Anda di halaman 1dari 10

Chapter 6 Foundations of Business Intelligence: Databases and Information Management

Pendahuluan
BAE adalah perusahaan manufaktur terbesar di Britania Raya dan salah satu organisasi
kedirgantaraan dan pertahanan komersial terbesar di Eropa. Teknologi tinggi, produk dan
layanan yang digerakkan oleh informasi berkisar dari salah satu petarung tempur multi-peran
paling mampu di dunia, Eurofighter Typhoon, hingga keluarga Jetstream dari pesawat komersial,
hingga penyediaan teknologi informasi (TI) dan sistem informasi (IS). ) untuk e-bisnis untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan layanan logistik, TI, dan e-kapabilitas. Dengan situs
penjualan, manufaktur, dan dukungan di seluruh dunia, termasuk Inggris, Eropa, Amerika
Serikat, dan Australia, BAE mempekerjakan 83.000 orang di 40 negara dan menghasilkan lebih
dari € 23,8 miliar pendapatan tahunan pada 2015.
Meskipun BAE telah mengkonsolidasikan posisi kompetitifnya di pasar yang mapan, dan terus
berkembang ke yang baru pasar di Timur Tengah dan Asia, kinerjanya di Indonesia
bagian pesawat bisnis terhambat oleh sistem informasi lama yang mendukung komputer-
aided design (CAD) dan manufaktur berbantuan computer (CAM) dari pesawatnya. Sifat
terdistribusi dari BAE situs desain dan manufaktur berarti menyimpan dan menganalisis set data
operasional yang akurat menggambarkan komponen kompleks dari berbagai jenis pesawat
hingga menghasilkan laporan perakitan pesawat untuk jalur produksi menjadi semakin
menantang dan menghabiskan banyak sumber daya. Mengakses data dari banyak sistem adalah
tugas kompleks yang melibatkan banyak tantangan teknis. Seiring dengan pertumbuhan bisnis
pesawat BAE, demikian juga kemungkinan keterlambatan dalam memproduksi laporan perakitan
pesawat dan set data operasi lainnya yang diperlukan untuk pengambilan keputusan manajemen
produksi pesawat. Dalam kasus terburuk, produksi pesawat terbang di jalur perakitan akan
berhenti sampai informasi yang akurat tersedia, dengan konsekuensi jadwal dan implikasi biaya.
Staf CAD / CAM BAE menyimpan dan menganalisis set data yang bersumber dari lima desain
pesawat utama dan lokasi manufaktur yang tersebar di seluruh Inggris, masing-masing
menampung ribuan staf yang terlibat dalam desain dan proses turing pabrikan, sehingga laporan
perakitan dan data operasi lainnya dapat dihasilkan. Ada banyak kesempatan ketika kertas
gambar dengan anotasi.
Berisi desain komponen dan informasi pabrikan digunakan untuk merekonsiliasi ambiguitas dan
ketidakkonsistenan dalam laporan perakitan. Ambiguitas dan inkonsistensi data ini
memunculkan rasa ketidakpastian dalam laporan majelis yang dihasilkan.
Apa yang dibutuhkan BAE adalah repositori tunggal untuk data CAD / CAM yang juga akan
memfasilitasi integrasi data yang disimpan dalam sistem sebelumnya. Perusahaan memutuskan
untuk mengganti sistem warisannya dengan sistem manajemen pengetahuan perusahaan yang
akan membawa desain dan pembuatan data ke dalam satu database tunggal yang dapat diakses
secara bersamaan oleh insinyur desain dan manufaktur. BAE mengimplementasikan perangkat
lunak manajemen siklus hidup produk Teamcenter dari Siemens dan perangkat lunak CATIA
CAD / CAM Dassault Systemes. Teamcenter juga dapat diperhitungkan untuk memanfaatkan
perkembangan terbaru dalam komputasi awan menggunakan Microsoft Azure, IBM SmartCloud
Enterprise +, dan Amazon Web Services.
Menyatukan Teamcenter dan Dassault Systemes dari Siemens CATIA telah memberikan alat
manajemen data terintegrasi yang kuat bagi BAE Systems. Basis data Teamcenter mencakup alat
untuk markup komponen dan kemampuan rollup, memungkinkan pengguna untuk
memvisualisasikan efek perubahan desain komponen dan pilihan konfigurasi secara real-time.
Solusi baru telah menghasilkan penghematan biaya yang signifikan di BAE dalam hal desain dan
pembuatan manajemen dan penyimpanan data sambil meningkatkan kinerja. Dengan lebih
sedikit sistem warisan dan file data untuk dikelola, BAE telah mampu memenuhi persyaratan
kualitas, waktu, dan biaya dengan mampu menghasilkan definisi dan konfigurasi komponen
pesawat terbang yang lengkap dan akurat. BAE telah menggunakan Team-center untuk
memperbesar model bisnisnya untuk memasukkan pemeliharaan dan perbaikan “seumur hidup”
untuk pesawat terbang.

