Anda di halaman 1dari 11

Langkah Menuju Sertifikasi ISO 9001:2008

Share

Sertifikasi ISO . Jakarta - Berikut ini adalah langkah-langkah yang biasa digunakan beberapa organisasi bila ingin
implementasi Menuju Sertifikasi ISO 9001:2008 yaitu :

BAGIAN

: LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN DASAR

LANGKAH 1 : Menyatakan Komitmen dari Top Manajemen ke semua karyawannya


LANGKAH
Mutu

: Mengenali jenis Produk / Jasa Perusahaan dan Memilih Sistem Jaminan

LANGKAH 3 : Menentukan Cara Pengerjaan: Dikerjakan Sendiri atau oleh Konsultan ?


LANGKAH 4 : Membentuk Tim Implementasi / ISO Team
LANGKAH 5 : Menentukan Kebutuhan Akan Sumber Daya termasuk pelatihan

BAGIAN

II

: LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM

LANGKAH 6 : Melakukan Propaganda


LANGKAH 7 : Meninjau Sistem yang sudah ada
LANGKAH 8 : Menyusun Jadwal Kerja
LANGKAH 9 : Memperkenalkan ISO 9001:2008 ke semua karyawan

BAGIAN

II

: LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM

LANGKAH 10 : Mengembangkan Sistem Manajemen Mutu dengan membuat 6 prosedur


wajib

LANGKAH 11 : Menerapkan Sistem


LANGKAH 12 : Menjalankan Pelatihan Audit Mutu Internal
LANGKAH 13 : Melaksanakan Audit Mutu Internal

BAGIAN III

: LANGKAH-LANGKAH BERSAMA BADAN SERTIFIKASI

LANGKAH 14 : Memilih Badan Sertifikasi


LANGKAH 15 : Mengisi Formulir Aplikasi
LANGKAH 16 : Menjalani Proses Pra Audit (optional)
LANGKAH 17 : Menghadapi Peninjauan Semua Dokumen Wajib yang dipersyaratkan ISO
9001
LANGKAH 18 : Memperoleh Jadwal Audit

BAGIAN III

: LANGKAH-LANGKAH BERSAMA BADAN SERTIFIKASI

LANGKAH 19 : Menghadapi Auditor eksternal pertama kali ( didampingi konsultan lebih


baik)
LANGKAH 20
Audit)

: Menghadapi Penilaian Dokumen ( optional dilakukan bila sudah Pra-

LANGKAH 21 : Menghadapi Auditor eksternal Aspek Operasional


LANGKAH 22 : Menghadapi Penelitian Bukti-bukti Objektif

BAGIAN III

: LANGKAH-LANGKAH BERSAMA BADAN SERTIFIKASI

LANGKAH 23 : Menerima Hasil Audit


LANGKAH 24 : Menjalankan Tindakan Perbaikan beserta bukti nya ( Bila perlu )
LANGKAH 25 : Menghadapi Asesmen Ulang bila hasil auditnya gagal ( Bila perlu )
LANGKAH 26 : Menerima Sertifikasidan logo ISO 9001

Dan memastikan sistem berjalan dan menunggu audit berikutnya .


