Anda di halaman 1dari 26

Adalah paparan atau

bentangan atas semua tugas


jabatan yang merupakan
upaya pokok yang dilakukan
pemegang jabatan dalam
memproses bahan kerja URAIAN
menjadi hasil kerja dengan TUGAS
menggunakan perangkat
kerja dan dalam kondisi
pelaksanaan tertentu
( LAN, 1990 : 5 )
 Syarat isi, dimaksudkan agar uraian tugas
dapat mencerminkan secara tersurat dan atau
tersirat akan obyek, cara dan tujuannya.
Salah satu cara yang digunakan adalah diuji
dengan kalimat :
 What ? Apa yg dikerjakan sipemegang
Jabatan
 How ? Bagaimana cara tugas itu dilakukan
 Why ? Mengapa/untuk tujuan apa tugas itu
dilakukan
 Isi atau tugas yang dilaksanakan berupa kata
kerja/predikat
 Cara atau metode melaksanakan pekerjaan.
 Hasil/tujuan dari tugas/pekerjaan yang dilaksanakan.

Catatan :
Setiap uraian tugas harus mampu menemukan satuan
hasil/alat yang bersifat kuantitatif dan menemukan norma
waktu (waktu rata-rata) untuk menghasilkan setiap satuan
hasil/alat.
CONTOH
Mewancarai pencari kerja dengan
Tanya jawab tatap muka terhadap
nama, pendidikan, pengalaman
yang dimiliki untuk mengetahui
identitasnya dan kompetensinya
(Pola susunan kalimat pada
tugas yang fungsi
pekerjaannya erat dengan
orang, polanya adalah : predikat
– obyek berujud orang dan kata
keterangan cara serta tujuan
Dari contoh uraian tugas di atas dapat diidentifikasi :
 Isi atau tugas : mewawancarai
 Cara atau metode : Tanya jawab tatap muka.
 Hasil/tujuan : identitas dan kompetensi masing-masing
peserta wawancara.

Catatan :
Norma waktu setiap satuan hasil adalah waktu yang
digunakan untuk mewawancarai masing-masing peserta.
Dengan demikian satuan hasil adalah data identitas dan
kompetensi peserta dan norma waktu adalah waktu
wawancara untuk masing-masing peserta.
Beban kerja = jumlah peserta wawancara x norma waktu
TABEL BANTU PENYUSUNAN URAIAN TUGAS

No Isi/Predikat Metode/Cara hasil/Tujuan


1 Mengumpulkan Survey Lapangan Data Perangkat Per
Data Desa
Perangkat
Desa
2 ………
3 ……….
ANALISIS BEBAN KERJA
NAMA JABATAN PELAKSANA (FUNGSIONAL UMUM)
MENGGUNAKAN PERMENPAN DAN RB NOMOR 25 TAHUN
2016, NAMUN APABILA DIPANDANG ADA PEKERJAAN
YANG BELUM TERMASUK DALAM TUGAS JABATAN YANG
ADA, MAKA PEKERJAAN TERSEBUT DAPAT DIMASUKKAN
KE DALAM SALAH SATU JABATAN YANG MENDEKATI.
APBILA PEKERJAAN TERSEBUT TIDAK ADA JABATAN
YANG MENDEKATI, DAPAT SEMENTARA DIBUAT
NOMENKLATUR JABATAN BARU
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI
DENGAN MENGIDENTIFIKASI BEBAN
KERJA

ADA 4 PENDEKATAN :
v HASIL KERJA
v OBYEK KERJA
v PERALATAN KERJA
v TUGAS PER TUGAS JABATAN
1.PENDEKATAN HASIL KERJA

adalah metoda penghitungan formasi dengan


mengidentifikasi beban kerja dari hasil kerja jabatan.

Metoda ini dipergunakan untuk jabatan yang hasil


kerjanya fisik atau bersifat kebendaan.

Perlu diperhatikan juga bahwa metoda ini efektif dan


mudah digunakan untuk jabatan yang hasil kerjanya hanya
satu jenis.

