RANCANGAN PELATIHAN
• Pada hari pertama pelatihan, setelah sesi perkenalan, harapan peserta dan
gambaran umum pelatihan, para peserta diminta untuk mengisi Kuesioner
Sebelum Pelatihan dimana hasilnya akan dipakai untuk melihat sejauh-mana
peserta mengenali berbagai topik yang akan diberikan dan pengalaman peserta
dalam melaksanakan keterampilan klinik, sebelum mengikuti pelatihan ini.
• Pelajaran di dalam kelas difokuskan pada informasi esensial dan hal-hal yang
penting, termasuk keterampilan klinik yang dibutuhkan dalam memberikan
pelayanan KB yang berkualitas untuk berbagai metode kontrasepsi.
• Kemajuan proses pembelajaran dinilai secara berkesinambungan dan untuk
kinerja pengetahuan, diukur melalui Kuesioner Tengah Pelatihan.
• Kemajuan proses alih keterampilan dan pencapaian kompetensi keterampilan
berbagai prosedur klinik kontrasepsi diikuti melalui praktik dengan model
anatomi mengacu pada penuntun belajar atau langkah baku.
• Evaluasi kinerja dari setiap peserta diukur dengan menggunakan daftar tilik
penilaian kinerja, dilakukan dengan mengamati secara langsung keterampilan
klinik yang telah mereka pelajari, baik pada model anatomi atau dengan klien
(berlatih hingga kompeten pada model dan praktik klinik dibawah bimbingan
langsung pelatih klinik hingga mencapai tahap kompeten pada klien).
Keberhasilan proses pembelajaran dinilai dari penguasaan aspek pengetahuan dan
keterampilan yang diberikan selama pelatihan.
EVALUASI
SILABUS PELATIHAN
Deskripsi Pelatihan
Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini selama 5 (lima) hari ini dirancang untuk
menyiapkan tenaga kesehatan agar mampu memberikan konseling dan pelayanan KB
yang paling sesuai untuk klien dengan mengaplikasikan teknologi kontrasepsi terkini
serta mampu untuk menangani efek samping/masalah kesehatan yang berhubungan
dengan pemakaian berbagai jenis alat kontrasepsi.
Alih pengetahuan dan keterampilan pelayanan kontrasepsi terkini yang tepat guna dan
berkualitas tinggi dengan standar yang telah ditetapkan.
Metode Mengajar/Belajar
• kuliah ilustratif
• diskusi, bermain peran, dan studi kasus
• latihan: individu dan kelompok
• praktik menggunakan model anatomi dan metode simulasi lainnya
• praktik klinik dengan bimbingan langsung dari pelatih klinik
Materi Pembelajaran
Metode Evaluasi
Peserta
Pelatihan
• Evaluasi pelatihan
Lama Pelatihan:
• 5 hari pelatihan
Kuesioner awal pelatihan ini dirancang sebagai alat bantu untuk mengawali kerjasama
pelatih-peserta yang akan dibangun dan digunakan selama pelatihan ini berlangsung.
Pertanyaan-pertanyaan dipusatkan pada pengetahuan dan sikap yang sangat diperlukan
dalam memberikan pelayanan berbagai kontrasepsi yang berkualitas.
Pertanyan-pertanyaan yang ada, disusun dalam bentuk pernyataan yang harus dipilih oleh
peserta dengan mencantumkan BETUL-SALAH. Jawaban-jawaban peserta dimasukkan
dalam lembar khusus yaitu lembar kinerja perorangan dan kelompok yang disediakan untuk
mengetahui kebutuhan belajar peserta, baik secara individual maupun kelompok serta
memotivasi peserta untuk mencari informasi tentang apa yang telah dipilih secara benar
ataupun salah. Dengan menggunakan lembar ini, pelatih dan peserta dapat secara cepat
mencatat berapa jumlah jawaban yang betul dari semua pertanyaan yang diberikan. Dengan
mempelajari data pada matriks tersebut, kelompok maupun individu dapat dengan mudah
menentukan kelebihan dan kekurangannya dan secara bersama-sama dapat merencanakan
bagaimana mempergunakan waktu yang tersedia selama pelatihan untuk mencapai tujuan
belajar yang diinginkan.