Sertifikasi ISO

LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN ISO 9001:2008 OLEH


KONSULTAN BSP
Posted on | January 25, 2011 | 2 Comments
Bika Solusi Perdana (BSP) adalah perusahaan yang telah berpengalaman belasan tahun dalam membantu banyak
perusahaan dari berbagai bidang dalam menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di perusahaan
mereka. Dalam menerapkan ISO 9001:2008, ada beberapa langkah yang akan dijalani, yaitu:
Tahap 1 : Gap Analysis
Konsultan ISO 9001 BSP akan menganalisis proses dan prosedur yang selama ini sudah berjalan disuatu
organisasi, setelah itu bisa diketahui seberapa besar gap antara proses yang sudah berjalan dengan yang
dipersyaratkan oleh ISO 9001:2008. Hasil dari gap analysis ini akan menjadi acuan Konsultan ISO 9001 BSP
dalam membenahi sistem manajemen mutu di organisasi tersebut.
Tahap 2 : Pelatihan dan Persiapan
Konsultan ISO 9001 BSP akan memberikan pelatihan pemahaman terhadap ISO 9001:2008 agar para karyawan
mempunyai pemahaman yang cukup terhadap ISO 9001:2008. Sehingga proses penerapan ISO 9001:2008 dapat
berjalan dengan lancar.
Tahap 3 : Pengembangan Sistem dan Dokumen
Konsultan ISO 9001 BSP akan membimbing dalam pembuatan dokumen yang dipersyaratkan oleh ISO 9001:2008
mulai dari manual mutu, prosedur wajib, instruksi kerja, sampai form-form yang harus dibuat. Konsultan ISO 9001
BSP juga akan membenahi sistem manajemen mutu yang berlaku di perusahaan agar sesuai dengan persyaratan
yang diminta oleh ISO 9001:2008.
Tahap 4 : Implementasi Sistem dan Dokumen
Pada tahapan ini, organisasi wajib menerapkan sistem manajemen mutu yang sesuai dengan ISO 9001:2008. ISO
9001:2008 sendiri wajib diterapkan minimal selama tiga bulan sebelum mengajukan diri untuk diaudit oleh Badan
Sertifikasi. Selama tahapan ini, Konsultan ISO 9001 BSP akan memonitor penerapan untuk menjamin semua
prosedur yang telah dibuat dijalankan dan semua rekaman dibuat dan dipelihara.
Tahap 5 : Audit Internal dan Tinjauan Manajemen
Audit internal dan Tinajauan Manajemen adalah dua kegiatan yang wajib dilakukan oleh organisasi yang
menerapkan ISO 9001:2008. Dua kegiatan itu dilakukan untuk menjamin semua persyaratan yang diminta oleh
ISO 9001:2008 telah dipenuhi. Untuk menjamin pelaksanaan audit internal dan tinjauan manajemen berjalan
dengan baik, Konsultan ISO 9001 BSP akan memberikan pelatihan bagaimana melakukan audit internal di dalam
sebuah organisasi. Setelah itu, Konsultan ISO 9001 BSP akan mengawasi pelaksanaan internal audit dan tinjauan
manajemen.
Tahap 6 : Sertifikasi
Sebelum audit dilakukan oleh Badan Sertifikasi, Konsultan ISO 9001 BSP akan melakukan pre-assesment audit.
Audit ini dilakukan untuk meminimalisir adanya temuan atau ketidaksesuaian pada saat audit dilakukan oleh
Badan Sertifikasi.

Semua langkah diatas dilakukan untuk menjamin bahwa perusahaan dapat memperoleh manfaat dari penerapan
ISO 9001:2008 dan juga sertifikat dari Badan Sertifikasi yang diakui.

Apakah yang dimaksud dengan ISO 9001 Gap


Analysis?

Sertifikasi ISO . Jakarta - Salah satu langkah pertama dalam anda melakukan Sistem Manajemen Mutu (QMS)
transisi atau implementasi proyek adalah dengan membandingkan SMM Anda saat ini dengan persyaratan standar
ISO 9000:2008. Hal ini paling sering disebut Analisis Gap.
Alat yang paling penting untuk Analisis Gap adalah Gap Analysis Checklist. Ini adalah daftar persyaratan dalam
standar, ditulis dalam format pertanyaan.Auditor akan menggunakan daftar ini untuk membandingkan SMM yang
ada di tempat dengan persyaratan standar. Sebuah daftar periksa yang dirancang dengan baik akan memberikan
auditor dengan rekomendasi dari apa dokumen untuk mencari, contoh apa yang akan memenuhi persyaratan dan
panduan lain pada audit dengan standar. Daftar periksa ini juga harus memberikan auditor tempat tertentu untuk
mendokumentasikan apa yang mereka lihat yang tidak atau tidak memenuhi standar.
Perlu diingat bahwa Anda akan menggunakan checklist sampai selesai untuk membuat daftar tugas untuk rencana
implementasi kedepannya. Untuk setiap bagian dari standard Anda pastinya ingin untuk menyiapkan daftar item
yang perlu dilaksanakan, dirancang ulang atau didokumentasikan. Pastikan Auditor Anda mengetahui informasi
apa yang Anda butuhkan untuk didokumentasikan di checklist untuk mempersiapkan daftarnya. Anda juga akan
perlu:
* Setiap pertanyaan pada checklist dijawab dengan komentar pada apa yang di tempat atau apa yang tidak di
tempat
* Catatan menjelaskan apa perlu dilakukan praktek bila tidak memenuhi standar
* Catatan di mana dokumentasi tambahan bila diperlukan
* Lain pengamatan sehubungan dengan kepatuhan dengan standar
* Auditor harus familiar dengan standar dalam rangka untuk melakukan audit yang efektif. Jika auditor Anda
belum terlatih pada ISO 9000:2008 persyaratan pastikan untuk memberikan pelatihan sebelum melakukan audit

Jadwal dan melaksanakan audit.


