Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesalahan berbahasa adalah pemakaian bentuk-bentuk tuturan berbagai unit


kebahasaan yang meliputi kata, kalimat, paragraf, yang menyimpang dari sistem
kaidah bahasa Indonesia baku, serta pemakaian ejaan dan tanda baca yang
menyimpang dari sistem ejaan dan tanda baca yang telah ditetapkan sebagaimana
1dinyatakan dalam buku Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. S. Piet
Corder dalam bukunya Introducing Applied Linguistik menjelaskan bahwa
kesalahan berbahasa adalah pelanggaran terhadap kode bahasa. Pelanggaran ini
disebabkan kurang sempurnanya penguasaan dan pengetahuan terhadap kode.
Kesalahan berbahasa tidak hanya dibuat oleh siswa yang mempelajari B2 (bahasa
yang dipelajari siswa), tetapi juga dibuat siswa yang belajar B1 (bahasa ibu).

Sedangkan analisis kesalahan berbahasa adalah suatu cara atau langkah kerja
yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa untuk mengumpulkan data,
mengidentifikasi kesalahan, menjelaskan kesalahan, mengklasifikasikan kesalahan
dan mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan berbahasa.

Kesalahan berbahasa biasanya ditentukan berdasarkan ukuran keberterimaan.


Apakah bahasa (ujaran atau tulisan) si pembelajar bahasa itu berterima atau tidak
bagi penutur asli atau pengajarnya. Jadi, jika pembelajar bahasa Indonesia
membuat kesalahan, maka ukuran yang digunakan adalah apakah kata atau
kalimat yang digunakan pembelajar benar atau salah menurut penutur asli bahasa
Indonesia. Jika kata atau kalimat yang digunakan pembelajar bahasa tadi salah,
dikatakan pembelajar bahasa membuat kesalahan. Ukuran berbahasa yang baik ini
adalah ukuran intrabahasa atau intralingual. Ukuran kesalahan dan
ketidaksalahan intrabahasa adalah ukuran kebahasaan.

1
Kekeliruan dalam berbahasa disebabkan karena faktor performansi, sedangkan
kesalahan berbahasa disebabkan faktor kompetensi. Faktor performansi meliputi
keterbatasan ingatan atau kelupaan sehingga menyebabkan kekeliruan dalm
melafalkan bunyi bahasa, kata, urutan kata, tekanan kata atau kalimat. Kekeliruan
ini bersifat acak, maksudnya dapat terjadi pada berbagai tataran linguistik.
Kekeliruan biasanya dapat diperbaiki sendiri oleh siswa yang bersangkutan
dengan cara lebih mawas diri dan lebih memusatkan perhatian pada pembelajaran.
Sedangkan kesalahan yang di sebabkan faktor kompetensi adalah kesalahan yang
disebabkan siswa belum memahami sistem linguistik bahasa yang digunakannya.
Kesalahan berbahasa akan sering terjadi apabila pemahaman siswa tentang sistem
bahasa kurang. Kesalahan berbahasa dapat berlansung lama apabila tidak
diperbaiki. Guru dapat melakukan perbaikan dengan melalui remedial, latihan,
praktik, dan lain sebagainya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja jenis – jenis kesalahan yang sering dilakukan pengguna bahasa ?
1.3. Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami
bentuk kesalahan – kesalahan yang sering di lakukan oleh pengguna bahasa.
1.4. Manfaat
Agar kita dapat mengetahui jenis – jenis kesalahan yang sering dilakukan
oleh pengguna bahasa yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti: faktor
performansi dan faktor kompetensi. Setelah kita mengetahui diharapkan
kesalahan tersebut tidak terulang. agar sesuai dengan tatanan penggunaan
bahasa indonesia yang baik dan benar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Tinjauan Teori

