Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BAHAN DAN ALAT LABORATORIUM

DISUSUN OLEH
KELOMPOK : III
NAMA:
ABDULLAH : A 251 16 092
RABASIA : A 251 16 136
MELIANTI SANTI : A 251 16 119
WINDY ASTRIANA DEWI : A 251 16 149

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2017/2018
KATA PENGANTAR  

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan 
karunia­Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Keselamatan Kerja di 
Laboratorium” ini  tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi Peserta didik dan 
pembaca pada umumnya, sebagai salah satu sumber pengetahuan dan bahan 
pembelajaran tentang apa saja alat­alat laboratorium dan bagaimana cara 
menggunakannya.

Dalam hal ini kami selaku penyusun menyadari masih banyak kekurangan 
dan kekeliruan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami meminta maaf atas 
segala keterbatasan waktu dan kemampuan kami dalam menyelesaikan makalah 
ini. Segala kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan demi 
peningkatan kualitas makalah ini.

                                                                        palu, 10 Oktober 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………………………..

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang…………………………………………………………..
1.2 Rumusan masalah………………………………………………………
1.3 Tujuan…………………………………………………………………..

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian alat dan bahan laboratorium……………………………….
B.  Alat dan fungsi…………………………………………………………..
C. Bahan dan Fungsi ……………………………………………………….

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………
3.2 Saran……………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 
PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang

Labolatorium merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam 
pembelajaran IPA. Di dalam labolatorium terdapat banyak peralatan yang 
mendukung percobaan yang dilakukan oleh siswa. Supaya alat labolatorium bisa 
digunakan dalam jangka panjang maka peralatan memerlukan perawatan secara 
berkala.

Alat dan bahan praktik IPA bagi seorang guru IPA merupakan sarana yang
sangat penting daam meaksanakan kegiatan beajar mengajar. Rasanya suit untuk 
diperoleh hasil pengajaran yang baik jika kegiatan beajar mengajar IPA itu 
diaksanakan tanpa melibatkan penggunaan alat dan bahan IPA. Kita tahu bahwa 
IPA tidak bisa lepas dari kegiatan eksperimen di Laboratorium, karena apabila 
tanpa adanya eksperimen maka kita akan banyak meminta siswa untuk menghafal 
fakta­fakta yang kita informasikan, dengan eksperimen siswa sendiri kan 
menemukan fakta­fakta itu dan dengan demikian mudah untuk mengingatnya.

Alat­alat fisika umumnya terdiri alat dari bahan logam, kayu dan kaca. 
Perawatan alat tersebut dilakukan dengan cara menyimpan alat pada tempat yang 
cukup kering ( tidak lembab ) dan tidak terkena cahaya matahari. Perawatan alat 
sebaiknya dilakukan secara kontinu bergantung pada kondisi ruang penyimpanan 
alat dan penempatan alat pada posisi yang tepat.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengrtian alat dan bahan laboratorium kimia


2. Fungsi alat laboratorium kimia
3. Fungsi bahan laboratorium kimia

1.3  Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan Makalah Ini yaitu :

1.     Siswa dapat mempelajari Alat dan Bahan yang ada di laboratorium
2.     Siswa dapat mengenali simbol­simbol berbahaya
                                                           BAB II 
                                                    PEMBAHASAN
A. Pengertian alat dan bahan laboratorium 

Alat laboratorium kimia adalah merupakan benda yang digunakan dalam
kegiatan di laboratorium yang dapat dipergunakan berulang­ulang. Contoh alat
laboratorium kimia: tabung reaksi  gelas ukur dan dll. 
Bahan   laboratorium   kima   adalah   merupakan   zat   kimia   yang   digunakan
dalam kegiatan dilaboratorium bersifat habis pakai. Bahan kimia ada yang padat,
cair dan gas.