Luangkan waktu cukup untuk melakukan audit yang mendalam. Semakin banyak informasi yang dapat
menyediakan untuk daftar tugas Anda dan rencana proyek, semakin efisien dan efektif proyek Anda akan menjadi.
Ketika audit telah selesai, bertemu dengan auditor untuk merangkum hasil. Hasil ini dapat ditransfer ke daftar
tugas untuk implementasi. Pertemuan ini harus dilakukan segera setelah audit, sehingga informasi yang masih
segar dalam memori auditor.

Manfaat menggunakan Gap Analysis Checklist Toolkit


* Anda akan memiliki daftar rinci digunakan untuk membandingkan sistem saat ini Anda dengan persyaratan ISO
9001:2008.

* Anda dapat mengidentifikasi persyaratan bahwa organisasi anda sudah melakukan rapat, dan mereka yang perlu
ditangani. Anda akan mendapatkan informasi yang Anda perlu menentukan sumber daya dan batas waktu untuk
proyek 9001:2008 ISO anda implementasi.

Jenis prosedur yang disarankan

Sertifikasi ISO. Jakarta - Seperti yang dipersyaratkan oleh ISO bahwa ada minimal ada 6 prosedur wajib yang
harus dibuat atau bisa dibuat efesien menjadi 4 prosedur wajib dengan menggabungkan beberapa prosedur ,
tetapi layaknya suatu organisasi yang baik perlu adanya juga prosedur tambahan yang biasa digunakan oleh
organisasi untuk lebih membuat lebih baik . Berikut ini jenis prosedur yang biasanya ada :

1. Pengendalian dokumen
2. Pengendalian catatan
3. Pengendalian produk yang tidak sesuai
4. Merancang dan mengembangkan produk
5. Mengawasi dan pengukuran proses
6. Pengujian dan produk pemeriksaan
7. Menerapkan teknik statistik
8. Handle keluhan pelanggan
9. Pengukuran dan Kontrol Peralatan Uji dan Kalibrasi
10. Evaluasi Pemasok
11. Memelihara mesin dan peralatan
12. Tindakan korektif dan pencegahan
13. Internal Audit
14. Tinjauan Management
15.Improvement

Pengertian Customer dalam ISO 9001:2008


Share

Sertifikasi ISO. Jakarta - Customer adalah raja bagi perusahaan dan bagaimanapun juga kita harus dapat
memuaskan customer sesuai dengan kemampuan kita . Berikut ini pengertian customer yang diambil dari
beberapa sumber :

Siapa itu Customer


Orang yang menggunakan hasil kerja kita

Semua orang yang menuntut kita (atau perusahaan kita) untuk memenuhi suatu standard kualitas

tertentu dan karena itu akan memberikan pengaruh pada performansi kita (perusahaan kita).
Orang yang tidak tergantung pada kita, tetapi kita yang tergantung padanya.
Orang yang membawa kita kepada keinginannya.

Orang yang teramat penting yang harus dipuaskan.

Apa itu Customer

1.
Internal Customer
Orang yang berada dalam perusahaan dan memiliki pengaruh pada performance
pekerjaan (atau perusahaan).
Contoh:
Bagian pembelian, produksi,penjualan, pembayaran gaji, rekrutment dan karyawan.

2.
Intermediate Customer
Mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara, bukan sebagai pemakai akhir produk itu.

Contoh:
Distributor yang medistribusikan produk-produk, agen-agen perjalanan yang memesan kamar hotel untuk
pemakai akhir.

3.

External Customer

Pembeli atau pemakai akhir produk itu, yang disebut pelanggan nyata (real customer)
Catatan:
Dalam sistem kualitas modern, prinsip hubungan pemasok-pelanggan harus dipelihara agar saling memuaskan.