Untuk pelatih, hasil isian kuesioner dapat digunakan untuk mengidentifikasi topik-topik
khusus yang perlu mendapat penekanan pada saat menyampaikan materi pengetahuan atau
pembelajaran pada sesi-sesi berikutnya. Sebaliknya, untuk topik dimana jawaban yang
benar sudah mencapai 70% atau lebih, pelatih dapat menggunakan waktu yang tersedia
untuk sesi tersebut bagi kegiatan pembelajaran yang lain. Sebagai contoh, bila peserta
(sebagai kelompok) telah menjawab dengan benar (70% atau lebih) tentang kelompok
materi “Hal-hal penting tentang AKDR Cu T 380A; Indikasi dan Hati-hati” (pertanyaan
nomor 1 sampai 8), maka pelatih dapat memilih untuk memberikan sesi 1 (BAB 1 + BAB
2) dari buku acuan AKDR, sebagai tugas mandiri atau pekerjaan rumah untuk mengurangi
waktu diskusi di dalam kelas.
Untuk peserta, tujuan belajar yang akan dicapai untuk setiap pertanyaan yang relevan
dengan bab atau materi dalam buku acuan, ditunjukkan dari sumber materi yang tercantum
di sebelah kanan kolom jawaban.
Untuk memanfaatkan waktu yang terbatas selama pelatihan, peserta dianjurkan untuk dapat
secara proaktif memperdalam pengetahuannya tentang bab atau materi yang belum dikuasai
dengan membaca bab atau materi tersebut pada buku acuan.
1. Pada konseling awal, seorang klien akan mendapat informasi umum tentang B/S
semua metode keluarga berencana yang tersedia.
2. Konselor yang efektif akan banyak bertanya kepada klien tentang masalah- B/S
masalah kesehatannya dan kemudian memutuskan metode kontrasepsi yang
paling cocok untuk klien
3. Bila klien telah mendapat konseling yang baik pada saat ia memilih metode B/S
kontrasepsi yang paling sesuai untuknya, maka ia tidak perlu mendapatkan
konseling lagi selama menggunakan metode kontrasepsi tersebut
4. Hipertensi merupakan salah satu kondisi yang harus dipertimbangkan secara B/S
hati-hati (WHO klas 4) bagi calon pengguna Implant
5. Menurut program Healthy Timing and Spacing of Pregnancy (HTSP) selang B/S
waktu terbaik bagi klien pascakeguguran untuk hamil lagi adalah 3 bulan
PENCEGAHAN INFEKSI
6. Bahan habis pakai yang terkontaminasi darah dan/atau cairan tubuh lainnya B/S
harus dikumpulkan dan dibuang bersama sampah atau limbah lainnya
7. Salah satu tujuan dari upaya pencegahan infeksi pada pelayanan KB adalah B/S
membuat standar penggunaan antibiotik profilaksis untuk mengurangi
kejadian infeksi pascapelayanan
8. Bakteri endospora penyebab tetanus dan gangren yang telah mencemari B/S
instrumen dapat dibunuh dengan perebusan (proses disinfeksi tingkat tinggi)
9. Peralatan bedah (logam) yang telah melalui proses dekontaminasi dan dicuci B/S
dapat disterilkan dengan jalan merebus dalam air mendidih selama 20 menit
10. Untuk membuat larutan klorin 0,5 % dari larutan klorin 3,5 % (sodium B/S
hipoklorit) campurkan satu bagian klorin dengan enam bagian air