Kesalahan berbahasa dapat terjadi dalam setiap tataran linguistik


(kebahasaan). Ada kesalahan yang terjadi dalam tataran fonologi, morfologi,
sintaksis, wacana dan semantik. Kesalahan berbahasa dapat disebabkan oleh
intervensi (tekanan) bahasa pertama (B1) terhadap bahasa kedua (B2). Kesalahan
berbahasa yang paling umum terjadi akibat penyimpangan kaidah bahasa. Hal itu
terjadi oleh perbedaan kaidah (struktur) bahasa pertama (B1) dengan bahasa
kedua (B2). Selain itu kesalahan terjadi oleh adanya transfer negatif atau
intervensi B1 pada B2. Dalam pengajaran bahasa, kesalahan berbahasa
disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya: kurikulum, guru,
pendekatan,pemilihan bahan ajar, serta cara pengajaran bahasa yang kurang tepat
(Tarigan, 1997). Burt, Dulay, maupun Krashen (1982) membedakan wilayah
(taksinomi) kesalahan berbahasa menjadi kesalahan atau kekhilafan :
1. taksonomi kategori linguistik;
2. taksonomi kategori strategi performasi;
3. taksonomi kategori komparatif;
4. taksonomi kategori efek komunikasi.

Anda dapat mempelajari taksonomi tersebut dalam sajian berikut. Taksonomi


kesalahan berbahasa itu, menurut Nurhadi (1990), dibedakan sebagai berikut.
Taksonomi kategori linguistik membedakan kesalahan berdasarkan komponen
bahasa dan konsisten bahasa. Berdasarkan komponen bahasa, wilayah kesalahan
dibedakan menjadi :

3
1. Kesalahan fonologi
Fonologi adalah ilmu tentang perbendaharaan fonem sebuah bahasa
dan distribusinya.Berdasarkan asal usul kata, fonologi berasal dari
gabungan kata fon yang artinya bunyi dan logi yang artinya ilmu. Sebagai
sebuah cabang ilmu, fonologi diartikan sebagai kajian bahasa yang
mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap
manusia. Bidang kajian fonologi ialah bunyi bahasa sebagai satuan terkecil
dari ujaran dengan gabungan bunyi yang membentuk suku kata. Fonologi
terdiri dari dua bagian, yaitu Fonetik dan Fonemik..

2. Kesalahan morfologi
Secara etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti
“bentuk” dan kata logi yang berarti “ilmu”. Jadi secara harfiah kata
morfologi berarti “ Ilmu yang mempeajari tentang bentuk-bentuk dan
pembentukan kata”. Sedangkan di dalam kajian biologi morfologi berarti
“ilmu mengenai bentuk-bentuk sel tumbuhan atau jasad-jasad mahkluk
hidup”. Berbicara mengenai pembetukan kata akan melibatkan komponen
atau unsur pembentukan kata, yaitu morfem, baik morfem dasar ( bebas )
maupun morfem terikat ( afiks dan dasar ), dengan berbagai alat proses
pembentukan kata itu, yaitu afiks dalam proses pembentukan kata melalui
proses afiksasi, duplikasi ataupun pengulangan dalam proses pembentukan
kata melalui proses reduplikasi, penggabungan dalam proses pembentukan
kata melalui proses komposisi. Jadi, ujung dari proses morfologi adalah
terbentuknya kata dalam bentuk dan dan makna sesuai dengan keperluan
dalam satu tindak pertuturan.

3. Kesalahan sintaksis
Kesalahan sintaksis adalah kesalahan atau penyimpangan struktur
frasa, klausa, atau kalimat, serta ketidaktepatan pemakaian partikel.
Analisis kesalahan dalam bidang tata kalimat menyangkut urutan kata,
kepaduan, susunan frase, kepaduan kalimat, dan logika kalimat (Lubis
Grafura : 2008). Bidang tata kalimat menyangkut urutan kata dan frase

4
dikaitkan dengan hukum-hukumnya (DM, MD) (Maharsiwi : 2009).
kesalahan pada daerah sintaksis berhubungan erat dengan kesalahan pada
morfologi, karena kalimat berunsurkan kata-kata itu sebabnya daerah
kesalahan sintaksis berhubungan misalnya dengan kalimat yang
berstruktur tidak baku, kalimat yang ambigu, kalimat yang tidak jelas,
diksi yang tidak tepat yang menbentuk kalimat, kalimat mubazir, kata
serapan yang digunakan di dalam kalimat dan logika kalimat.

4. Kesalahan semantik
Kesalahan berbahasa dalam semantik dapat berkaitan dengan bahasa
tulis maupun bahasa lisan. Kesalahan berbahasa ini dapat terjadi pada
tataran fonolgi, morfologi, dan sintaksis. Kesalahan berbahasa dalam
tataran semantik ini penekanannya pada penyimpangan makna, baik yang
pada penyimpangan makna, baik yang berkaitan dengan fonologi,
morfologi, maupun sintaksis. Jadi, jika ada sebuah bunyi, bentuk kata,
ataupun kalimat yang maknanya menyimpang dari makna yang
seharusnya, maka tergolong ke dalam kesalahan berbahasa ini.
a. Kesalahan penggunaan kata-kata yang mirip
b. Kesalahan pilihan kata atau diksi.

