1. PENDAHULUAN
Gambar 2-1 Diagram Langkah-langkah Praktikum
Dalam modul kali ini praktikan melakukan
pengendalian terhadap posisi. Akan digunakan Vm adalah tegangan masukan ke motor, Lm adalah
Direct Current Motor Control Trainer Quanser induktansi motor, Rm adalah resistansi motor, Im
untuk mempelajari system kendali ini. Juga akan adalah arus yang mengalir pada motor, Vb adalah
digunakan rangkaian opamp yang bekerja sebagai tegangan gaya gerak listrik balik atau back
kendali proporsional terhadap system ini. Pada electromotive force (back emf), Tm adalah torsi
DCMCT Quanser akan diubah nilai dari R2 untuk yang dihasilkan oleh motor, dan ωm adalah
mengubah nilai Kp pengendali dan juga akan kecepatan putaran rotor. Asumsikan fluks
diubah-ubah nilai SP. magnetik yang digunakan adalah tetap, maka
Tujuan dari modul ini adalah: hubungan antara Tm dan Im adalah berbanding
lurus dengan faktor pengali Kt, yaitu konstanta
Memahami konsep sistem pengendalian momen. Hubungan antara Vb dan ωm juga
posisi motor DC secara umum. berbanding lurus dengan faktor pengali Km, yang
Memahami sistem pengendali PID disebut juga sebagai konstanta gaya gerak listrik
(khususnya proporsional) beserta balik. Pada bagian mekanik, motor memiliki
karateristiknya khususnya untuk sistem redaman/gesekan yang direpresentasikan oleh
pengendalian posisi motor DC. Dm dan inersia rotor yang direpresentasikan oleh
Jm.
Mengimplementasikan sistem pengendalian
posisi motor DC menggunakan komponen
analog.
2. STUDI PUSTAKA
R2=4,08k R2=1,66k
Gambar 2.7 Respon Kp=4,08 terhadap noise Gambar 2.11 Respon Kp=1,66 terhadap noise
R2=3k
R2=1k
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://elektronika-dasar.web.id/teori-motor-
dc-dan-jenis-jenis-motor-dc/, 5 Februari 2019,
14:29.
Gambar 2.14 Respon Kp=1 terhadap noise
[2] Nugroho, Sebastian A., Arief S. Rohman, dan
R2=842 Pranoto H. Rusmin. Modul Praktikum Sistem
Kendali. Penerbit ITB, Bandung, 2019.
5. KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan:
Pengendali proporsional dapat digunakan
dalam system pengendali posisi
Nilai tegangan SP akan berpengaruh pada
posisi sudut motor