11. Alat-alat logam yang akan digunakan untuk pemasangan AKDR (misalnya B/S
spekulum, sonde uterus dan tenakulum) dapat dipakai secara aman bila
setelah cuci-bilas, dikeringkan dan disimpan dalam wadah steril atau DTT
12. Perlu sarung tangan steril atau DTT untuk memasukkan lengan AKDR Cu T B/S
380A di dalam kemasan sterilnya secara benar
13. Bila tidak tersedia sarung tangan steril, diperbolehkan untuk menggunakan B/S
sarung tangan DTT untuk metode kontrasepsi yang memerlukan tindakan
operatif seperti misalnya pemasangan implan atau minilaparotomi
14. Tidak diperlukan antibiotik profilaksis pascapemasangan implan apabila B/S
sudah dilakukan upaya-upaya pencegahan infeksi secara benar
15. Jenis petugas pelayanan kesehatan yang paling sering mengalami luka tusuk B/S
yang disebabkan oleh jarum suntik atau pisau bedah adalah operator
Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini 7
AKDR
16. Mekanisme kerja utama AKDR CuT 380A dalam mencegah kehamilan B/S
adalah dengan cara mencegah proses implantasi sel telur yang telah
dibuahi pada dinding uterus (endometrium)
17. AKDR Cu T 380A efektif untuk jangka waktu pemakaian selama 8 tahun B/S
18. AKDR Cu T 380A dalam kemasan steril dan telah mengalami perubahan B/S
warna, harus dibuang karena AKDR tersebut tidak terjamin sterilitasnya
19. Calon pengguna yang paling sesuai untuk metode AKDR adalah wanita B/S
yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun atau lebih)
20. Seorang wanita dengan riwayat infeksi panggul pascapersalinan lebih dari B/S
3 bulan yang lalu dapat dipertimbangkan untuk menggunakan AKDR
21. Pemeriksaan fisik pada calon pengguna potensial untuk AKDR harus B/S
meliputi pemeriksaan payudara, perut bawah dan panggul (spekulum dan
bimanual)
22. Untuk menjaga sterilitas AKDR, maka petugas harus menggunakan sarung B/S
tangan steril pada saat mengeluarkan AKDR dari kemasannya, kemudian
melipat lengannya dan memasukkan kedua ujungnya ke dalam inserter.
23. AKDR dapat dipasang setiap saat disepanjang siklus haid dengan syarat B/S
klien tersebut dapat dipastikan tidak hamil
24. Untuk memberi perlindungan ganda setelah pemasangan AKDR CuT 380 B/S
A, selain menggunakan peralatan steril/DTT, sebaiknya klien juga diberi
antibiotika profilaksis
25. Dalam menghadapi kasus benang AKDR yang hilang pada seorang B/S
pengguna AKDR, sebaiknya dipastikan dulu bahwa klien tersebut tidak
hamil dan kemudian tunggu haid berikutnya (bila sebelum ini haidnya
normal)
26. Tablet pertama pil hormon kombinasi dengan kemasan 28 tablet, sebaiknya B/S
diminum dalam 5 hari pertama siklus haid
27. Apabila klien lupa minum pil dalam 2 hari secara berurutan , maka ia harus B/S
menghentikan minum pil berikutnya dan mulai menggunakan kembali pil
kontrasepsi dari paket yang baru pada siklus haid berikutnya.