2.2. Temuan dan Pembahasan


1. Penetapan DPT hingg penetapan sebagai pemenang pemilu.
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Fonologi, karena
kekurangan huruf, seharusnya penulisan kata yang benar adalah hingga,
Kalimat yang benar :
Penetapan DPT hingga di tetapkan sebagai pemenang pemilu.
2. Sayangnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayan Konawe Selatan telat
bertindak.
Penjelasan :

5
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Semantik, karena
memiliki kesamaan arti dengan terlambat.
Kalimat yang benar :
Sayangnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Konawe Selatan
terlambat bertindak.
3. Kepala Daerah seyogyanya mampu menjabarkan apa yang menjadi
kewenangannya dan apa yang tidak boleh dilanggarnya
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Semantik,
seharusnya kata yang tepat untuk digunakan adalah sewajarnya.
Kalimat yang benar :
Kepala Daerah sewajarnya mampu menjabarkan apa yang menjadi
kewenangan dan apa yang tidak boleh dilanggarnya.
4. Keduanya tidak ditahan dengan alasan telah membayarroyalti.
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Fonologi, karena
tidak adanya pemberian sapasi dalam dua kata
Kalimat yang benar :
Keduanya tidak ditahan dengan alasan telah membayar royalti.
5. Hingga kini laporan tersebut hanya sebatas telaah dan tidak dimasukkan
dalam daftar perkara yang sedang diselidiki Jaksa.
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Semantik,
seharusnya kata yang digunakan adalah analisis.
Kalimat yang benar :
Hingga kini laporan tersebut hanya sebatas analisis dan tidak dimasukkan
dalam daftar perkara yang sedang diselidiki Jaksa.
6. Harusnya para pelapor melampirkan bukti penyetoran sejumlah duit
pada Rahman.
Penjelasan :

6
Kata yang di garis bawahi merupakan kesalahan Morfologi, kata
yang tepat menggunakan awalan se- “seharusnya”, sedangkan pada
kalimat yang bercetak miring merupakan kesalahan Semantik,
seharusnya kata yang tepat adalah “uang”)
Kalimat yang benar :
Seharusnya para pelapor melampirkan bukti penyetoran sejumlah uang
pada Rahman.
7. Suroto mesinyalir ketidak patuhan terhadap UU.
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Fonologi, karena
terdapat kesalahan kekurangan dalam menggunakan huruf)
Kalimat yang benar :
Suroto mensinyalir ketidak patuhan terhadap UU.
8. Kota Kendari tengah melakukan evaluasi yang libatkan seluruh sekolah.
Penjelasan :
Kata yang digaris bawahi merupakan kesalahan Semantik, karena
kata yang digunakan kurang tepat, seharusnya kata yang benar adalah
“sedang”, sedangkan pada kata “libatkan” merupakan kesalahan
Morfologi, karena seharusnya menggunakan awalan me-)
Kalimat yang benar :
Kota Kendari sedang melakukan evaluasi yang melibatkan seluruh
sekolah.
9. Jika ada yang ditambahkan mungkin tambah.
Penjelasan :
Kata yang di garis bawahi merupakan kesalahan Sintaksis, karena
seharusnya memiliki akhiran –kan, berawalan di- dan diberi kata
sambung “dapat”
Kalimat yang benar :
Jika ada yang ditambahkan mungkin dapat ditambahkan.

