Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KEPERAWATAN ANAK D

SATUAN ACARA PENYULUHAN


FEBRIS (DEMAM)

Pokok Bahasan : Febris (Demam)


Sasaran : Keluarga An. D
Tempat : Bangsal Tulip
Hari / Tanggal : Sabtu, 11 Novemberr 2017
Waktu : 09.00-09.30 WIB
Tempat Pertemuan : Bangsal Tulip RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo

I. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 30 menit keluarga An D memahami
tentang febris (demam)
b. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 30 menit, keluarga mampu :
a. Menjelaskan tentang pengertian febris (demam)
b. Menjelaskan faktor penyebab febris (demam)
c. Menjelaskan tanda gejala febris (demam)
d. Menjelaskan pencegahan febris (demam)
e. Menjelaskan komplikasi dari febris (demam)

II. Metode
a. Ceramah dan tanya jawab

III. Media

a. Leaflet

IV. Materi
( Terlampir)
V. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Keluarga


Pembukaan :
 Mengucapkan salam
 Menjelaskan nama dan akademik  Menjawab salam
1. 5 menit
 Menjelaskan topik dan tujuan pendidikan  Mendengarkan
kesehatan  Mendengarkan
 Menanyakan kesiapan keluarga  Menjawab
Pelaksanaan :
Menyampaikan materi penyuluhan
 Pengertian febris (demam)
 Faktor penyebab febris (demam)
2. 30 menit  Tanda gejala febris (demam)
 Pencegahan febris (demam)
 Komplikasi febris (demam)
Memberikan kesempatan keluarga untuk  Mendengarkan
bertanya mengenai materi yang disampaikan  Bertanya
Penutup
 Menutup pertemuan dengan menyimpulkan
3. 5 menit materi yang telah dibahas
 Memberikan salam penutup · -Mendengarkan
 Pemeriksaan Pemeriksaan Tekanan Darah M -Menjawab salam

VI. Peorganisasian
Persentator : Aswar Mallawa

VII. Setting Tempat


A. Kriteria Evaluasi:
1. Keluarga mampu menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda gejala,
pencegahan dan penanganan febris (demam)
2. Keluarga dapat menyebutkan kembali
a. Apa Pengertian febris (demam)?
b. Apa penyebab febris (demam)?
c. Apa saja tanda gejala febris (demam)?
d. Bagaimana pencegahan febris (demam)?
e. Apa komplikasi dari febris (demam)?
B. Pelaksanaan Penyuluhan
a. Penyuluhan dimulai pada pukul 09.00 WIB
b. Penyuluhan selesai pada pukul 09.30 WIB
c. Pada sesi tanya jawab pertanyaan muncul pertanyaan meliputi:
d. Jawab..
VIII. Referensi

Hidayat,A. A.(2014). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika.


Ngastiah, Editor Setiawan S, Kep.(2013). Buku keperawatan anak sakit. Jakarta:EGC.
Nurarif, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Edisi Revisi Jilid I. Yogyakarta :
Mediaction
LAMPIRAN MATERI
Materi Penyuluhan Kesehatan “Febris (Demam)”
A. DEFINISI FEBRIS
Febris (demam) yaitu meningkatnya suhu tubuh yang melewati batas normal yaitu
lebih dari 380C (Fadjari, 2003).
Demam berarti suhu tubuh diatas batas normal biasa, dapat disebabkan oleh
kelainan dalam otak sendiri atau oleh zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu,
penyakit-penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi (Nurarif, H. 2015).
Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 38° C atau
lebih. Ada juga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,8°C. Sedangkan bila suhu tubuh
lebih dari 40°C disebut demam tinggi (hiperpireksia) (Nurarif, H. (2015).
Tipe - tipe demam.diantaranya:
1. Demam Septik
Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan
turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil
dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang normal
dinamakan juga demam hektik
2. Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan
normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak
sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik
3. Demam intermiten
Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari.
Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi
dua hari terbebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana
4. Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat
demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia
5. Demam siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa
periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu
seperti semula.
Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu
misalnya tipe demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan
demam mungkin dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jela seperti :
abses, pneumonia, infeksi saluran kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak
dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas. Dalam praktek 90% dari
para pasien dengan demam yang baru saja dialami, pada dasarnya merupakan suatu
penyakit yang self-limiting seperti influensa atau penyakit virus sejenis lainnya.
B. ETIOLOGI FEBRIS
1. Penyebab demam selain infeksi juga disebabkan oleh keadaan toksemia,
keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat
regulasi suhu sentral (misalnya : perdarahan pada otak, koma).
2. Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul
demam, lama demam, tinggi demam, serta keluhan gejala lain yang menyertai
demam.
3. Demam belum terdiagnosa adalah keadaan dimana seorang pasien mengalami
demam terus menerus selama 3 minggu dan suhu badan diatas 38,30C dan
tetap belum didapat penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu minggu
secara intensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang
medis lainnya.
C. MANIFESTASI KLINIS
Pada saat terjadi demam, gejala klinis yang timbul bervariasi tergantung pada fase
demam meliputi:
1. Fase 1 awal (awitan dingin/ menggigil)
Tanda dan gejala
- Peningkatan denyut jantung
- Peningkatan laju dan kedalaman pernapasan
- Menggigil akibat tegangan dan kontraksi otot
- Peningkatan suhu tubuh
- Pengeluaran keringat berlebih
- Rambut pada kulit berdiri
- Kulit pucat dan dingin akibat vasokontriksi pembuluh darah
2. Fase 2 ( proses demam)
Tanda dan gejala
- Proses mengigil lenyap
- Kulit terasa hangat / panas
- Merasa tidak panas / dingin
- Peningkatan nadi
- Peningkatan rasa haus
- Dehidrasi
- Kelemahan
- Kehilangan nafsu makan ( jika demam meningkat)
- Nyeri pada otot akibat katabolisme protein.
3. Fase 3 (pemulihan)
Tanda dan gejala
- Kulit tampak merah dan hangat
- Berkeringat
- Mengigil ringan
- Kemungkinan mengalami dehidrasi
D. PENATALAKSANAAN FEBRIS
1. Secara Fisik
a. Anak demam ditempatkan dalam ruangan bersuhu normal
b. Pakaian anak diusahakan tidak tebal
c. Memberikan minuman yang banyak karena kebutuhan air meningkat
d. Memberikan kompres
Berikut ini cara mengkompres yang benar :
- Kompres dengan menggunakan air hangat, bukan air dingin atau es
- Kompres di bagian perut, dada dengan menggunakan sapu tangan yang telah
dibasahi air hangat
- Gosok-gosokkan sapu tangan di bagian perut dan dada
- Bila sapu tangan sudah kering, ulangi lagi dengan membasahinya dengan air
hangat
2. Obat- obat Antipiretik
Antipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu di
hipotalamus. Antipiretik berguna untuk mencegah pembentukan prostaglandin dengan
jalan menghambat enzim cyclooxygenase sehinga set point hipotalamus direndahkan
kembali menjadi normal yang mana diperintah memproduksi panas diatas normal dan
mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi. Pemberian obat antipiretik merupakan
pilihan pertama dalam menurunkan demam dan sangat berguna khususnya pada
pasien berisiko, yaitu anak dengan kelainan kardiopulmonal kronis kelainan
metabolik, penyakit neurologis dan pada anak yang berisiko kejang demam
E. KOMPLIKASI FEBRIS
Menurut Corwin komplikasi febris diantaranya:
1. Takikardi
Adalah kondisi di mana detak jantung seseorang di atas normal dalam kondisi
beristirahat.
2. Insufisiensi jantung
Adalah keadaan dimana jantung tidak dapat lagi berfungsi sebagaimana mestinya
3. Insufisiensi pulmonal
Adalah keadaan dimana paru-paru tidak dapat lagi berfungsi sebagaimana mestinya
4. Kejang demam
Kejang demam adalah kejang-kejang yang terjadi pada anak-anak akibat kenaikan
suhu tubuh secara drastis dan mendadak. Kondisi ini biasanya terjadi ketika anak
menderita sebuah infeksi. Kejang demam umumnya terjadi pada anak usia enam
bulan hingga tiga tahun

Anda mungkin juga menyukai