    B.  Alat dan  Fungsi

No
Nama Alat Fungsi
.
Untuk mengukur volume 
1 larutan
Gelas ukur
Untuk mereaksikan 2 zat 
2 atau lebih
Tabung reaksi
Untuk membakar zat
3
Pembakar bensin
Tempat membuat 
4 Tabung erlenmeyer larutan(Tabung ini selalu 
digunakan)
Untuk menghisap larutan 
5
Pipet filler dari botol
6 Pipet tetes Untuk menetaskan larutan
7 Pipet mikro Untuk mengambil larutan
Untuk mengukur volume 
8 Pipet ukur
larutan
9 Inkubator Untuk fermetasi
Untuk menyimpan dan 
10 membuat larutan
Gelas beaker
Untuk destilasi larutan. 
11
Labu Destilasi
Corong dibagi menjadi dua
jenis yakni corong yang 
menggunakan karet atau 
plastik dan corong yang 
menggunakan gelas. 
Corong digunakan untuk 
12 memasukan atau 
Corong Gelas memindah larutan ai satu 
tempat ke tempat lain dan 
digunakan pula untuk 
proses penyaringan setelah
diberi kertas saing pada 
bagian atas.
Menyaring larutan dengan 
13 dengan bantuan pompa 
Corong bucher vakum.
Digunakan untuk titrasi. 
Tapi dalam keadaan 
14 Buret tertentu, dapat digunakan 
untuk mengukur volume 
suatu larutan
Untuk memisahkan dua 
larutan yang tidak 
15
bercampur karena adanya 
Corong pisah
perbedaan massa jenis.
Untuk membuat dan atau 
mengencerkan larutan 
16 Labu ukur leher panjang
dengan ketelitian yang 
tinggi.
17 Untuk membuat dan atau 
mengencerkan larutan 
Filler (karet pengisap) dengan ketelitian yang 
tinggi.
Untuk destilasi larutan.
18
Kondensor 
Untuk menghisap larutan 
19 Pipet Volume/ Pipet Gondok / yang akan dari botol 
Volumetrik larutan.
Untuk mengocok atau 
mengaduk suatu baik akan 
20 direaksikan mapun ketika 
Pengaduk
reaksi sementara 
berlangsung.
Untuk mengambil bahan­
21 bahan kimia dalam bentuk 
Spatula Plastik atau logam
padatan
untuk uji nyala dari 
22
Kawat Nitrom beberapa zat.
Untuk mengalirkam gas ke
tempat tertentu dan 
23 digunakan pula dalam 
Pipa kapiler atau kaca kapiler
penentuan titik lebur suatu 
zat.
Untuk menyimpan bahan­
bahan yang harus bebas air
24
dan mengeringkan zat­zat 
dalam laboratorium.
Untuk identifikasi 
25
Indikator universal keasamaan larutan/zat.
1. Sebagai penutup saat 
melakukan pemanasan 
terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang 
26
Gelas arloji bahan­bahan kimia
3. Untuk mengeringkan 
suatu bahan dalam 
desikator.
27   Untuk memegang 
peralatan gelas yang masih
Hot hand dalam kondisi panas.
Untuk menyaring larutan.
28
Kertas saring
Kaki tiga sebagai 
29 penyangga pembakar 
spirtus.
Kaki tiga
Sebagai alas atau untuk 
menahan labu atau beaker 
pada waktu pemanasan 
30
menggunakan pemanas 
Kawat kasa
spiritus atau pemanas 
bunsen
Tempat tabung reaksi. 
Biasanya digunakan pada 
saat percobaan yang 
membutuhkan banyak 
tabung reaksi. Namun pada
31 saat mereaksikan zat yang 
Rak tabung reaksi ada di dalam tabung reaksi.
sebaiknya menggunakan 
rak tabung reaksi untuk 
keamanan diri sendiri dan 
orang lain
Untuk menjepit tabung 
32 reaksi.