7
10. Dugaan penyimpangan dana penyelenggaraan Ibagah Haji yang telah
diusut oleh KPK.
Penjelasan :
Kata yang diberi garis bawah merupakan kesalahan Fonologi,
karena memiliki kesalahan dalam penulisan kata seharusnya yang benar
adalah ibadah.
Kalimat yang benar :
Dugaan penyimpangan dana penyelenggaraan Ibadah Haji yang telah
diusut oleh KPK.
11. Lambannya proses penyelesaian berkas kasus Direktur utama PT.Cipta
Djaya Surya.
Penjelasan :
Kata yang diberi garis bawah merupakan kesalahan Fonologi,
karena seharusnya kata yang tepat untuk digunakan adalah “lambatnya”.
Kalimat yang benar :
Lambatnya proses penyelesaian berkas kasus Direktur utama PT.Cipta
Djaya Surya.
12. Penambanan diluar izin usaha pertambangan itu yang bertanggung jawab
secara penuh.
Penjelasan :
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Fonologi, karena
kesalahan dalam penulisan kata, seharusnya kata yang digunakan adalah
penambangan.
Kalimat yang benar :
Penambangan diluar izin usaha pertambangan itu yang bertanggung
jawab secara penuh.
13. Dalam rangka menuju Mabes Polri duo pengacara mengaku sudah
menyiapkan berkas.
Penjelasan :

8
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Fonologi, karena
terdapat kesalahan dalam penulisan kata, seharusnya kata yang tepat
adalah dua. (Berita Kota, Senin 26 Mei 2014)
Kalimat yang benar :
Dalam rangka menuju Mabes Polri dua pengacara mengaku sudah
menyiapkan berkas.
14. Dugaan adanya honorer bodong tidak saja terjadi di Kab.Muna dan
Kab.Konawe.
Penjelasan :
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Semantik, karena
dalam penulisan kalimat tersebut kata “bodong” kurang tepat untuk
melengkapi kalimat, seharusnya menggunakan kata palsu.(Kendari
Pos,Rabu 21 mei 2014)
Kalimat yang benar :
Dugaan adanya honorer palsu tidak saja terjadi di Kab.Muna dan
Kab.Konawe
15. Prose s pengangkatan CPNS yanag bersangkutan tercatat masih bekerja
terus – menerus.
Penjelasan :
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Fonologi, karena
terdapat kesalahan dalam penulisan, yaitu pada kata “proses” terdapat
penggunaan spasi yang tidak tepat, dan pada kata “yang” terdapat huruf
yang berlebih.
Kalimat yang benar :
Proses pengangkatan CPNS yang bersangkutan tercatat masih bekerja
terus – menerus.
16. Andi juga menakini bila sertifikat tidak melalui mekanisme yang benar.
Penjelasan :
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Fonologi,karena
kesalahan dalam penulisan tidak tepat seharusnya kata yang benar
adalah meyakini

9
Kalimat yang benar :
Andi juga meyakini bila sertifikat tidak melalui mekanisme yang benar
17. Alhamdulillah saya sudah terima undangan pelantikandari Kemendikbud.
Penjelasan :
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Fonologi, karena
penggunaan spasi yang tidak tepat seharusnya kata yang benar adalah
pelantikan dari.
Kalimat yang benar adalah;
Alhamdulillah saya sudah terima undangan pelantikan dari
Kemendikbud.
18. Munim mendorong anggotanya agar selalu mendirikan lembangan
pendidikan ekonomi, umat.
Penjelasan :
Pada kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Fonologi,
karena kesalahan dalam penulisan kalimat seharusnya kata yang benar
adalah lembaga
Kalimat yang benar:
Munim mendorong anggotanya agar selalu mendirikan lembaga
pendidikan ekonomi umat.
19. Berlumpur saat musim penghujan datang.
Penjelasan :
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Fonologi, karena
terdapat kesalahan dalam penulisan kata yakni kata penghujan,
seharusnya tidak diberi awalan peng- , sehingga menjadi “hujan”.
Kalimat yang benar :
Berlumpur saat musim hujan datang.
20. Saya berterimakasih pada seluruh Kab.Buton yang sudah menjadi Bupati.
Penjelasan :
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Morfologi, karena
tidak menggunakan awalan ke-
Kalimat yang benar :

