Anda di halaman 1dari 11

Nama : Amallya Fitra Aprianti

NPM : 230210090017
Ilmu Kelautan

SEL DAN ORGANEL

Penemuan sel terjadi pada awal abad ke 17 oleh Galileo Galilei dengan alat dua lensa, ia
menggambarkan struktur tipis dari mata serangga berupa pola geometri. Galilei yang bukan
seorang biologiwan sebenarnya orang pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi
melalui mikroskop. Pada pertengahan abad Robert Hook (1635-1703) , seorang kurator dari
Inggris melihat gambaran dari suatu sayatan tipis gabus suatu kompartemen atau ruang-ruang
disebut dengan nama Latin cellulae (ruangan kecil). Dari situlah awal mula nama sel.

Pada akhir tahun 1600-an Antony van Leeuwenhoek, seorang penjaga toko bangsa Belanda,
dan terampil menyusun lensa-lensa hingga dapat digunakan untuk melihat dan mengamati
beragam protista, spermatozoa, bahkan bakteri, organisme kecil yang tidak dapat dilihat lagi
dua abad kemudian. Tahun 1820-an, peningkatan pada desaian lensa terjadi dan membawa
sel menjadi lebih dapat terfokus diamati. Robert Brown, seorang ahli botani, mengamati
adanya titik buran yang selalu ada pada sel telur, sel polen atau serbuk sari, sel dari jaringan
anggrek yang sedang tumbuh. Titik buram itu disebut sebagai ‘nukleus’.

Pada tahun 1838 Matthias Schleiden, juga seorang ahli botani, berpendapat bahwa nukleus
dan perkembangan sel erat hubungannya. Berdasarkan hasil penelitiannya, Schleiden
menyimpulkan bahwa masing-masing sel tanaman mengarah ke suatu kehidupan ganda, satu
tergantung pada kehidupannya sendiri dan yang lain sebagai bagian integral tanaman. Pada
tahun 1839, Theodor Schwann, seorang ahli zoologi, berdasarkan hasil penelitiannya selama
bertahun-tahun terhadap struktur dan pertumbuhan jaringan hewan, mengemukakan bahwa
hewan sama seperti tanaman terdiri atas sel dan produk-produk sel. Dan bahwa walaupun sel
adalah bagian dari organisme, mereka pada tingkat tertentu adalah kehidupan tersendiri.

Mikroskopis pada tahun pertengahan abad 19 membuktikan bahawa sel adalah unit terkecil
kehidupan. Kehidupan yang berlangsung terus menerus berasal dari pertumbuhan dan
pembelahan sel tunggal. Dari hal tersebut tersebutlah konsep-konsep teori sel, yaitu:
1. semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel
2. sel adalah unit terkecil yang memiliki semua persyaratan hidup
3. keberlangsungan kehidupan secara langsung berasal dari pertumbuhan dan
pembelahan sel tunggal 

Secara umum sel dapat diartikan merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar
kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah, sel dapat berfungsi secaraautonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya
terpenuhi.

Terdapat dua jenis sel berdasarkan keadaan inti selnya, yaitu sel eukariot dan sel prokariot.
Sel eukariot adalah sel yang intinya memiliki membran, materi inti dibatasi oleh satu system
membran terpisah dari sitoplasma. Sedangkan sel prokariot adalah sel yang intinya tidak
memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system
membran).

Sel eukariot

Kelompok yang termasuk dalam sel eukariot adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri
dan alga biru. Berikut adalah ciri-ciri dari sel eukariot, yaitu:
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier

Sel prokariot

Prokariot terbagi menjadi dua kelompok yang besar, eubakteria yang meliputi hampir seluruh
jenis bakteri, dan archaea, kelompok prokariot yang sangat mirip dengan bakteri dan
berkembang-biak di lingkungan yang ekstrim seperti sumber air panas yang bersifat asam
atau air yang mengandung kadar garam yang sangat tinggi. Beberapa ciri dari sel prokariot
adalah :
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier

Secara umum setiap sel memiliki:


 membran sel
 sitoplasma
 inti sel atau nukleus
Sitoplasma dan nukleus secara bersama-sama menyusun protoplasma. Di dalam sitoplasma
terdapat berbagai organel. Sel tumbuhan, alga dan prokariota mengembangkan dinding
sel sementara sel hewan tidak. Beberapa organisme memiliki flagella pada selnya untuk
memudahkan pergerakan.  
Membran sel

Komponen penyusun membran sel antara lain


adalah fosfolipid, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol. Pada sel eukariota,
membran sel yang membungkus organel-organel di dalamnya, terbentuk dari dua
macam senyawa yaitu lipid dan protein, umumnya berjenis fosfolipid seperti senyawa
antara fosfatidil etanolamina dan kolesterol, yang membentuk struktur dengan dua
lapisan dengan permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran
sel, namun di sela-sela molekul fosfolipid tersebut, terdapat transporter yang merupakan jalur
masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Pada sel
tumbuhan, membran sel dalam keadaan normal melekat pada dinding sel akibat
tekanan turgor dari dalam sel.

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua
arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2,
O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti
molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan
mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas
membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif
untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor
aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
 Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien
konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi
terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal
yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran
yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi
O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah
perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke
hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat
terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor
pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion
polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.
 Transpor aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan.
Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif
membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam
transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore.
Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light
driven pumps.
Nukleus

Nukleus adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Rata-rata diameternya 5 µm. 


Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk
molekul DNA linier panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam
jenis protein. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel.

Elemen struktural utama nukleus adalah membran inti, suatu membran ganda fosfolipid yang


membungkus keseluruhan organel dan memisahkan bagian inti dengan sitoplasma sel,
serta lamina inti, suatu struktur dalam nukleus yang memberi dukungan mekanis
sepertisitoskeleton yang menyokong sel secara keseluruhan. Secara garis besar, membran inti
terdiri atas tiga bagian, yaitu membran luar, ruang perinuklear, dan membran dalam

Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol
aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk
mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk
mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan
transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai,
dijalankan, dan diakhiri.

Sitoplasma

Fungsi utama kehidupan berlangsung di sitoplasma. Hampir semua kegiatan


metabolisme berlangsung di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Di dalam sitoplasma
terdapat organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental (merupakan koloid,
namun tidak homogen) yang disebut matriks. Matriks sitoplasma atau bahan dasar sitoplasma
disebut sitosol. Sitoplasma dapat berubah dari fase sol ke gel dan sebaliknya. Matriks
sitoplasma tersusun atas oksigen 62%, karbon 20%, hidrogen 10%, dan nitrogen 3% yang
tersusun dalam senyawa organik dan anorganik. Unsur-unsur lain adalah: Ca 2,5%; P 1,14%;
Cl 0,16%; S 0,14%; K 0,11%; Na 0,10%; Mg 0,07%; I 0,014%; Fe 0,10%; dan unsur-unsur
lain dalam jumlah yang sangat kecil. Matriks sitoplasma dapat bertindak sebagai larutan
penyangga (buffer). Sifat biologis matriks sitoplasma adalah mampu mengenali rangsang
(iritabilitas) dan mengantar rangsang (konduktivitas).

Organellah yang menjalankan banyak fungsi kehidupan sintesis


bahan,respirasi (perombakan), penyimpanan, serta reaksi terhadap rangsang. Sebagian besar
proses di dalam sitoplasma diatur secara enzimatik.

Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti dan organel
sel. Khusus cairan yang terdapat di dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Sitoplasma
bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air
yang berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel.
Disamping air di dalamnya terlarut banyak molekul-molekul kecil, ion dan protein. Ukuran
partikel terlarut antara 0,001-0,1 µm dan bersifat transparan. Koloid sitoplasma dapat
berubah dari sol ke gel begitu sebaliknya. Sol terjadi jika konsentrasi air tinggi, sedang gel
saat konsentrasi air rendah.

Sifat-sifat sitoplasma adalah sebagai berikut  :


1) Efek Tyndal yaitu kemampuan matriks sitoplasma memantulkan cahaya 
2) Gerak Brown yaitu gerak acak (zig-zag) partikel penyusun koloid  
3) Gerak siklosis yaitu gerak matriks sitoplasma berupa arus melingkar  
4) Memiliki tegangan permukaan.

Adapun fungsi sitosol sitoplasma sebagai berikut :


1. Sumber bahan kimia penting bagi sel karena di dalamnya terdapat senyawa-senyawa
organik terlarut, ion-ion, gas, molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino,
nukleotida, molekul besar seperti protein, dan RNA yang membentuk koloid. 

2. Tempat terjadinya reaksi metabolisme, seperti glikolisis, sintesis protein, dan sintesis
asam lemak.

Organel sel

a. Ribosom (ergastoplasma)
Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat
sepanjang retikulum endoplasma dan ada pula yang soliter atau bebas. Ribosom
merupakan organel sel terkecil di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah tempat sintesis
protein. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.

b. Retikulum endoplasma (RE)


Retikulum endoplasma yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel.
Dikenal dua jenis retikulum endoplasma, yaitu :
 Retikulum endoplasma granuler (retikulum endoplasma kasar)
Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom yang
menonjol di permukaan sitoplasmik membran. Ribosom ini berperan dalam sintesis
protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein.

 Retikulum endoplasma agranuler (retikulum endoplasma halus)

RE halus diberi nama demikian karena permukaan sitoplasmanya tidak mempunyai


ribosom. Retikulum endoplasma halus berfungsi sebagai tempat reaksi sintesis lain
maupun untuk modifikasi bahan-bahan yang mempunyai BM rendah.

Fungsi retikulum endoplasma adalah sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu
sendiri. Struktur retikulum endoplasma hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.

c. Mitokondria (the power house)


Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung.
Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau
tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah
“pembangkit tenaga” bagi sel.

Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan
memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan
bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips
dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria mempunyai dua
lapis membran. Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan krista.  Struktur
mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang
antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran.

Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta
mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap
molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar
mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif.
Stuktur krista dapat meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga
meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung
protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi
membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar
masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam.

Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus
Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi oksidasi asam lemak. Di dalam matriks
mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria
(mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium
dan kalium.

d. Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik
yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom
ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel
eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti
protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua
enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama dari lisosom adalah endositosis, fagositosis,
dan autofagi.
 Endositosis : pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme
endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak
beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang
digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di
endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di
dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut
sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
 Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri,
seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum
endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu,
autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang
menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi
berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
 Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan
mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan
membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian,
fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang
menjadi lisosom (endosom lanjut).
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler.
Contohnya enzim lisozim, yang berfungsi untuk menghancurkan struktur sel, misalnya
dinding sel.

e. Badan golgi

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel
yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel
eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi,
misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel
tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya
disebut diktiosom.
Beberapa fungsi badan golgi antara lain :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar
kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran
plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim
untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom

f. Plastida

Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. Umumnya
dikenal dalam bentuk kloroplast tempat terjadinya fotosintesis. Terdapat tiga macam
plastida, yaitu :
- leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. Terdiri dari klorofil a dan b
(untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten
- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten

Plastida adalah organel vital pada tumbuhan. Fungsinya adalah sebagai tempat
fotosintesis, sintesis asam-asam lemak, serta beberapa fungsi sehari-hari sel.

g. Sentriol (sentrosom)

Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi
ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-
kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang
terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.

Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana
sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan
dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua
pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi
telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub
pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang
spindel.

h. Vakuola

Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris).
Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada
semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada
hewan uniseluler tingkat rendah.
Fungsi vakuola adalah :
1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel

Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme
pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat
terlarut di dalamnya. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel akan berhenti karena
terjadi kekacauan reaksi biokimia.

i. Mikrotubulus

Mikrotubulus berbentuk benang silindris dan kaku.  Mikrotubulus tersusun dari berbagai
mikrotubulin. Mikrotubulus mempunyai garis tengah sepanjang 25 Nm dan panjang
berubah-ubah dari 200 nanometers ke 25 mikrometer.  Mikrotubulus berfungsi untuk
mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel. Contoh organel ini antara lain benang-
benang gelembung pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan
Sentriol, Flagela dan Silia.

Sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri mempunyai beberapa perbedaan seperti berikut:

Sel tumbuhan Sel hewan Sel bakteri

Sel tumbuhan lebih besar Sel hewan lebih kecil daripada Sel bakteri sangat kecil.
daripada sel hewan. sel tumbuhan.

Mempunyai bentuk yang Tidak mempunyai bentuk yang Mempunyai bentuk yang
tetap. tetap. tetap.

Mempunyai dinding sel dari Tidak mempunyai dinding sel. Mempunyai dinding


selulosa. sel dari lipoprotein.

Mempunyai plastida. Tidak mempunyai plastida. Tidak mempunyai plastida.

Mempunyai vakuola atau Tidak Tidak mempunyai vakuola.


rongga sel yang besar. mempunyai vakuola walaupun
kadang-kadang sel beberapa
hewan uniseluler
memiliki vakuola (tapi tidak
sebesar yang dimiliki
tumbuhan). Yang biasa
dimiliki hewan adalah vesikel.

Menyimpan tenaga dalam Menyimpan tenaga dalam -


bentuk butiran (granul) pati. bentuk butiran
(granul) glikogen.

Tidak Mempunyai sentrosom. Tidak


Mempunyai sentrosom. Mempunyai sentrosom.

Tidak memiliki lisosom. Memiliki lisosom.

Nukleus lebih kecil daripada Nukleus lebih besar daripada Tidak memiliki nukleus
vakuola. vesikel. dalam arti sebenarnya.
Antara sel tumbuhan dan sel hewan terdapat beberapa perbedaan seperti pada tabel di bawah
ini :

Hewan Tumbuhan

Terdapat sentriol Tidak ada sentriol

Tidak ada pembentukan dinding sel Terdapat sitokinesis dan pembentukan dinding sel

Ada kutub animal dan vegetal Tidak ada perbedaan kutub embriogenik, yang ada
semacam epigeal dan hipogeal

Jaringan sel hewan bergerak menjadi Jaringan sel tumbuhan tumbuh menjadi bentuk
bentuk yang berbeda yang berbeda

Terdapat proses gastrulasi Terdapat proses histodiferensiasi

Tidak terdapat jaringan embrionik Meristem sebagai jaringan embrionik seumur


seumur hidup hidup

Terdapat batasan pertumbuhan (ukuran Tidak ada batasan pertumbuhan, kecuali


tubuh) kemampuan akar dalam hal menopang berat tubuh
bagian atas

Apoptosis untuk perkembangan Tidak ada "Apoptosis", yang ada lebih ke arah
jaringan, melibatkan mitokondria dan proteksi diri, tidak melibatkan mitokondria
caspase

DAFTAR PUSTAKA
http://blog.unila.ac.id/repa/files/2010/06/sjarah-sel.pdf
http://arisman2kediri.wordpress.com/2008/03/26/sejarah-sel/
http://biodas.wordpress.com/rancangan-pembelajara/bahan-ajar/sejarah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)
http://www.membuatblog.web.id/2010/02/struktur-dan-fungsi-sel.html
http://biologi.blogsome.com/2007/07/30/sel-tumbuhan-2/
http://senyawa-kimia.blogspot.com/2010/02/sitoplasma_13.html
http://www.ardianrisqi.com/2010/08/struktur-sitoplasma.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Inti_sel
http://biologi.blogsome.com/2007/07/06/nukleus-2/
http://gurumuda.com/bse/struktur-dan-fungsi-bagian-bagian-sel#more-6506
http://slemgaul.wordpress.com/2009/04/10/struktur-dan-fungsi-sel/
http://id.wikipedia.org/wiki/Vakuola
http://priska3a.wordpress.com/apa-itu-mikrotubuluz/

Anda mungkin juga menyukai