Penjepit
Pengaduk magnetik. Untuk
mengaduk larutan. Batang­
batang magnet diletakan di
dalam larutan kemudian 
33
Stirer dan batang stirer disambungkan arus listrik 
maka secara otomatis 
batang magnetik dari stirer 
akan berputar.
34 Menghaluskan zat yang 
masing bersifat 
Mortal dan pastle padat/kristal.
Terbuat dari persolen dan 
bersifat inert, digunakan 
35 Krusibel
untuk memanaskan logam­
logam.
Digunakan sebagai wadah. 
Misalnya penguapan 
36 larutan dari suatu bahan 
Evaporating dish yang tidak mudah 
menguap
Sebagai penjepit, 
misalnya:
∙ Untuk menjepit soklet 
pada proses ekstraksi
37 ∙ Menjepit buret dalam 
proses titrasi
Klem dan statif ∙ Untuk menjepit 
kondensor pada proses 
destilasi
Untuk menjepit corong 
pemisah dalam proses 
38 pemisahan dan untuk 
meletakan corong pada 
Ring proses penyeringan.
Untuk menahan wadah. 
Misalnya krus pada saat 
39
pemanasan atau corong 
Clay triangle pada waktu penyaringan
Untuk melindungi mata 
dari bahan yang 
menyebabkan iritasi. Dan 
melindungi dari percikan 
40
api, uap logam, serbuk 
Kacamata pengaman
debu, kabut dan zat­zat 
kimia yang meletup ketika 
dilakukan pemanasan
41 Pemanas spiritus Untuk membakar zat atau 
memmanaskan larutan.
Untuk memanaskan larutan
dan dapat pula digunakan 
42
Pemanas atau pembakar bunsen untuk sterilisasi dalam 
proses suatu proses.
Untuk memanaskan 
43 larutan. Biasanya larutan 
Hot plate yang mudah terbakar
Untuk mengeringkan alat­
alat sebelum digunakan 
44 dan digunakan untuk 
Oven
mengeringkan bahan yang 
dalam keadaan basah.
Digunakan sebagai 
45 pemanas pada suhu tinggi, 
Tanur sekitar 1000 °C.

Peralatan dasar lainnya

1. Alat ukur, seperti thermometer, barometer, respirometer, gelas ukur, 
stopwatch, mikrometer sekrup, dsb.  

2. Alat dari gelas, seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, pembakar spiritus, 
dsb.

3. Model, seperti model pencernaan, model pernapasan, model kerangka, 
model indera dan organ lainnya.  

4. Bagan, seperti bagan klasifikasi makhluk hidup, bagan metamorfosis pada 
katak, bagan sistem pengeluaran manusia, dsb.   

5. Alat siap pakai (rakitan), seperti kit listrik, kit magnet, kit optik, dsb.

6. Alat bantu proses percobaan seperti pinset, gunting dan pembakar 
bunsen/spiritus, mortar dan alu.

Perlengkapan pendukung (perkakas) yang diperlukan selama bekerja di 
laboratorium IPA, seperti :
1. Alat pemadam kebakaran, dapat diganti dengan pasir basah dan karung 
goni basah.

2. Kotak Pertolongan Pertama lengkap dengan isinya (obat, kasa, plester, 
obat luka)

3. Alat kebersihan seperti sapu, pengki/serokan sampah, lap pel, sikat tabung 
reaksi.

4. Alat bantu lainnya seperti obeng, palu, tang, gergaji dsb.

Alat di laboratorium IPA berdasarkan bahan pembuatnya, meliputi kelompok :

1. Alat optik (kaca), seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, pembakar 
spiritus.

2. Alat dari logam, seperti kasa asbes, peralatan bedah dsb.

3. Alat dari kayu, seperti rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi dsb

4. Alat dari plastik, seperti botol zat kimia dsb.

5. Alat dari bahan lainnya seperti sikat tabung reaksi dari ijuk, sumbat gabus 
dan mortar dari porselain.

C.   Bahan  dan  Fungsi 
Bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA dapat berupa bahan 
kimia, bahan alami (berupa benda dan makhluk hidup). Bahan kimia yang 
berbahaya dengan ciri mudah terbakar, mudah meledak, korosif dan beracun. 
Contoh bahan kimia berbahaya seperti asam khlorida, asam sulfat dan asam 
phosphat. Bahan kimia yang kurang berbahaya seperti aquadest, amilum, yodium 
dan gula.

Sedangkan bahan di laboratorium IPA merupakan bahan praktikum yang bersifat 
habis pakai
Bahan kimia di laboratorium IPA berdasarkan sifat zat yang sesuai dengan 
simbolnya meliputi kelompok:

1. Bahan yang mudah terbakar, seperti alkohol (C2H5OH), eter, spiritus dan 
belerang (sulfur).
2. Bahan yang mudah menguap, seperti eter, alkohol dan spiritus

3. Bahan yang tidak berbahaya, seperti amilum (tepung/pati), glukosa, 
sukrosa (gula pasir), air dan minyak. 

4. Bahan untuk reaksi kimia, seperti reagen biuret, reagen Fehling A dan 
Fehling B, larutan lugol, larutan iodium dan reagen Bennedict.