28. Efek samping utama pil kombinasi adalah bertambahnya berat badan, selain B/S
rasa mual dan tegang payudara yang terus terjadi selama pil diminum
29. Klien pengguna pil kontrasepsi harus segera datang ke klinik/ petugas B/S
apabila mengalami nyeri perut bawah, sakit kepala , nyeri dada yang hebat
dan disertai dengan kesulitan bernafas
30. Pil hormon akan merangsang ovulasi untuk mencegah terjadinya kehamilan B/S
8 Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini
31. Sesudah pemasangan implan progestin pada hari ke-7 menstruasi, metode B/S
ini akan bekerja efektif setelah 7 hari pasca-insersi
32. Setelah selesai melakukan insersi implan 2 kapsul, salah satu ujung kapsul B/S
teraba di bawah kulit dekat tempat insisi. Sebagai petugas pelaksana, anda
harus mengeluarkan kemudian melakukan insersi kembali kapsul tersebut
33. Penapisan calon pengguna potensial implan meliputi kajian riwayat medis B/S
dan pemeriksaan fisik
34. Bila insersi kapsul terlalu dalam, efek kontraseptif menjadi kurang efektif B/S
karena levonogestrel akan lebih lambat dilepaskan
35. Seorang wanita telah menggunakan implan selama 2 bulan dan mengalami B/S
perdarahan tidak teratur atau bercak (spotting) selama penggunaan. Upaya
yang dapat dilakukan adalah menjelaskan kembali bahwa keadaan itu masih
tergolong normal dan tidak serius
36. Konseling pada calon pengguna kondom terutama sekali ditekankan pada B/S
informasi tentang kegagalan metode ini yang cukup tinggi
37. Untuk mengatasi pengurangan sensitivitas, sebaiknya kondom dipasang B/S
bila akan terjadi ejakulasi
38. Salah satu keuntungan kondom adalah mudah diperoleh dan ekonomis B/S
39. Efek samping utama dalam penggunaan kondom adalah reaksi alergi atau B/S
iritasi pada penis/vagina
40. Setelah dipakai, kondom segera dilepas dan dibuang ke tempat sampah B/S
KONTRASEPSI MANTAP
41. Jika karena alasan kesehatan, seorang wanita tidak boleh hamil lagi maka B/S
kontrasepsi mantap merupakan pilihan yang paling tepat karena apabila
suatu saat ingin hamil kembali, dapat dilakukan tindakan rekanalisasi
42. Hal yang paling penting untuk ditekankan dalam konseling kontrasepsi B/S
mantap adalah sifat permanen dari kontrasepsi tersebut
43. Seorang pria yang menjadi tumpuan pendapatan keluarganya, tidak boleh B/S
menjalani vasektomi karena tindakan ini membuat pria menjadi lemah dan
tidak dapat bekerja
44. Tiga prosedur penghentian fertilitas yang tersedia sebagai pilihan dalam B/S
kontrasepsi mantap adalah vasektomi, minilaparatomi dan histerektomi
45. Saat yang paling tepat bagi pasangan usia subur yang telah mempunyai dua B/S
anak, berusia diatas 25 tahun, suaminya telah memberikan persetujuan
lisan bahwa mereka ingin menghentikan fertilitas dengan kontrasepsi
mantap ialah dalam 24 jam pascapersalinan anak kedua, karena fundus
uteri masih tinggi sehinga tuba lebih mudah dicapai dan diikat
46. Pada klien pascapersalinan yang tidak menyusui, masa infertilitas rata-rata B/S
berlangsung sekitar 6 minggu.
47. Pil Kombinasi merupakan pilihan terakhir pada kontrasepsi pascapersalinan B/S
karena mengurangi produksi ASI dan mengurangi asupan nutrisi untuk
pertumbuhan normal bayi.
48. Kontrasepsi pascakeguguran perlu segera diberikan karena ovulasi dapat B/S
terjadi 11 hari setelah evakuasi abortus inkomplit walaupun haid berikutnya
belum terjadi.
49. Pemberian pil kombinasi Microgynon 30 sebanyak 2 x 4 tablet masih cukup B/S
bermanfaat kalau diberikan dalam waktu 72 jam pascasanggama yang tidak
dilindungi dengan alat kontrasepsi.