Pengalaman Sistem BAE menggambarkan pentingnya manajemen data. Kinerja bisnis


tergantung pada keakuratan dan keandalan data. Perusahaan telah mengembangkan bisnisnya,
tetapi efisiensi operasional CAD / CAM dan pengambilan keputusan manajemen produksi
terhambat oleh data yang tersimpan dalam sistem lama yang sulit diakses. Bagaimana bisnis
menyimpan, mengatur, dan mengelola data mereka memiliki dampak besar pada efektivitas
organisasi.
6.1 ORGANIZING DATA IN A TRADITIONAL FILE ENVIRONMENT
Sistim informasi atau information system yang efektif menyediakan informasi yang tepat, akurat,
serta relevan bagi penggunanya. Informasi disebut akurat apabila tidak memilki atau sangat
minim kesalahan , juga penginformasian dilakukan secara tepat waktu maka dapat dipakai
sebagai pengambilan keputusan sesuai user atau kebutuhan pengguna akhir. Informasi disebut
relevan apabila informasi teresbut berguna dan tepat untuk suatu jenis pekerjaan dan dapat
dipakai sebagai pengambilan keputusan yang akan dibuat atas informasi tersebut.

FILE ORGANIZATION TERMS AND CONCEPTS

Data dalam suatu hierarki dimulai dengan bit dan byte kemudian berkembang menjadi file, dan
database diatur oleh sebuah sistim komputer. Bit adalah merupakan unit paling kecil dari data
komputer. Sejumlah bit, disebut dengan byte yang mewakili satu karakter, dapat menjadi huruf,
angka, atau suatu simbol. Pengelompokan karakter menjadi satu atau sekelompok kata, atau
identitas (nama atau usia) disebut sebagai field. Sekelompok catatan yang sama jenisnya disebut
file. Penggambaan suatu entitas disebut record. Setiap karakteristik yang menggambarkan entitas
tertentu disebut dengan atribut. Berikut adalah hirarki dari suatu data :

Database File Record Field Byte Bit

PROBLEMS WITH THE TRADITIONAL FILE ENVIRONMENT


Pada organisasi dan perusahaan kebanyakan, data file dan sistim cenderung tumbuh mandiri
tanpa perencanaan perusahaan yang menyeluruh. Penjualan dan pemasaran, sumber daya
manusia, akuntansi keuangan berkembang dengan file data dan sistimnya sendiri. Berikut adalah
ilustrasi pemrosesan file tradisional :
Masalah yang muncul pada pemrosesan file tradisional adalah :

- Redudansi dan Inkonsistensi Data


- Ketergantungan Terhadap Program Data
- Fleksibilitas yang Kurang
- Sistim Keamanan yang Buruk
- Kurangnya Ketersediaan dan Pendistribusian Data
-
Redudansi dan Inkonsistensi Data
Redudansi data (data redundancy) adalah kehadiran adanya duplikasi data atau data ganda pada
beberapa file data sama yang disimpan di bebeapa tempat atau lokasi. Redudansi data terjadi
ketika kelompok-kelompok yang berbeda di dalam sebuah organisasi secara mandiri
mengumpulkan data yang sama dan menyimpannya masing-masing. Sedangkan, yang
dimaksudkan dengan inkonsistensi data (data inconsistency) adalah dimana atribut yang ada
memiliki nilai berbeda.

Ketergantungan Terhadap Program Data


Ketergantungan terhadap program data mengacu pada satu paket pasangan data yang tesimpan di
dalam file dan program tertentu dan diperlukan oleh program-program tertentu untuk
mengupdate atau memperbarui dan memanage file-file tertentu hingga program tersebut perlu
mengubah data-datanya.

Fleksibilitas yang Kurang


Sistim pemrosesan file tradisional dapat mengirim laporan yang rutin sesuai dengan jadwal
setelah upaya pemrograman yang intensif, akan tetapi tidak dapat mengirimkan laporan-laporan
ad-hoc atau laporan khusus yang hanya dipelukan pada situasi khusus saja atau menindaklanjuti
kebutuhan akan informasi yang tidak mampu diantisipasi pada kondisi waktu tertentu dengan
tepat. Informasi-informasi yang diperlukan oleh permintaan keperluan tertentu saja disimpan di
sistim tersebut di suatu tempat.

