Anda di halaman 1dari 4

‫ش ُر ْو ِر أَ ْنفُ ِسنَا‬ ُ ‫ِإ َّن ْال َح ْمدَ ِ َّّلِلِ ن َْح َمدُهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغ ِف ُر ْه َونَعُوذُ

وذُ ِباهللِ ِم ْن‬


َ ‫ض ِل ْلهُ فَالَ هَاد‬
‫ِي‬ ْ ُ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن ي‬ ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬،‫ت أَ ْع َما ِلنَا‬ ِ ‫س ِيئَا‬ َ ‫َو ِم ْن‬
‫ َوأ َ ْش َهدُ أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َو ْحدَهُ الَ ش َِري َْك لَهُ َوأَ ْش َهدُ أ َ َّن ُم َح َّمدًا اَللَّ ُه َّم‬.ُ‫لَه‬
‫ان ِإلَى‬ ٍ ‫س‬ َ ‫علَى آ ِل ِه َو‬
َ ‫ص ْح ِب ِه َو َم ْن تَبِ َع ُه ْم بِإِ ْح‬ َ ‫علَى نَ ِب ِينَا ُم َح َّم ٍد َو‬َ ‫س ِل ْم‬َ ‫ص ِل َو‬ َ
َ‫َّاي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَاز‬
َ ‫ص ْي ُك ْم َو ِإي‬ ِ ‫اس أ ُ ْو‬ُ َّ‫ َيا أَيُّ َها الن‬.‫َي ْو ِم ْال ِق َيا َم ِة‬
‫ قَا َل ت َ َعالَى‬. َ‫ْال ُمتَّقُ ْون‬
‫ض َخ ِليفَةً ۖ قَالُوا أَتَ ْجعَ ُل فِي َها‬ ِ ‫َو ِإ ْذ قَا َل َرب َُّك ِل ْل َم َالئِ َك ِة إِنِي َجا ِع ٌل فِي ْاْل َ ْر‬
‫ِس لَ َك ۖ قَا َل‬ ُ ‫ِك َونُقَد‬ َ ‫سبِ ُح ِب َح ْمد‬ َ ُ‫الد َما َء َون َْح ُن ن‬ِ ُ‫َم ْن يُ ْف ِسدُ فِي َها َويَ ْس ِفك‬
َ‫إِنِي أَ ْعلَ ُم َما َال تَ ْعلَ ُمون‬
Jama’ah shalat Jum’at yang dirahmati Allah

Pada hari ini tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengucap syukur kepada Allah SwT. Hanya
karena karunia-Nya lah kita bisa berkumpul dan di tempat yang mulia ini. Hanya karena
anugerah-Nyalah kita masih bisa menghirup nafas kehidupan. Hanya karena kasih-sayang
Allah sematalah kita, umat manusia ini diberi kesempatan untuk memakmurkan bumi yang
dihamparkan Allah Yang Mahapengasih.

Dalam surat Al Baqarah (2) ayat ke-30 yang tadi kita baca di awal khutbah, secara jelas Allah
SwT menyatakan kalau diciptakannya manusia di bumi ini adalah sebagai khalifah yang diberi
tugas untuk memakmurkan bumi. Bukan untuk merusak bumi dan menumpahkan darah
sebagaimana yang dikhawatirkan oleh para malaikat.

Walau begitu, tidak semua manusia selalu ingat tujuan penciptaan dirinya. Banyak di antara
manusia yang jatuh menjadi makhluk terkutuk sebagaimana yang dikhawatirkan para malaikat
Banyak di antara manusia menjadi mempergunakan ilmu pengetahuan yang dianugerahkan
Allah menciptakan kekacauan dan kerusakan di dunia serta untuk saling menyakiti dan
membunuh sesamanya.

Padahal ilmu pengetahuan adalah satu-satunya pembeda antara manusia dan makhluk Allah
yang lain. Ilmu pengetahuan hanya diberikan kepada manusia dengan harapan agar manusia
dapat memakmurkan bumi.

