Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 10 :

Makhwiyatul Khusnah/161810201051
Ade Yuniar Tanjung/161810201053
Azizatur Rohmah/161810201057
Nanda Hilda Fahmidia/161810201059
Review Seminar Proposal

Analisis Kerapatan Vegetasi Mangrove Berdasarkan Citra Landsat 8 Oli

Tujuan: mengetahui kerapatan vegetasi dan luasan mangrove di Teluk Pangpang


Kabupaten Banyuwangi
Manfaat: menentukan distribusi kawasan magrove Teluk Pangpang Kabupaten
Banyuwangi menggunakan data Landsat 8 OLI berdasarkan tingkat kerapatan
vegetasi mangrove sehingga dapat digunakan untuk mendukung program
pengelolaan kawasan ekosistem.
Metode:
Pengambilan data dilakukan secara sekunder yaitu melalui Citra Landsat 8 OLI,
dilakukan komposit Citra (RGB 564) kemudian dilakukan klasifikasi supervised
untuk mengidentifikasi lokasi. Langkah selanjutnya penentuan NDVI (Normalized
Difference Vegetation Index) untuk menentukan vegetasi. Berdasarkan nilai NDVI
yang telah diperoleh dilakukan klasifikasi kerapatan vegetasi mangrove tersebut
(kerapatan vegetasi: jarang, sedang, rapat. Nilai NDVI yang semakin besar
menunjukkan bahwa kerapatan vegetasi mangrove semakin rapat.
Kelebihan: kelebihan dari penelitian tentang analisis kerapatan mangrove ini
dibandingkan penelitian sebelumnya yaitu berdasarkan sumber data yang
diperoleh. Sumber data sekunder diperoleh dari Citra Landsat 8 OLI. Citra Landsat
8 OLI merupakan landsat terbaru saat ini dengan kanal yang banyak atau memiliki
banyak Band (Band 1 – Band 11). Masing-masing band memiliki panjang
gelombang yang berbeda begitu juga resolusinya yang bagus. Salah satu kelebihan
dari Citra Landsat 8 OLI yaitu data yang diambil selalu diperbarui setiap 16 hari.
Prototype Electrical Resistance Tomography
Penelitian ini dilakukan dengan penggabungan dua sistem yaitu sistem ECT
dan geolistrik resistivitas. Tujuan dilakukannya penelitian yaitu agar mengetahui
pola beda tegangan terukur yang terjadi terhadap seluruh elektroda dengan
menggunakan konfigurasi pengukuran yang sudah dibuat saat tidak terdapat
material, terdapat material, dan variasi posisi material tersebut. Desain yang
dilakukan yaitu desain arsitektur sistem ERT, desain elektronika dan instrumentasi,
dan desain akuisisi data.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan elektroda, yaitu tembaga,
kemudian menggunakan medium tanah dan air, dan menggunakan tabung pvc
dengan diameter 12 cm dan tinggi 10 cm. Elektroda ini ada dimasukkan ke dalam
pvc sekitar 1 cm dari permukaan pipa, elektroda yang digunakan yaitu sekitar 12
inputan. Untuk rangkaian elektronika dan instrumentasi yaitu dengan menggunakan
rangkaian osilator (pulsa kotak) dan alat ukur ERT. Rangkaian osilator ini
digunakan agar meminimalisir adanya polarisasi, untuk alat ukurnya menggunakan
Arduino mega.
Setelah penelitian dilakukan, analisis yang dilakukan yaitu dengan penentuan
beda tegangan dengan menggunakan rumus ΔV sama dengan V2-V1, dimana v2
merupakan tegangan rover, sedangkan v1 adalah tegangan base. Selanjutnya yaitu
presisi, pola beda tegangan terukur, dan kesimpulan yang diharapkan. Kesimpulan
yang diharapkan yaitu akan membentuk pola garis medan listrik dan grafik. Diaman
grafik tersebut menunjukkan rover 1 adalah input positif, rover 7 adalah ground,
rover 6 dan rover 8 adalah yang berdekatan dengan ground.
Rekonstruksi Citra Electrical Capacitance Tomography : Resolusi Dan
Akurasi