10
Saya berterimakasih kepada seluruh Kab. Buton yang sudah menjadi
Bupati.
21. Djohermansyah mengakui dia pernah telp atur untuk konsultasi perihal
politikdinasti.
Penjelasan :
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Fonologi, karena
pada penulisannya terdapat kesalahan, yakni kekurangan kata pada
penulisannya.
Kalimat yang benar :
Djohermansyah mengakui dia pernah telpon atur untuk konsultasi perihal
politikdinasti.
22. Saat ini Diknas dituntut untuk berih dari segala suap-menyuap.
Penjelasan :
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Fonologi, karena
dalam penulisannya terdapat kesalahan, yakni kekurangan huruf pada
kata tersebut.
Kalimat yang benar :
Saat ini Diknas dituntut bersih dari segala suap-menyuap.
23. Mereka tengah diperiksa lebih lanjut dengan gunakan akta imigrasi.
Penjelasan :
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Morfologi, karena
pada penulisan kata seharusnya diberi awalan meng-
Kalimat yang benar :
Mereka tengah diperiksa lebih lanjut dengan menggunakan akta imigrasi
24. Oleh itu bersegeralah mengumpulkan poling sebanyak – banyaknya
Penjelasan :
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Morfologi, karena
pada penulisan katanya kurang tepat, seharusnya tidak berawalan ber-
Kalimat yang benar :
Oleh karena itu segeralah mengumpulkan poling sebanyak – banyaknya

11
25. Ada 12 peket tahun ini turun.
Penjelasan :
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Fonologi, karena
pada penulisan katanya salah.
Kalimat yang benar adalah :
Ada 12 paket tahun ini turun
26. Hingga kini laporan tersebut tida dimasukan dalam perkara yang sedang
diselidiki Jaksa.
Penjelasan :
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Fonologi, karena
penulisan katanya yang tidak tepat yakni kekurangan huruf.
Kalimat yang benar :
Hingga kini laporan tersebut tidak dimasukkan dalam perkara yang
sedang diselidiki Jaksa.
27. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Konawe Selatan telat bertindak.
Penjelasan :
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Sintaksis, karena
kata tersebut kuran tepat untuk digunakan, seharusnya menggunakan kata
terlambat.
Kalimat yang benar :
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Konawe Selatan terlambat bertindak.
28. Pemerintah Sultra ternyata memiliki harapan besar untuk menyebet
banyak medali dalam Musabakah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXV
Nasional.
Penjelasan :
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Sintaksis, karena
terdapat kata yang tidak tepat untuk digunakan yakni menyebet,
seharusnya menggunakan kata “meraih”.
Kalimat yang benar :
Pemerintah Sultra ternyata memiliki harapan besar untuk meraih banyak
medali dalam Musabakah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXV Nasional.

12
29. Porses pelatihan MTQ sama dengan pelatihan Institute Nasional.
Penjelasan :
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Fonologi, karena
dalam penulisannya yang tidak tepat.
Kalimat yang benar :
Proses pelatihan MTQ sama dengan pelatihan Institute Nasional
30. Dosen Unhalu berharap para penghuni rutan dapat menjadikan penjara
sebagai temban untuk bertobat.
Penjelasan :
Kata yang bergaris bawah merupakan kesalahan Fonologi, karena
penulisannya yang tidak tepat
Kalimat yang benar :
Dosen Unhalu berharap para penghuni rutan dapat menjadikan penjara
sebagai tempat untuk bertobat.

2.3. Kesalahan Global dan Kesalahan Lokal

Berdasarkan terganggu atau tidaknya komunikasi karena kesalahan-


kesalahan yang ada, maka dapatlah dibedakan dua jenis kesalahan, yaitu:

1. Kesalahan global
Kesalahan global adalah kesalahan yang memengaruhi kesalahan
organisasi kalimat sehingga benar-benar mengganggu komunikasi.
Menurut Burt dan Kiparsky, kesalahan gobal mencakup :
a. Salah menyusun unsur pokok.
b. Salah menempatkan atau tidak memakai kata sambung.
c. Hilangnya ciri kalimat pasif.

13
2. Kesalahan lokal
Kelahan lokal adalah kesalahan yang memepengaruhi sebuah unsur
dalam kalimat yang biasanya tidak mengganggu komunikasi secara
signifikan. Keslahan-kesalahan ini hanya terbatas pada suatu bagian
kalimat saja, maka burt dan Kiparsky menyebutnya kesalahan “lokal”.

14
BAB III
PENUTUP

3.1. Rekomendasi (Kesimpulan)

Dari penjelasan diatas saya dapat simpulkan bahwa kesalahan berbahasa


merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan. Kesalahan
tersebut merupakan bagian-bagian konversasi atau komposisi yang menyimpang
dari norma baku atau norma terpilih dari performansi bahasa orang dewasa. Hal
itu dapat diketahui bahwa kesalahan adalah penyimpangan norma-norma bahasa
yang telah ditetapkan dalam penggunaan bahasa. Kesalahan berbahasa ini dapat
dilakukan oleh siapa saja. Kesalahan berbahasa erat kaitannya dengan pengajaran
bahasa, baik pengajaran bahasa pertama maupun pengajaran kedua. Kesalahan
berbahasa tersebut mengganggu pencapaian tujuan pengajaran bahasa. Kesalahan
berbahasa harus dikurangi bahkan dapat dihapuskan. Kesalahan-kesalahan
tersebut sering timbul dan banyak terjadi pada penulisan-penulisan ilmiah.

3.2. Saran

Saran yang dapat saya berikan adalah pemilihan kata merupakan mutu dan
kelengkapan kata pada suatu kalimat yang dikuasai seseorang sehingga mampu
menggunakan secara tepat dan cermat, sehingga pemilihan kata dan penulisan
kata sangat penting dalam membuat sebuah kalimat/artikel.

15
DAFTAR PUSTAKA

 https://taspena.wordpress.com/2014/08/19/kesalahan-umum-
berbahasa-indonesia-1/
 http://www.pidipedia.com/kesalahan-penggunaan-bahasa-
indonesia-yang-ternyata-sering-dilakukan.html
 https://www.academia.edu/7440902/MAKALAH_ANALISIS_K
ESALAHAN_BERBAHASA_INDONESIA

16
LAMPIRAN

1. Penetapan DPT hingg penetapan sebagai pemenang pemilu.


2. Sayangnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayan Konawe Selatan telat
bertindak.
3. Kepala Daerah seyogyanya mampu menjabarkan apa yang menjadi
kewenangannya dan apa yang tidak boleh dilanggarnya.
4. Keduanya tidak ditahan dengan alasan telah membayarroyalti.
5. Hingga kini laporan tersebut hanya sebatas telaah dan tidak
dimasukkan dalam daftar perkara yang sedang diselidiki Jaksa.
6. Harusnya para pelapor melampirkan bukti penyetoran sejumlah duit
pada Rahman.
7. Suroto mesinyalir ketidak patuhan terhadap UU.
8. Kota Kendari tengah melakukan evaluasi yang libatkan seluruh
sekolah.
9. Jika ada yang ditambahkan mungkin tambah.
10. Dugaan penyimpangan dana penyelenggaraan Ibagah Haji yang telah
diusut oleh KPK.
11. Lambannya proses penyelesaian berkas kasus Direktur utama PT.Cipta
Djaya Surya.
12. Penambanan diluar izin usaha pertambangan itu yang bertanggung
jawab secara penuh.
13. Dalam rangka menuju Mabes Polri duo pengacara mengaku sudah
menyiapkan berkas.
14. Dugaan adanya honorer bodong tidak saja terjadi di Kab.Muna dan
Kab.Konawe.
15. Prose s pengangkatan CPNS yanag bersangkutan tercatat masih
bekerja terus – menerus.
16. Andi juga menakini bila sertifikat tidak melalui mekanisme yang
benar.

17
17. Alhamdulillah saya sudah terima undangan pelantikandari
Kemendikbud.
18. Munim mendorong anggotanya agar selalu mendirikan lembangan
pendidikan ekonomi, umat.
19. Berlumpur saat musim penghujan datang.
20. Saya berterimakasih pada seluruh Kab.Buton yang sudah menjadi
Bupati.
21. Djohermansyah mengakui dia pernah telp atur untuk konsultasi perihal
politikdinasti.
22. Saat ini Diknas dituntut untuk berih dari segala suap-menyuap.
23. Mereka tengah diperiksa lebih lanjut dengan gunakan akta imigrasi.
24. Oleh itu bersegeralah mengumpulkan poling sebanyak – banyaknya
25. Ada 12 peket tahun ini turun.
26. Hingga kini laporan tersebut tida dimasukan dalam perkara yang
sedang diselidiki Jaksa.
27. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Konawe Selatan telat bertindak.
28. Pemerintah Sultra ternyata memiliki harapan besar untuk menyebet
banyak medali dalam Musabakah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXV
Nasional.
29. Porses pelatihan MTQ sama dengan pelatihan Institute Nasional.
30. Dosen Unhalu berharap para penghuni rutan dapat menjadikan penjara
sebagai temban untuk bertobat.

18

Anda mungkin juga menyukai