Bahan dari makhluk hidup yang digunakan di laboratorium IPA, digunakan untuk:

1. Bahan yang diuji, seperti bahan makanan, bagian tumbuhan (bunga, daun, 
buah, batang dan akar), bagian hewan (bulu, rambut, tulang, darah dsb), 
mikroorganisme (bakteri, ganggang, jamur, kultur Amoeba proteus dsb)

2. Bahan yang digunakan untuk menguji, seperti kunyit, bunga sepatu dan 
kulit anggur sebagai bahan indikator asam­basa. 

Berikut ini beberapa bahan kimia berbahaya yang ada di laboratorium.
1. Amoniak (NH₃)
Amoniak merupakan larutan yang mudah menguap. Semakin pekat larutannya,
semakin berbahaya. Amoniak biasa digunakan sebagai larutan basa.
Bahaya yang ditimbulkan amoniak antara lain sebagai berikut.
a. Jika terkena kulit dan mata dapat menyebabkan iritasi.
b. Uapnya dapat mengakibatkan gangguan pernapasan.
c. Jika tertelan dapat menyebabkan kerusakan di dalam perut.
2. Asam Sulfat (H₂SO₄)
Asam sulfat merupakan zat cair yang tidak berwarna, beracun, dan sangat korosif.
Asam sulfat biasanya digunakan sebagai asam kuat.
Bahaya yang ditimbulkan asam sulfat antara lain sebagai berikut.
a. Iritasi pada hidung dan tenggorokan serta mengganggu paru­paru.
b. Merusak kulit dan menimbulkan luka.
c. Menimbulkan kebutaan bila terkena mata.
d. Bersifat oksidator, dapat menimbulkan kebakaran bila kontak dengan
zat organik seperti gula, selulosa, dan lain­lain. Sangat reaktif dengan bubuk zat
organik.
e. Mengalami penguraian bila terkena panas, mengeluarkan gas SO₂.
3. Formaldehida 40% atau HCOH
Formaldehida   lebih   kita   kenal   dengan   formalin.   Larutannya   dalam   air   dengan
konsentrasi   40%   merupakan   zat   yang   tidak   berwarna,   mudah   menguap,   dan
beracun.   Formalin   berfungsi   sebagai   pencegah   hama   atau   bahan   pengawet,
misalnya untuk mengawetkan hewan­hewan kecil dalam botol.
Bahaya yang ditimbulkan formalin antara lain sebagai berikut.
a.   Iritasi   pada   hidung   dan   tenggorokan,   gangguan   pernapasan,   rasa
terbakar pada hidung dan tenggorokan, serta batuk­batuk.
b. Bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada yang berlebihan,
lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual, dan muntah.
c. Kulit menjadi memerah, keras, mati rasa, dan ada rasa terbakar.
d. Iritasi mata: mata memerah, sakit, gatal­gatal, pengelihatan kabur, dan
mengeluarkan air mata.
e.   Mulut,   tenggorokan,   dan   perut   terasa   terbakar,   sakit   menelan,   mual,
muntah,   diare,   kemungkinan   terjadi   pendarahan,   sakit   perut   yang   hebat,   sakit
kepala, hipotensi, kejang, tidak sadar hingga koma.
4. Kloroform (CHCl₃)
Kloroform merupakan zat cair yang tidak berwarna dan bersifat racun. Kloroform
biasa digunakan sebagai obat bius dan pelarut.
Bahaya yang ditimbulkan kloroform antara lain sebagai berikut.
a. Uapnya dapat mengganggu pernapasan.
b. Dalam udara, mengalami oksidasi fotokimia menghasilkan fosgen.
c. Campuran dengan aseron mudah meledak.
d. Dengan natrium, menimbulkan reaksi hebat.
5. Asam Klorida (HCl)
Asam klorida merupakan zat cair, bersifat racun, dan korosif.
Bahaya yang ditimbulkan asam klorida antara lain sebagai berikut.
a. Uapnya dapat merusak kulit, mata, dan alat pernapasan.
b. Menyebabkan luka bakar dan dermatitis (kulit melepuh).
c. Bila dicampurkan dengan KMnO₄  dapat menimbulkan ledakan dalam
reaksi untuk membuat klor.
6. Natrium Hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida merupakan zat padat berwarna putih, mudah menyerap air dan
udara sehingga mudah mencair, bersifat racun, dan korosif.