Penelitian dilakukan untuk menganalisis Rekonstruksi Citra ECT : Resolusi


dan Akurasi. Latar belakang dari penelitian ini adalah pada sinar X yang digunakan
saat ini citra berdasarkan pelemahan sinyal, untuk mendiagnosa suatu organ, dan
memiliki resiko gangguan pada organ jika pemakaiannya menggunakan frekuensi
tinggi. Electrical Capacitance Tomography (ETC) cirinya tidak menimbulkan
radiasi karena tidak melakukan kontak langsung. ETC menggunakan sifat listrik
yang membutuhkan Resolusi dan Akurasi agar mendapatkan hasil yang baik. Pada
penelitian ini menggunakan persamaan Finite Difference Method (FDM) untuk
menentukan solusi forward problem, Persamaan Landweber dan persamaan
Newton Rapshon untuk metode invers problem. Bentuk ECT pada penelitian adalah
lingkaran, jumlah elektroda 8, jumlah sel 50 x 50n, diameter ECT 50 cm, tegangan
injeksi 50 v, permitivitas dasar = 1, permitivitas bendanya = 7.
Metode FDM memiliki prinsip membagi koordinat geometri kedalam
sebuah titik yang memiliki selisih sama untuk mendefinisikan solusi masing-
masing titik. Metode analisis yang digunakan adalah akurasi solusi forward
𝑣𝑛𝑢𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘 −𝑣_𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑡𝑖𝑘
problem : error (%) = [ ] x 100 , resolusi solusi forward problem
𝑣𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑡𝑖𝑘

: resolusi didapatkan dari variasi model objek yang berisi 2 benda yang dipisahkan,
ɛ𝑛𝑢𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘 −ɛ_𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑡𝑖𝑘
dan akurasi citra: error (%) = [ ] x 100. Metode landweber
ɛ𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑡𝑖𝑘

merupakan metode invers problem yang memiliki prinsip melakukan optimasi


menggunakan prinsip ralat. Metode Newton Rapshon merupakan metode invers
problem yang memiliki prinsip melakukan optimasi dengan minimalisai error.
Sistem instrumentasi yang digunakan pada penelitian ini adalah resolusi yang dicari
nilai resolusi citranya menggunakan metode yang telah dijelaskan diatas, output
yang dihasilkan untuk menentuan atau memprediksi nilai C (kapasitansi) agar
sensor cahaya pada resolusi mendapatkan hasil yang baik. Kelebihan sistem yang
digunakan pada penelitian ini adalah dapat memprediksi nilai C pada metode
forward problem untuk mendapatkan resolusi yang lebih baik pada ECT.
Kekurangan siste yang digunakan adalah implementasinya belum luas.
Analisis Ketahanan Sinyal Terkirim Modulasi Analog Dan Modulasi Digital
Terhadap Noise

Modulasi merupakan bagian dari komunikasi elektronika. Komunikasi


elektronika adalah proses penyampaian informamsi berupa data baik berupa tulisan,
gambar, video dan lain-lain. Alat kumunikasi yang sering kita gunakan yaitu radio,
telephon, te levisi, dan wifi.
Modulasi adalah proses karakteristk dari gelombang pembawa yang di
variasi sesuai sinyal informasi. Modulasi ada 2 yaitu modulasi analog dan modulasi
digital. Modulasi analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang kontinu,
membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombangnya. Modulasi
Digital adalah mengubah data menjadi bilangan biner.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana ketahanan sinyal
terkirim terhadap system, bagaimana modulasi analog dan digital terhadap analog,
daya tahan system modulasi dan ketahanan sinyal. Tahapan- tahapan yang terjadi
pada komuniksi elektro yaitu: pertama informasi yang di dapat dikirim ke encoder,
di encoder informasi akan dilindungi. Kedua yaitu sinyal akan di kemas oleh
modulator agar lebih aman untuk di kirim ke receiver. Ketiga, sinyal dikirim
modulator diterima receiver untuk di olah oleh Demolator. Terakhir sinyal tersebut
di decoder untuk melihat informasi yang terdapat di dalamnya.
Secara teoritik sinyal analog lebih rentan terhadap noise daripada sinyal
digital, akan tetapi sinyal digital memiliki kelemahan yaitu pada bagian konversi
khususnya saat kuantisasi sinyal.

Anda mungkin juga menyukai