Mekanisme harapan Customer


Step 1. Listen to VOC (Voice of Customer)
Pada umumnya pelanggan menginginkan produk atau service yang memiliki karakteristik:
lebih baik (better), lebih murah (cheaper), lebih cepat (faster)
QCD ( Quality Cost and Delivery)

Step 2. Tingkat performansi yang dibutuhkan untuk Memenuhi Ekspektasi Pelanggan.


Level 3
Nilai tambah dari karakteristik dan features yang tidak diketahui sebelumnya oleh pelanggan
<Ekspektasi Tersembunyi>

Level 2
Pilihan-pilihan dan trade-offs yang tersedia untuk dipilih oleh pelanggan <Ekspetasi Exsplisit>
Level 1
Tingkat performansi minimum yang selalu diasumsikan ada <Ekspektasi Implisit>
Step 3. Kepentingan Relatif (Urutan Prioritas) dari Setiap Karakteristik

Untuk process ini biasanya menggunakan alat yang disebut :Penyebaran Fungsi Kualitas (Quality Function
Deployment=QFD) atau biasa disebut House of Quality
Step 4. Kepuasan pelanggan berdasarkan performansi sekarang
Jika pertanyaan tentang bagaimana kepentingan relatif (urutan prioritas) dari setiap karakteristik yang diinginkan
pelanggan telah diketahui jawabannya, maka kita dapat membandingkan dengan performasi produk yang ada
sekarang. Berdasarkan perbandingan tersebut kita bisa mengetahuai tingkat kepuasan Pelanggan

Pengertian outsource dalam ISO 9001:2008


Share

Sertifikasi ISO. Jakarta - ISO 9001:2008 klausul 4.1 menyatakan:


"Apabila organisasi memilih untuk melakukan outsourcing setiap proses yang mempengaruhi kesesuaian produk
terhadap persyaratan, organisasi harus memastikan adanya kendali pada proses itu. Jenis dan tingkat
pengendalian yang akan diterapkan terhadap proses yang diserahkan harus ditetapkan dalam sistem manajemen
mutu.
CATATAN 1: Proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu yang disebutkan di atas termasuk proses
untuk kegiatan manajemen, penyediaan sumber daya, realisasi produk dan pengukuran, analisis dan perbaikan.
CATATAN 2: Sebuah "proses yang diserahkan" adalah proses yang diperlukan organisasi untuk sistem manajemen
kualitas dan mana organisasi memilih untuk telah dilakukan oleh pihak eksternal.
CATATAN 3: Pemastian pengendalian atas proses outsourcing tidak melepaskan tanggung jawab organisasi
kesesuaian dengan semua persyaratan pelanggan, peraturan perundangan dan peraturan. Jenis dan tingkat
pengendalian yang akan diterapkan pada proses yang diserahkan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:a)
dampak potensial dari proses yang diserahkan pada kemampuan organisasi untuk menyediakan produk yang
sesuai dengan persyaratan;b) sejauh mana kontrol untuk proses ini dipakai bersama;c) kemampuan untuk
mencapai pengendalian yang diperlukan melalui penerapan klausul 7.4. "
Apakah yang dimaksud dengan "proses outsourcing"?
Dalam kamus Inggris Oxford mendefinisikan "outsourcing" kata kerja sebagai "untuk mendapatkan ... .. oleh
kontrak dari sumber luar organisasi atau daerah, untuk kontrak (kerja) keluar "
Seperti sekarang didefinisikan dalam ISO 9001:2008 klausul Sub 4.1, CATATAN 2 sebuah "proses yang diserahkan"
adalah proses yang diperlukan organisasi untuk sistem manajemen kualitas dan mana organisasi memilih untuk
telah dilakukan oleh pihak eksternal.
Catatan: ISO 9000:2005 klausul 3.4.1 mendefinisikan "proses" sebagai "kumpulan kegiatan saling terkait atau
berinteraksi yang mengubah masukan menjadi keluaran".
Sebuah proses yang diserahkan dapat dilakukan oleh pemasok yang benar-benar independen dari organisasi, atau
yang merupakan bagian dari induk organisasi yang sama (misalnya departemen terpisah atau divisi yang tidak
tunduk pada sistem manajemen mutu yang sama). Ini mungkin disediakan dalam lokasi fisik atau lingkungan
kerja organisasi, di sebuah situs independen, atau dalam beberapa cara lain.