Keamanan yang buruk


Karena longgarnya/kurangnya pengendalian atau pengelolaan terhadap data, akses penyebaran
informasi jadi tak dapat dikendalikan. Manajemen mungkin tidak mempunyai cara untuk
mengidentifikasi siapa yang melakukan akses atau bahkan mengubah data organisasi tersebut.

Kurangnya Pendistribusian dan Ketersediaan Data


Tidak mungkin untuk mengakses informasi dan mendistribusikan informasi pada waktu
bersamaan, karena bagian informasi yang terdapat pada file yang berbeda dan bagian organisasi
tidak dapat dihubungkan satu sama lain. Informasi tak dapat mengalir dengan lancar melalui
lintas area fungsional, pada divisi dan bagian pada organisasi. Jika pengguna/user mengetahui
nilai yang ditemukan pada bagian informasi ternyata saling berbeda, user mungkin tidak bersedia
menggunakan sistim tersebut dikarenakan tidak mempercayai akurasi datanya.

6.2 THE DATABASE APPROACH TO DATA MANAGEMENT

DATABASE MANAGEMENT SYSTEMS

Sistim database manajemen atau database management systems adalah perangkat lunak yang
memungkinkan untuk mengatur data dalam database. Hal ini sering disebut dengan singkatan,
DBMS. Fungsi dari DBMS meliputi concurrency, keamanan, backup dan recovery, integritas
dan deskripsi data. Database management systems adalah aplikasi perangkat lunak komputer
yang berinteraksi dengan pengguna atau user, aplikasi lain, dan database itu sendiri untuk
menangkap dan menganalisa data. Tujuan umum DBMS dirancang untuk memungkinkan
pendefinisian, pembuatan, query, update, dan administrasi database.

How a DBMS Solves the Problems of the Traditional File Environment

- Mengurangi inkonsistensi dan redundansi data dengan meminimalkan file terisolasi


- Hal ini tidak bisa menghilangkan redundansi data secara keseluruhan, tetapi dapat
membantu dalam mengendalikannya
- Ini memisahkan data dan program, memungkinkan data untuk berdiri sendiri
- Akses dan ketersediaan informasi meningkat
- Pengembangan program dan biaya pemeliharaan berkurang
- Pengguna (user) dan programmer dapat melakukan query ad hoc data dalam database
- Memungkinkan organisasi untuk mengelola data, penggunaannya, dan keamanan melalui
penggunaan kamus data secara terpusat

Relational DBMS
 Kontemporer DBMS menggunakan model database yang berbeda
 Jenis yang paling populer adalah DBMS relasional
 Relasional DBMS: data tabel dua dimensi (disebut hubungan)
 Tabel juga disebut sebagai file
 Setiap tabel berisi data dan atribut dan entitas
 Setiap elemen data untuk setiap entitas disimpan sebagai field yang terpisah
 Setiap bidang merupakan atribut untuk entitas
 Fields dalam database relasional disebut juga sebagai kolom
 Ketika field secara unik mengidentifikasi setiap record, sehingga dapat diambil, diperbarui
atau diurutkan, hal itu disebut sebagai key field dengan kunci utama yang tidak dapat
diduplikasi

Object-oriented database management system (OODBMS or ODBMS)

Sebuah sistim manajemen database berorientasi objek (OODBMS), kadang-kadang disingkat


menjadi ODBMS untuk sistim manajemen database objek), adalah sistim manajemen database
(DBMS) yang mendukung pemodelan dan pembuatan data sebagai obyek. Ini termasuk beberapa
jenis dukungan untuk kelas objek dan turunan dari properti kelas dan metode oleh subclass dan
objek mereka. Saat ini tidak terdapat standar kesepakatan untuk apa mengenai DBMS, dan
produk OODBMS dianggap masih dalam tahap awal.

CAPABILITIES OF DATABASE MANAGEMENT SYSTEMS


Kemampuan utama dari DBMS mencakup kemampuan definisi data, sebuah kemampuan kamus
data, dan bahasa manipulasi data. Kemampuan definisi data menentukan struktur dan isi dari
database. Kamus data atau data dictionary adalah file otomatis atau manual yang menyimpan
informasi tentang data dalam database, termasuk nama-nama, definisi, format, dan deskripsi dari
elemen data.
Bahasa manipulasi data, seperti Structured Query Language (SQL), adalah bahasa khusus untuk
mengakses dan memanipulasi data dalam database. Database relasional adalah metode utama
untuk mengatur dan memelihara data hari ini dalam sistim informasi karena sangat fleksibel dan
dapat diakses.