Bahaya yang ditimbulkan natrium hidroksida antara lain sebagai berikut.
a. Menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata.
b. Merusak jaringan tubuh.
c. Bersifat higroskopis dan mudah menyerap gas karbondioksida.
7. Asam Nitrat (HNO₃)
Asam nitrat merupakan jenis cairan korosif yang tidak berwarna dan merupakan
asam   beracun.   Asam   nitrat   biasa   digunakan   di   laboratorium   sebagai   reagen.
Larutan ini juga dipakai untuk memproduksi bahan­bahan yang meledak seperti
nitrogliserin, TNT, RDX, dan ammonium nitrat.
Bahaya yang ditimbulkan asam nitrat antara lain sebagai berikut.
a. Menyebabkan luka bakar.
b.   Asam   nitrat   pekat   menimbulkan   gas   nitro   bila   dipanaskan.   Gas   ini
menyakitkan dan merusak mata dan paru­paru.
c.   Reaksi   yang   sangat   berbahaya   antara   asam   yang   pekat   dan   alkohol
(terjadi beberapa saat setelah zat­zat dicampur).
8. Air Raksa (Hg)
Air raksa atau hydragyrum sering disebut dengan merkuri. Air raksa merupakan
logam yang ada secara alami dan satu­satunya logam yang berwujud cair pada
suhu   kamar   (25  ⁰C).   Raksa   sering   digunakan   sebagai   bahan   amalgam   gigi,
termometer, barometer, dan peralatan ilmiah lain.
Bahaya yang ditimbulkan air raksa antara lain sebagai berikut.
a. Dapat diserap melalui kulit dan paru­paru.
b. Beracun karena dapat merusak saraf, ginjal, dan otak.
c. Mudah menguap. Uapnya bahaya.
9. Kalium Bikromat (K₂Cr₂O₇)
Kalium   bikromat   merupakan   zat   kristal   berwarna   jingga   kemerahan.   Kalium
bikromat   biasa   digunakan   sebagai   bahan   celup   untuk   lukisan,   hiasan   pada
porselin, percetakan, photografi, warna print, bahan untuk petasan, bahan untuk
korek api, dan lain­lain.
Bahaya yang ditimbulkan kalium bikromat antara lain sebagai berikut.
a. Larutan beracun dan menyebabkan kulit gatal.
b. Debunya dapat menimbulkan kanker.
10. Etanol (C₂H₅OH)
Etanol merupakan alkohol yang berupa zat cair tidak berwarna, mudah menguap
dan terbakar. Etanol biasa digunakan sebagai pelarut dan disinfektan.
Bahaya yang ditimbulkan etanol antara lain sebagai berikut.
a. Mudah terbakar.
b. Teroksidasi menjadi formaldehida.
c. Reaksi dengan yodium dan fosfor atau peroksida berbahaya.
11. Kristal Iodin
Kristal   iodin   merupakan   zat   padat   berwarna   abu­abu,   kehitaman,   mudah
menyublim   dengan   uap   berwarna   ungu,   dan   korosif.   Iodin   biasa   digunakan
sebagai reagen dalam uji amilum.
Bahaya yang ditimbulkan iodin antara lain sebagai berikut.
a. Kristalnya dapat melukai kulit.
b. Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir.

BAB III
PENUTUP
1.4. Kesimpulan
Dari materi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa setiap alat dan bahan yang
berbeda –beda ( kayu dan gelas). Selain itu masing-masing alat laboratorium
memiliki fungsi dan prinsip kerja yang berbeda-beda.
1.4. Saran
Dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangannya. Untuk itu kami
memohon kepada para pembaca agar dapat memberikan saran, kritikan, yang
bersifat membangun untuk memperbaiki agar makalah yang kami buat lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA

http://qualitycontrol-07.blogspot.com sumber-sumber

http://instrumenalatbahan.blogspot.com/2011/01penjepi-tabung-
reaksi.html

http://senutyokukuh.wordpress.com/2010/10/10/fungsi-dar-peralatan-
inkulasi.html.

Anonim. 2012. Alat-alat kimia beseta fungsinya. www.sholeh-


alamak.blogspot.com.Accessed:20 Oktober 2012

Anda mungkin juga menyukai