CONTOH : JABATAN PENGENTRI DATA


PENDEKATAN HASIL KERJA :

Σ BEBAN KERJA
X 1 ORANG
RUMUS : STANDAR KEMAMPUAN RATA-RATA

CONTOH :
JABATAN : PENGENTRI DATA
HASIL KERJANYA : DATA ENTRIAN
BEBAN KERJA : 200 DATA ENTRIAN
STANDAR KEMAMPUAN : 30 DATA PER HARI

PENGHITUNGANNYA ADALAH :

200 DATA ENTRIAN


X 1 ORANG = 6,67 ORANG = 7 ORANG
30 DATA PER HARI (DIBULATKAN)
2. PENDEKATAN OBJEK KERJA
Metoda ini dipergunakan untuk jabatan yang beban
kerjanya bergantung dari jumlah objek yang harus
dilayani.

contoh : dokter melayani pasien, maka objek


kerja untuk JABATAN DOKTER adalah pasien.
PENDEKATAN OBJEK KERJA :

Σ OBJEK KERJA
RUMUS : X 1ORANG
STANDAR KEMAMPUAN RATA-RATA

CONTOH :
JABATAN : DOKTER
OBYEK KERJA : PASIEN
BEBAN KERJA : 80 PASIEN
STANDAR KEMAMPUAN : 25 PASIEN PER HARI

PENGHITUNGANNYA ADALAH :
80 PASIEN
X 1 DOKTER = 3,2 ORANG DOKTER = 3 ORANG
25 PASIEN (DIBULATKAN)
3. PENDEKATAN PERALATAN KERJA
adalah metoda ini dipergunakan untuk jabatan yang
beban kerjanya bergantung pada peralatan kerja.

contoh : JABATAN PENGEMUDI

pengemudi beban kerjanya bergantung pada


kebutuhan operasional kendaraan yang harus
dikemudikan.
PENDEKATAN PERALATAN KERJA

RUMUS :
Σ PERALATAN KERJA
X 1 ORANG
RASIO PENGUNAAN ALAT KERJA

CONTOH :

SATUAN ALAT KERJA : BUS


JABATAN YANG DIPERLUKAN : PENGEMUDI BUS, KERNET
BUS DAN MONTIR BUS
JUMLAH ALAT KERJA YANG DIOPRS : 20 BUS
RASIO PENGOPRS ALAT KERJA : 1 PENGEMUDI 1 BUS
: 1 KERNET 1 BUS
: 1 MONTIR 5 BUS
PENGHITUNGANNYA ADALAH :

20 BIS X 1 Pengemudi = 20 Pengemudi


PENGEMUDI BUS =
1 BIS

KERNET BUS = 20 BUS


1 BUS X 1 Kernet = 20 Kernet

MONTIR BUS = 20 BUS


X 1 Montir = 4 Montir
5 BUS
4. PENDEKATAN TUGAS PER TUGAS
JABATAN
adalah metoda ini dipergunakan untuk menghitung
kebutuhan pegawai pada jabatan yang hasil kerjanya
abstrak atau beragam, beragam artinya hasil kerja
dalam jabatan tersebut banyak jenisnya

contoh : JABATAN PENGADMINISTRASI UMUM.


PENDEKATAN TUGAS PER TUGAS

RUMUS :

WAKTU PENYELESAIAN TUGAS (WPT)


adalah waktu yg digunakan dalam menyelesaikan tugas
tersebut.

WAKTU KERJA EFEKTIF (WKE)


adalah Jam kerja efektif yang digunakan dalam 1 hari
CONTOH :
JABATAN : PENGADMINISTRASI UMUM

N URAIAN BEBAN SKR WPT


O TUGAS TUGAS
1 2 3 4 5(3x4)

1 Mengetik Surat 70 lb/hari 12 menit/lb 840 menit


2 Mengagenda 24 surat/hari 6 menit/surat 144 menit
Surat
3 Mengarsip Surat 24 surat/hari 5 menit/surat 120 menit
4 Melayani Tamu 4 tamu/hari 6 menit/tamu 24 menit
5 Menyusun 1 laporan/hari 30 menit/data 30 menit
Laporan Daftar
Hadir
6 dan seterusnya n menit

Σ WPT 1.158 menit


+ n Menit
Jadi jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk jabatan
pengadministrasi umum adalah :

