Anda di halaman 1dari 10

STUDI EKSPERIMEN JUMLAH STAY VANE TERHADAP PERFORMA TURBIN

FRANCIS

Ainun Fitra Darmawan1, Joke Pratilastiarso2, Fifi Hesty Sholihah3


1,2,3
Sistem Pembangkit Energi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Kampus ITS Sukolilo, Jl.
Raya ITS, Keputih, Sukolilo, Keputih, Kota Surabaya, Jawa Timur 60111
E-mail: ainun.fit.af@gmail.com

ABSTRACT

Electricity consumption per capita in Indonesia increases every year. While the amount of petroleum that is a source of
energy to generate electricity began to thin. Therefore, alternative energy is needed as a substitute for petroleum.
There are several alternative energy that can be utilized to be converted into electricity, one of which is water energy.
Water energy in Indonesia has a potential of around 90 MW that has not been used as a source of energy to generate
electricity. Utilization of water energy one of them with hydropower. One important component of hydroelectric
power is water turbines, one of which is the turbine francis. In Turbine Francis, performance improvement can be done
in several ways, one of them with the use of stay vane. Stay vane divides the incoming water stream so it can rotate the
runner optimally. French turbine design obtained 30cm diameter diameter, 3 inch pipe diameter using 10 guide vane
and variation of stay vane number 0, 2, and 5. While variation of stay vane angle 20 degree and 45 degree Maximum
power is 86 watt with 2 stay vane and angle 20 degrees.

Keyword : Water energy, water turbine, francis turbine, stay vane, performance

ABSTRAK

Konsumsi listrik per kapita di Indonesia meningkat setiap tahun. Sementara jumlah minyak bumi yang merupakan
sumber energi untuk menghasilkan listrik mulai menipis. Karena itu, energi alternatif diperlukan sebagai pengganti
minyak bumi. Ada beberapa energi alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk diubah menjadi listrik, salah satunya
adalah energi air. Energi air di Indonesia memiliki potensi sekitar 90 MW, 95% belum digunakan sebagai sumber
energi untuk menghasilkan listrik. Pemanfaatan energi air salah satunya dengan PLTA. Salah satu komponen penting
PLTA adalah turbin air, salah satu jenisnya yaitu turbin francis. Pada Turbine Francis, peningkatan kinerja dapat
dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan penggunaan stay vane. Stay vane membagi dan mengarahkan
aliran air yang masuk spiral case sehingga dapat memutar runner secara optimal. Runner turbin francis yang
digunakan memiliki dimensi diameter luar 30cm, diameter pipa 3 inch. Stay vane memiliki tinggi 7 cm sesuai dengan
lebar masuk runner. Dengan jumlah 10 guide vane dan variasi jumlah stay vane 0, 2, dan 5. Sudut stay vane yang
digunakan yaitu 20 derajat. Daya maksimum adalah 90 watt dengan 2 stay vane.

