Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR PUSTAKA

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (2007),


Mengenal Penyalahgunaan Narkoba, Jakarta: BNN
RI, 15-25.

Bahri, H. d. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kekambuhan


Narkoba. Journal UIN, 225-229.
http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/AlSihah/article/download/2017/
42 (diakses pada tanggal 6 oktober 2018 pukul 00:29)

Budiari, Sisilia. 2005. Dinamika Kepribadian Mantan Penyalahguna Napza


Ditinjau dari Teori Freud (Rentang Waktu Sebelum Menggunakan Napza).
http://www.library.gunadarma.ac.id. (Di akses pada tanggal 20 September
2018 pukul 20:00)

Destrianita, S. (2009). Faktor-faktor Psikologis yang Berperan pada Relapse


(Kekambuhan) Pecandu Narkoba, hal.50-60

Hawari, H. Dadang. (2008). Metode BPSS (Biologik-Psikologik-Sosial-Spiritual):


Panduan REHABILITASI Gangguan Mental & Perilaku Akibat MIRAS,
NARKOBA, & Penderita SKIZOFRENIA, 155-165.
Https://kamuslengkap.com/kamus/inggris-indonesia/arti-kata/relapse (diakses
pada tanggal 6 oktober 2018 pukul 14:45).

InfoDATIN. (2013). Situasi dan Analisis Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta:


Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
antinarkoba.pdf (diakses pada tanggal 4 oktober 2018 pukul 14 :00).

Kurniawan, D., Yuliawati, R., & Hamdani, A. (2017). Hubungan antara Keadaan
Keluarga dengan Perilaku Relapse (Kekambuhan) Narkoba pada Residen
The Correlation Between A Family Situation With Drugs Relapse, 93–98.

L. Juliana & W.S.Nengah. (2013). NARKOBA, PSIKOTROPIKA, DAN


GANGGUAN JIWA. Yogyakarta: Nuha Medika, 2-42.

Munthe, S. Endaria. (2017). Faktor – faktor Penyebab Terjadinya Relapse, 18-24.


Mukhtar. (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta:
Referensi (GP Press Group). 21-29
Nasution, Zulkarnain. (2007). Memilih Lingkungan Bebas Narkoba Modul Untuk
Remaja. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, 90-
99siahaan, J. M. (2017). pengguna narkoba dipenjara atau direhabilitasi?
lembaga bantuan hukum advokasi masyarakat Indonesia.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
https://books.google.co.id/books?id=62jmbdySq2cC&pg=PA81&dq=desain
+penelitian+studi+kasus+adalah&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwihmNPqhM
rMAhWFRI4KHc1WAXkQ6AEINjAG#v=onepage&q=desain%20penelitia
n%20studi%20kasu s%20adalah&f=false (diakses pada tanggal 6 oktober
2018 pukul 14:00).

Notoadmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :


Rineka Cipta. 227-230
Pangesti, S Retna. 2006. Aplikasi Model Transteoretis (Transtheoretical Model)
Pada Penyalahguna Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif
Lainnya). Tesis S2. Yogyakarta: Psikologi UGM
siahaan, J. M. (2017). pengguna narkoba dipenjara atau direhabilitasi? lembaga bantuan
hukum advokasi masyarakat Indonesia.

Partodiharjo, d. S. (2011). Kenali NARKOBA Dan Musuhi Penyalahgunaanya.


Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2-25.

Rahmawati, S. (2010). Pengguna NAPZA (Sebuah Stud Fenomenologi)


Universitas Islam Negeri,.13-21.
Safar. (2018). Kaltim tersangkut di posisi empat pengguna narkoba
terbanyak.Republika.
https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/12/27/p1mok0414-
kaltim-tersangkut-di-posisi-empat-pengguna-narkoba-terbanyak (diakses
pada tanggal 6 oktober 2018 pukul 00:00)Sastroasmoro, S. (2010). Dasar-
dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: CV Sagung Seto, hal.5-7.
siahaan, J. M. (2017). pengguna narkoba dipenjara atau direhabilitasi? lembaga bantuan
hukum advokasi masyarakat Indonesia.

siahaan, J. M. (2017). pengguna narkoba dipenjara atau direhabilitasi? lembaga bantuan


hukum advokasi masyarakat Indonesia.

Susilo, R. 2015. Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Yogyakarta : NUHA


MEDIKA.
siahaan, J. M. (2017). pengguna narkoba dipenjara atau direhabilitasi? lembaga bantuan
hukum advokasi masyarakat Indonesia.

Sofiyah. (2009). Mengenal Napza Dan Bahayanya. Jakarta: Be Champion, 7-11.


https://books.google.co.id/books?id=3NeOCwAAQBAJ&pg=PA19&dq=
Napza+adalah&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwi7276wjPLdAhWJsY8KHc
dWAAMQ6AEIJzAA#v=onepage&q=Napza%20adalah&f=false (diakses
pada tanggal 6 oktober 2018 pukul 23:00).
Somar, L. (2009). Rehabilitasi Bagi Korban NARKOBA. Tangerang: Visimedia,
20-35

Syuhada, I. (2015). Faktor Internal dan Intervensi pada Kasus Penyandang


Relaps Narkoba, 978–979.
https://books.google.co.id/books?id=GeysAAtEsaQC&pg=PA90&dq=jeni
s+jenis+narkoba&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwif3OnCgendAhWFYysK
HcdtBcYQ6AEIEjAC#v=onepage&q=jenis%20jenis%20narkoba&f=false
(diakses pada tanggal 18 september 2018 pukul 22:00).

Setiyawati. (2015). Buku Seri Bahaya Narkoba Jilid 2 Penyalahgunaan Narkoba.


Jakarta: Tirta Asih Jaya, 23-56.

Thaha, H. A. (2011). NARKOBA PENGHANCUR GENERASI. Samarinda:


Mulawarman Media.

United Nations Office on Drugs and Crime.(2010). Types of Drugs. New York:
Author.Retrieved March 5, 2019, From
http://www.unodc.org/drugs/en/get-the-facts/types-of-drugs.html (diakses
pada tanggal 11 Maret 2019 pukul 14:00)

U.S. National Institute on Drug Abuse.(n.d.).Drugs of abuse


information.Bethesda,MD:Author. Retrieved March 5, 2019,from
http://www.drugabuse.gov/drugpages/ (diakses pada tanggal 11 Maret
2019 pukul 14:00)

Waty, E. (2016). GAMBARAN PENYEBAB KEKAMBUHAN KEMBALI


(RELAPSE) PADA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI
NARKOBA DOULOS JAKARTA TIMUR TAHUN 2016. Universitas Esa
Unggul, 29-60.
Wijayanti, D. (2016). Revolusi mental: Stop Penyalahgunaan Narkoba. Bantul,
Yogyakarta: INDOLITERASI, 1-15

Anda mungkin juga menyukai