Jama’ah shalat Jum’at yang dikasihi Allah

Mayoritas manusia mengangap alam sebagai lahan untuk dikuasai dan ditakhlukkan. Manusia
seperti ini mengeksploitasi alam semau mereka. Barang tambang di perut bumi dikuras habis
tanpa mempertimbangkan dampak buruknya. Hutan digunduli semau hatinya. Menguras ikan
laut tanpa mempedulikan kelanjutannya. Semua yang ada di dunia se akan mau dihabiskan satu
hari itu juga.
Sifat manusia yang sangat serakah karena merasa mampu menakhlukkan alam ini sangat jelas
dilihat pada diri manusia modern, terutama pada zaman setelah ditemukannya mesin uap yang
menjadi awal dari revolusi industri dan zaman modern. Catatan kerusakan alam parah juga
dimulai dari masa awal revolusi industri ini sampai sekarang. Dengan berdalih membangun
dunia mereka telah merusak dunia, menghancurkan keseimbangan alam dan mengacaukan
tatanan ekosistem.

Dalam lapangan sosial juga hampir sama, dengan alasan membangun peradaban banyak di
antara manusia yang malah merusak tatanan yang seharusnya. Misalnya dengan nama Hak
Asasi Manusia, banyak orang menuntut diperbolehkannya membunuh bayi dalam kandungan
ataupun menuntut diperbolehkannya zina.

Namun ada pula yang bertindak sebaliknya, dengan mengusung jargon syariah malah
mengakali hukum Islam untuk menuruti hawa nafsunya. Poligami dan menceraikan isteri
memang tidak dilarang oleh Islam, tetapi apakah elok kalau setiap bulan kita menikah dengan
wanita yang berbeda untuk kemudian diceraikan dalam hitungan hari?

Tampaknya manusia-manusia seperti inilah yang disindir Allah dalam ayat ke-11 surat Al-
Baqarah yaitu tidak tahu lagi bedanya merusak dan memperbaiki.

َ‫حون‬ ُ ‫رض قآ لُوا اِنَّمآ ن‬


ُ ‫َحن ُمص ِل‬ ِ َ‫َواِذَا قِي َل لَ ُهم آل تُف ِسدُوا ِفى اال‬
Artinya: Dan bila dikatakan kepada mereka:”Janganlah kamu membuat kerusakan di muka
bumi mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”.

.Jama’ah shalat Jum’at yang dikasihi Allah

Dalam suatu hadits Rasulullah bersabda, “Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia
makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak
merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya).” (Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazzar)

Hadits ini dapat dijadikan acuan bagaimana tugas kekhalifahan manusia di bumi ini dapat
ditunaikan. Yaitu hanya memakan sesuatu yang bersih. Bersih di sini dimaknai dengan sesuatu
yang jelas kehalalannya. Manusia yang beriman dan sadar akan tugasnya sebagai khalifah di
bumi hanya akan mengambil sesuatu yang memang menjadi haknya dan tidak akan menguasai
hak orang lain. Seperti lebah yang hanya memakan sari bunga tanpa mau mengganggu
komponen bunga yang lain.

Dengan hanya memakan sari bunga, bakal buah yang tersimpan di bunga dapat meneruskan
proses hidupnya untuk menjadi buah yang dapat dimanfaatkan makhluk lain. Keseimbangan
alam juga akan terus terjaga. Orang beriman selayaknya tidak mengganggu hak orang lain dan
bahkan harus memastikan hak orang lain sampai kepada yang berhak.

Sifat lebah kedua yang disebut dalam hadits itu adalah mengeluarkan sesuatu yang bersih yaitu
madu. Orang beriman selayaknya juga hanya memproduksi hal yang baik dan bermanfaat bagi
sesama makhluk. Seluruh pikiran, perkataan, dan perbuatan manusia beriman harus membawa
manfaat bagi kehidupan.
Orang beriman harus senantiasa berhati-hati agar semua yang keluar dari dirinya baik yang
berwujud tulisan, perkataan, dan perbuatan tidak menjadi racun peradaban, tetapi berusaha agar
semua yang dikeuarkannya itu adalah madu peradaban yang bisa dimanfaatkan oleh semua
makhluk di muka bumi.

Sifat lebah ketiga yang disebut dalam hadits itu adalah Tidak pernah merusak. Lebah tidak
pernah merusak atau mematahkan ranting yang dia hinggapi. Begitulah seorang mukmin. Dia
tidak layak merusak apa pun yang ada di muka bumi ini. Kalau dia datang ke suatu tempat
tidak akan membuat berisik dan mengacaukan tatanan yang sudah ada. Apa yang sudah baik
akan dibiarkan tetap menjadi baik.

