputi
ekspor dan impor, (2) investasi langsung luar negeri, yang harus dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan internasional untuk mendirikan dan memperluas operasi- operasi di luar mereka,
dan (3) mencara sumber di luar negeri (foreign sourcing), yaitu pengadaan bahan-bahan baku,
komponen dan produk-produk dari luar negeri (Ball et al., 2005).
1.Perdagangan internasional
7. Pemerintah dari sebuah mitra dagang mungkin memohonkan tekanan atas importif untuk
membeli dari negara-negarayang merupakan pelangggan-pelanggan yang baik dari ekspor
negara itu.
Investasi luar negeri dapat dibagi menjadi dua komponen: investasi portofolio, yang
merupakan pembelian saham-saham dan obligasi semata-mata dengan tujuan memperoleh laba
3. Investasi portofolio
Pembelian saham dan obligasi untuk memperoleh laba atas dana yang diinvestasikan.
Meskipun para investor porto folio tidak berkaitan secara langsung dengan pengendalian
perusahaan, mereka menanamkan jumlah yang sangat besar dalam saham dan obligasi dari
negara-negara lain. Investasi portofolio luar negeri besar jumlahnya dan akan terus tumbuh
dengan semakin banyaknya perusahaan- perusahaan internasional mendaftarkan obligasi dan
kekayaan mereka di bursa luar negeri.
Perdagangan membawa kepada investasi langsung di luar negeri. Secara historis, investasi
langsung di luar negeri (Foreign Direct Investment-FDI) menyusul perdagangan luar negeri.
Salah satu alasannya, perdagangan luar negeri lebih sedikit biaya dan resikonya. Juga,
manajemen dapat memperluas bisnisnya sedikit demi sedikit daripada dengan jumlah
investasi dan ukuran pasar yang jauh lebih besar yang diperlukan oleh suatu fasilitas produksi
luar negeri. Pada umumnya perusahaan akan menggunakan agen-agen domestik atau luar
negeri untuk mengekspor.
Hal yang perlu dilakukan adalah mengamati ukuran pasar keseluruhan dengan ketat karena
mengetahui para pesaing mereka sedang melakukan studi yang sama. Pada umumnya, karena
pasar lokal tidak akan cukup besar untuk mendukung produksi lokal dengan semua
perusahaan-perusahaan yang mengekspor ke sana, keadaan itu akan menjadi situasi saling
melihat siapa yang akan lebih dahulu memulai pemanufakturan di sana. Dan sumberdaya
yang berpengalaman mengetahui
bahwa pemerintah sering membatasi jumlah perusahaan lokal yang membuat produk tertentu
sehingga perusahaan akan memulai operasi lokal akan dipastikan memiliki bisnis yang
menguntungkan dan berlanjut. Hal ini utamanya penting bagi negara- negara berkembang yang
bergantung pada investasi luar negeri untuk menyediakan pekerjaan dan memperoleh pajak.
4. Investasi langsung
Pembelian saham yang cukup dalam sebuah perusahaan untuk memperoleh kontrol
manajemen yang signifikan .
Dalam dunis bisnis jika dihadapkan apakah Mengambil alih perusahaan yang sudah jalan atau
membangun yang baru umumnya yang lebih banyak terjadi adalah mengambil alih perusahaan
yang telah berjalan daripada membangun yang baru. Alasannya adalah:
(2) perusahaan-perusahaan luar negeri ingin memperoleh akses yang cepat di negara ini untuk
teknologi maju, terutama dalam bidang komputer dan komunikasi,
(3) manajemen perusahaan asing merasa bahwa memasuki pasar yang besar akan lebih berhasil
apabila mereka mencari nama- nama merek yang terkenal daripada menghabiskan waktu dan
uang untuk mempromosikan yang baru dan belum dikenal .
Pelaku Usaha senantiasa berada di bawah tekanan untuk meningkatkan penjualan dan laba
perusahaan, dan ketika mereka menghadapi pasar yang dewasa dan jenuh di negaranya sendiri,
mereka mulai mencari pasar-pasar baru di luar negara mereka. Mereka menemukan bahwa (1)
PNB per kapita dan pertumbuhan penduduk yang meningkat tampaknya merupakan calon-
calon yang dapat digunakan bagi operasi mereka dan (2) perekonomian beberapa negara
di mana mereka tidak melakukan bisnis sedang tumbuh dengan tingkat yang cukup cepat
daripada perekonomian pasar mereka sendiri .
Contoh : Fasilitas produksi yang secara temporer mengimpor bahan baku, komponen atau suku
cadang bebas bea untuk dipabrikasi, diproses atau dirakit dengan tenaga kerja lokal yang lebih
murah; produk akhir atau setengah jadi kemudian diekspor. Seperti ; Produksi Gitar akustik
rakitan Indonesia merek Ibanez dengan bahan baku dari luar dan dirakit di Indonesia setelah
jadi kemudian di ekspor.