50. Efek samping mual muntah merupakan hal yang biasa pada penggunaan pil B/S
kombinasi untuk kontrasepsi darurat sehingga jika terjadi muntah dalam 2
jam setelah minum pil pertama/kedua tidak perlu diberikan dosis ulangan
TANGGAL: _________________
Penuntun belajar berisi langkah-langkah atau kegiatan yang dilakukan oleh petugas
atau klinisi pada waktu memberikan pelayanan AKDR. Kegiatan-kegiatan tersebut
sesuai dengan informasi yang terdapat dalam buku acuan. Penuntun ini memudahkan
peserta untuk mempelajari informasi yang penting. Peserta tidak diharapkan dapat
melakukan semua langkah atau kegiatan dengan benar pada saat pertama kali mereka
mempraktikkannya. Penuntun belajar ini ditujukan untuk:
• Membantu peserta mempelajari langkah demi langkah secara benar dan berurutan
sesuai dengan apa yang perlu dilakukan (skill acquisition)
• Menilai kemajuan belajar peserta secara bertahap sampai peserta memperoleh
kepercayaan diri dan keterampilan yang diinginkan (skill competency)
Penggunaan penuntun secara terus menerus memungkinkan setiap peserta untuk
memantau kemajuan belajar yang telah dicapai dan mengetahui apa yang perlu
diperbaiki. Selain itu, penuntun ini dirancang untuk mempermudah dan membantu
dalam berkomunikasi antara peserta dan pelatih (bimbingan dan umpan balik). Dalam
menggunakan penuntun belajar ini, adalah penting bagi peserta dan pelatih untuk
bekerjasama dalam satu kelompok. Sebagai contoh, sebelum peserta melakukan suatu
langkah klinik (misalnya memasang AKDR), pertama-tama pelatih atau salah satu
peserta harus mengulangi kembali secara ringkas langkah-langkah klinik yang akan
dilakukan dan membahas hasil yang diharapkan. Sebagai tambahan, segera setelah
peragaan prosedur klinik selesai, pelatih harus membahasnya kembali dengan peserta.
Tujuan pembahasan ulang ini adalah untuk memberi umpan balik positif mengenai
kemajuan belajar yang telah dicapai dan menentukan hal-hal yang perlu diperbaiki
(pengetahuan, sikap dan keterampilan) pada kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Penuntun belajar ini digunakan dalam usaha untuk meningkatkan keterampilan, oleh
karena itu penilaian harus dilakukan secara secara hati-hati dan seobyektif mungkin.
Kinerja peserta pada setiap langkah klinik, akan dinilai oleh pelatih berdasarkan tiga
kriteria sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan : Langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak sesuai
urutannya atau ada langkah yang tidak dikerjakan.
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya, tetapi
tidak dilakukan secara efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan dengan efisien, sesuai dengan urutannya dan tepat
TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan : Langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak sesuai
urutannya atau ada langkah yang tidak dikerjakan.
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya, tetapi
tidak dilakukan secara efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan dengan efisien, sesuai dengan urutannya dan tepat
TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan : Langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak sesuai
urutannya atau ada langkah yang tidak dikerjakan.
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya, tetapi
tidak dilakukan secara efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan dengan efisien, sesuai dengan urutannya dan tepat
TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan : Langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak sesuai
urutannya atau ada langkah yang tidak dikerjakan.
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya, tetapi
tidak dilakukan secara efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan dengan efisien, sesuai dengan urutannya dan tepat
TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan
Penapisan Klien
5. Lihat kembali catatan klien untuk memastikan bahwa ia calon yang
tepat sebagai pengguna AKDR
1. Perlu perbaikan : Langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak sesuai
urutannya atau ada langkah yang tidak dikerjakan.
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya, tetapi
tidak dilakukan secara efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan dengan efisien, sesuai dengan urutannya dan tepat
TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
Instruksi: Untuk setiap pernyataan yang ada, beri tanda pada kotak yang tersedia,
yang menurut anda paling sesuai dengan pendapat anda. Tanggapan jujur anda akan
sangat membantu kami untuk memperbaiki pelatihan berikut. Kami juga
mengharapkan komentar tambahan dari anda.
3. Lamanya pelatihan:
a. Terlalu lama
b. Cukup
c. Terlalu pendek
Komentar …………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………….
7. Fasilitas pelatihan:
a. Sangat memuaskan
b. Cukup memuaskan
c. Tidak memuaskan
Komentar …………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………….
5-Sangat Setuju 4-Setuju 3-Tidak ada Pendapat 2-Tidak Setuju 1-Sangat Tidak Setuju
KOMENTAR TAMBAHAN: