A. Hiperemesis gravidarum
B. Hipertensi dalam kehamilan (PIH)
C. Perdarahan Antepartum
D. Anemia pada kehamilan
2
12/5/2014
A.HIPEREMESIS GRAVIDARUM
=bertambahnya keluhan mual dan muntah pada
kehamilan trimester I shg mengganggu
kegiatan sehari-hari & menyebabkan keadaan
umum menjadi buruk
Etiologi: ???
3
12/5/2014
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Faktor predisposisi:
Faktor organik villi korialis masuk ke
sirkulasi maternal dianggap benda asing
Rx imunologik: histamin
Faktor hormonal: Level HCG meningkat, sgt
tinggi terutama pada gemeli, molahidatidosa
Faktor psikis/ Ambivalensi
Penggunaan vitamin
4
12/5/2014
5
12/5/2014
GEJALA KLINIS
Tk. I : lemah, nafsu makan (-), BB↓, nyeri
epigastrium, nadi ↑, TD ↓, turgor kulit krg elastis,
membran mukosa kering, mata cekung
TK.II: lebih lemah, apatis, turgor kulit tidak
elastis, TD ↓, lidah kering & kotor, nadi ↑,
subfebris, mata agak ikterik, BB↓, mata cekung,
hemokonsentrasi, oliguria, konstipasi, nafas bau
aseton, asetonuria.
Tk.III: ku buruk, muntah (-), kesadaran menurun,
nadi lebih kecil & cepat, febris, TD ↓ drastis,
nistagmus, diplopia, perubahan mental, payah
hati/ikterus
6
12/5/2014
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan kadar elektrolit darah
(hiponatremia, hipokalemia, alkalosis
metabolik)
Tes fungsi hati (LPT)
c/ Diagnosa Keperawatan:
Nutrisi kurang dari kebut.tbh b.d.
pemasukan/pengeluaran cairan yg tidak
adekuat
7
MANAJEMEN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
12/5/2014
Bedrest
Psikoterapi
Penyesuaian diet dan vitamin
Pemasukan Nutrisi adekuat
Hindari makanan yang merangsang ex pedas, makanan
berminyak
Makanan rendah lemak & lunak
↑ intake karbohidrat
Hindari perut kosong – makan porsi kecil & sering
Makan crackers atau roti bakar sblm bangun dari tempat
tidur
Vit B6 50mg 2x/hari, vit B compleks, vit.C
Kolaborasi: Infus glukosa 5% + NaCL 0.9%: 2-3L/hr
Klorpromazin 0,25 mg IM
8
HYPERTENSION IN PREGNANCY
klasifikasi as;
Preeclampsia ringan
Preeclampsia berat
Eclampsia
Terjadunya konvulsi atau koma disertai tanda dan gejala preeklampsia
3 SERANGKAI GEJALA KLASIK PRE-EKLAMSIA
1. Hipertensi
2. Edema → ↑BB > 0,5 kg/mgg or 2 kg/bln
3. Proteinuria
Tanda-tanda lain:
Urin menurun – pekat
Sakit kepala
Nyeri epigastrium
Hiperfleksi
Gangguan visual
PRE-EKLAMPSIA BERAT
1. TD > 160/110 mmHg
2. Proteinuria > 5gr/ 24jam (++++)
3. Oliguria (<500ml/24 jam)
4. Gangguan visus dan cerebral
5. Nyeri epigastrium
6. Edema paru
7. IUGR
8. Sindrom HELLP (Hemolyssi Elevated liver
enzym low platelet count (meningkatnya
kadar enzim dalam hati dan rendahnya
jumlah sel darah dalam keseluruhan darah
HIPERTENSI KRONIK
HT yg ada sebelum kehamilan
Systolic pressure ≥ 140 mmHg, diastolic
pressure ≥90 mmHg, or both.
Present before 20th week of pregnancy or
persists longer then 12 weeks postpartum.
Chronic Hypertension caused by;
Primary(Essential Hypertension).
Secondary from medical disorders.
PREECLAMPSIA SUPERIMPOSED UPON
CHRONIC HYPERTENSION
Preexisting Hypertension with the following
additional signs/symptoms;
New onset proteinuria
Hypertension and proteinuria beginning prior to 20
weeks of gestation.
A sudden increase in blood pressure.
Thrombocytopenia.
RISK FACTORS FOR
HYPERTENSION IN PREGNANCY
Nulliparity
Preeclampsia in a previous pregnancy
Age >40 years or <18 years
Family history of pregnancy-induced hypertension
Chronic hypertension
Chronic renal disease
Vascular or connective tissue disease
Diabetes mellitus (pregestational and gestational)
Multifetal gestation
High body mass index
PATOFISIOLOGI
Vasospasme merupakan dasar patofisiologi untuk
preeklampsia dan eklampsia
Salah satu teori yang dikemukakan ialah bahwa
preeklampsia disebabkan ischaemia rahim dan
plascenta (ischemaemia uteroplacentae) bahan
trofoblas akan diserap ke dalam sirkulasi
meningkatkan sensitivitas terhadap angiotensin II,
renin, dan aldosteron spasme pembuluh darah
arteriol dan tertahannya garam dan air
menurunnya aliran darah plasenta gangguan
sirkulasi fetoplacentair
gangguan imunologik dimana produksi antibodi
penghambat berkurang menghambat invasi
arteri spiralis ibu oleh trofoblas sampai batas
tertentu hingga mengganggu fungsi placenta
hipoksia placenta menginduksi proliferasi
sitotrofoblas dan penebalan membran basalis
trofoblas menggangu fungsi metabolik
placenta
TUJUAN PERAWATAN
Identifikasitanda2 abnormal
→ cegah komplikasi lebih buruk
Tidak terjadi kejang
Monitor – kateterisasi
2. Gangguan visus
2. Tahap kontraksi
Seluruh badan kaku
Kontaksi otot menyeluruh: Muka tertarik – mata
melotot; Tangan fleksi -- telapak mengepal; Kaki
inversi
Kontraksi tonik otot badan : 15 -20 detik
3. Tahap konvulsi
TAHAP KONVULSI
Tiba2 rahang & kelopak mata – buka, tutup
Otot muka, seluruh tubuh kontraksi –
relaksasi cepat
Pergerakan otot dengan tenaga
Menggigit lidah
Longgarkan pakaian
O2
Monitor TTV
Kateterisasi
Support emosi