DESIGNING DATABASES
Merancang database membutuhkan baik desain logis dan desain fisik. Desain logis database
membentuk model dari perspektif bisnis. Model data organisasi harus mencerminkan proses
bisnis utama dan persyaratan pengambilan keputusan.

Normalization and Entity-Relationship Diagrams


Proses menciptakan struktur data yang kecil, stabil, fleksibel, dan adaptif dari kelompok data
kompleks ketika merancang database relasional disebut normalisasi. Sebuah database relasional
yang dirancang dengan baik tidak akan memiliki hubungan yang terlalu banyak, dan semua
atribut untuk entitas tertentu hanya akan berlaku untuk entitas tersebut. Ini akan mencoba untuk
menegakkan aturan integritas referensial untuk memastikan bahwa hubungan antar tabel tetap
konsisten. Diagram hubungan entitas grafis menggambarkan hubungan antara entitas (tabel)
dalam database relasional.
Sebagai contoh berikut adalah urutan order suku cadang dalam suatu perusahaan sebelum dan
setelah dilakukannya normalisasi :
- Urutan order sebelum normalisasi
- Urutan order setelah normalisas

6.3 USING DATABASES TO IMPROVE BUSINESS PERFORMANCE AND DECISION


MAKING
DATA WAREHOUSE
Banyak tersedia alat yang kuat untuk menganalisis dan menilai informasi di database. Sebuah
gudang data atau data warehouse mengkonsolidasikan data saat ini dan sejarah dari banyak
sistim operasi yang berbeda dalam database pusat yang dirancang untuk pelaporan dan analisis.
Data warehouse mendukung analisis data multidimensi, juga dikenal sebagai online analytical
processing (OLAP).
TOOLS FOR BUSINESS INTELLIGENCE: MULTIDIMENSIONAL DATA ANALYSIS
AND DATA MINING

OLAP merepresentasikan hubungan antar data sebagai struktur multidimensi, yang dapat
divisualisasikan sebagai kubus data dan kubus di dalam kubus data, memungkinkan analisis data
yang lebih canggih. Analisis data mining kumpulan besar data, termasuk isi data warehouse,
dipakai untuk menemukan pola dan aturan yang dapat digunakan untuk memprediksi perilaku
masa depan dan membimbing dalam pengambilan keputus

DATABASES AND THE WEB


Alat text mining (text mining tools) membantu bisnis dalam menganalisis kumpulan data besar
yang tidak terstruktur yang terdiri dari teks. Web mining tools berfokus pada analisis pola yang
berguna dan informasi dari World Wide Web, memeriksa struktur situs web dan aktivitas
pengguna situs serta isi halaman web. Database konvensional dapat dihubungkan melalui
middleware ke Web atau antarmuka Web untuk memudahkan akses pengguna ke data internal
organisasi.
6.4 MENGELOLA SUMBER DATA

ESTABLISHING AN INFORMATION POLICY

Kebijakan informasi (information policy) menentukan aturan organisasi dalam hal pembagian,
penyebaran, perolehan, standardisasi, klasifikasi, dan penyimpanan informasi. Undang-undang
kebijakan informasi dapat saling dibagikan oleh pengguna dan unit organisasi, di mana infomasi
dapat didistribusikan , dan siapa yang bertanggung jawab untuk memperbarui dan memelihara
informasinya.
Administrasi data (data administration) bertanggung jawab atas kebijakan dan prosedur yang
mengatur data sebagai sumber daya organisasi. Organisasi yang besar juga memiliki rancangan
database dan kelompok manajemen didalam inti sistim informasi perusahaan yang bertanggung
jawab untuk mendefinisikan dan mengatur dari isi database, serta memelihara database tersebut.

ENSURING DATA QUALITY

Database dan kebijakan informasi yang dirancang dengan baik akan berlanjut pada jaminan
bahwa perusahaan akan memiliki informas yang diperlukannya. Namun, langkah-langkah
tambahan harus diambil untuk memastikan bahwa data dalam database perusahaan akurat dan
tetap dapat diandalkan.
Beberapa dari permasalahan kualitas data disebebkan oleh data ganda dan tidak konsisten yang
dihasilkan oleh banyaknya sistim yang dimasukkan ke dalam data warehouse. Sebagai contoh,
sistim pemesanan penjualan dan sistim manajemen persediaan keduanya akan mempertahankan
data mengenai produk-produk perusahaan.

Permasalahaan kualitas data bukan hanya merupakan permasalahan dalam bisnis semata, tetapi
juga menimbulkan permasalahan yang serius bagi individual, memengaruhi kondisi kehidupan
mereka, dan bahkan pekerjaan mereka.

Anda mungkin juga menyukai