Kata kunci: Energi Air, Turbin air, Turbin francis, Stay Vane, Performa

PENDAHULUAN
Energi listrik merupakan kebutuhan pokok bagi manusia saat ini. Di Indonesia, konsumsi
listrik meningkat setiap tahunnya. Tetapi masih terdapat keluarga di Indonesia yang belum
merasakan energi listrik, hal itu ditunjukkan rasio elektrofikasi yang masih 88% pada 2015 [1].
Hal tersebut disebabkan belum maksimalnya penggunaan energi alternatif di Indonesia.
Penggunaan energi alternatif di Indonesia hanya 2.6% dari energi alternatif yang tersedia.
Indonesia memiliki berbagai energi alternatif seperti energi air, angin, biomassa, dan panas
bumi. Salah satu energi alternatif yang melimpah di Indonesia yaitu energi air. Tetapi
pemanfaatan potensi energi air hanya sekitar 5% dari total potensi sekitar 95 GW [2].
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah satu solusi untuk memenuhi
kebutuhan listrik dengan memanfaatkan energi air yang melimpah. Penggunaan energi air yang
ramah lingkungan, dapat digunakan berkali-kali, dan tidak menghasilkan limbah lingkungan
berbahaya merupakan kelebihan dari PLTA. Konsep inti dari PLTA yaitu dengan
memanfaatkan energi potensial air yang dikonversikan menjadi energi mekanik untuk memutar
turbin air. Turbin air akan memutar generator yang akan menghasilkan energi listrik. Turbin
Francis adalah salah satu jenis turbin air yang prinsip kerjanya memanfaatkan beda tekanan.
Turbin air ini memanfaatkan konsep aliran radial dan aksial. Turbin Francis beroperasi pada
ketinggian head air 40-600 m untuk produksi listrik. Turbin Francis dapat menghasilkan
efisiensi hingga 84%[3]. Turbin francis memiliki beberapa komponen seperti saluran masuk,
runner, spiral case, guide vane, dan stay vane. Saluran masuk yang terhubung dengan spiral
case berfungsi untuk mengarahkan aliran masuk ke stay vane. Runner berfungsi sebagai rotor
atau bagian yang berputar dan akan memutar
generator, sedangkan guide vanes berfungsi untuk mengatur aliran yang akan menuju runner
dan stay vane berfungsi untuk membagi aliran. Performa Turbin Francis dipengaruhi oleh
banyak faktor yaitu debit, sudut guide vane, dan stay vane. Besarnya debit dapat mempengaruhi
besarnya daya dari Turbin Francis. Karena besar kecilnya debit mempengaruhi faktor daya
Turbin Francis. Selain fungsi yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, secara spesifik
guide vane berfungsi sebagai pengatur kecepatan aliran yang akan masuk ke runner. Guide vane
dengan sudut yang semakin besar akan berpengaruh pada daya mekanik yang juga semakin
besar[5]. Selain itu performa turbin francis dapat ditingkatkan dengan adanya stay vane.
Berdasarkan percobaan simulasi yang dilakukan oleh Mark Singh,dkk. pada 2016, Stay vane
dapat meningkatkan efisiensi turbin francis sebesar 5%.
Stay vane adalah komponen yang terletak sebelum guide vane dan setelah pipa saluran
masuk. Fungsi stay vane yaitu sebagai pengarah aliran. Namun, posisi stay vane tidak dapat
dirubah sudutnya. Selain itu fungsi stay vane yang mengarahkan aliran dari saluran masuk
menuju guide vane. Terdapat beberapa desain Turbin Francis yang tidak menggunakan stay
vane. Hal ini dikarenakan fungsi stay vane yang dirasa sangat kecil. Padahal, stay vane
memiliki pengaruh sebesar 5% terhadap performa dari Turbin Francis[7]. Akan tetapi, nilai
tersebut hanya didapat dari hasil simulasi Computational Fluid Dynamic (CFD). Peletakan stay
vane terhadap guide vane juga memiliki sedikit pengaruh positif terhadap efisiensi turbin
francis.
Pada penelitian ini, penulis mencoba membuat alat turbin francis skala laboratorium untuk
melakukan percobaan mengenai pengaruh stay vane terhadap unjuk kerja turbin. Diharapkan
percobaan ini dapat membuktikan percobaan simulasi yang telah dilakukan oleh Mark
Singh,dkk.

METODE PENELITIAN

1. Studi Literatur
Sebelum tugas akhir ini dilakukan, telah dilakukan terlebih dahulu oleh Chengcheng
Chen, dkk pada tahun 2014 mengenai pengaruh stay vane dalam performa turbin francis
yang dituliskan dalam jurnal dengan judul A Study On The Performance and Internal Flow
of Inline Francis Turbine. Dalam penelitian yang dilakukan dengan simulasi CFD
(Computational Fluid Dynamics) tersebut dilakukan percobaan simulasi turbin francis
tanpa guide vane dan stay vane (case 1), turbin francis dengan guide vane tanpa stay vane
(case 2), dan turbin francis dengan guide vane dan stay vane seperti gambar berikut.