Tidak merusak dan tidak mematahkan dahan serta ranting yang dipijak ini juga berarti Lebah
adalah hewan yang tidak suka mencari perkara atau membuat gara-gara dengan makhluk yang
lain. Kesantunan Lebah ini dilakukan bukan karena Lebah merupakan hewan yang lemah dan
penakut, dia tidak mau mengganggu tetapi juga tidak mau diganggu. Kalau ada makhluk lain
yang kurangajar merusak sarangnya maka Lebah akan membalas dengan sengatannya.

Orang beriman pasti tidak akan mengumbar sengatnya tanpa sebab yang jelas dan juga tidak
akan menggunakan sengatnya secara tidak bertanggung jawab. Orang beriman pasti tidak akan
menyakiti sesamanya, tetapi kekuatan dan sengatnya itu hanya akan digunakan untuk
melindungi sesamanya..

‫الذ ْك ِر‬
ِ ‫ت َو‬ ِ ‫ َونَفَعَنِي َواِيِا ُك ْم بما فيه ِمنَ اآليَا‬.‫آن ْالعَ ِظي ِْم‬ ِ ‫ار َك هللاُ ِلي َولَ ُك ْم فِي ْالقُ ْر‬ َ َ‫ب‬
‫ي َولَ ُك ْم فَا ْست َ ْغ ِف ُر ْوهُ إنَّهُ هُ َو ْالغَفُ ْو ُر‬
ْ ِۖ ‫ أقُ ْو ُل قَ ْو ِلي هَذا َوأ ْست َ ْغ ِف ُروا هللاَ َل‬.‫ْال َح ِكي ِْم‬
‫الر ِح ْي ُم‬
َّ
KHUTBAH 2

‫س ْو ِل‬
ُ ‫لى َر‬ َ ‫سالَ ُم َع‬ َّ ‫صالَة ُ َو ال‬ َّ ‫ َو ال‬.ِ‫ش ْك ُر ِّلِلِ َو الَ َح ْو َل َو الَ قُ َّوة َ إِالَّ بِاهلل‬ ُّ ‫ا َ ْل َح ْمدُ ِهللِ َو ال‬
ُ‫ أ َ ْش َهد ُ أ َ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َو ْحدَه‬.ُ‫ص َحا ِب ِه َو َم ْن َواالَه‬ ْ َ ‫لي آ ِل ِه َو أ‬ َ ‫ نَ ِب ِـينَا ُم َح َّم ٍد َو َع‬،ِ‫هللا‬
،‫ان‬ُ ‫ أ َ َّما بَ ْعـد ُ فَيَاأَيـ ُّ َها اْ ِإل ْخ َو‬.ُ‫س ْولُه‬
ُ ‫ َو أ َ ْش َهد ُ أ َ َّن ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر‬،ُ‫ْـك لَه‬
َ ‫الَ شَري‬
‫ قا َل‬. . َ‫َّاي ِبت َ ْق َوى هللاِ َح َّق تُقَاتِ ِه َو الَ ت َ ُم ْوت ُ َّن إِالَّ َو أ َ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُم ْون‬ َ ‫ص ْي ُك ْم َو ِإي‬ ِ ‫أ ُ ْو‬
‫ءآن ْال َع ِظي ِْم‬
ِ ‫هللاُ تعالى ِفى ْالقُ ْر‬
(١٤) ‫ط َعا ٌم فِي يَ ْو ٍم ذِي َم ْسغَبَ ٍة‬ ْ ‫(أ َ ْو ِإ‬١٣) ‫( فَ ُّك َرقَبَ ٍة‬١٢) ُ‫اك َما ْال َعقَبَة‬ َ ‫َو َما أ َ ْد َر‬
َ ‫( ث ُ َّم َكانَ ِمنَ الَّذِينَ آ َمنُوا َوت َ َوا‬١٦) ‫( أ َ ْو ِم ْس ِكينًا ذَا َمتْ َر َب ٍة‬١٥) ‫َيتِي ًما ذَا َم ْق َر َب ٍة‬
‫ص ْوا‬
‫( َوالَّذِينَ َكفَ ُروا‬١٨) ‫اب ْال َم ْي َمنَ ِة‬
ُ ‫ص َح‬ ْ َ ‫( أُولَ ِئ َك أ‬١٧) ‫ص ْوا ِب ْال َم ْر َح َم ِة‬
َ ‫صب ِْر َوت َ َوا‬ َّ ‫ِبال‬
ٌ ‫صدَة‬
َ ْ‫َار ُمؤ‬ٌ ‫( َعلَ ْي ِه ْم ن‬١٩) ‫اب ْال َم ْشأ َ َم ِة‬
ُ ‫ص َح‬ ْ َ ‫بِآيَاتِنَا ُه ْم أ‬