1.158 + n menit ( WPT)


x 1 Orang = …………. Orang
300 menit ( WKE/hari)

1.158 menit ( WPT)


x 1 Orang = 3,86 Orang = 4 org
300 menit (WKE/hari)
PENGHITUNGAN JAM KERJA EFEKTIF :
Satu Tahun = 365 Hari
Hari Libur Sabtu, Minggu = 104 Hari
Hari Libur Nasional = 12 Hari
Cuti Dalam Satu Tahun = 12 Hari = 128 Hari (-)

Jadi Hari Kerja Efektif/Tahun = 237 Hari

KEPPRES NO. 58 TAHUN 1964 JO KEPPRES NO. 24 TAHUN 1972 JO


KEPPRES NO. 68 TAHUN 1995 :

Jumlah Jam Kerja/Minggu = 37,5 Jam


Hari Kerja Dalam Seminggu = 5 Hari/6 Hari
Jumlah Jam Kerja/Hari (Unt. 5 Hari Kerja) = 37,5 : 5 = 7,5 JAM

Allowance (Waktu Boros) Standar Ilo = 30 %

Jumlah Jam Kerja/Hari = 7,5 Jam


Waktu Boros = 30 % X 7,5 = 2,25 Jam (-)
Jumlah Jam Effektif/Hari = 5,25 Jam (5 Jam)
Jam Kerja Efektif/Hari
(Pola 5 Hari Kerja) dibulatkan menjadi 5 Jam;

Maka didapat Jam Kerja Efektif :


- Per Hari : 1 hari x 5 jam = 5 jam = 300 menit
- Per Minggu : 5 hari x 5 jam = 25 jam = 1.500 menit
- Per Bulan : 20 hari x 5 jam = 100 jam = 6.000 menit
- Per Tahun : 240 hari x 5 jam = 1.200 jam = 72.000 menit
DASAR PENGHITUNGAN KEBUTUHAN
PEGAWAI MENURUT JENIS JABATAN

NORMA WAKTU X BEBAN KERJA


JML KEB PEG
=
PER JABATAN
JAM KERJA EFEKTIF

Norma Waktu =
adalah jml waktu yg wajar & benar yang digunakan utk
menyelesaikan satu satuan produk/hasil kerja dlm satu tahapan
proses penyelesaian pekerjaan oleh pemangku jabatan

Beban Kerja =
adalah Frekuensi dan Volume rata-2 masing-2 jenis
pekerjaan/jabatan unit organisasi dlm jangka waktu tertentu
CatatAn penting
untuk menyusun abk yang benar
1. Rumusan uraian kerja harus menggambarkan apa,
bagiamana dan untuk apa. Misalnya melakukan
pengumpulan data ternak setiap desa dengan cara
melakukan survey langsung ke desa untuk
mendapatkan infomrasi ternak setiap desa.
Apa : mengumpulkan data.
Bagaimana : Survey Lapangan
Untuk apa : Menyusun Informasi Data Ternak Perdesa.
Maka satuan hasil adalah dokumen data ternak per
desa, dan jumlah beban kerja adalah jumlah desa.
CatatAn penting
untuk menyusun abk yang benar
2. Validitas Data.
Data tentang beban kerja (volume hasil kerja) harus
dibuktikan dan diverifikasi secara nyata. Jika
perangkat daerah tidak dapat menunjukkan bukti
valid hasil kerjanya, maka dianggap tidak punya
hasil kerja.
Contoh:
Jumlah surat, harus diverifikasi dengan buku agenda
surat keluar atau surat masuk
Menghadiri rapat, harus dibuktikan dengan surat
undangan atau surat tugas atau dokumen lainya.
CatatAn penting
untuk menyusun abk yang benar
3. Norma Waktu
Norma waktu sangat menentukan dalam perhitungan
kebutuhan pegawai dan beban kerja.
Sebaiknya setiap uraian kerja untuk masing-masing
output/hasil kerja harus dilakukan simulasi untuk
menemukan waktu yang diperlukan untuk setiap
satu satuan hasil kerja, atau dilakukan kesepakatan
bersama jika suatu pekerjaan tidak mungkin untuk
dilakukan simulasi.

Anda mungkin juga menyukai