Gambar 2.1 Percobaan Simulasi Penelitian Sebelumnya


Dalam penelitian tersebut menggunakan nilai Q = 0.02m3/s, H = 20 m, dan N = 1800
rpm. Hasil yang didapatkan dapat dilihat pada grafik berikut ;

Gambar 2.2 Grafik Percobaan Penggunaan Sudu Pengarah


Dari grafik diatas, dapat diketahui bahwa dengan nilai debit yang sama penggunaan
guide vane dan stay vane memiliki pengaruh terhadap efisiensi turbin francis.
Dibandingkan dengan case 1 (tanpa guide vane dan stay vane), case 2 (menggunakan guide
vane, tanpa stay vane) memiliki selisih efisiensi yang cukup tinggi, efisiensi naik sekitar
80%. Sedangkan jika
menggunakan stay vane(case 3), efisiensi dapat bertambah sekitar 5%.
Hal diatas dikarenakan, tanpa penggunaan guide vane dan stay vane, banyak aliran yang
terbuang. Aliran terbuang yang dimaksud adalah air dari saluran masuk tidak langsung
menuju runner, akan tetapi berputar di dalam spiral case dan terbuang ketika kecepatan
turun. Sedangkan ketika menggunakan guide vane saja, aliran mulai terarah menuju runner
setelah dari saluran masuk spiral case. Pengunaan stay vane dapat meningkatkan kembali
nilai efisiensi tersebut, karena air yang akan masuk ke runner langsung diarahkan oleh stay
vane.
2. Alat Penelitian
a. Spiral case
Salah satu bagian turbin yang berfungsi mengarahkan aliran aliran air dari penstock
menuju turbin atau runner. Spiral case juga biasa disebut sebagai rumah turbin atau
rumah keong. Di dalam spiral case terdapat stay vane dan guide vane yang berfungsi
sebagai sudu pengarah dan pengatur beban turbin.

Gambar 2.3 Dimensi spiral case


Tabel 2.1 Hasil Perancangan spiral case
No Keterangan Rincian
1 Bahan Aluminium
2 Diameter saluran masuk (A) 7.62 cm
3 Diameter saluran keluar (H) 31 cm
4 Diameter total (D+E) 90 cm
b. Runner
Merupakan bagian turbin francis yang dapat berputar, terdiri dari poros dan sudu gerak
turbin yang berfugsi mengubah energi kinetik menjadi energi mekanik.

B1

Gambar 2.4 Dimensi utama runner

Tabel 2.2 Hasil perancangan runner


No Keterangan Rincian
1 Diameter dalam (D1) 12 cm
2 Diameter luar (Do) 30 cm
3 Lebar masuk (B1) 7 cm
4 Jumlah sudu 10

c. Guide Vane dan Stay Vane


Guide vane dan stay vane memiliki fungsi yang hampir sama, yaitu sebagai pengarah
aliran. Akan tetapi guide vane memiliki fungsi lain yaitu sebagai pengatur aliran yang
akan masuk ke runner. Karena memiliki fungsi yang hampir sama, maka dimensi dari
guide van dan stay vane sama. Manufakturing dari sudu pengarah (guide vane dan stay
vane) menggunakan metode pengecoran aluminium. Tinggi stay van dan guide vane
menyesuaikan dengan lebar masuk runner.
Tabel 2.3 Hasil Perancangan stay vane dan guide vane
No Keterangan Rincian
1 Tinggi sudu 7 cm
2 Sudut 20o

3. Sistem Pengujian
Pada tugas akhir ini, sistem pengujian turbin francis dibuat dalam skala laboratorium
dengan instalasi yang terdiri dari beberapa komponen utama seperti turbin francis, pompa
air, valve, pipa, alat ukur, bak penampung, dan kontrol pompa. Alat ukur yang digunakan
yaitu flowmeter, pressure gauge, sensor proximity, dan torsimeter (menggunakan neraca
gantung). Berikut penjelasan visual sistem pengujian turbin francis.