Intent Klausul 4.1


Maksud Klausul 4.1 ISO 9001:2008 adalah untuk menekankan bahwa ketika organisasi memilih untuk
menyerahkan kepada pihak (baik permanen atau sementara) sebuah proses yang mempengaruhi kesesuaian
produk dengan persyaratan (lihat ISO 9001:2008 klausul 7.2.1), dapat tidak hanya mengabaikan proses ini, juga

tidak perlu mengikuti sistem manajemen mutu.


Organisasi harus menunjukkan bahwa latihan cukup kontrol untuk memastikan bahwa proses ini dilakukan sesuai
dengan persyaratan yang relevan ISO 9001:2008, dan persyaratan lain dari sistem manajemen mutu organisasi.
Sifat kontrol ini akan tergantung pada pentingnya proses yang diserahkan, risiko yang terlibat, dan kompetensi
pemasok untuk memenuhi persyaratan proses. Berdasarkan pada sifat dari kontrol, harus mempertimbangkan
proses disebut sistem manajemen mutu untuk kegiatan manajemen, penyediaan sumber daya, realisasi produk
dan pengukuran, analisis dan perbaikan. Organisasi outsourcing tidak selalu harus memiliki sertifikasi Sistem
Manajemen Mutu, namun harus menunjukkan kemampuan proses yang telah disebutkan sebelumnya.
Proses Outsource akan berinteraksi dengan proses-proses lain dari sistem manajemen mutu organisasi (ini proses
lainnya dapat dilakukan oleh organisasi itu sendiri, atau mungkin diri menjadi proses outsourcing). Interaksi ini
juga perlu dikelola (lihat ISO 9001:2008 klausul 4.1 (a) dan (b)).

Pengendalian proses outsourcing

1. Akuisisi proses outsourcing biasanya akan tunduk pada kemampuan untuk mencapai pengendalian yang
diperlukan melalui penerapan persyaratan ISO 9001:2008 kedua klausul 7.4 (Pembelian) dan ayat 4.1
(Persyaratan Umum)
Seperti disebutkan dalam Catatan, dalam beberapa situasi, organisasi tidak mungkin "membeli" proses
outsourcing dalam arti tradisional mungkin, misalnya, menerima layanan dari kantor pusat perusahaan atau dari
divisi lain dalam kelompok organisasi, tanpa transaksi moneter berlangsung (lihat 2.1 di atas). Dalam keadaan ini,
bagaimanapun, ISO 9001:2008 Klausul 7.4 dan 4.1 masih berlaku.

2. Ada dua situasi yang sering perlu untuk dipertimbangkan ketika menentukan tingkat yang sesuai kontrol dari
sebuah proses yang diserahkan:
* Ketika sebuah organisasi memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melaksanakan suatu proses, tetapi
memilih untuk melakukan outsourcing bahwa proses (untuk alasan komersial atau lainnya).
Dalam situasi ini kriteria proses kontrol harus sudah telah ditetapkan, dan dapat dialihkan ke persyaratan
untuk pemasok proses yang diserahkan, jika diperlukan.
* Ketika organisasi tidak memiliki kompetensi untuk menjalankan proses itu sendiri, dan memilih untuk
melakukan outsourcing itu.
Dalam situasi ini organisasi harus memastikan bahwa kontrol yang diusulkan oleh pemasok dari proses
outsourcing yang memadai. Dalam beberapa kasus mungkin perlu untuk melibatkan ahli eksternal dalam
membuat evaluasi ini.

3. Mungkin sudah nyaman, atau bahkan perlu, untuk menentukan beberapa atau semua metode yang akan
digunakan untuk mengendalikan proses outsourcing dalam kontrak antara organisasi dan pemasok. Dampak
potensial dari proses yang diserahkan berdasarkan kemampuan outsourcing untuk menyediakan produk yang
sesuai dengan persyaratan. Perawatan harus diambil, bagaimanapun, tidak untuk menghambat pemasok dari
mengusulkan inovasi terhadap proses outsourcing.
Pengendalian organisasi dari proses outsourcing harus didasarkan pada kebutuhan untuk kesesuaian produk
terhadap persyaratan.
Memastikan pengendalian atas proses outsourcing tidak melepaskan tanggung jawab organisasi kesesuaian
dengan semua persyaratan pelanggan, peraturan perundangan dan peraturan.

