Anda di halaman 1dari 2

ICRA HAI’s PPIRS RS Cinta Kasih - Jakarta

1. Hasil survailens HAIs Rumah Sakit Cinta Kasih selama periode tahun
2013, ditemukan insiden HAI`s antara lain : VAP sebesar 7,5‰ ( 3
kejadian ), ISK 2,5‰ ( 2 kejadian), IADP 3,57 ‰ (1 kejadian), IDO 0,57%
( 2 kejadian ) dan plebitis 1,25‰ ( 5 kejadian ).
2. Setelah dilakukan investigasi, diketahui faktor predisposisi kejadian HAIs
disebabkan:
a. Kejadian VAP disebabkan karena inkonsistensi pada pelaksanaan
SPO Bundle VAP dan pemasangan ventilator mekanik dalam
jangka waktu lama pada pasien dengan immunokompromise,
dibuktikan dengan adanya hasil audit kepatuhan kebersihan
tangan di ICU selama periode tersebut sebesar 50%, dan dari hasil
observasi ternyata fasilitas untuk cuci tangan sering kosong. Dari
insiden tersebut pasien mengalami masa rawat inap di ICU lama,
SPO untuk pencegahan VAP sudah ada, alat ventilator dan set
breathing circuit sudah menggunakan single use.

b. Kejadian ISK disebabkan karena staff tidak menggunakan sarung


tangan dan juga tidak melakukan kebersihan tangan pada saat
mengosongkan kantong urine pada pasien yang berbeda,
ditemukan juga posisi kantong urine tergantung tetapi
menyentuh lantai, staff mengatakan persediaan APD sering
kosong dan tetapi terkadang staff berinisiatif untuk minta APD di
kamar operasi. Dari hasil audit penggunaan Alat Pelindung Diri di
ruang ICU selama periode tersebut sebesar 10%. SPO
pencegahan ISK tidak tersedia. KU pasien baik, keluhan seperti
anyang anyangan, tidak ada febris.

c. Kejadian IADP dibuktikan dari hasil investigasi ditemukan


beberapa perawat tidak melakukan pergantian dressing sesuai
SPO, dari hasil survailens periode sebelumnya ditemukan salah
satu pasien mengalami sepsis dan akhirnya meninggal.
d. Dari kasus kejadian IDO disebabkan oleh Pencukuran pada daerah
operasi masih dilakukan pada malam hari sebelum operasi, alat
cukur yang saat ini masih digunakan adalah pisau cukur manual,
hasil investigasi bahwa SPO persiapan pasien operasi sudah
dilakukan revisi yaitu tentang pencukuran harus dilakukan 1 jam
sebelum operasi dengan menggunakan cliper, dimana alat
tersebut sudah tersedia di Farmasi. Dari 2 kejadian IDO, terdapat
1 kasus post operasi scoliosis yang mengalami perawatan lama ( 1
bulan ) dikarenakan luka sulit sembuh serta terbuka dan hasil
kultur pus ditemukan kuman MRSA.

e. Kejadian Plebitis disebabkan karena tidak semua petugas


kesehatan melakukan kebersihan tangan saat akan melakukan
prosedur pemasangan infus, dari hasil hand hygiene audit
ditemukan petugas kesehatan tidak melakukan kebersihan tangan
sebelum melakukan tindakan invasive dengan konsisten, keluarga
pasien komplain terhadap kejadian tersebut karena pasien
mengeluh daerah pemasangan infus nyeri dan kemerahan serta
febris.

Anda mungkin juga menyukai