proximity

Turbin
Torsimeter
Francis
Flowmeter

Ball
Valve 1

Pompa 1

Reservoir

Ball
Valve 2

Pompa 2

Gambar 2.3 Sistem Pengujian Turbin Francis

Sistem pengujian turbin francis menggunakan sistem tertutup, yaitu air yang berasal
dari bak penampung akan kembali lagi ke bak penampung. Air yang ditampung pada bak
penampung akan didorong oleh pompa menuju turbin. Pompa yang digunakan berjumlah 2
karena debit yang dibutuhkan 2000 l/m, sedangkan kapasitas maksimal pompa 1000 l/m.
Air yang mengalir pada pipa dapat diukur tekanan dan laju alirnya menggunakan pressure
gauge dan flowmeter. Setelah itu, air masuk ke spiral case diarahkan oleh stay vane dan
guide vane menuju runner. Air yang telah digunakan untuk memutar runner akan kembali
lagi menuju bak penampung.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Setelah didapatkan data maka analisa data yang dilakukan dibagi menjadi 3 hal, yaitu
analisa data pengaruh debit terhadap daya mekanik setiap variasi, pengaruh debit terhadap
efisiensi setiap variasi, pengaruh jumlah stay vane terhadap daya mekanik.
1. Pengaruh Debit terhadap Daya Mekanik

Debit terhadap Daya Mekanik


90.0
Daya (Watt)

80.0
70.0
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
400 800 1200
Debit (l/m)

0 Stay vane 2 stay vanes 5 stay vane

Gambar 3.1 Grafik Perbandingan Debit terhadap Daya Mekanik


Pada grafik debit terhadap daya mekanik menunjukkan bahwa perbandingan debit dengan
daya mekanik berbanding lurus. Nilai daya mekanik tertinggi didapatkan pada kondisi
penggunaan 2 stay vanes, yaitu mencapai 90 Watt. Sedangkan pada kondisi tanpa stay vane
dan penggunaan 5 stay vane daya mekanik terttinggi yang didapatkan adalah 82 dan 79
Watt. Hal tersebut dikarenakan nilai putaran turbin dan torsi dari variasi 0 dan 5 stay vane
lebih rendah daripada nilai putaran turbin dan torsi dari penggunaan 2 stay vane.
Penggunaan 2 stay vane mendapatkan rata-rata daya mekanik tertinggi karena dengan
jumlah stay vane yang tidak terlalu banyak membuat hambatan aliran di dalam spiral case
tidak begitu banyak, aliran dapat mengalir dengan baik. Sedangkan dengan kondisi tanpa
menggunakan stay vane, aliran tidak mendapatkan hambatan dari sudu pengarah sama
sekali, akan tetapi aliran yang masuk tidak dapat diarahkan dengan baik.
2. Pengaruh Debit terhadap Efisiensi

Grafik Debit terhadap Efisiensi


8.00

Efisiensi (%)
6.00
4.00
2.00
0.00
0 200 400 600 800 1000 1200
Debit (l/m)

0 Stay Vane 2 Stay Vanes 5 Stay Vanes

Gambar 3.2 Grafik Perbandingan Debit terhadap Efisiensi

Berdasarkan grafik debit terhadap efisiensi dapat diketahui bahwa efisiensi tertinggi
didapatkan pada penggunaan 2 stay vane saat debit tertinggi, yaitu 6.33%. Rataan efiensi
tertinggi juga didapatkan saat penggunaan 2 stay vane yaitu 5.31%, memiliki selisih yang
tidak banyak dengan tanpa penggunaan stay vane dan 5 stay vane. Pada kondisi tanpa
penggunaan stay vane rataan efisiensi 5%, sedangkan pada kondisi penggunaan 5 stay vane
efisiensi yang diperoleh 4.35%. Kondisi tersebut dikarenakan nilai daya hidrolik yang
diperoleh tidak sebanding dengan daya mekanik. Daya hidrolik yang diperoleh sangat
tinggi, akan tetapi daya mekanik yang didapatkan tidak besar. Hal ini dikarenakan jumlah
laju alir yang masuk ke turbin tidak dapat memutar runner dengan maksimal.
3. Pengaruh Jumlah Stay Vane terhadap Daya Mekanik