Jamaah Jum’at yang berbahagia dan dimuliakan Allah


Dalam surat Al- Asyr Allah mengingatkan kepada kita semua untuk senantisa saling berwasiat
dalam menaati kebenaran dan saling berwasiat dalam kesabaran. Dalam surat Al- Balad Allah
juga mengingatkan untuk saling saling berwasiat dalam kesabaran dan berkasih
sayang. Apabila kita saling memberi nasehat, maka kita berhak untuk berharap terhindar dari
sindiran Allah sebagai manusia yang tidak bisa membedakan antara merusak dan memperbaiki.

Akhirnya marilah kita akhiri pertemuan yang mulia ini dengan berdoa kepada Allah SwT
dengan penuh kekhusukan dan ketundukan, semoga Allah SwT berkenan memberi kesempatan
kepada kita untuk mensyukuri hidayah iman dengan terus beramal shaleh memakmurkan bumi
dengan cara yang diridlai-Nya dan semoga kita senantiasa mendapatan lindungan dan karunia-
Nya

‫علَي‬َ ‫علَى نَبِيِنَا ُم َح َّم ٍد َو‬ َ ‫سالَ ُم‬ َّ ‫صالَة ُ َو ال‬ َّ ‫ َو ال‬. َ‫ب اْلعَالَ ِميْن‬ ِ ‫اَ ْل َح ْمدُ ِهللِ َر‬
‫ َو ْال ُمؤْ ِمنِيْنَ َو‬،ِ‫ اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُم ْس ِل ِميْنَ َو ْال ُم ْس ِل َمات‬. َ‫ص ْحبِ ِه أَ ْج َم ِعيْن‬
َ ‫آ ِل ِه َو‬
‫ْب‬
ُ ‫ْب ُم ِجي‬ َ ‫ ِإنَّ َك‬،ِ‫اء ِم ْن ُهم َْو اْْل َ ْم َوات‬
ٌ ‫س ِم ْي ٌع قَ ِري‬ ِ ‫ اْْل َ ْح َي‬،ِ‫ْال ُمؤْ ِمنَات‬
ْ ‫ اَلل ُه َّم أَ ِرنَا ْال َح َّق َحقًّا َو‬.ِ‫ي ْال َحا َجات‬
‫ار ُز ْقنَا‬ َ ‫اض‬ِ َ‫ فَيَا ق‬،ِ‫الدَّع َْوات‬
‫ اَلل ُه َّم إِنَّا نَ ْسأَلُ َك ِع ْل ًما‬.‫احتِنَابَه‬ ْ ‫ار ُز ْقنَا‬
ْ ‫اطالً َو‬ ِ َ‫اط َل ب‬ ِ َ‫عهُ َو أَ ِرنَا ْلب‬ َ ‫اتِبَا‬
‫سنَةً َو ِفى‬ َ ‫ َربَّنَا آ ِتنَا ِفى الدُّ ْن َيا َح‬.ً‫ع َمالً ُمتَقَبَّال‬ َ ‫ َو‬،‫ط ِيبًا‬ َ ‫ َو ِر ْزقًا‬،‫نَا ِفعًا‬
َ‫ب اْل َعالَ ِميْن‬
ِ ‫ َو اْل َح ْمدُ ِهللِ َر‬.‫ار‬ ِ َّ‫اب الن‬ َ َ‫عذ‬ َ ‫سنَةً َو قِنَا‬ ِ ْ‫ا‬
َ ‫آلخ َرةِ َح‬

Anda mungkin juga menyukai