PUSTAKA
2
Wienta Diarsvitri
Wienta
diarsvitriw@gmail.com
Wienta Wienta
The force field & well being paradigm
Kesehatan (WHO)
5 6
(Henrik L. Bloom)
Keadaan sehat badan, jiwa, dan sosial yg
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
Yankes Lingkungan
sosial & ekonomis
STATUS
KESEHATAN
Perilaku Keturunan
Wienta Wienta
Wienta Wienta
Kedokteran pencegahan Health promotion
9 10
Wienta Wienta
Upaya kesehatan untuk memberi perlindungan Diagnosa dini dan pengobatan yg adekwat melalui
khusus atau umum melalui : Penemuan kasus secara dini
Imunisasi Pemeriksaan umum lengkap
Higiene perorangan Pemeriksaan masal
Perlindungan diri dari karsinogen, alergen, toksin Survei kontak, sekolah, rumah
Perlindungan diri dari kecelakaan Penanganan kasus
Kesehatan kerja Pengobatan adekwat
Pengendalian sumber pencemaran
Wienta Wienta
Disability limitation Tertiary prevention
13 14
Penyadaran masyarakat
Wienta Wienta
Wienta Wienta
Indikator derajat kesehatan Pengertian Puskesmas
17 18
Reserve or positive health : daya tahan masyarakat Suatu organisasi kesehatan fungsional yang menjadi :
terhadap penyakit - Pusat pengembangan kesehatan masyarakat di
External satisfaction : kepuasan anggota
wilayah kerjanya
masyarakat terhadap lingkungan sosialnya - Membina peran serta masyarakat di wilayah
kerjanya
Internal satisfaction : kepuasan anggota
- Memberi pelayanan secara menyeluruh (holistik)
masyarakat terhadap seluruh aspek kehidupannya dan terpadu (komprehensif) di wilayah kerjanya
Wienta Wienta
Wienta Wienta
Fungsi Puskesmas Struktur fungsional Puskesmas
21 22
Planning / perencanaan P1
Organizing / pengorganisasian Input dan perencanaan
Actuating / penggerakan P2
Controlling / pengawasan & pengendalian Proses atau pelaksanaan kegiatan
Evaluation / penilaian P3
Out put atau hasil pencapaian kegiatan :
- Jangka pendek Feed back (umpan balik)
- Jangka menengah Out come
- Jangka panjang Impact
Wienta Wienta
Manajemen Terpadu Puskesmas Azas keterpaduan
25 26
Wienta Wienta
Memadukan sumber daya (tenaga, alat, bahan, Memadukan tenaga, alat, bahan, dana dalam
biaya) dalam manajemen program. Contoh : manajemen sektoral, misalnya:
Pemberantasan penyakit : keterpaduan P2 yankes, Upaya perbaikan gizi : keterpaduan sektor kesehatan
promkes, kesga, kesling (Dinkes, Puskesmas, klinik swasta, dll) dengan camat,
UKS : keterpaduan promkes, pengobatan (yankes), kes pamong praja, pendidikan, agama, PKK, dll
gigi, remaja, kesling Upaya promosi kesehatan : keterpaduan sektor
Posyandu : keterpaduan promkes, KIA, KB, gizi, kesling kesehatan (Dinkes, Puskesmas, klinik swasta, dll) dengan
camat, pamong praja, pendidikan, agama, PKK, dll
Wienta Wienta
Tahapan manajemen terpadu
Analisis situasi
29
Puskesmas 30
Salah satu metode yang dapat dipakai adalah Adalah kesenjangan antara apa yang
diharapkan (target) dengan keadaan yang ada
1. Analisa SWOT :
(pencapaian kegiatan) baik secara kuantitatif
- Strengthening maupun kualitatif sehingga menimbulkan suatu
- Weakness keadaan yang tidak diharapkan/merugikan
- Opportunity
- Threatening
2. Brain storming (curah pendapat)
Wienta Wienta
5 Metode menentukan masalah Diagram tulang ikan
33 34
Wienta Wienta
Wienta Wienta
Menentukan prioritas masalah Menentukan prioritas masalah
37 38
Wienta Wienta
Wienta Wienta
Wienta Wienta
Wabah (KLB, epidemi) Pengertian
45 46
Menurut epidemiologi : wabah ialah peningkatan Keadaan lazim : hasil surveilan berkisar pada nilai
kejadian kesakitan atau kematian suatu penyakit di rata-rata.
suatu tempat tertentu, yg melebihi keadaan Surveilan : pengamatan kejadian suatu penyakit
biasanya secara berkala (mingguan, bulanan, tahunan)
UU no 4 th 1984 : wabah ialah berjangkitnya Insiden : untuk penyakit akut yg inkubasinya
penyakit menular dlm masyarakat yg jumlah pendek, mudah menular
penderitanya meningkat secara nyata, melebihi Prevalen : untuk penyakit kronis
keadaan lazim pd waktu & daerah ttt serta dapat
menimbulkan malapetaka
Wienta Wienta
Menetapkan keadaan wabah, berdasarkan data Menetapkan wabah : peningkatan jumlah penderita
surveilan ditetapkan nilai batas keadaan wabah > 2 SD atau > 2x nilai rata-rata 3 bulan atau
Melaporkan wabah ke Dinkes tk II tahun sebelumnya
Menangani keadaan wabah Menetapkan berakhirnya wabah :
Dalam waktu 24 jam setelah keadaan wabah Penyakit karantina atau wabah : kolera, pes, polio,
diketahui, dg formulir W1 Pu (Puskesmas) difteri (laporan mingguan)
Disertai laporan pengamatan epidemiologi
Penyakit menular dg potensi wabah tinggi : DHF,
sementara ttg jenis penyakit, jumlah penderita, diare, campak, pertusis, rabies (lapr mingguan)
lokasi kejadian, waktu, sumber penularan yg
dicurigai Penyakit menular dg potensi wabah rendah :
Form W2 Pu
51 T
H
Puskesmas : ………. Jml desa : … Jml lapor : … Jml Balita timbang : … A
No Desa Minggu Diare Kolera DBD Pes Polio Difteri N
K
Y
O
Jenis penyakit potensial KLB diisi sampai KLB nihil selama 2 minggu berturut2. U
Wienta 52 Wienta