Menurut Ball (2005), mengubah cara keluar negeri dari mengekspor menjadi memproduksi
di luar negeri sering digunakan untuk melindungi pasar-pasar luar negeri. Penyebab perusahaan
memproduksi di luar negeri untuk melindungki pasar luar negerinya antara lain:
1. Kekurangan valuta asing, akibat dari penundaan pembayaran oleh para importir sehingga
perusahaan memutuskan untuk melindungi pasarnya dengan memproduksi secara lokal.
a. Melakukan ekspor
Mengekspor adalah kegiatan menjual barang dan jasa di luar negeri. Cara ini memerlukan
sedikit investasi dan relatif bebas resiko. Mengekspor merupakan cara yang paling tepat
untuk memperoleh rasa berbisnis internasional tanpa mengikat suatu sumber daya manusia
atau keuangan dalam jumlah besar. Ada dua cara mengeskpor, mengekspor secara langsung
dan tidak langsung. Mengekspor tidak langsung adalah mengekspor barang dan jasa melalui
berbagai jenis eksportir yang berbasis di dalam negeri. Mengekspor langsung adalah
mengekspor barang dan jasa oleh perusahaan yang memproduksinya, umumnya perusahaan
yang mengekspor langsung mempunyai kantor/perusahaan penjualan di pasar luar negerinya.
Selain itu, ada bentuk mengekspor yang lain yaitu turnkey project, yang merupakan ekspor
teknologi, keahlian manajemen, dan dalam beberapa hal peralatan modal.
(4) waralaba,
Perusahaan yang ingin memiliki cabang di luar negeri bisa (1) memulai dari tanah sampai
membangun pabrik baru, (2) mengambil alih sebuah perusahaan yang sedang berjalan, atau (3)
membeli distributornya, yang berarti memperoleh jaringan distribusi (Ball et al., 2005).
2. Usaha patungan
Usaha patungan adalah usaha kerjasama di antara dua atau lebih organisasi yang berbagi
kepentingan bersama dalam usaha atau kegiatan bisnis. Usaha patungan bisa berupa :
(1) badan usaha yang dibentuk oleh perusahaan internasional dan para pemilik lokal,
(2) badan usaha yang dibentuk oleh dua perusahaan internasional untuk tujuan melakukan
bisnis di pasar ketika,
(3) badan usaha yang dibentuk oleh badan pemerintah (biasanya di negara tempat investasi
dilakukan) dan sebuah perusahaan internasional atau
(4) kerjasama yang dilakukan antara dua atau lebih perusahaan dalam proyek yang lamanya
terbatas .
4. Waralaba (franchising)
Waralaba adalah suatu bentuk pemberian lisensi di mana sebuah perusahaan mengadakan
kontrak dengan perusahaan lain untuk mengoperasikan jenis usaha tertentu di bawah nama
yang dibentuk sesuai dengan aturan-aturan tertentu.
5. Pemanufakturan kontrak
Kegiatan bisnis internasional tidak akan pernah lepas dari lingkungan yang ada di
sekelilingnya. Faktor lingkungan berpengaruh cukup besar pada aktivitas bisnis internasional.
Ada beberapa lingkungan yang ada disekeliling bisnis internasional diantaranya adalah
lingkungan budaya, lingkungan politik dan hukum, serta lingkungan teknologi. Peran dari
lingkungan tersebut dalam bisnis internasional adalah membentuk sebuah tangung jawab
sosial yang nantinya akan diterapkan oleh pihak-pihak yang berkecimpung didalamnya. Hal
tersut harus perhatian organisasi-organisasi yang akan melakukan perdagangan dan bisnis
international . Hal lain yang tidak kalah penting adalah mengetahui bagaimana melakukan
perdagangan international dan cara masuk kedalam bisnis international hal tersebut dapat
dilakukan melalui kerjasama dengan pihak diluar negara melalui franchising, lisensi maupun
investasi langsung berupa pembukaan cabang. Diharapkan dalam mekaukan bisnis
international harus terlebih dahulu memehami faktor lingkungan, budaya, sosial dan politik
serta teknologi serta hal-hal yang dalam kaitannya dengan perdagangan/bisnis antar negara .
Referensi :
Ball, Donald A., McCulloc, Wendell H. Jr,. Frantz, Paul L., Geringer, J. Michael,
Minor,Michael S. (2005). Bisnis Internasional Tantangan Persaingan Global. Jilid 1 dan 2,
Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Griffin, Ricky W. & Pustay, Michael W. (2006). Bisnis
Internasional. Jilid 2. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.
Budi Rustandi Kartawinata, Aditya Wardana , Syahputra Bisnis International (2014) karya
Manunggal Lithomas
Porter, Michael E. (1994). Keunggulan Bersaing. Edisi Bahasa Indonesia.Jakarta: Binarupa
Aksara.
Porter, Michael E & Maulana, Agus. (1997). Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri
dan Pesaing. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga