Anda di halaman 1dari 33

80

DAFTAR PUSTAKA

Albery, Ian dan Marcus Munapo. (2011). Psikologi Kesehatan. Yogyakarta : Pallmall.

Aligood, Martha Raile. (2014). Nursing Teori and Their Work Edition 8. USA :
Mosby Elsevier.

Artikel Kesehatan dari Kemenkes RI. Pusat2.Litbang.depkes.go.id. Diakses pada Tanggal 19


April 2016, Jam 20.00 Wita.

Axanditya, Bianda. (2010). Pengaruh Perilaku Religius, Bimbingan Guru Dan Lingkungan
Keluarga Terhadap Iklim Pembelajaran Dan Dampaknya Pada Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas Viii Smp Negeri 4 Jatisrono Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Jurnal Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (Online).
https://www. Fmedia056.files.wordpress.com. Diakses pada Tanggal 19 April 2016,
Jam 20.00 Wita.

Brashers, Valentina L. (2007). Aplikasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan dan Manajemen.


Jakarta : EGC.

Black, M Joice. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Buku 3. Elsevier.

Collein, Irsanty. (2010). Makna Spiritualitas Pasien HIV-AIDS Dalam Konteks Asuhan
Keperawatan Di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Jurnal Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia (Online). https://Flontar.ui.ac.id. Diakses pada Tanggal 05
November 2016 Jam 20.00 Wib.

Desmawati. (2013). Sistem Hematologi dan Imunologi. Jakarta : Penerbit In Media.

Direja, Ade Herman Surya. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha
Media.

Hidayat. (2009). Mertode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta :
Salemba Medika.

In Rahmatia (2014). Faktor-faktor Yang mempengaruhi Kecemasan Pada Pasien TB Paru,


30-31. Jurnal Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo (Online).
http://eprints.ung.ac.id/5104/5/2013-1-14201-841409029-bab230072013050740.pdf.
(Diakses 28 September 2016).

Irawaty, Deasy & Subandi. (2011). Terapi Perilaku Kognitif Religius terhadap Pasien Hiv-
Aids Universitas Gajah Mada. Jurnal Keperawatan Universitas Gajah Mada (Online).
https://repository.ugm.ac.id. Diakses pada Tanggal 19 April 2016 Jam 20.00 Wib.

Isselbacher. J. Kurt, et.all. (2012). Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Edisi 13.
Volume 4. Penerbit Buku Kedokteran. EGC.

80
81

Kesehatan Dalam Kerangka SDGs (Sustainable Development Goals). Oleh Kementerian


Kesehatan RI, 1 Desember 2015. Pusat2.Litbang.depkes.go.id. (Diakses 28 September
2016, Jam 20.00 Wita).

Nasir, Mohammad. (2010). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta : Rineka
Cipta.

Nyumirah, Sri. (2012). Pengaruh Terapi Perilaku Kognitif Terhadap Kemampuan


Interaksisosial Klien Isolasi Sosial di RSJ Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Jurnal
Keperawatan Universitas Indonesia (Online). https://Flib.ui.ac.id. (Diakses pada
Tanggal 19 April 2016, Jam 20.00 Wita).

Oktarina, dkk (2007). Hubungan Antara Karaktertik Reponden, Keadaan Wilayah Dengan
Pengetahuan, Sikap Terhadap HIV-AIDS Pada Masyarakat Indonesia. Jurnal
Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan Surabaya.

Pardita, Dewa Putu Yudi (2014). Analisis Dampak Sosial, Ekonomi, Dan Psikologis
Penderita HIV-AIDS Di Kota Denpasar. Jurnal Keperawatan Universitas Airlangga
(Online). Diakses pada Tanggal 05 November 2016 Jam 20.00 Wib.

Purwanto, Setyo. (2012). Aktivasi Silatun Dalam Pendidikan Karakter. Jurnal Proseding
(Online). https://publikasiilmiah.ums.ac.id. Diakses pada Tanggal 19 April 2016, Jam
20.00 Wita.

Retno Utari (September 2014), Taksonomi BLOOM, 2-3. Jurnal Ilmu Pendidikan
(Online)http://www.bppk.depkeu.go.id/webpkn/attachments/766_1Taksonomi%20Bloo
m%20-%20Retno-ok-mima.pdf. (Diakses 28 September 2016, Jam 20.00 Wita).

Rosyikhoh, Lina (2013). Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap Koping Siswa SMUN 16
Dalam Menghadapi Ujian Nasional. http://digilib.uinsby.ac.id/10839/5/bab%202.pdf.
Jurnal Keperawatan Universitas Indonesia (Online). Diakses 28 September 2016, Jam
20.00 Wita.

Setyabudi, Imam. (2012). Pengembangan Metode Efektivitas Dzikir Untuk Menurunkan


Stres Dan Afek Negatif Pada Penderita Stadium Aids. Artikel Psikologis Universitas
Esa Unggul Jakarta (Online). http://download.portalgaruda.org/article.php?article.
Diakses pada Tanggal 05 November 2016 Jam 20.00 Wib.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : CV.
ALFABETA.

Suhardi. (2016). Penelitian terkait tentang “Pengaruh Terapi Kognitif Terhadap perubahan
Kondisi Depresi pada Lansia di Panti Tresna Werda Darma Bakti Kasih Surakarta.
Jurnal Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta (Online).
http://stikjay.ac.id/article.php?article.pdf. Diakses pada Tanggal 05 Februari 2017 Jam
20.00 Wib.
82

Suratini. (2011). Pengaruh Terapi Kognitif Untuk Depresi Pada Lansia di RS. Lampung.
Jurnal Keperawatan Universitas Airlangga (Online).
http://unair.ac.id/article.php?article.pdf. Diakses pada Tanggal 05 Februari 2017 Jam
20.00 Wib.

Suratun. (2015). Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Tingkat Kecemasan Klien Pasca Stroke di
RS. Muhammadiyah Jakarta. Tesis Magister Keperawatan UMJ.

Susilowati. (2015). Hubungan Terapi Kognitif dengan Depresi Pada Lansia di RS.
Palembang. Jurnal Keperawatan Universitas Indonesia (Online).
http://lib.ui.ac.id/article.php?article.pdf. Diakses pada Tanggal 05 Februari 2017 Jam
20.00 Wib

Trisna, Chayamita. (2015). Efektivitas Terapi Kognitif dan Terapi Kelompok Suportif
Ekspresif dalam Menurunkan Depresi pada ODHA.

Wijayanti, Fitri. (2012). Pengaruh Terapi dan Latihan Asertif Terhadap Kecemasan Pada
Pasien Jantung di RS. Jantung. Harapan Kita Jakarta. Jurnal Magister Keperawatan
Universitas Indonesia (Online). http://lib.ui.ac.id/article.php?article.pdf. Diakses pada
Tanggal 28 September 2016 Jam 20.00 Wib.
Lampiran 1
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
PENGARUH TERAPI KOGNITIF UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN
TERHADAPORANG DENGAN HIV-AIDS(ODHA)
DI KOTA GORONTALO

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

Waktu
No Kegiatan Agust 16 Sept 16 Okt 16 Nov 16 Des 16 Jan 17 Feb 17
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Identifikasi masalah penelitian
2 Penyusunan draft proposal tesis
3 Pengajuan Judul
4 Review Judul
5 Penjelasan Kegiatan
6 Proses Penyusunan Proposal
7 Ujian Proposal
8 Perbaikan
9 Pengusulan Komite Etik
10 Proses Penelitian
11 Penyusunanhasil dan pembahasan
12 Penyusunan abstrak
13 Ujian Hasil
14 Perbaikan
15 Ujian Akhir
16 Perbaikan
17 Manuskrip
18 Penerbitan Jurnal
Lampiran 2

PENJELASAN TENTANG PENELITIAN

Judul Penelitian : Pengaruh Terapi Kognitif Untuk Menurunkan


Kecemasan Terhadap Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA)
diKota Gorontalo
Peneliti : Mutia Agustiani Moonti
NPM : 2014980081

Saya, Mutia Agustiani Moonti (Mahasiswa Program Magister Keperawatan


Peminatan Keperawatan Medikal Bedah Universitas Muhammadiyah Jakarta)
bermaksud mengadakan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif untuk
menurunkan kecemasan terhadap Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) di Kota
Gorontalo.

Hasil penelitian ini akan direkomendasikan sebagai masukan program pelayanan


keperawatan penderita ODHA khususnya di Kota Gorontalo.

Peneliti menjamin bahwa penelitian ini tidak akan menimbulkandampak negatif


bagi siapa pun. Peneliti berjanji akan menjunjung tinggi hak-hak responden dengan
cara :
1. Menjaga kerahasiaan data yang diperoleh bai dalam proses pengumpulan data,
pengolahan data dan maupun penyajian hasil penelitian nantinya.
2. Menghargai keinginan responden untuk tidak berpartisipasi dalam penelitian ini
3. Menghargai hak respondn bila tidak inginmelanjutkan partisipasi dalam
penelitian

Melalui penjelasan singkat ini, peneliti mengharapkan saudara untuk bersedia


menjadi responden.

Terima kasih atas kesediaan dan partisipasinya..


Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk turut

berpartisipasi sebagai responden dari awal hingga akhir penelitian yang dilakukan

oleh Mahasiswa Program Magister Keperawatan Peminatan KMB (Mutia Agustiani

Moonti / NPM. 2014980081) yang berjudul “PENGARUH TERAPI KOGNITIF

UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN TERHADAP ORANG DENGAN

HIV-AIDS (ODHA) DI KOTA GORONTALO”.

Tanda tangan saya menunjukkan bahwa saya telah diberi informasi dan

memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian tersebut.

Gorontalo, Februari 2017

Responden,

( )
Lampiran 4

PENGARUH TERAPI KOGNITIF UNTUK MENURUNKAN


KECEMASAN TERHADAP TERHADAP ORANG DENGAN HIV-AIDS
(ODHA)DiKOTA GORONTALO

No. Responden :

Nama Penderita :

Alamat :

Umur : Tahun

Pendidikan : Tidak Sekolah SLTA


SD Perguruan Tinggi

Jenis Kelamin : Pria


Wanita

Stadium HIV-AIDS : Stadium I Stadium II

Stadium III Stadium IV


Lampiran 5

PANDUAN PELAKSANAAN TERAPI KOGNITIF TERHADAP


TERHADAP ORANG DENGAN HIV-AIDS (ODHA)
DI KOTA GORONTALO

1. Sesi 1 : identifikasi pikiran otomatis negatif


Distorsi kognitif atau pikiran negative merupakan pikiran yang tiba-tiba
yang muncul sebagai respon terhadap suatu situasi tanpa analisa yang masuk akal
(Townsend, 2009).
Menurut Varcarolis dan Helter (1980) menyatakan bahwa terdapat sepuluh
jenis distorsi kognitif sebagai berikut :
a all or nothing thinking atau pemikiran yang terlihat dari segala sesuatu
berwarna hitam atau putih (pemikiran yang dianggap salah)
b Overgeneralization atau pemikiran yang menganggap bahwa segala sesuatu
yang dilakukan tidak akan berhasil baik. (Pemikiran yang selalu berfikir
gagal tanpa mencoba terlebih dahulu)
c Labeling atau suatu karakteristik atau kejadian sebagai standar bagi diri
sendiri atau oranglain (tidak percaya diri)
d Mental filter atau berfokuspada suatu kejadian buruk dan membiarkannya
untuk mempengaruhi yang lain (Melakukan kegiatan yang salah)
e Disqualifying the positive atau mempertahankan pandangan negatif dengan
menolak informasi sehingga pandangan positif menjadi tidak akurat dan
tidak relevan (tidak mau mendengarkan saran dari oranglain).
f Jumping to conclusions atau membuat suatu interpretasi negatif atas motif
(langsung berfikiran negatif kepada oranglain).
g Magnification or minimazion atau melebih-lebihkan sesuatu seperti
kegagalan ataupun kesuksesan seseorang atau sebaliknya tidak mengakui
kesuksesan ataupun kegagalan orang lain (tidak mau melihat oranglain untuk
sukses).
h Emotional reasoning atau menyimpulkan sesuatu berdasarkan pada kondisi
emosional yang sedang dialami (selalu berfikir emosional dan berfikir
negatif kepada oranglain).
i Should and must statements atau memberanikan diri untuk memegang
control atas kejadian eksternal dan hal-hal yang tidak realistis (berfikir yang
tidak sesuai fakta dan langsung mengambil kesimpulan dengan terburu-buru)
j Personalization atau merasa bertanggung jawab atas kejadian diluar control
manusia (selalu mengambil keputusan yang terburu-buru)

Strategi Pelaksanaan Kegiatan Sesi 1


a Tujuan
1) ODHA mampu mengungkapkan pikiran-pikiran otomatis yang negatif
2) ODHA mampu memilih 1 pikiran otomatis negatif yang dirasakan
paling utama (mengganggu) untuk didiskusikan dalam pertemuan saat
ini
3) ODHA mampu memberi tanggapan rasional terhadap pemikiran
otomatis negatif pertama
4) ODHA dapat menuliskan pikiran otomatis negatif dan tanggapan
rasionalnyaa.
5) ODHA dapat meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah
b Setting Tempat
ODHA dan terapis dalam suatu ruangan yang tenang dan nyaman
c Alat
1) Diri perawat dan kemampuan untuk dapat berkomunikasi terapeutik
2) Tempat duduk, alat tulis dan catatan harian (untuk ODHA)
d Metode
Sharing, diskusi dan Tanya jawab
e Langkah-langkah
1) Tahap orientasi
Salam terapeutik
Perkenalkan nama dan nama panggilan terapis (pakai papan nama) dan
menanyakan nama ODHA siapa.

Evaluasi/Validasi
Menanyakan perasaan ODHA pada saat ini, menanyakan apa yang
sudah dilakukan oleh ODHA untuk mengatasi perasaannya.

Kontrak
Menjelaskan pengertian dan tujuan terapi yaitu dengan meningkatkan
kemampuan ODHA dalam mengenal pikiran otomatis negatif dan hal
yang mendasari pemikiran tersebut, menjelaskan jumlah pertemuan dan
sesi-sesi dalam terapi, menjelaskan bahwa pertemuan pertama
berlangsung selama kurang lebih 45-60 menit, menjelaskan pengaturan
terapi yaitu ODHA duduk dengan terapis berhadapan dari awal sampai
selesai.
2) Tahap kerja
Terapis mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh ODHA,
diskusikan sumber masalah, perasaanODHA serta hal yang menjawab
penyebab timbulnya masalah.Diskusikan pikiran pikiran otomatis yang
negatif terhadap dirinya.Minta ODHA untuk mencatat semua pikiran
otomatis yang negatif pada lembar pikiran otomatis negatif yang
terdapat dalam buku catatan harian ODHA.Perawat mengklarifikasi
bentuk distorsi kognitif dari pikiran otomatisnegatifODHA dalam buku
catatan perawat. Bantu ODHA untuk memilih satu pikiran otomatis
negatif yang paling mengganggu ODHA dan ingin diselesaikan saat ini.
Diskusikan cara melawan pikiran otomatis negatif dengan memberi
tanggapan positif (rasional) berupa aspek-aspek yang dimiliki ODHA
dan ODHA diminta untuk mencatanya dalam lembar tanggapan
rasional.

3) Tahap terminasi
Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan ODHA setelah menjalani terapi sesi
pertama dan memberikan pujian yang sesuai.

Tindak lanjut
Manganjurkan pasien untuk berlatih dirumah tentang melawan pikiran
otomatis negatif dengan aspek positif yang dimiliki oleh ODHA dan
melakukan tindakan ODHA yang direncanakan untuk mengatasi pikiran
otomatis negatif tersebut. Menganjurkan kepada ODHA juga untuk
mengidentifikasi apakah pikiran otomatis negatif yang telah
didiskusikan masih muncul dalam pemikirannya dan catat waktu atau
situasi timbulnya pikiran negatif tersebut, menganjurkan ODHA untuk
mengidentifikasi pikiran otomatis negatif lainnya yang belum
diidentifikasi dalam sesi pertama ini dan minta ODHAuntuk
mencatatnya dalam buku hariannya serta identifikasi aspek positif
lainnya dalam menanggapi pikiran otomatis negatif pertama yang belum
diidentifikasi dalam pertemuan pertama dan mencatatnya dalam buku
harian.
Kontrak yang akan datang
Menyepakati topik pertemuan yang akandatang (sesi 2) yaitu
mengevaluasi kemampuan ODHA dalam melaksanakan tugas-tugasnya
dirumah dan berdiskusi untuk penyelesaian terhadap pikiran ototmatis
negatif yang kedua dan menyepakati waktu dan tempat.

f Evaluasi
Ekspresi ODHA pada saat diterapi yang bertujuan untuk melihat pencapaian
tujuan terapi

g Dokumentasi
Terapis mendokumentasikan pencapaian hasil terapi yang dilakukan,
dokumentasikan rencana ODHA sesuai dengan yang telah dirumuskan.

DAFTAR PIKIRAN OTOMATIS NEGATIF

No. Hari/Tanggal Daftar Pikiran Otomatis Yang Negatif

2. Sesi 2 : Penggunaan Tanggapan Rasional Terhadap Pikiran Otomatis


Negatif
Cara yang digunakan untuk melawan pikiran tersebut dengan
menggunakan rasional (Stuart, 2009) menyatakan bahwa mekanisme koping
yang digunakan untuk mengatasi distorsi kognitif ialah dengan melakukan
perbandingan positif atau pengabaian selektif.Pada sesi ini ODHA menggunakan
tanggapan rasional terhadap pemikiran otomatis negatif mereka.
Strategi Pelaksanaan Sesi 2
a Tujuan
1) Evaluasi kemampuan perawat dalam memberikan tanggapan rasional
dan pembuatan catatan harian terhadap pembuatan catatan harian
terhadap pikiran otomatis negatif
2) ODHA mampu memilih pikiran otomatis negatif kedua yang akan
diselesaikan dalam pertemuan kedua
3) ODHA mampu memberi tanggapan rasional terhadap pikiran otomatis
negatif kedua dan menuliskannya dilembar checklist atau catatan harian
4) ODHA mampu meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan
masalah terkait dengan pikiran otomatis negatif yang timbul
5) ODHA mampu menuliskan kembali pembuatan catatan harian dengan
penyelesaian masalah dengan mengatasi pikiran otomatis negatif.
b Setting tempat
ODHA dan terapis dalam suatu ruangan yang tenang dan nyaman
c Alat
1) Diri perawat dan kemampuan untuk dapat berkomunikasi terapeutik
2) Tempat duduk, alat tulis dan catatan harian (untuk ODHA)
d Metode
Sharing, diskusi dan Tanya jawab
e Langkah-langkah
1) Persiapan
Mengingatkan kontrak dengan ODHA dan mempersiapkan alat, tempat
yang kondusif

2) Tahap orientasi
Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada ODHA

Evaluasi/validasi
Menanyakan tentang kondisi ODHA dan menanyakan latihan mandiri
dirumah.Menanyakan apakah pikiran otomatis negatif pertama masih
muncul, waktu, situasi munculnya pikiran otomatis negatif
tersebut.Menanyakan tentang apakah ODHA telah mencoba berlatih
mandiri dalam menyelesaikan masalah
Kontrak
Menjelaskan tujuan pertemuan kedua ini adalah dengan meningkatkan
kemampuan ODHA dalam memberi tanggapan rasional terhadap pikiran
otomatis negatif yang kedua.Menjelaskan lama kegiatan 15-30 menit
dan mengingatkan kembali peraturan terapi yaitu ODHA dengan terapis
duduk berhadapan dari awal sampai selesai.
3) Tahap kerja
a) Evaluasi kemampuan dan hambatan ODHA dalam membuat catatan
harian dirumah.
b) Diskusikan dengan ODHA untuk memilih satu pikiran otomatis
negatif kedua yang ingin diselesaikan dalam pertemuan kedua ini.
c) Diskusikan cara melawan pikiran otomatis negatif dengan cara yang
sama seperti sesi 1
d) Latih kembali ODHA untuk menggunakan aspek-aspek positif
ODHA dalam melawan pikiran otomatis negatif keduanya dengan
cara yang sama
e) Tanyakan tindakan ODHA yang direncanakan untuk mengatasi
pikiran otomatis negatifkeduanya tersebut
f) Motivasi ODHA untuk pikiran otomatis yang lain
g) Memberikan pujian terhadap keberhasilan ODHA
4) Tahap terminasi
Evaluasi
Terapis menanyakan tentang perasaan ODHA pada menjalani terapis
dan memberikan pujiannya
Tindak lanjut
Menganjurkan ODHA untuk mencatatnya dalam buku harian.
5) Kontrak yang akan datang
Menyepakati topik pertemuan yang akandatang (sesi 3) yaitu
mengevaluasi kemampuan ODHA dalam melaksanakan tugasnya,
berdiskusi tentang manfaat dalam mengikuti Terapi Kognitif dan
menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi
Ekspresi ODHA pada saat terapi yang bertujuan untuk melihat
pencapaian tujuan terapi
Dokumentasi
Terapis mendokumentasikan pencapaian hasil terapi yang dilakukan,
dokumentasi rencana ODHA sesuai dengan yang telah dirumuskan.

TANGGAPAN RASIONALKU

No. Hari/Tanggal Daftar Pikiran Otomatis Tanggapan Rasionalku


Yang Negatif
CATATAN HARIANKU

Jam Daftar Pikiran Tanggapan Hasil


Hari/Tanggal Otomatis Yang Rasionalku
Negatif

3. Sesi 3 : Manfaat tanggapan rasional terhadap pikiran otomatis negatif


a Tujuan
1) Mengevaluasi kemampuan ODHA dalam memberi tanggapan rasional
dan pembuatancatatan harian terhadap pikiran otomatis negatif pertama
dan kedua tentang dirinya yang telah didiskusikan dalam pertemuan
sebelumnya.
2) ODHA mampu memilih pikiran otomatis negatif ketiga yang akan
diselesaikan dalam pertemuan ini
3) ODHA mampu memberikan tanggapan rasional terhadap pikiran
otomatis ketiga tentang dirinya dan menuliskannya dilembar tanggapan
rasional dalam buku harian ODHA
4) ODHA dapat mengungkapkan hasil dan manfaat dalam mengikuti
Terapi Kognitif

b Setting Tempat
ODHA dan terapis dalam suatu ruangan yang tenang dan nyaman
c Alat
1) Diri perawat dan kemampuan untuk dapat berkomunikasi terapeutik
2) Tempat duduk, alat tulis dan catatan harian (untuk ODHA)
d Metode
Sharing, diskusi dan Tanya jawab
e Langkah-langkah
1) Persiapan
Mengingatkan kontrak dengan ODHA dan mempersiapkan alat, tempat
yang kondusif
2) Tahap orientasi
Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada ODHA

Evaluasi/validasi
Menanyakan tentang kondisi ODHA dan menanyakan latihan mandiri
dirumah.Menanyakan apakah pikiran otomatis negatif pertama masih
muncul, waktu, situasi munculnya pikiran otomatis negatif tersebut.
Menanyakan tentang apakah ODHA telah mencoba berlatih mandiri
dalam menyelesaikan masalah

Kontrak
Menjelaskan tujuan pertemuan kedua ini adalah dengan meningkatkan
kemampuan ODHA dalam memberi tanggapan rasional terhadap pikiran
otomatis negatif yang kedua.Menjelaskan lama kegiatan 15-30 menit
dan mengingatkan kembali peraturan terapi yaitu ODHA dengan terapis
duduk berhadapan dari awal sampai selesai.
3) Tahap kerja
a) Evaluasi kemampuan dan hambatan ODHA dalam membuat catatan
harian dirumah.
b) Diskusikan dengan ODHA untuk memilih satu pikiran otomatis
negatif kedua yang ingin diselesaikan dalam pertemuan ketiga ini.
c) Latih kembali ODHA untuk menggunakan aspek-aspek positif
ODHA dalam melawan pikiran otomatis negatif keduanya dengan
cara yang sama
d) Tanyakan tindakan ODHA dalam mengatasi pikiran otomatis
negatif
e) Diskusikan tentang manfaat tanggapan rasional yang dirasakan
ODHA dalam menyelesaikan pikiran otomatis yang timbul
f) Diskusikan tentang cara mengatasi hambatan
g) Memberikan pujian terhadap keberhasilan ODHA
h) Beri reinforcement terhadap ODHA

4) Tahap terminasi
Evaluasi
Terapis menanyakan tentang perasaan ODHA pada menjalani terapis
dan memberikan pujian yang sesuai.

Tindak lanjut
Menganjurkan ODHA untuk berlatih dirumah tentang cara melawan
pikiran otomatis negatif berikutnya.
5) Kontrak yang akan datang
Menyepakati topik pertemuan yang akandatang (sesi 4) yaitu
mengevaluasi kemampuan ODHA dalam melaksanakan tugasnya,
berdiskusi tentang manfaat dalam mengikuti Terapi Kognitif dan
menyepakati waktu dan tempat
Evaluasi
Ekspresi ODHA pada saat terapi yang bertujuan untuk melihat
pencapaian tujuan terapi
Dokumentasi
Terapis mendokumentasikan pencapaian hasil terapi yang dilakukan,
dokumentasi rencana ODHA sesuai dengan yang telah dirumuskan.

CATATAN HARIANKU

Hari/Tanggal Jam Manfaat yang Diperoleh

4. Sesi 4 : Support System


Strategi pelaksanaan sesi 4
a Tujuan
1) Meningkatkan komunikasi perawat dengan ODHA dan keluarga
2) ODHA mendapatkan support dari orang terdekat.
b Setting Tempat
ODHA dan terapis dalam suatu ruangan yang tenang dan nyaman
c Alat
1) Diri perawat dan kemampuan untuk dapat berkomunikasi terapeutik
2) Tempat duduk, alat tulis dan catatan harian (untuk ODHA)
d Metode
Sharing, diskusi dan Tanya jawab
e Langkah-langkah
1) Persiapan
Mengingatkan kontrak dengan ODHA dan mempersiapkan alat, tempat
yang kondusif
2) Tahap orientasi
Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada ODHA
Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan ODHA dan orang terdekat saat ini
Menanyakan apakah ODHA sudah membuat catatan harian dalam upaya
mengatasi pikiran otomatis dan perasaannya
Kontrak
Menjelaskan tujuan pertemuan ke empat ini adalah dengan orang
terdekat dapat mmberikan dukungan dalam melakukan Terapi Kognitif
secara mandiri dirumah
Menjelaskan pengertian dan tujuan Terapi Kognitif kepada orang
terdekat ODHA.
Menjelaskan lama kegiatan 15-30 menit
Mengingatkan kembali peraturan terapi yaitu ODHA dengan terapis
duduk berhadapan dari awal sampai selesai.
3) Tahap kerja
a) Jelaskan pada orang terdekat ODHA tentang pengertian, tujuan,
manfaat terapi kognitif yang telah dilakukan bagi ODHA
b) Jelaskan pada orang terdekat ODHA tentang pelaksanaan Terapi
Kognitif yang telah dilakukan ODHA utntuk membuat catatan
harian.
c) Anjurkan kepada orang terdekat ODHA tentang masalah-masalah
(pikiran otomatis negatif) yang dialami oleh ODHA
d) Libatkan orang terdekat ODHA dalam berdiskusi untuk membantu
penyelesaian masalah
e) Beri reinforcerment positif terhadap kemampuan ODHA dan orang
terdekat.

4) Tahap terminasi
Evaluasi
Terapis menanyakan tentang perasaan ODHA pada menjalani terapis
dan memberikan pujian yang sesuai.
Tindak lanjut
Menganjurkan keluarga untuk mengingatkan ODHA untuk
mengingatkan ODHA dalam melaksanakan tugas mandiri yang telah
dibuat bersama perawat dalam pertemuan sebelumnya.
Kontrak yang akan datang
Membuat kesepakatan dengan orang terdekat ODHA untuk menjadi
support sistembagi ODHA, menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi
Ekspresi ODHA pada saat terapi yang bertujuan untuk melihat
pencapaian tujuan terapi
Dokumentasi
Terapis mendokumentasikan pencapaian hasil terapi yang dilakukan,
dokumentasi rencana ODHA sesuai dengan yang telah dirumuskan.

CATATAN HARIANKU

Hari/Tanggal Jam Dukungan Kuperoleh Dari


EVALUASI AKHIR TERAPI KOGNTIF

No. Aspek Yang Dinilai Tanggal


1 Mengungkapkan pikiran otomatis negative

2 Mengungkapkan alasan

3 Mengungkapkan tanggapan rasional

4 Mengungkapkan hasil/manfaat dari terapi

5 Membuat catatan harian

6 Mengungkapkan dukungan dalam membantu ODHA

7 Memberi pujian terhadap perilaku positif ODHA


Lampiran 6
Lembar Checklist Kecemasan Sebelum dan
Sesudah Penelitian

A. Komponen HARS terdiri dari 14 komponen

SBLM SSDH
NO. KOMPONEN HARS MINGGU KE ….. KET.
Hari, Tgl/ Bln/ Thn
Perasaan Cemas
1. Cemas
1. 2. Takut
3. Mudah tersinggung
4. Firasat buruk
Ketegangan
1. Lesu
2. Tidur tidak tenang
2. 3. Gemetar
4. Gelisah
5. Mudah terkejut
6. Mudah menangis
Ketakutan Pada
1. Gelap
2. Ditinggal sendiri
3. 3. Orang asing
4. Binatang besar
5. Keramaian lalulintas
6. Kerumunan orang banyak
Gangguan Tidur
1. Sukar tidur
4.
2. Terbangun malam hari
3. Tidak puas, bangun lesu
4. Sering mimpi buruk
5. Mimpi menakutkan
Gangguan kecerdasan

5. 1. Sukar Konsentrasi
2. Daya ingat buruk
Perasaan Depresi
1. Kehilangan minat
2. Sedih
6.
3. Bangun dini hari
4. Berkurangnya kesenangan pada hobi
5. Perasaan berubah – ubah sepanjang hari
Gejala Somatik (Otot)
1. Nyeri otot kaki

7. 2. Kedutan otot
3. Gigi gemertak
4. Suara tidak stabil
Gejala Sensorik
1. Tinitus
2. Penglihatan kabur
8.
3. Muka merah dan pucat
4. Merasa lemas
5. Perasaan di tusuk – tusuk
Gejala Kardiovakuler
1. Tachicardi
2. Berdebar-debar
9.
3. Nyeri dada
4. Denyut nadi mengeras
5. Rasa lemas seperti mau pingsan
6. Detak jantung hilang sekejap
Gejala Pernapasan
1. Rasa tertekan di dada

10. 2. Perasaan tercekik


3. Merasa napas pendek atau sesak
4. Sering menarik napas panjang
Gejala Saluran Pencernaan makanan
1. Sulit menelan
2. Perut Melilit
3. Gangguan Pencernaan
4. Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan
5. Perasaan Terbakar di Perut
11.
6. Rasa Penuh atau Kembung
7. Mual
8. Muntah
9. Buang Air Besar Lembek
10. Kehilangan Berat Badan
11. Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)
Gejala Urogenital
1. Sering Buang Air Kecil
2. Tidak Dapat Menahan Air Seni
3. Amenorrhoe
4. Menorrhagia
12.
5. Menjadi Dingin (Frigid)
6. Ejakulasi Praecocks
7. Ereksi Hilang
8. Impotensi
Gejala Otonom
1. Mulut Kering
2. Muka Merah
13.
3. Mudah Berkeringat
4. Pusing, Sakit Kepala
5. Bulu-Bulu Berdiri
Tingkah Laku Pada Wawancara
1. Gelisah
2. Tidak Tenang Jari Gemetar
3. Kerut Kening
4. Muka Tegang
5. Tonus Otot Meningkat
6. Napas Pendek dan Cepat
7. Muka Merah
TOTAL SKORING ……… ………

B. Skoring
0 : Tidak ada gejala sama sekali
1 : Satu dari gejala yang ada
2 : Sedang atau separuh dari gejala yang ada
3 : Berat atau lebih dari ½ gejala yang ada
4 : Sangat berat semua gejala ada

C. Total Skor
Kurang dari 14 : Tidak ada kecemasan
14 - 20 : Kecemasan ringan
21 – 27 : Kecemasan sedang
28 – 41 : Kecemasan berat Cat :
Diisi Oleh Peneliti
42 - 56 : Kecemasan berat sekali
Lampiran 7

Surat Keterangan Lolos Etik


Lampiran 8

Surat Izin penelitian dari Universitas Muhammadiyah Jakarta


Lampiran 9

Surat Izin penelitian dari Kesbangpol Provinsi Gorontalo


Lampiran 10

Surat Izin penelitian dari Kesbangpol Kota Gorontalo


Lampiran 11

Surat Selesai Meneliti dari KPA Kota Gorontalo


Lampiran 12

CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap : Mutia Agustiani Moonti


Tempat, Tanggal Lahir : Gorontalo, 20 Agustus 1990
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
Alamat : Jl. Manggis No. 20 Kelurahan Libuo, Lingkungan I
Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo
Hp. 085239220089
Email : mutiaamoonti@gmail.com

Pendidikan :
 TK Bustanul Atfal I Tahun 1995
 SDN 61 Kota Selatan Tahun 1996
 SMP Negeri 1 Kota Gorontalo Tahun 2002
 SMA Negeri 3 Kota Gorontalo Tahun 2005
 Sarjana (S1) di Universitas Negeri Gorontalo Tahun 2008
 Profesi Ners di Stikes Mega Rezky Makassar Tahun 2013
 Strata Dua (S2) Keperawatan bagian Peminatan Keperawatan
Medikal Bedah (Sistem Imuno-Hematologi) di Universitas
Muhammadiyah Jakarta Tahun 2014.
Pengalaman Pekerjaan :
 Penyiar Radio Esbizi Gorontalo Bulan tahun 2014.
 Dosen Kontrak Universitas Negeri Gorontalo 2014 sampai dengan
sekarang.

Hasil Karya :
 Peserta Pembuatan Cerpen Tingkat SMP Se-Kota Gorontalo “You
Beautifull and Genius” tahun 2003.
 Peserta Mahasiswa PKM AI “Manfaat Budidaya Jagung Dalam
kehidupan Masyarakat Pedesaan Gorontalo” tahun 2011.
 Peserta Mahasiswa PKM GT “Peran Mahasiswa dalam
Pencegahan Penyakit Hepatitis di Kota Gorontalo” tahun 2011.

Anda mungkin juga menyukai