4. Dalam beberapa situasitidak mungkin tidak untuk memeriksa output dari proses yang diserahkan oleh

pemantauan atau pengukuran. Dalam kasus ini, organisasi perlu memastikan bahwa kontrol atas proses yang
diserahkan meliputi proses validasi sesuai dengan ISO 9001:2008 klausul 7.5.2.

Record yang dibutuhkan dalam persyaratan ISO


9001:2008

Sertifikasi ISO. Jakarta - Berikut ini record-record ( catatan)


9001:2008

yang dibutuhkan dalam persyaratan ISO

5.6.1 Tinjauan Manajemen


6.2.2 e) Pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman
7.1 d) Bukti bahwa proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan
7.2.2 Hasil penelaahan persyaratan yang berkaitan dengan produk dan tindakan yang timbul dari tinjauan
7.3.2 Desain dan masukan pengembangan sehubungan dengan persyaratan produk
7.3.4 Hasil tinjauan desain dan pengembangan, dan setiap tindakan yang diperlukan
7.3.5 Hasil verifikasi desain dan pengembangan, dan setiap tindakan yang diperlukan
7.3.6 Hasil dari validasi desain dan pengembangan, dan setiap tindakan yang diperlukan
7.3.7 Hasil review perubahan desain dan pengembangan dan setiap tindakan yang diperlukan
7.4.1 Hasil evaluasi pemasok dan setiap tindakan yang diperlukan yang timbul dari evaluasi
7.5.2 d) Sebagaimana dipersyaratkan oleh organisasi untuk menunjukkan validasi proses di mana output yang
dihasilkan tidak dapat diverifikasi oleh pemantauan atau pengukuran berikutnya
7.5.3 Identifikasi unik dari produk, di mana mampu telusur yang dipersyaratkan
7.5.4 Milik pelanggan yang hilang, rusak atau yang ditemukan tidak sesuai untuk penggunaan
7.6 a) Dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan ukur di mana tidak ada standar pengukuran
internasional atau nasional
7.6
7.6

Validitas hasil pengukuran sebelumnya bila peralatan pengukur ditemukan tidak memenuhi persyaratan
Hasil kalibrasi dan verifikasi peralatan ukur

8.2.2 Hasil audit internal dan tindak lanjutnya


8.2.4 Hasil user yang berwenang yang melepas produk.
8.3 Sifat ketidaksesuaian produk dan tindakan berikutnya, termasuk konsesi yang diperoleh
8.5.2 e) Hasil tindakan korektif
8.5.3 d) Hasil tindakan pencegahan

Potensial keuntungan implementasi ISO 9001

Sertifikasi ISO . Jakarta - Sering kali kita mendengar , melihat dan berhubungan langsung dengan organisasi
yang menyatakan sudah melakukan implementasi dan mendapatkan sertifikat ISO 9001 tapi apakah sebenarnya
perlu untuk organisasi kita , sedangkan produk yang kita jual sudah sangat laku dan perusahaan sangat
menguntungkan . Tapi di sisi itu sebenarnya ada keuntungan yang bisa dirasakan bila kita benar-benar melakukan
implementasi ISO 9001 yaitu :
Bagi organisasi

kondisi kerja yang lebih baik


peningkatan kepuasan bekerja

peningkatan kesehatan dan keamanan


peningkatan moral dan tanggung jawab

peningkatan stabilitas dari pemberdayaan

Bagi Investor

Return on investment
peningkatan hasil operasional

peningkatan pangsa pasar


peningkatan keuntungan

Bagi pelanggan dan pengguna

Produk/jasa yang:
sesuai dengan persyaratan
handal
Mudah diperoleh

memuaskan
Bagi supplier

stabilitas

terus bertumbuh
partnership and mutual understanding

Bagi masyarakat

Pemenuhan peraturan dan perundangan

peningkatan kesehatan dan keamanan


mengurangi dampak lingkungan

Anda mungkin juga menyukai