Gambar 3.3 Grafik Perbandingan Jumlah Stay Vane terhadap Daya Mekanik
Berdasarkan grafik perbandingan jumlah stay vane terhadap daya mekanik diatas, jumlah
stay vane yang mendapatkan daya mekanik tertinggi diperoleh saat menggunakan 2 stay
vane dengan nilai 41.14 Watt, sedangkan saat kondisi tanpa stay vane daya yang
didapatkan sebesar 39.27 Watt, dan pada penggunaan 5 stay vane daya yang dihasilkan
turbin sebesar 35.43 Watt. Jika dijadikan prosentase, selisih daya tertinggi yaitu saat
penggunaaan 2 stay vane dengan tanpa adanya stay vane sebanyak 4.75%. Penggunaan 2
stay vane memiliki daya tinggi karena aliran di dalam spiral case dapat terarah dengan
baik tanpa memiliki hambatan yang banyak. Sedangkan jika tanpa stay vane, tidak
memiliki hambatan dari sudu pengarah tetapi aliran tidak mengarah ke runner dengan baik.
Dan saat kondisi menggunakan 5 stay vane maka hambatan aliran di dalam spiral case
terlalu banyak, sehingga aliran menjadi tidak beraturan. Hasil tersebut membuktikan
penelitian sebelumnya Performance Characteristics Investigation and Stay Vane Effect on
Ns100 Inline Francis Turbine dari penulis Patrick Mark Singh, dkk. bahwa dengan adanya
stay vane memiliki pengaruh terhadap performa turbin francis.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian dan analisa data, dapat disimpulkan bahwa pengaruh jumlah
stay vane terhadap performa, diantaranya :
1. Daya mekanik dan efisiensi turbin tertinggi saat eksperimen penggunaan 2 stay vane
didapatkan nilai sebesar 90.1 Watt dan efisiensi 6.33%
2. Penggunaan 2 Stay vane memiliki pengaruh terhadap performa turbin francis sebesar 4.75%
dibandingkan kondisi tanpa stay vane dan 5 stay vane. Hal tersebut membuktikan penelitian
sebelumnya yang menggunakan metode simulasi.
3. Penggunaan stay vane pada jumlah tertentu mendapatkan nilai daya mekanik dan efisiensi
tertinggi pada eksperimen, dikarenakan jika semakin banyak stay vane maka hambatan
aliran di dalam rumah turbin semakin banyak sehingga aliran tidak beraturan. Sedangkan
jika tanpa stay vane maka aliran tidak memiliki hambatan dalam spiral case tetapi aliran
tidak terarah.
4. Perbedaan hasil percobaan dengan penelitian sebelumnya dikarenakan perbedaan nilai
parameter utama (debit, head, putaran turbin).
DAFTAR PUSTAKA
[1] Statistik Ketenagalistrikan. (2015)
[2] Outlook Energi Indonesia. (2016).
[3] Chen, C., Imagaki, M., Choi, Y. D. (2014). A Study On The Performance And Internal Flow
of Inline Francis Turbine. Journal of the Korean Society of Marine Engineering, Vol.
38, No. 10 pp 1225-1231.
[4] Bawono, Agi Noto. Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Studi Kasus Di
Sungai Suku Bajo, Desa Malanabi, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores
Timur, NTT. D3 Teknik Mesin Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh
Nopember. Surabaya.
[5] Nurindiyono, Ardanto Kusuma. (2016). Studi Eksperimen Turbin Francis Skala
Laboratorium. D4 Sistem Pembangkit Energi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Surabaya.
[6] Sudrajat, Ating dan Carolus Bintoro. (2012). Penyempurnaan Pola Aliran Pada Turbin
Francis Melalui Penggunaan Material Komposit Pada Komponennya untuk
Meningkatkan Daya. Politeknik Negeri Bandung. Bandung
[7] Singh, P. M., Chen, Z., Hwang, Y. C., Kang, M. G., Choi, Y. D. (2016). Performance
Characteristic Investigation and Stay Vane Effect on Ns 100 Inline Francis Turbine.
Journal of the Korean Society of Marine Engineering, Vol. 40, No. 5 pp 397-402.
[8] Dietzel, Fritz. (1996). Turbin, Pompa, dan Kompresor. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai